KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH PASAR
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah :
Hadits Tarbawi 2
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati,M.S.I.
Oleh :
Alif Mega Wahyuni
2021 111 331
Kelas: A
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Hari tasyik merupakan hari sesudah idhul adha yang pada hari itu
juga Allah memerintahkan kita untuk banyak bertakbir dan mengingatnya. Di hari
itu juga kita tidak di perbolehkan untuk berpuasa. Namun di hari tasyik juga
banyak para sahabat yang telah melakukan kegiatannya seperti jual beli sehingga
para sahabat. Dalam pasar kadang seseorang lupa untuk Allah krena mereka
disibukan dengan jual beli, sehingga Rosulullah memerintahkan kita untuk membaca
doa ketika hendak masuk pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits 48
- وَقَال ابْنُ عَبَّاسِ
(وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهَ فِي أَ يَّامٍ مَعْلُومَاتٍ : اَيَامُ الْعَشْرِ
وَاْلأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُالتَّشْرِيْقٍ . وَكَانَ ايْنُ عُمَرَ
وَأَبُوهُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِيِ أَيَّامِ الْعَشْرِ
يُكَبَّرَانِ وَ يُكَبَّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهمَا وَ كَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ
عَلِيَّ خَلْفَ النَافِلَةِ} .
(رواه البخاري في الصحيح كتاب
الجمعة باب فضل العمل في ايام التشريق)
Ibnu Abbas berkata,
“firman Allah.” Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
diketahui (QS. Al-Hajj (22-28) yaitu hari-hari yang sepuluh dan hari-hari yang
telah ditentukan yaitu hari tasriq (tanggal 11,12,13 dzulhijjah).
Ibnu Umar dan Abu
Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh, mereka melakukan
takbir yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang mendegarnya dan Muhammad bin
Ali juga mengucapkan takbir. (HR. Bukhori)[1]
1. Mufrodhat
Arti
|
Kata
|
Pergi
|
يَخْرُجَانِ
|
Pasar
|
السُّوْقِ
|
Hari-hari
|
أَيَّامِ
|
Mereka melakukan takbir
|
يُكَبَّرَانِ
|
Sholat Nafilah
|
النَّافِلَةِ
|
2. Biografi Rawi
Ø Imam Bukhori
Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-mughiroh
bin Bardizbah Al-jufi Bukhori. Beliau mendapat julukan Al-Jufi karena pada
waktu itu kakeknaya beragama majusi namun akhirnya memeluk islam juga di
hadapan seorang yaman yang berkabilah jufi.
Lahir pada hari jumat 13 syawal 194 H dan wafat pada malam hari raya idhul
fitri 256 H dalam usia 62 tahun. Beliu telah melakukan perjalanan untuk menimba
hadits dari seluruh ulama yang tingga di negri islam. Beliau telah menulis
riwayat hadits dari para hafizh seperti Makki bin Ibrahim Al-Balkhi, Abdullah
bin Usman Al-Marwazi, Ubadillah bin Musa Al-Abasi, Abu Nuim Al Fadhl dan masih
banyak lagi, banyak juga yang berguru pada beliau. Al-Fayarbari berkata,”kitab
Bukhari telah didengarkan oleh 70.000 orang, tidak ada yang meriwayatkan
langsung dari Bukhari yang masih hidup sampai sekarang kecuali hanya aku
seorang”
Imam Bukhori telah menuntut ilmu sejak usia 10 tahun, pada usia 11 tahun
beliau telah mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Imam Bukhori berkata,”Aku
menyusun didalam kitab Shohihku dari kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku
tidak akan mencatat sebuah hadits pun kecuali aku melakukan sholat 2 rakaat terlebih dulu ”. [2]
3. Biografi Mukhorij
Ø Ibnu Umar
Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits
sesudah Abu Hurairah. Ia meriwayatkan 2.630 hadits. Abdullah adalah putra
khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul
Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah
(Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain
ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin
az-Zubair.Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus umurnya 10 tahun
ketika ikut masuk bersama ayahnya. Ia wafat pada tahun 73 H.[3]
Ø Abu Hurairah
Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman
bin Sakhr Ad-dausi, dinamakan Abu Hurairah karena beliau begitu mencintai anak
kucing. Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat dicintai oleh Rasulullah.
Beliau masuk islam pada tahun khaibar (1 H) dan ikut serta bersama Rasulullah
pada saat itu. Kemudian beliau selalu menyertai rasulullah sepenuhnya. Dan
merupakan sahabat yang paling menjaga berkah doa nabi Muhammad SAW ketika dia
mendoakannya nabi memberi kesaksian atas semangatnya mencari ilmu dan hadits.
Abu Hurairah meninggal di Madinah tahun 57 H. Hadits-hadits yang diriwyatkan
darinya terdapat dalam kitab-kitab hadits adalah sebanyak 5374 hadits
4. Keterangan Hadits
وَكَانَ
ابْنُ عُمَرَوَأَبُوْهُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوْقِ فِى أَيَّامِ
الْعَشْرِ
(Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar
ke pasar pada hari-hari yang sepuluh). Saya (Ibnu Hajar) tidak melihat bahwa hadits ini diriwayatkan
secara maushul dari mereka berdua. Al Baihaqi dan Al Bagdawi telah
meriwayatkan hadits ini secara mu’allaq. Ath-Thahawi berkata, “Guru-guru kami
selalu mengucapkan takbir pada hari-hari yang sepuluh. Thahawi juga mengkritik
Imam Bukhari yang menyebutkan atsar ini dalam bab keutamaan beramal pada hari
tasyriq. Akan tetapi kritikan tersebut dijawab oleh Al Karmani
bahwa Imam Bukhari biasa mencantumkan atsar yang ada kaitannya dengan judul
bab, namun yang Nampak bahwa Imam Bukhari ingin mempersamakan hari-hari Tasyriq
dengan hari-hari yang sepuluh dalam melaksanakan amalan haji. Pendapat Imam
Umar yang menjelaskan tentang hari-hari yang sepululh, sedangkan atsar
selanjutnya menrangkan hari-hari Tasyriq.
وَكَبَّرَ
مُحَمَّدُبْنُ عَلِيِّ خَلْفَ
النَّافِلَةِ
(Dan Muhammad bin Ali juga bertakbir
setiap kali selesai melaksanakan shalat nafilah). Ia bernama Abu Bakar Al Baqir. Imam Daruquthni dalam kitabnya Al
Mu’talaf menyebutkannya secara maushul dari jalur Ma’in bin Isa Al Qazzaz,
ia mengatakan, “Abu Wahnah Raziq Al Madani mengatakan kepada kami,
رَأَيْتُ
أَبَّا جَعْفَرَ مُحَمَّدِبْنِ عَلِيِّ يُكَبِّرُ بِمِنِّى فِي أَيَّامِ
التَّشْرِيْقِ خَلْفَ النَّوَافِلِ
(Aku melihat
Abu Ja’far Muhammad bin Ali mengucapkan takbir di Mina pada hari-hari Tasyriq
setiap kali selesai melaksanakan shalat nafilah). Atsar ini merupakan kritikan bagi pendapat Al Karmani yang
diucapkan pada hari-hari yang sepuluh. Ibnu At-Tin mengatakan bahwa tidak ada
seorang pun yang menguatkan Muhammad dalam hal ini. Pengikut madzhab Maliki dan
Syafi’I berbeda pendapat, apakah takbir pada hari raya itu khusus setelah
sholat fardhu atau umum setiap selesai sholat. Dalam hal ini, pengikut madzhab
Syafi’i berbeda pendapat dalam hal menentukan mana yang lebih kuat. Tapi,
menurut madzhab Maliki yang lebih kuat adalah bahwa takbir tersebut khusus
diucapkan setelah sholat fardhu.[4]
5. Aspek tarbawi
Hadits tesebut
menerangkan tentang beberapa hal, yaitu:
1.
Keutamaan sebagian waktu dan tempat atas yang lainnya.
2. Keutamaan
sepuluh hari bulan Dzulhijjah atas hari-hari yang lain dalam setahun. Dengan
demikian, jelaslah bahwa orang yang bernadzar hendak bepuasa, atau mengaitkan
satu amal perbuatan dengan hari yang paling utama, maka hari itu adalah hari
Arafah (9 Dzulhijjah), karena hari tesebut merupakan hari yang paling utama di
antara sepuluh hari Dzulhijjah. Apabila ia memaksudkan hari dalam seminggu,
maka hari yang paling utama itu adalah hari jum’at.
Ad-Dawudi
menjadikan hadits ini sebagai dalil keutamaan puasa sunnah pada hari kesepuluh
bulan Dzulhijjah, dan menganggap musykil diharamkannya puasa pada hari raya
idul Adha. Hal ini tidaklah bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Daud dari Aisyah, ia berkata,
مَا
رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاءِمًا الْعَشْرَقَطٌ (aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW
berpuasa pada hari-hari yang sepuluh [sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah]).
Kemungkinan Rasulullah SAW tidak melakukan puasa, padahal beliau sendiri
mencintainya, adalah karena beliau khawatir puasa itu akan diwajibkan kepada
umatnya. Yang jelas, sebab keistimewaan 10 hari pada awal bulan Dzulhijjah
adalah karena pada hari-hari tersebut terkumpul induk-induk ibadah: seperti
shalat, puasa, shadaqah, dan haji yang semuanya tidak terdapat pada hari-hari
lain.
Oleh karena
itu, apakah keutamaan itu khusus bagi orang yang melaksanakan haji atau juga
termasuk orang yang mukim [orang yang berdomisili di tanah haram dan tidak
melaksanakan haji]?
Ibnu baththal
dan lainnya mengatakan, bahwa yang dimaksud amalan pada hari Tasyriq adalah
mengucapkan takbir, karena pada hari itu adalah hari makan, minum dan hari
keluarga, serta diharamkannya puasa pada hari itu.[5]
6.
Munasabah
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 203 di atas (yang
artinya), “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang
terbilang.” Ini menunjukkan adanya perintah berdzikir di hari-hari Tasyrik.
Lalu apa saja dzikir yang dimaksudkan ketika itu? Beberapa dzikir yang
diperintahkan oleh Allah di hari-hari Tasyrik ada beberapa macam:
a. Berdzikir kepada Allah
dengan bertakbir setelah selesai menunaikan salat wajib. Perbuatan ini
disyariatkan hingga akhir hari Tasyrik sebagaimana pendapat mayoritas ulama.
Hal ini juga diriwayatkan dari Umar, Ali, dan Ibnu Abbas.
b. Membaca tasmiyah
(bismillah) dan takbir ketika menyembelih kurban. Waktu penyembelihan kurban
berakhir pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijah) sebagaimana pendapat mayoritas
ulama. Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Asy-Syafii dan salah satu
pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu
menyembelih kurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari Tasyrik
setelahnya (11 dan 12 Dzulhijah). Pendapat kedua ini adalah pendapat yang
masyhur dari Imam Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah,
dan kebanyakan ulama.
c. Berdzikir memuji Allah Ta’ala
ketika makan dan minum. Amalan yang disyariatkan ketika memulai makan dan minum
adalah membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah.
d. Berdzikir dengan takbir
ketika melempar jumroh di hari Tasyrik. Amalan ini khusus untuk orang yang
berhaji.
e. Berdzikir pada Allah
secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak dzikir di hari-hari Tasyrik.
Sebagaimana Umar ketika itu pernah berdzikir di Mina di dalam kemahnya, lalu
orang-orang mendengar suara dzikirnya. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya
penuh dengan takbir.
B. Hadits 49
حَدّثَنَا اَحْمَدُ بْنُ
مَنِيْعٍ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَا رُوْنَ قَالَ : حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ
سِنَانٍ : حَدَّثَنَا عن مُحَمَّدُ بْنُ وَاسِعٍ قَالَ : قَدِمْتُ مَكَّةَ
فَلَقِيَنِيْ أَخِيْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِاللهِ بْنُ عُمَرَ فَحَدَّنِيْ عَنْ
أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه و سلّم قَالَ :{ مَنْ
دَخَلَ السُّوْقَ فَقَالَ لَا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ
الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ
بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ, كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ
أَلْفِ حَسَنَةٍ وَ مَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَ رَفَعَ لَهُ
أَلْفَأَلْفِ دَرَجَةٍ}. (رواه الترمذى فى الجامع)
Ahmad bin mani’ menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan
kepada kami, dia berkata: Azhar bin sinan menceritakan kepada kami, muhammad
bin wasi’ berkata: saya datang ke mekkah dan bertemu dengan saudaraku
Salim bin Abdullah bin Umar menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari kakeknya
bahwasanya Rosulullah SAW bersabda :”Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada tuhan yang
berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya
kerajaan dan pujian, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan Dia Mahahidup
tidak akan mati, di tanganNya-lah kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu,' niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan
darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat'’.[6]
1.
Mufrodhat
Arti
|
Kata
|
|
Masuk
|
دَخَلَ
|
|
Pasar
|
السّوْقَ
|
|
Tiada yang berhak untuk disembah kecuali Allah semata
|
لا إِلَه إِلَّا اللَّه
|
|
Tiada sekutu bagi_Nya
|
لا شَرِيك لَهُ
|
|
Menghidupkan
|
يُحْيِي
|
|
Mematikan
|
يَمُوت
|
|
Kebaikan
|
الْخَيْر/ حَسَنَةٍ
|
|
Menulis
|
كَتَبَ
|
|
Satu juta
|
أَلْفَ أَلْفِ
|
|
Kesalahan
|
سَيِّئَةٍ
|
|
Meninggikan
|
رَفَعَ
|
|
Derajat
|
دَرَجَةٍ
|
|
2.
Biografi Rawi
Ø Imam Tirmidzi
Beliau adalah abu Isa Muhammad bin Isa bin At-Tirmidzi. Lahir pada
tahun 200 H dan wafat pada malam senin tanggal 13 Rajab 279 H di Turmudz.
Beliau adalah salah seorang ulama hafidz yang telah bertemu dengan para syeikh
generasi awal Qutaibah bin Sa’id Muhammad bin Basysyar, Ali bin Hajar dan para
imam hadits lainnya.
Banyak sekali yang telah meriwayatkan hadits dari Imam Tirmidzi,
beliau sendiri juga memiliki banyak karya tulis seputar ilmu hadits. Kitabnya
yang paling dikenal berjudul Ash-Shahih.
3.
Biografi Mukhorij
Ø
Umar bin Khattab
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab bin Nufail bin Abdul Izzy bin
Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy.
Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya
bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.[7]
Umar ibn khattab berasal dari etnis bani adi yang terkenal sebagai Etnis
yang terpandang mulia dan berkedudukan tinggi. Ia lahir di kota mekkah. Umar
mempunyai postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya keras, berani dan sangat
di siplin. Umar sebelum memeluk agama islam ia adalah seorang tokoh arab, yang
sangat terhormat, berwibawa dan mempunyai pengaruh yang sangat besar, ia sangat
keras menentang seruan dan ajaran yang yang di bawa oleh rosulullah
saw.namun setelah masuk islam, ia menemani nabi dan menjadi sahabatnya
yang sangat dekat . umar bin khattab seorang tokoh besar terkenal jujur, dan
ahli hadits. Keberanian, ketegasan dan kejujurannya nabi saw memberinya gelar
Al-faruq, maksudnya seorang pembeda antara yang hak dan yang bathil. Dia lah yang
menggagas pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al-qur’an pada zaman khalifah Abu
Bakar. Umar bin khatab menggantikan abu bakar sebagai khalifah yang kedua dari
tahun 13 H-23H/ 634 m- 644M. Selama 6 tahun 10 bulan ia memerintah sebagai
khalifah. Walaupun sibuk dalam dunia politik untuk kekuasaan dan kekuatan
islam, ia pun sempat meriwayatkan sebanyak 537 hadits. Pada hari rabu bulan
Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh
beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah budak milik
al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar
dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia
63 tahun.[8]
4.
Keterangan Hadits
Dalam Hadits di atas, Menerangkan Tentang apa yang harus kita Ucapkan
ketika masuk Pasar. Dalam hadits di sebutkan السّوق ( Pasar), yang dimaksud
dengan pasar adalah semua tempat yang didatangkan dan diperjual-belikan padanya
berbagai macam barang dagangan. Pasar di sini mencakup pasar tradisional, pasar
modern, super market, mall, toko-toko besar dan lain-lain. Pasar membuat
manusia Lalai dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus
perdagangan. Maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya,
sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi
setan dan tentaranya. Orang yang berdzikir ketika di pasar akan mendapat
keutamaan yang besar dan pahala bagi orang yang membaca dzikir tesebut. Menurut
Imam ath-Thiibi berkata,“Barangsiapa yang berzikir kepada Allah (ketika berada)
di pasar maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Ta’ala
berfirman tentang keutamaan mereka,
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingat Allah”
Menurut
Imam Tirmidzi Hadits ini isnadnya muttasil dan termasuk hadits hasan.
5.
Aspek tarbawi
a. Tetap berdzikirlah
ketika berada di pasar.
b. Ketika seseorang
yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah
seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat
istimewa.
c. Seorang muslim
yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir
(ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang
diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh
Allah Ta’ala
d. Dzikir ini lebih
utama jika diucapkan dengan lisan disertai dengan penghayatan akan kandungan
maknanya dalam hati. Karena dzikir yang dilakukan dengan lisan dan hati adalah
lebih sempurna dan utama
e. Pasar merupakan
tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana terdapat
berbagai macam kemungkaran, perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi
disanalah tempat syaithan berkumpul.
6. Muhasabah
Pada hadits lain juga menerangkan hal yang sama namun di sampaikan oleh
sahabat lain namun pada intinya sama. Nabi memerintahkan kita untuk membaca:
َا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ
Niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya
sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat.
BAB III
PENUTUP
Pada
hari tasyik nabi Muhammad memerintahkan
kita untuk banyak bertakbir karena pada saat itu adalah saat dimana
amalan-amalan kita dikumpulkan. Para sahabat juga mencontohkan kita bertakbir
dimanapun berada salah satunya di pasar. Karena pasar memang tempat yang
rawan kemaksiatan, sehingga kita harus waspada agar itu tidak terjadi pada kita
dengan selalu meminta perlindungan dari Allah yang maha kuasa, supaya terhindar
dari godaan jin, setan dan bala tentaranya. dengan selalu berdzikir kepada
Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2008. Fathul Baari. Jakarta:
Pustaka Azzam.
Djunaedi Soffandi, Wawan. 2007. Syarah Hadits Qudsi.Jakarta:Pustaka
Azzam.
Rohman, abdul muhammad
Utsman, 1353.Tuhfatul Ahwadzi. Juz 9.
Sayadi, Wajidi. 2011. Hadits
Tarbawi. jakarta: pustaka Firdaus .
Sholih. 2005.kutubus
sittah..Riyadh : darussalam.
[1] Ibnu
Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafiz, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 302.
[2] Wawan Djunaedi Soffandi,Syarah Hadits Qudsi,(Jakarta:Pustaka
Azzam,2007),hlm.18-19
[4] Ibnu Hajar Al Asqalani, Al
Imam Al Hafiz, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2008), hlm. 304-305.
[5] Ibid. Hlm 310
[6] Mohammad Isa, Sunan At Tirmizi(Jakarta:CV Asy Syifa,1992).hlm.353-354
FAESOL NAELAN B.
BalasHapus2021 111 030
bagaimana cara menghayati bacaan dzikir jika kita dalam keadaan yang ramai seperti di pasar?? bukankah berzikir harus dalam keadaan tenang?? kemudian bagaimana kita berzikir dalam keadaan dimana kita takut akan mengalami kerugian jika sedang ramai-ramainya transaksi jual beli???
waalaikummus salam..
Hapusterimakasih atas pertanyaannya..
Mengingat Allah bisa pada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya, demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang itu. Dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan Turmidzi dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :
” Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu didalam hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya sambil berlari ”
salah satu keutamaan berdzikir adalah Dzikir kepada Allah dapat memudahkan ke¬sulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syari'at, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatang-kan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka akan hilang ketakutan itu.
assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusdidalam hadiskan sudah diterangkan, Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata dst maka niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat. tetapi realita saat ini pasar hanya dijadikan sebagai tempat jual beli saja, bahkan sekarang banyak terjadi praktek kecurangan yg dilakukan oleh para pedagang nakal, bagaimana pendapat pemakalah menanggapi hal tersebut?
waalaikummus salam..
Hapusterimakasih atas pertanyaannya...
menurut saya karena mereka banyak tidak tau keutamaan berdzikir dipasar, sehingga mereka menyalagunakan tempat tersebut menjadi tempat penimbunaan uang bahkan dijadikan juga sebagai tempat untuk berbuat curang.
dengan adanya realita seperti itu kita sebagai orang yang telah mengetahui akan manfaat dan keutamaan berdzikir, kita mulai dari diri kita sendiri dan mengingatkan keluarga terdekat (ibu).
MOHAMAD SUKRON
BalasHapus2021111011
ASSALAMUALAIKUM WR,WB
mohon paparkan atau jelaskan pemahan pemakalah pada aspek tarbawi yg point terakhir yg berbunyi:
Pasar merupakan tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana terdapat berbagai macam kemungkaran, perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi disanalah tempat syaithan berkumpul.
WASSALAM
6. Muhasabah
waalaikummus salam...
Hapusterimakasih atas pertanyaannya...
pasar adalah tempat berjual-beli dan tempat yang melalaikan orang dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan, maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya, maka pantaslah jika dia mendapat pahala dan keutamaan besar yang tersebut dalam hadits di atas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tempat yang paling dicintai Allah adalah mesjid dan yang paling dibenci-Nya adalah pasar”
Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri (yang halal)”
eka supriyatin
BalasHapus2021 111 357
assalm..
sya pernah mendengar bahwa berdagang adalah salah satu pekerjaan yang dianjurkan oleh rasulullah. nah bagaimana jika berdagang itu bisa melupakan dzikir, yang sebagaimana di anjurkan dalam hadist diatas" kita harus senantiasa berdzikir jika berada dalam pasar"
trims
waalaikummus salam...
Hapusterimakasih atas jawabannya...
memang berdagang adalah pekerjaan yang di anjurkan rosulullah.
bukan hanya Dzikir saja yang sering dilalaikan seorang pedagang.
bahkan sholat pun mereka lalaikan.
dan rosulullah menganjurkan berdzikir didalam pasar karena. rosulullah juga bersabda
"seburuk buruk tempat adalah pasar" karena syaiton banyak berkeliaran di pasar.
jadi kita mengambil jalan tengahnya saja, jika kita tidak bisa menjaga dzikir dan sholat kita ketika menjadi pedagang, lebih baik mencari pekerjaan lain yang mana kita bisa setiap saat khusyuk berdzikir dan selalu sholat tepat waktu.
assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapuspemakalah yang terhormat.
apa hikmah kita untuk berzikir didalam pasar, bisa disebutkan manfaatnya juga.....
terima kasih.....
waalaikummus salam...
Hapusterimakasih atas pertanyaannya...
manfaat dan hikmah berdzikir didalam pasar
1.Dengan dzikir akan mengusir setan.
mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan, maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya, maka pantaslah jika dia mendapat pahala dan keutamaan besar yang tersebut dalam hadits
2.Dzikir mudah mendatangkan ridho Ar Rahman.
Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri (yang halal)”
3.Dzikir dapat menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
4.Dzikir membuat hati menjadi gembira dan lapang.
5.Dzikir menguatkan hati dan badan.
6.Dzikir menerangi hati dan wajah pun menjadi bersinar.
7.Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan shalawat Allah dan para Malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung. Allah سبحانه و تعالي berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang se¬banyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman." (QS. Al-Ahzab: 41-43).
Shalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya ini merupakan sebab untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.
8.Dzikir kepada Allah dapat memudahkan ke¬sulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syari'at, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.
9.Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatang-kan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka akan hilang ketakutan itu.