Laman

new post

zzz

Rabu, 20 Maret 2013

d6-2 mushofakhah : Makhluk Metafisik : Malaikat...


KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
ILMU TENTANG MAKHLUK

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: Ghufron Dimyati, M.S.I



 












Disusun oleh:
Mushofakhah
NIM: 2021 111 196
Kelas: D

JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN

Dalam makalah ini akan dipaparkan pembahasan tentang hubungan pencipta dengan makhluk, yakni zikir. Selain itu akan dijelaskan tentang tugas malaikat di alam dunia, salah satunya yaitu menghadiri majlis-majlis tempat beribadah dalam rangka taqarrub ilallah. Hal ini menunjukkan bahwa malaikat akan selalu melindungi dan berada diantara kaum yang mau berzikir atau mengingat Allah SWT.























PEMBAHASAN

A.    Materi Hadits
29- عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: { إن لله تبارك وتعالى ملا ئكة سيارة فضلا يتتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكرقعدوا معهم وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم حتى يملئوا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء قال فيسألهم الله عز و جل وهو أعلم بهم من أين جئتم فيقولون جئنا من عند عباد لك فى الأرض يسبحونك ويكبرونك ويهللونك ويحمدونك ويسئلونك.قال وما ذا يسألونى قالوا يسألونك جنتك قال وهل رأوا جنتى قالوا لا أي رب قال فكيف لورأوا جنتي قالوا ويستجيرونك قال مم يستجيرونني قالوا من نارك يارب قال وهل رأوا ناري قالوا لا قال فكيف لورأوا ناري قالوا ويستغفرونك قال فيقول قدغفرت لهم فأعطيتهم ما سألوا وأجرتهم مما استجاروا قال فيقولون رب فيهم فلان عبد خطاء إنما مرفجلس معهم قال فيقول وله غقرت هم القوم لا يشقى بهم جليسهم }.  (رواه مسلم فى الصحيح، كتاب الذكروالدعاء والتوبة والإستغفار، باب فضل مجالس الذكر)

B.     Tarjamah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW: beliau bersabda, “sesungguhnya Allah Tabaraka wata’ala mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka telah mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat duduk bersama mereka dan menaungi sama lainnya dengan sayap-sayap mereka sampai memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali lagi naik keatas langit.”Sabda beliau,’’lalu Allah bertanya kepada malaikat-malaikat itu, sedangkan Dia lebih mengetahui dari pada mereka, ‘Dari manakah kalian datang?’ mereka menjawab, ‘kami datang dari majelis hamba-hamba Engkau dibumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid,dan memohon kepada Engkau. Tanya Allah, ‘Mereka memohon apa kepada-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Mereka memohon surga kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Belum, wahai Tuhanku.’ Allah berfirman, ‘Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat surga-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ‘Mereka memohon perlindungan kepada Engkau.’ Tanya Allah, ’Dari apakah mereka memohon perlindungan kepada-Ku?’ Jawab mereka, ‘Mereka memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku, ‘Tanya Allah, ’Apakah mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Jawab malaikat, ’Belum. ’Tanya Allah, ’Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ’Mereka juga memohon ampunan kepada Engkau.’ Firman Allah, ’Aku telah mengampuni mereka, Aku telah memberi mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka,” Sabda beliau,” Kemudian malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, didalam majelis itu ada si fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majelis dzikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka.” Sabda beliau, “Lalu Allah berfirman,’Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman dudsuk mereka itu tidak akan ada yang celaka.” (HR. Muslim)[1]

C.     Mufrodat
Bertahlil: يهللون
Malaikat-malaikat: ملا ئكة
Bertahmid: يحمدون
Majlis dzikir: مجالس الذكر
Memohon: يسئلون
Sayap-sayapnya: أجنحتهم
Perlindungan: يستجيرون
Bubar: تفرقوا
Ampunan: يستغفرون
Bertasbih: يسبحون
Celaka: يشقى
Bertahmid: يكبرون

D.      Biografi
a)      Biografi Rowi pertama (Abu Hurairah)
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman ibn Shakhr Al Dausi. Pada masa sebelum islam, namanya adalah Abd Syams dan setelah masuk Islam Rasulullah menjulukinya “Abu Hurairah” karena kecintaannya terhadap kucing. Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, yakni tahun terjadinya perang Khaibar. Ia adalah pemimpin para ahli Shuffah. Ia juga paling banyak hafalannya diantara para sahabat.[2]
Abu Hurairah hidup berdampingan bersama Rasulullah hanya selama 3 tahun. Masa singkat itu ternyata dipergunakannya untuk menyerap dan menimba ilmu pengetahuan dari Rasulullah SAW, sehingga ia dapat meriwayatkan hadits lebih banyak dari sahabat lainnya, yakni sebanyak 5374 hadits. Abu Hurairah wafat di Madinah tahun 57 H.[3]
b)      Biografi Mukhorij (Imam Muslim)
Nama lengkapnya adalah Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi. Ia adalah Imam ahli hadits. Para Ulama sepakat atas keimanannya dalam hadits. Ia melakukan banyak perjalanan dalam mencari hadits. Ia juga banyak menulis, diantaranya kitab Shahih-nya yang mashur, kitab Al-Ilal, kitab Auham Al-Muhadditsin, kitab Thabaqat At-Tabiin, kitab Al-Jami Al-Khabir ‘alal-abwab, dan lain-lain. Ia menyusun Shahih Muslimnya dari 300.000 hadits yang ia dengar. Imam Muslim wafat di Naisabur pada tahun 261 H dalam usia 55 tahun.[4]

E.     Keterangan Hadits
Majlis-majlis zikir adalah majlis-majlis tempat beribadah yang mencakup zikir kepada Allah SWT dengan berbagai macam zikir, yaitu berupa tasbih, takbir, dan sebagainya, membaca kitab Allah, serta berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Sesungguhnya semua itu dalam rangka taat kepada Allah SWT. Dalam majlis tersebut para malaikat hadir dan mengelilingi orang-orang yang berada dalam majlis dengan jumlah yang banyak sekali hingga kumpulan mereka sampai memenuhi langit pertama karena gembira dengan mereka yang sedang berzikir didalam majlis tersebut. Menurut para Ulama, mereka adalah para malaikat tambahan dari para malaikat penjaga dan lainnya yang ditugaskan kepada para makhluk, tidak ada tugas lain bagi mereka kecuali untuk kelompok-kelompok zikir.
Lafaz yang diketengahkan oleh Imam Muslim bahwa apabila orang-orang yang berzikir bubar dari majlisnya, para malaikat naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, Dari manakah kalian? para malaikat menjawab, Kami dari sekumpulan hamba-hamba-Mu di bumi yang bertasbih kepada-Mu dan membesarkan-Mu.”
Imam Muslim menambahkan bahwa para malaikat itu berkata, “mereka memohon ampunan kepada-Mu.” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka dan Aku memberikan kepada mereka apa yang mereka minta serta Aku beri mereka perlindungan dari hal-hal yang mereka meminta perlindungan (kepada-Ku) darinya.” Hikmah dari pertanyaan Allah SWT kepada malaikat mengenai hamba-hamba-Nya adalah untuk menunjukkan bahwa bani Adam (manusia) sebenarnya memiliki posisi yang lebih utama dibandingkan dengan para malaikat, padahal manusia diciptakan dengan memiliki hasrat syahwat, sedangkan malaikat tidak.
Lafaz yang diketengahkan oleh Imam Muslim “Wahai Rabb-ku, diantara mereka terdapat si Fulan, seorang hamba yang banyak berdosa. Sesungguhnya ia hanya lewat, lalu ikut bergabung bersama mereka.” Allah berfirman, “Akupun mengampuninya, mereka adalah kaum yang membuat bahagia orang yang mau duduk bersama mereka.”[5] Sekalipun hal itu dilakukannya hanya sekali, jika memang Allah telah menghendaki hal tersebut, Allah akan senantiasa memberikan ampunan kepada orang-orang yang menghadiri majlis orang-orang yang berzikir sekalipun kedatangannya ke tempat tersebut untuk kepentingan pribadi, bukan berniat untuk berzikir bersama-sama dengan mereka. Karena hanya dengan menghadiri majlis zikir sebenarnya bisa menghidupkan hati yang mati. Oleh karena itulah, hati orang yang datang ke majlis zikir akan ikut hidup sekalipun kedatangannya itu tidak untuk berzikir. Dengan kata lain, orang yang hidup bersama mereka ikut berbahagia berkat mereka.[6]

F.      Aspek Tarbawi
Dari hadits yang telah diuraikan, terdapat nilai-nilai yang terkandung serta pelajaran yang dapat diambil didalamnya, diantaranya sebagai berikut:
a)      Hadits ini menunjukkan keutamaan majlis-majlis zikir dan orang-orang yang berzikir, keutamaan berkumpul untuk berzikir, dan bahwa teman duduk mereka ikut berbahagia berkat mereka.
b)      Hadits ini juga menunjukkan kecintaan para malaikat kepada manusia dan kepedulian mereka terhadap manusia. Malaikat-malaikat berkeliling mencari majlis zikir dan mengelilingi orang-orang yang berzikir dengan sayap-sayapnya.
c)      Dalam hadits tersebut Allah menanyakan tentang kaum-Nya kepada malaikat, ini menunjukkan bahwa manusia memiliki derajat yang lebih tinggi daripada malaikat. Selain itu juga menerangkan bahwa yang bertanya itu lebih mengetahui daripada yang ditanya untuk mengingatkan akan kekuasaan-Nya dan kemuliaan kedudukan-Nya.
d)     Berharap dan memohon ampunan kepada Allah SWT, niscaya Allah akan memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya, terutama kepada orang-orang yang menghadiri majlis tempat orang zikir.
e)      Menumbuhkan rasa iman kita terhadap mekhluk ghaib, seperti malaikat.[7]




PENUTUP

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa betapa berharganya nilai majlis zikir dan majlis ibadah, begitu besar pula nilai orang yang berzikir dan menghadiri majlis-majlis tersebut. Yang tergolong dalam kategori majlis zikir adalah majlis yang dipergunakan untuk menyelenggarakan berbagai bentuk ibadah. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah sebagai teman manusia dan mendampingi mereka yang beriman. Malaikat juga merupakan makhluk Allah yang wajib kita percaya dan imani keberadaannya, walaupun manusia lebih tinggi derajatnya daripada malaikat.





















DAFTAR PUSTAKA

Al-Mundziri, Al Hafidz Zaki al-Din ‘Abd Al-Azhim. 2004. Ringkasan Shahih Muslim. Bandung: Mizan.
Ash Shahih, Subhi. 2002. Membahas Ilmu-ilmu Hadits. Jakarta. Pustaka Firdaus.
Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 2009. Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari. Jakarta: Pustaka Azzam.
Nashif, Syekh Manshur Ali. 1996. Mahkota Pokok-pokok Hadits Rasulullah SAW. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sahrani, Sohari. 2010. Ulumul Hadits. Bogor: Ghalia Indonesia.
Soffandi, Wawan Djunaedi. 2007. Syarah Hadits Qudsi. Jakarta: Pustaka Azzam.





[1] Al Hafizh Zaki al-Din ‘Abd Al-‘Azhim Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Cet. ke.2 (Bandung: Mizan, 2004), hlm. 1089-1090.
[2] Subhi ash Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Hadits, Cet. ke V (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), hlm. 332.
[3] Sohari Sahrani, Ulumul Hadits (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 218-219.
[4] Subhi ash Shalih, op. cit., hlm. 366-367.
[5] Syekh Manshur Ali Nashif, Mahkota Pokok-pokok Hadits Rasulullah SAW, Jilid 5 (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996), hlm. 261-262.
[6] Wawan Djunaedi Soffandi, Syarah Hadits Qudsi (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), hlm. 28.
[7] Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), hlm. 728.

62 komentar:

  1. nama : mirza muhammad abda
    nim : 2021 111 153
    kelas: D

    pertanyaan saya
    1.Apabila mereka telah mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat duduk bersama mereka dan menaungi sama lainnya dengan sayap-sayap mereka sampai memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali lagi naik keatas langit? dari itu tolg jelaskan apa yang pemakalah tau
    2. dan apabila dalam majlis dzikir, itu kita mengikuti namun kita hanya bercanda gurau dengan teman kita itu apakah kita mendapatkan pahala apakah tidak? tolg jelaskan? apa tanggaan pemakalah? dan apa solusinya?
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Yang saya ketahui dan fahami dari pernyataan tersebut adalah bahwa Allah menurunkan dan menugaskan para malaikat dengan jumlah yang sangat banyak bagi kelompok-kelompok dzikir agar berkumpul bersama dalam suatu majlis, menyaksikan dan melindungi kelompok-kelompok dzikir dengan sayap-sayap mereka. Maksud melindungi disini adalah dengan semakin banyaknya malaikat yang berkumpul dalam suatu majlis hingga memenuhi majlis itu maka semakin tersingkir pula syetan-syetan yang hendak menggoda kelompok dzikir tersebut. Dan setelah majlis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali naik ke atas langit untuk menyampaikan apa yang telah mereka lihat kepada Allah SWT. Dan sesungguhnya para malaikat sangat gembira dengan mereka yang sedang berdzikir di dalam majlis tersebut.
      2. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dalam kasus tersebut dari awal kita niatkan untuk mengikuti majlis dzikir tersebut, insya Allah kita akan tetap mendapat pahala, karena orang yang duduk bersama dalam majlis tersebut ikut berbahagia berkat mereka (kelompok dzikir). Akan tetapi alangkah lebih baiknya kita beretika yang baik pula dalam majlis tersebut dan mempunyai kesadaran diri mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia, minimal tidak ngobrol sendiri maupun dengan temannya.

      Hapus
  2. Nama : Imas Anggraeni Dewi
    NIM : 2021 111 203
    kelas D

    di dalam hadits diatas dijelaskan bahwa Allah mengampuni orang-orang yang mengikuti majlis dzikir sekalipun ia sangat besar dosanya.
    Namun bagaimana jika orang tersebut terus menerus mengulangi perbuatan dosanya..
    mohon di jelaskan..

    Gomawo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam hadits terdapat kalimat “Wahai Tuhanku, didalam majelis itu ada si fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majelis dzikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka.” sabda beliau. Lalu Allah berfirman, ‘Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada yang celaka.” Ini menunjukkan bahwa Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang menghadiri majlis tempat orang dzikir, sekalipun hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk dzikir bersama. Dengan menghadiri majlis dzikir tersebut akan menghidupkan hati seseorang yang mati karena telah mendapat penerangan dari orang-orang yang dzikir. Mengenai jika seseorang tersebut terus menerus mengulangi perbuatan dosanya itu Wallahu A’lam, tetapi menurut saya dia tetap mendapat ampunan karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan akan senantiasa memberikan ampunan kepada hamba-Nya terutama orang-orang yang menghadiri majlis orang-orang yang berdzikir.

      Hapus
  3. Suli Reviana
    2021 111 201
    D

    menurut anda....alasan apa yang melatarbelakangi kenapa di dalam hadis ini di sebutkan bahwa derajat manusia lebih tinggi dari pada malaikat...mohon di jelaskan?


    Terima kasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita merujuk pada penciptaan Adam. Allah SWT menciptakan Adam dari tanah liat dalam bentuk manusia, kemudian Allah menciptakan ruh di dalamnya. Ternyata ia berubah menjadi manusia yang terdiri dari daging dan darah serta urat syaraf yang bergerak dengan kehendak-Nya dan berfikir. Kemudian Allah menyuruh malaikat untuk menghormati Adam dengan sujud kepada Adam berupa penghormatan bukan ibadah. Dari hal tersebut terlihat jelas bahwa betapa mulianya Adam (manusia). Selain itu manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT yang sangat sempurna dibanding makhluk lainnya. Manusia juga dianugerahi otak dan hawa nafsu, sedangkan malaikat tidak. Kemudian dari segi tugasnya manusia mempunyai tugas yang lebih variatif daripada malaikat yang monoton. Malaikat sudah mempunyai tugas masing-masing, sedangkan manusia lebih dinamis dan mempunyai kegiatan atau kesibukan yang bermacam-macam, sehingga manusia mempunyai nilai yang lebih dibanding malaikat karena manusia itu tidak hanya berhubungan dengan Tuhan saja namun juga dengan manusia lainnya dan alam sekitar.

      Hapus
  4. Kiki F. Mastriana
    2021 111 198
    D


    Apa sih maksud dari kalimat berikut.
    " Dalam hadits tersebut Allah menanyakan tentang kaum-Nya kepada malaikat, ini menunjukkan bahwa manusia memiliki derajat yang lebih tinggi daripada malaikat. Selain itu juga menerangkan bahwa yang bertanya itu lebih mengetahui daripada yang ditanya untuk mengingatkan akan kekuasaan-Nya dan kemuliaan kedudukan-Nya."

    Thak's

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti jawaban sebelumnya, kita merujuk pada penciptaan Adam. Allah SWT menciptakan Adam dari tanah liat dalam bentuk manusia, kemudian Allah menciptakan ruh di dalamnya. Ternyata ia berubah menjadi manusia yang terdiri dari daging dan darah serta urat syaraf yang bergerak dengan kehendak-Nya dan berfikir. Kemudian Allah menyuruh malaikat untuk menghormati Adam dengan sujud kepada Adam berupa penghormatan bukan ibadah. Dari hal tersebut terlihat jelas bahwa betapa mulianya Adam (manusia). Selain itu manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT yang sangat sempurna dibanding makhluk lainnya. Manusia juga dianugerahi otak dan hawa nafsu, sedangkan malaikat tidak. Kemudian dari segi tugasnya manusia mempunyai tugas yang lebih variatif daripada malaikat yang monoton. Malaikat sudah mempunyai tugas masing-masing, sedangkan manusia lebih dinamis dan mempunyai kegiatan atau kesibukan yang bermacam-macam, sehingga manusia mempunyai nilai yang lebih dibanding malaikat karena manusia itu tidak hanya berhubungan dengan Tuhan saja namun juga dengan manusia lainnya dan alam sekitar.
      Selain itu hadits di atas juga menerangkan bahwa yang bertanya itu lebih mengetahui daripada yang ditanya untuk mengingatkan akan kekuasaan-Nya dan kemuliaan kedudukan-Nya. Jelas bahwa Allah bertanya kepada malaikat tentang apa yang terjadi di bumi agar makhluk senantiasa bersyukur dan mengakui akan kekuasaan dan kedudukan sang Pencipta yakni Allah SWT dengan selalu mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah itu al-‘Alim yakni Maha Mengetahui segala apa yang ada dan terjadi di muka bumi ini karena Dialah Khaliq yang menciptakan alam semesta beserta isinya.

      Hapus
  5. Faroh Maulida
    2021 111 209
    D

    Apakah manfaat beriman kepada para malaikat Allah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manfaat beriman kepada para malaikat Allah tentulah sangat banyak. Hal ini terlihat dari peran penting malaikat dalam agama Islam, sehingga hal tersebut tercantum dalam rukun Iman dalam ajaran Islam yang menganjurkan manusia untuk mempercayai adanya malaikat-malaikat Allah SWT, diantara manfaat-manfaatnya ialah:
      a. Mengetahui keagungan, kekuatan, dan kesempurnaan Allah SWT. Seperti yang sudah kita ketahui, Allah menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hal ini menunjukkan keagungan-Nya dalam menciptakan sesuatu yang bermakna di dunia ini.
      b. Senantiasa istiqomah dalam menaati Allah SWT. Dengan keteguhan pendirian yang mengimani para malaikat yang mencatat semua amal perbuatannya, maka ini menjadikan manusia semakin takut kepada Allah SWT. Hal ini tentu saja akan membuatnya patuh dan menjauhi perilaku maksiat kepada-Nya, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
      c. Bersyukur kepada Allah SWT. Allah telah menciptakan manusia sebagai anak Adam di bumi. Allah juga telah menciptakan malaikat sebagai pelindung anak-anak Adam dari perbuatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita selalu bersyukur akan adanya malaikat yang selalu menjaga sebagian iman kita.
      d. Selalu waspada akan kepastian dunia yang fana dan tidak kekal. Manusia haruslah selalu ingat bahwa suatu ketika akan ada masanya malaikat pencabut nyawa datang menghampirinya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita semakin rajin beribadah dan mengumpulkan amal baiknya untuk mempersiapkan diri menghadapi hari Akhir dan hari ketika ia akan pulang ke Rahmatullah.

      Hapus
  6. awaliyah nailis saadah
    2021 111 339
    D

    menurut pemakalah bagaimana caranya untuk meramaikan majlis dzikir serta mengajak para pemuda-pemudi agar bersemangat untuk datang ke majlis dzikir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya cara untuk meramaikan majlis dzikir adalah membuat suasana dalam majlis itu senyaman, seenak, dan seenjoy mungkin. Selain itu juga membuat acara atau kegiatan yang semenarik dan sevariatif mungkin, ubah persepsi masyarakat yang mengatakan majlis dzikir itu menjenuhkan, membosankan, dll. Buktinya seperti acara di televisi Majelis Az-Zikra bersama Ustadz Arifin Ilham itu kalau menurut saya tidak menjenuhkan karena acaranya bervariasi sehingga menarik minat masyarakat untuk mengikuti acara tersebut.
      Dan untuk mengajak para pemuda-pemudi agar bersemangat datang ke majlis dzikir adalah yang utama tentunya kesadaran dari diri sendiri. Selanjutnya kita berusaha meyakinkan bahwa terdapat beberapa fadhilah dalam majlis dzikir, diantaranya:
      Pertama: Majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini. Nabi SAW bersabda:
      إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
      “Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.” (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 2562)
      Kedua: Majelis dzikir merupakan majelis malaikat. Juga menjadi penyebab turunnya ketenangan dan rahmat Allah. Rasulullah SAW bersabda:
      لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
      “Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisiNya.” (H.R. Muslim, no. 2700)
      Akan tetapi dalam kita mengajak seseorang untuk mengikuti majlis dzikir, alangkah baiknya kita terlebih dahulu telah bersemangat untuk datang ke majlis dzikir, sehingga orang yang diajak bisa tertarik dan berminat untuk mengikutinya.

      Hapus
  7. khomisah ikasasih
    2021 111 171
    D

    yang ingin saya tanyakan apa korelasi antara majlis dzikir dengan dunia pendidikan??jelaskan. . .


    gamsahamnida. . ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Majlis-majlis zikir adalah majlis-majlis tempat beribadah yang mencakup zikir kepada Allah SWT dengan berbagai macam zikir, yaitu berupa tasbih, takbir, dan sebagainya, membaca kitab Allah, serta berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Selain itu majlis dzikir juga digunakan sebagai majlis ibadah untuk menyelenggarakan berbagai macam bentuk ibadah dan kajian ilmu. Jadi jelas bahwa korelasi antara majlis dzikir dengan dunia pendidikan adalah majlis dzikir juga dapat digunakan sebagai media pendidikan untuk mengkaji atau mempelajari ilmu pengetahuan.

      Hapus
  8. Ani Musiani
    2021 111 181
    D

    Tolong jelaskan hubungan antara judul makalah "klasifikasi ilmu pengetahuan" dengan hadits diatas ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagaimana dalam silabus bapak dosen, bahwa ilmu pengetahuan terdiri dari beberapa klasifikasi, diantaranya adalah:
      1. Pencipta dan Makhluk
      2. Alam Raya
      3. Manusia, Aturan, dan Hukum
      4. Etika, Ketertiban Sosial, dan Politik
      5. Perilaku Ekonomi
      6. Keberkahan, Hidup Damai-Tanggung Jawab Sosial
      7. Kelestarian Alam
      Nah, kebetulan saya mendapat bagian Pencipta dan Makhluk. Bagian Pencipta dan Makhluk sendiri dipaparkan secara lebih spesifik, yaitu pembahasan mengenai Pencipta yang telah dipaparkan pada makalah sebelumnya dan pembahasan mengenai Makhluk yang dipaparkan dalam makalah ini. Hadits di atas adalah salah satu hadits yang menjelaskan atau berisi tentang ilmu tentang makhluk, lebih spesifik lagi tentang manusia dan malaikat, dimana isi hadits tersebut menjelaskan keutamaan majlis dzikir dan orang-orang yang berdzikir serta orang-orang yang berada di dalamnya, kecintaan dan kepedulian malaikat terhadap manusia, serta menunjukkan bahwa manusia memiliki derajat yang lebih tinggi daripada malaikat.

      Hapus
  9. Nama : Susi Ernawati
    Nim : 2021 111 202
    Kelas : D
    Assalamu'alaykum
    dari keterangan makalah diatas dijelaskan bahwa seseorang yang tidak melakukan dzikirpun jika berada dalam majelis akan mendapatkan kebaikan juga, lalu bagaimana jika ada seorang yang ahli dzikir yang faham akan kegunaan dan fungsi majelis malahan menggunakan majelis hanya sekedar untuk mengobrol, bagaimana tanggapa pemakalah?
    trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsalam,
      Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang menghadiri majlis tempat orang dzikir, sekalipun hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk dzikir bersama. Sebagaimana dalam hadits di atas bahwa orang yang duduk bersama dalam majlis tersebut ikut berbahagia berkat mereka (kelompok dzikir). Akan tetapi jika dilihat dari segi akhlak dan etika mengenai seorang ahli dzikir yang faham akan kegunaan dan fungsi majlis tapi dia malah ngobrol di dalam majlis itu selama masih dalam koridor atau batas wajar dan tidak mengganggu orang-orang yang berada di dalam majlis tersebut ya tidak masalah. Kecuali kalau dia sampai mengganggu dan membuat orang yang di dalam majlis merasa tidak nyaman, seperti ngobrol atau berbicara dengan suara yang keras maka itu merupakan etika yang kurang baik mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia, apalagi sebenarnya dia faham akan kegunaan dan fungsi majlis tersebut. Hendaknya dia mempunyai kesadaran diri yang lebih bahwa dia seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat.

      Hapus
  10. NAMA: BADIATUL LIZA
    NIM: 2021 111 146
    KELAS: D

    Assalamu'alaikum

    tema makalah anda adalah klasifikasi ilmu pengetahuan (ilmu metafisik: malaikat)
    yang saya tanyakan adalah kenapa ilmu tentang pengetahuan "malaikat" itu tergolongan dalam salah satu ilmu pengetahuan???
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ilmu metafisik sama dengan ilmu ghaib, yakni tidak dapat ditangkap oleh indra, salah satunya adalah malaikat. Dalam Islam sendiri tepatnya dalam rukun Iman terdapat perintah agar setiap mukmin dan muslim wajib beriman kepada malaikat Allah, yaitu percaya sepenuhnya akan adanya makhluk Allah yang tidak pernah durhaka kepada Allah serta senantiasa taat dan patuh menjalankan perintah-Nya. Penglihatan manusia terbatas karena indra manusia hanya bisa melihat hal yang fisik atau jasmani, namun tidak bisa melihat hal-hal yang metafisik (ghaib). Walaupun tidak bisa di lihat, bukan berarti hal ghaib tidak ada. Sebab banyak benda yang tidak dapat kita lihat di dunia ini, akan tetapi benda itu ada. Angin misalnya, kita tidak dapat melihatnya, tetapi hembusannya dapat kita rasakan. Alam jasmani bisa kita lihat dengan indra, tapi alam roh/ ghaib/ metafisik harus kita lihat dengan pengetahuan dan keyakinan dalam hati.

      Hapus
  11. apa kaitannya antara berzikir yang terdapat dalam hadist dengan ilmu pengetahuan?
    dan bagaimana caranya kita dapat mendapat ilmu pengetahuan dari berdzikir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kaitannya berdzikir yang terdapat dalam hadits dengan ilmu pengetahuan adalah keterangan dalam hadits ini menunjukkan begitu berharganya nilai majlis dzikir dan majlis ibadah, serta nilai menghadiri majlis-majlis tersebut. Yang tergolong dalam kategori majlis dzikir adalah majlis yang dipergunakan untuk menyelenggarakan berbagai bentuk ibadah, baik itu yang berupa majlis kajian ilmu atau yang lainnya. Misalnya saja istighfar, kita tahu bahwa istighfar adalah salah satu bentuk dzikir, dari pengetahuan itu orang yang beristighfar tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan menerima tobatnya dan mengampuni kesalahan-kesalahannya sehingga dia datang memohon pemaafan untuk kembali ke jalan yang benar dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya.
      Cara agar kita mendapat ilmu dari berdzikir adalah hendaknya kita berdzikir dengan penuh kekhusukan sehingga kita benar-benar termenung dan merenung serta tersadar akan penciptaan alam semesta beserta kehidupan yang terus berputar. Dari situ kita dapat mengetahui dan mengakui akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT sebagai sang Khaliq yang menciptakan segala apa yang ada di alam semesta ini dan mengatur kehidupan sedemikian rupa.

      Hapus
  12. nama : imroatul maghfiroh
    nim : 2021 111 148

    Assalamualaikum. . .
    tadi kan disebutkan bahwa jika kita mendatangi suatu majlis dzikir itu dapat menghidupkan hati kita yang mati. nah bagaimana jika kita menghadiri majlis tersebut hanya karena itu merupakan tugas dari seseorang guru atau atasan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsalam,
      Menurut saya tidak apa-apa. Dalam hadits juga telah disebutkan bahwa Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang menghadiri majlis tempat orang dzikir, sekalipun hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk dzikir bersama. Dengan menghadiri majlis dzikir tersebut akan menghidupkan hati seseorang yang mati karena telah mendapat penerangan dari orang-orang yang dzikir. Maksud kepentingan pribadi dalam hadits ini misalnya seseorang yang hanya mampir untuk sekedar istirahat, tugas dari seorang guru atau atasan, dll. Setidaknya seseorang yang hanya ikut-ikutan dalam suatu majlis itu ikut meramaikan majlis dan mendengarkan dzikir sehingga hatinya akan menjadi luluh dan hidup, dan yang tadinya hanya ikut-ikutan atau sekedar memenuhi tugas dari seorang guru/ atasan menjadi terketuk hatinya untuk ikut dzikir pula.

      Hapus
  13. NAMA: NAIS STANAUL ATHIYAH
    NIM: 2021 111 280
    Pertanyaan:
    bagaimana menurut pemakalah jika dalam suatu majlis yang seharusnya untuk berdzikir malah kadang diselingi dengan senda gurau atau untuk mengobrol pada saat acara berlangsung?
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya jika senda gurau atau ngobrol itu hanya dijadikan selingan saja tidak apa-apa. Akan tetapi alangkah lebih baiknya kita beretika yang baik pula dalam majlis tersebut dan mempunyai kesadaran diri mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT.

      Hapus
  14. WILDAN FAZA
    2021 111 206
    kelas D

    pertanyaan:
    sekarang banyak sekali majelis majelis dzikir... terkadang majlis dzikir yang satu dengan yang lain terjadi perbedaan... bagaimana cara mengatasi perbedaan tersebut agar tidak terjadi konflik antar majlis satu dengan yang lain agar ukhuwah islamiyah tetap terjaga....
    syukron katsiron....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‘Afwan,
      Cara mengatasi perbedaan tersebut agar tidak terjadi konflik antar majlis satu dengan yang lain menurut saya adalah harus adanya saling toleransi, pengertian, dan komunikasi yang baik. Tanamkan kesadaran diri maupun kelompok bahwa meskipun mereka berbeda, tapi mereka tetap sama dalam aqidah dan sama-sama berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah sehingga ukhuwah islamiyah mereka tetap bisa terjaga. Amiiinn.

      Hapus
  15. SHOFATUL JANNAH
    2021 111 183
    D

    yang saya tanyakan apakah sama pahala orang yang berdzikir di rumah dengan pahala orang yang berdzikir di majelis?
    terimaksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Menurut saya pahala orang yang berdzikir di rumah dengan pahala orang yang berdzikir di majlis itu sama. Rumah adalah termasuk majlis, karena pengertian majlis sendiri adalah tempat atau lembaga
      Sedangkan menurut Sa’id Ibn Jubair bahwa hakekat dari dzikir adalah ketaatan seorang hamba kepada Allah, sehingga barang siapa yang taat kepada Allah, maka ia telah berdzikir, begitupun sebaliknya.
      Sebagaimana pula dikatakan al-Imam an-Nawawi asy-Syafi’iy di dalam kitabnya al-Adzkar,
      “Ketahuilah bahwa sesungguhnya dzikir tidak hanya tasbih, tahlil, dan takbir, bahkan dzikir ialah setiap amalan ketaatan yang dilakukan karena Allah”.
      Maka setiap orang yang melakukan amalan ketaatan baik itu dengan hatinya atau lisannya atau lisan dan hatinya dan ia melakukan hal tersebut dalam majlisnya atau dalam duduknya, maka ia berada dalam majelis dzikir, walaupun ia hanya duduk seorang diri.

      Hapus
  16. Nama : Nur ulis sa'adah shofa
    NIM : 2021 111 205

    apakah majlis ilmu (pengajian) disebut juga majlis dzikir?? berikan hadits yang menerangkan tentang makna dari majlis dzikir.

    terimakasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Ya, majlis ilmu (pengajian) disebut atau termasuk juga majlis dzikir. Hadits yang menerangkan tentang makna dari majlis dzikir adalah:
      Pertama: Majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini. Nabi SAW bersabda:
      إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
      “Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.” (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 2562)
      Kedua: Majelis dzikir merupakan majelis malaikat. Juga menjadi penyebab turunnya ketenangan dan rahmat Allah. Rasulullah SAW bersabda:
      لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
      “Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisiNya.” (H.R. Muslim, no. 2700)
      Abu Hazzan ‘Atha` pernah ditanya: “Apakah Majelis Dzikir itu?” Beliau menjawab:
      “Yaitu majelis tentang halal dan haram. Majelis yang mengajari bagaimana kamu shalat, puasa, menikah, talak, dan bagaimana kamu berjual-beli.” (Al Hilyah 3/313).
      Imam Al Qurthubi mengatakan:
      “Majelis dzikir adalah majelis ilmu dan nasehat (peringatan). Yaitu majelis yang diuraikan padanya firman-firman Allah, Sunnah Rasul-Nya dan keterangan para salafus shaleh serta imam-imam ahli zuhud yang terdahulu, jauh dari kepalsuan dan kebid’ahan yang penuh dengan tujuan-tujuan yang rendah dan ketamakan.” (Fikih Sunnah 2/87).
      Al Manawi mengatakan: “Hujjatul Islam (Al Ghazali) mengatakan: “Yang dimaksud dengan majelis dzikir adalah, tadabbur Al Quran, mempelajari agama, dan menghitung-hitung ni’mat yang telah Allah berikan kepada kita.” (Faidlul Qadir 5/519).

      Hapus
  17. NAMA :ARINUN ILMA
    NIM :2021 111 045
    Kelas:D

    Pertanyaannya,bagaimana kita agar dapat beristiqomah dalam berzikir? dan bagaimana kita agar selalu terjaga oleh malaikat-malaikat Allah? Terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Cara agar kita dapat beristiqomah dalam berdzikir adalah tanamkan kesadaran diri akan pentingnya berdzikir, selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Dengan banyak berdzikir seorang mukmin akan terlindung dari kemunafikan, karena Allah menyebutkan di dalam Alquran bahwa di antara sifat orang munafiq adalah sedikit sekali berdzikir kepada Allah:
      إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَاقَامُوا إِلَى الصَّلاَةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَآءُونَ النَّاسَ وَلاَيَذْكُرُونَ اللهَ إِلاَّ قَلِيلاً
      “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka, apabila berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malasnya, mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” (QS. An Nisaa: 142)
      Dengan rajin beribadah, banyak dzikir, dan selalu meminta perlindungan Allah juga dapat menjaga kita dari godaan syetan yang terkutuk yang menyesatkan kita ke jalan kemungkaran.
      Dzikir itu sendiri sebenarnya memberi kekuatan kepada hati seseorang untuk senantiasa istiqamah, karena orang yang selalu ingat kepada Allah, ia akan aman untuk dilupakan oleh Allah dan bila hamba dilupakan oleh Allah ia akan sengsara di dunia dan akhirat
      Cara agar kita selalu terjaga oleh malaikat-malaikat Allah adalah dengan berdzikir tersebut, karena malaikat itu akan senantiasa mendampingi orang-orang yang bertaqwa yang mau berdzikir atau menuntut ilmu dengan ikhlas dan sabar.

      Hapus
  18. Assalamu’alaikum
    Nama: Nahdiyah
    NIM: 2021 111 199
    Kelas: D
    Pada makalah anda dijelaskan bahwa orang2 yg mendatangi majlis dzikir akan dilindungi malaikat2 dan Allah akan selalu memberikan ampunan. Bagaimana jika ada seseorang yang tidak pernah mendatangi majlis dzikir tapi dia selalu berdzikir (dlm hati) pda Allah, apakah dia akan mendapat perlakuan yg sama seperti org yg mendatangi majlis dzikir??
    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Ya, seseorang yang tidak pernah mendatangi majlis dzikir tapi dia selalu berdzikir (dalam hati) pada Allah, maka dia akan mendapat perlakuan yang sama seperti orang yang mendatangi majlis dzikir, yaitu akan dilindungi oleh malaikat-malaikat dan Allah akan selalu memberikan ampunan kepadanya.
      Sebenarnya yang dimaksud majlis dzikir itu bukan hanya sebuah majlis ta’lim, masjid, atau yang lainnya. Rumahpun bisa dijadikan sebagai majlis dzikir. Karena pengertian majlis itu sendiri adalah tempat atau lembaga. Sedangkan menurut Sa’id Ibn Jubair bahwa hakekat dari dzikir adalah ketaatan seorang hamba kepada Allah, sehingga barangsiapa yang taat kepada Allah, maka ia telah berdzikir, begitupun sebaliknya.
      Maka setiap orang yang melakukan amalan ketaatan baik itu dengan hatinya atau lisannya atau lisan dan hatinya dan ia melakukan hal tersebut dalam majlisnya atau dalam duduknya, maka ia berada dalam majelis dzikir, walaupun ia hanya duduk seorang diri.

      Hapus
  19. FITRI NUR AFINA
    2021 111 197
    D

    Pada makalah disebutkan: "Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang menghadiri majlis orang-orang yang berzikir sekalipun kedatangannya ke tempat tersebut untuk kepentingan pribadi, bukan berniat untuk berzikir bersama-sama dengan mereka." Mohon jelaskan kepentingan pribadi yang dimaksud itu seperti apa?
    Terimakasih ... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Maksud kepentingan pribadi dalam makalah adalah misalnya seseorang yang hanya mampir untuk sekedar istirahat, seperti halnya seorang musafir yang bepergian jauh dan istirahat melepas lelah dalam masjid. Bisa juga seseorang yang hanya ikut-ikutan dalam suatu majlis dzikir atau pengajian, namun dengan mendengarkan dzikir atau pengajian hati seseorang akan menjadi luluh dan hidup sehingga yang tadinya hanya ikut-ikutan atau sekedar mampir menjadi terketuk hatinya untuk dzikir pula. Intinya seseorang tersebut dari awalnya bukan berniat untuk ikut berdzikir bersama mereka.

      Hapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Assalamu'alaikum..
    Soraya Nailatul Izzah
    2021 111 097
    Kelas D

    Yang ingin saya tanyakan, jika ada seseorang yang menghadiri suatu majlis akan tetapi hanya sekedar menghadiri, bahkan orang itu tidak mengikuti acara berlangsung malah mainan hp, bagaimana tanggapan anda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsalam,
      Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dalam kasus tersebut dari awal kita niatkan untuk mengikuti majlis dzikir tersebut, insya Allah kita akan tetap mendapat pahala, karena orang yang duduk bersama dalam majlis tersebut ikut berbahagia berkat mereka (kelompok dzikir). Akan tetapi alangkah lebih baiknya kita beretika yang baik pula dalam majlis tersebut dan mempunyai kesadaran diri mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia, minimal tidak ngobrol sendiri maupun mainan HP.

      Hapus
  22. NAMA: KHOLIS ARIFAH
    NIM: 2021 111 293
    KELAS: D

    Assalamu'alaikum,
    apakah dalam berdzikirnya malaikat-malaikat Allah tetap diusik oleh syeitan seperti halnya manusia di ganggu oleh syeitan.?
    Bagaimana agar dzikir kita khusyuk.?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsalam,
      Terimakasih kembali,
      Dalam berdzikirnya malaikat-malaikat Allah kemungkinan besar dan cenderung tidak di usik oleh syetan seperti halnya manusia, karena malaikat Allah selalu istiqomah dalam beribadah dan tugas malaikat memanglah selalu berdzikir kepada Allah sehingga peluang syetan untuk mengganggu malaikat sangatlah kecil. Berbeda dengan manusia yang cenderung lebih mengutamakan nafsunya daripada untuk beribadah sehingga syetan dengan mudahnya mengusik dan mengganggu manusia apalagi jika manusia dalam keadaan lengah.
      Agar dzikir kita khusyuk hendaknya kita niatkan untuk fokus berdzikir, lupakan sejenak hal-hal yang berhubungan dengan duniawi, dalam menjalankannya pun hendaknya dilaksanakan dengan ikhlas, sabar, dan semata-mata karena Allah SWT.

      Hapus
  23. Nama: Nur Asfiyani
    NIM: 2021 111 200
    Kelas: D

    Keutamaan dari bertasbih, bertakbir, bertahlil dan bertahmid.....????
    Matur Nuhun chopa chopeeee.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali yenoll,,
      Keutamaan dari bertasbih, bertakbir, bertahlil, dan bertahmid atau berdzikir itu sangatlah banyak, diantaranya: senantiasa mendapat ampunan dari Allah SWT, bisikkan setan akan dijauhkan karena senantiasa mendapat perlindungan dari Allah dan malaikat-malaikat-Nya, ridha Allah akan diraih, kesedihan dan kegelisahan akan hilang, wajah akan bersinar dengan cahaya, dan dzikir akan mewariskan sikap inabah, yaitu kembali kepada Allah. Dengan demikian, bagi orang yang berdzikir, Allah akan selalu menjadi tempat berlindung, tempat ketenangan, kiblat hatinya, dan tempat pelariannya ketika tertimpa musibah dan bencana.

      Hapus
  24. Nama : Heri Rubi Antoni
    NIM : 2021 111 161
    Kelas : D

    mohon jelaskan dan berikan solusi tentang bagaimana cara beristiqamah dan berdzikir yang baik, karena pada zaman sekarang banyak anak muda ketika selesai shalat langsung pergi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara agar kita dapat beristiqomah dalam berdzikir adalah tanamkan kesadaran diri akan pentingnya berdzikir, selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Dengan banyak berdzikir seorang mukmin akan terlindung dari kemunafikan, karena Allah menyebutkan di dalam Alquran bahwa di antara sifat orang munafiq adalah sedikit sekali berdzikir kepada Allah:
      إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَاقَامُوا إِلَى الصَّلاَةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَآءُونَ النَّاسَ وَلاَيَذْكُرُونَ اللهَ إِلاَّ قَلِيلاً
      “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka, apabila berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malasnya, mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” (QS. An Nisaa: 142)
      Dengan rajin beribadah, banyak dzikir, dan selalu meminta perlindungan Allah juga dapat menjaga kita dari godaan syetan yang terkutuk yang menyesatkan kita ke jalan kemungkaran.
      Dzikir itu sendiri sebenarnya memberi kekuatan kepada hati seseorang untuk senantiasa istiqamah, karena orang yang selalu ingat kepada Allah, ia akan aman untuk dilupakan oleh Allah dan bila hamba dilupakan oleh Allah ia akan sengsara di dunia dan akhirat.

      Hapus
  25. nama: fiza umami
    nim: 2021 111 152

    assalmualaikum,,
    bagaimana menurut pemakalah apabila ada orang yang ikut berdzikir tetapi niatnya agar dipandang orang atau di puji orang,, padahal kan di atas di jelaskan bahwa apabila hanya ikut duduk dalam kumpulan orang berdzikir itu juga Allah mengampuni dosa-dosanya,,
    terimakasih,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam,
      Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dari awal kita niatkan untuk mengikuti majlis dzikir tersebut tulus dan ikhlas karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain seperti agar dipandang atau dipuji orang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut tetapi tidak sampai kepada Allah.

      Hapus
  26. Nama : Gilang Gintaka
    NIM : 2021111207
    Kelas : D

    yg ingin saya tanyakan adalah siapa malaikat yg berkeliling mencari majelis-majelis? Berjumlah satu atau lebih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari berbagai sumber referensi yang telah saya baca, tidak ditemukan dan diketahui secara jelas siapa dan berapa jumlah malaikat yang berkeliling mencari majlis-majlis. Namun menurut para ulama, bahwa mereka adalah para malaikat tambahan dari para malaikat penjaga dan lainnya yang ditugaskan kepada para makhluk, tidak ada tugas lain bagi mereka kecuali untuk kelompok-kelompok dzikir. Yang dimaksud malaikat tambahan disini adalah seperti yang telah kita ketahui bahwa jumlah malaikat sangat banyak dan tidak bisa diperkirakan. Sebagian dari mereka disebutkan namanya dan sebagian yang lain hanya dijelaskan tugas-tugasnya saja, termasuk berkeliling mencari majlis-majlis dan memberi perlindungan bagi orang-orang yang berada didalamnya.

      Hapus
  27. nama:nur hidayah
    nim:2021 111 145
    kelas:D
    menurut anda,apabila ada orang yang mengikuti majelis dzikir hanya untuk dipuji orang semata,itu bagaimana?dan ia hanya bisa mengucapkan saja tanpa diiringi perilaku yang baik,apakah ada faedahnya ia mengikuti majelis dzikir tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dari awal kita niatkan untuk mengikuti majlis dzikir tersebut tulus dan ikhlas karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain seperti agar dipandang atau dipuji orang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut tetapi tidak sampai kepada Allah.
      Dan jika dalam kasus seseorang hanya bisa mengucapkan saja tanpa diiringi perilaku yang baik, maka ia termasuk orang-orang yang munafik karena dia tidak bisa mengaplikasikan apa yang telah ia peroleh dari mengikuti majlis dzikir tersebut, dalam arti seseorang tersebut tidak mendapat faedahnya.

      Hapus
  28. nama : naila syarifah
    nim : 2021 111 149
    kelas : dhe

    Karena hanya dengan menghadiri majlis zikir sebenarnya bisa menghidupkan hati yang mati. Oleh karena itulah, hati orang yang datang ke majlis zikir akan ikut hidup sekalipun kedatangannya itu tidak untuk berzikir. Dengan kata lain, orang yang hidup bersama mereka ikut berbahagia berkat mereka.

    mohon jelaskan ya,,,, mturnuwun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali,
      Maksud dari pernyataan tersebut adalah orang yang hidup atau berada bersama mereka (orang-orang yang berdzikir) akan ikut berbahagia berkat mereka, sekalipun kedatangannya itu untuk keperluan pribadi atau bukan untuk berdzikir. Jadi, semisal seseorang hanya mampir untuk sekedar istirahat atau ia mendapat tugas dari seorang guru atau atasan untuk sekedar menyaksikan jalannya acara dalam suatu majlis dzikir, maka seseorang yang hanya ikut-ikutan dalam majlis itu hatinya akan menjadi luluh dan hidup, dan yang tadinya hanya ikut-ikutan atau sekedar memenuhi tugas dari seorang guru/ atasan menjadi terketuk hatinya untuk ikut dzikir pula sehingga dia ikut berbahagia berkat orang-orang yang berdzikir karena disamping itu hal positif, ia juga mendapat pahala dan ampunan dari Allah SWT.

      Hapus
  29. assalamualaikum..

    bagaimana pendapat anda yang sekarang-sekarang ini banyak majelis dzikir yang anggotanya kebanyakan berlomba-lomba dalam memperlihatkan kemewahan dalam berpakaian, dan melupakan manfaat dari dzikir itu sendiri ?
    terimakasih..
    wassalamualaikum..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam,
      Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dari awal kita niatkan untuk mengikuti majlis dzikir tersebut tulus dan ikhlas karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain seperti agar dipandang atau dipuji orang lain, berlomba-lomba dalam memperlihatkan kemewahan berpakaian, maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut tetapi tidak sampai kepada Allah, maka ia termasuk orang-orang yang munafik karena dia tidak bisa mengaplikasikan apa yang telah ia peroleh dari mengikuti majlis dzikir tersebut, dalam arti seseorang tersebut tidak mendapat faedahnya.

      Hapus
  30. nama ; AISYAH
    kelas ; D
    NIM ; 2021 111 158

    Assalamualaikum...
    Dalam keterangan hadits di atas terdapat kalimat bahwa dzikir yang sempurna yaitu dzikir lisan dan hati, serta memikirkan maknanya dan menghadirkan keagungan Allah. Bagaimana jika seseorang menghadiri majlis dzikir akan tetapi orang tersebut malah berbicara sendiri dan bergurau, apakah malaikat tetap mendoakan orang tersebut??
    dan bagaimana cara menjelaskan kepada anak anak kalau malaikat itu benar benar ada.
    trimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsalam,
      Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dalam kasus tersebut dari awal kita niatkan untuk menghadiri majlis dzikir tersebut, insya Allah kita akan tetap mendapat pahala, karena orang yang duduk bersama dalam majlis tersebut ikut berbahagia berkat mereka (kelompok dzikir). Akan tetapi alangkah lebih baiknya kita beretika yang baik pula dalam majlis tersebut dan mempunyai kesadaran diri mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia, minimal tidak ngobrol sendiri maupun dengan temannya apalagi sampai bercanda gurau.
      Cara menjelaskan kepada anak anak kalau malaikat itu benar benar ada adalah yang utama yaitu memberikan pengajaran dan pendalaman mengenai rukun iman, didukung dengan penjelasan-penjelasan yang logis. Selanjutnya diberikan pengetahuan mengenai malaikat-malaikat itu sendiri beserta tugas-tugasnya, semisal dengan cerita atau dongeng-dongeng. Orang tua atau pendidik juga harus menunjukkan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT sehingga anak bisa lebih mengimajinasi tentang penciptaan Allah SWT.

      Hapus
  31. nama: nihlatul maziyah
    nim:2021 111 130
    kelas d

    dalam hadis ini dijelaskan keutamaann berkiumpul untuk berdzikir,, tp fenomena sekarang yang ada kita berkumpul bukan untuk berdzikir tetapi untuk menggosip/ ngerumpi, bagaimana tanggapannya??? dan bagaimana caranyaagar malaikat hadir dalam setiaap dikir kita??
    terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah atau diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah. Niat itu mengarahkan dan memotivasi dilakukannya suatu perbuatan, maka nilai dari suatu perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jika niat melakukan sesuatu perbuatan itu tulus karena Allah maka nilainya akan sampai kepada Allah dan akan mendapat balasan dari-Nya. Tetapi jika niatnya karena sesuatu yang lain maka akan sampai pula kepada apa yang diniatkan tersebut dan tidak akan sampai kepada Allah SWT. Jadi jika dalam kasus tersebut dari awal kita niatkan untuk menghadiri majlis dzikir tersebut, insya Allah kita akan tetap mendapat pahala, karena orang yang duduk bersama dalam majlis tersebut ikut berbahagia berkat mereka (kelompok dzikir). Akan tetapi alangkah lebih baiknya kita beretika yang baik pula dalam majlis tersebut dan mempunyai kesadaran diri mengingat majlis dzikir merupakan majlis yang sangat mulia, minimal tidak ngobrol sendiri maupun dengan temannya apalagi sampai menggosip atau ngerumpi.
      Sesungguhnya malaikat itu senantiasa hadir dalam setiap dzikir kita. Namun untuk lebih mengkamilkan dzikir kita, hendaknya kita lakukan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan istiqomah agar nilai dari dzikir kita dapat sampai kepada Allah SWT.

      Hapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus