MAKALAH
METODE KONVENSIONAL
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu :Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun
Oleh :
Muhammad Furqon 2021 111 043
Nurul
Fadhilah 2021 111
261
Alif Mega wahyuni 2021 111 331
Kelas
: F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Sebenarnya metode dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) ada banyak sekali,
tergantung dengan penguasaan teknik dan materi yang akan disampaikan. Namun
dalam posting kafeilmu berikut, akan dicontohkan beberapa metode dasar yang
bisa digunakan oleh pendidik, baik guru, dosen, turor, ustadz, atau siapa
sajalah yang punya keinginan menyampaikan pengetahuan kepada yang lainnya.
Secara istilah epistemologi: Metode belajar
mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan
atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, murid, atau anak melalui
sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dll. Metode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar antara
lain berbentuk ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan metode demonstrasi
(praktek).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran
1.
Pengertian
Metode
Metode
berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha yang berarti melalui atau
melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna kata
dapat diambil kesimpulan bahwa, metode adalah jalan atau cara yang ditempuh guru
dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai
tujuan tertentu. Sedangkan menurut thofuri mendifinisikan metode dalam
interaksi pembelajaran adalah cara yang tepat dan cepat melakukan sesuatu. [1]
2.
Pengertian
Metode Pembelajaran
Memahami pemaknaan metode tersebut
maka dapat diambil pengertian tentang metode pengajaran adalah cara yang
ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar pada siswa secara tepat dan cepat
berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.[2]
3.
Pengertian
Metode Pembelajaran Konvensional
Metode ini adalah metode yang
dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan metode konvensional. Djamarah (1996), metode pembelajaran
konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan
metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan
ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan
B.
Macam-Macam
Metode Konvensional
Berikut adalah beberapa macam metode
konvensional dalam pembelajaran yang masih digunakan sampai sekarang. Metode
ini diantaranya sebagai berikut:
1)
Metode
Pembiasaan
Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi
terbiasa. Metode pembiasaan hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini
mungkin, sebab ia memiliki daya ingat yang kuat dan sikap yang belum matang,
sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian metode pengajaran pembiasaan ini merupakan cara
yang efektif dan efesien dalam menanamkan kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didikdengan sendirinya.
Kelebihan metode pengajaran pembiasaan adalah menghemat tenaga dan
waktu, karena terkait dengan aspek batiniyah-lahiriah, yaitu metode yang
dianggap paling berhasil dalam pembentukkan kepribadian anak didik. Adapun
kekurangan metode ini adalah membutuhkan guru yang dapat dijadikan teladan
dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada anak didik.
2)
Metode
Keteladanan
Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan
memberi keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental
dan kepribadiannya secara benar.
Kelebihan
dari metode keteladanan antara lain:
a.
Peserta
didik lebih mudah menerapkan ilmu yang dipelajari di sekolah.
b.
Guru
lebih mudah mengevaluasi hasil belajar.
c.
Tujuan
pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik.
d.
Tercipta
hubungan baik antara siswa dan guru.
e.
Mendorong
guru untuk selalu berbuat baik karena dicontoh oleh siswanya.
Kekurangan
metode ini adalah adanya guru yang tidak
memenuhi kode etik keguruan.
3)
Metode
Penghargaan
Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thingking, yaitu
memberikan hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang
berperilaku baik. Penghargaan dianggap sebagai media pengajaran yang preventif
dan representatif untuk membuat senang dan menjadi motivator belajar anak
didik.
Adapun kelebihan metode ini mampu menciptakan kompetisi obyektif
peserta didik untuk melakukan hal-hal yang positifdan progresif, serta dapat
menjadi motivasi siswa lainnya untuk belajar lebih giat lagi.
Sedangkan kekurangan metode ini adalah dapat menimbulkan dampak
negative manakala guru berlebihan dalam melaksanakanya. Sehingga mengakibatkan
siswa besar kepala, sombong dan merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari
teman-temannya.
4)
Metode
Hukuman
Metode merupakan lawan dari metode penghargaan. Pelaksanaanya
adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik,
melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari
kesalahan yang diulang-ulang.
Kelebihan metode ini untuk memperbaiki kesalahan siswa, sehingga
tidak mengulangi kesalahan yang sama. Metode ini diterapkan agarsiswa merasakan akibat dari perbuatannya sehingga
ia akan menghormati guru dan dirinya sendiri.
Kekurangan metode ini adalah jika hukuman ini yang diberikan tidak
bersifat akademik maka akan mengakibatkan emosional anak didik, suasana menjadi
rusuh, tidak kondusif, anak takut, kurang percaya diri, pemalas dan yang paling
tragis lagi adalah mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat dan
berbuat.
5)
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode
tradisional, karena metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru
dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih
menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa
ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam pendidikan
dan pengajaran tradisional, seperti pedesaan yang masih kekurangan fasilitas.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar
dengan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a.
Guru
akan menjadi satu-satunya pusat perhatian.
b.
Untuk
mengarahkan perhatian peserta didik, ceramah sebaiknya dimulai dengan
menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai sebagai kegiatan pembelajaran.
c.
Sampaikan
garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tertulis.
d.
Hubungkan
materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan pegalaman yang
telah diperoleh peserta didik.
e.
Mulailah
dengan hal-hal yang umum menuju ke yang khusus.
f.
Selingilah
dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik,
sekali-kali dengan humor yang menunjang pembelajaran.
g.
Arahkan
perhatian pada seluruh peserta didik dan jangan melakukan gerakan-gerakan yang
bisa mengganggu kelancaran pembelajaran.
h.
Gunakan
alat peraga /media yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan.
i.
Lakukanlah
penekanan-penekanan pada materi-materi tertentu yang dianggap penting.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
a.
Kelebihan
Metode Ceramah:
-
Guru
mudah menguasai kelas.
-
Mudah
mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
-
Dapat
diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
-
Mudah
mempersiapkan dan melaksanakannya.
-
Guru
mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
b.
Kelemahan
Metode Ceramah
-
Mudah
menjadi verbalisme.
-
Yang
visual menjadi rugi
-
Bila
selalu digunakan dan terlalu lama akan membosankan.
-
Guru
menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar
sekali.
-
Menyebabkan
siswa menjadi pasif.
6)
Metode
Latihan
Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara
belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana
untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a)
Kelebihan
Metode Latihan:
-
Dapat
memperoleh kecakapan motorik.
-
Dapat
memperoleh kecakapan mental.
-
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan san kecepatan pelaksanaan.
b)
Kelemahan
Metode Latihan:
-
Menghambat
bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan siarahkan jauh dari pengertian.
-
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
-
Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang akan membosankan dan monoton.
-
Dapat
menimbulkan verbalisme.
7)
Metode
Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran
melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab peserta didik. Dengan metode ini,
antara lain dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menginterpretasikan,
membuat kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan.
Penggunaan metode tanya
jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar
mengajar, atau guru yang bertanya (mengajukan pertanyaan) dan anak didik
menjawabnya.
Metode
tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
a.
Kelebihan
metode tanya jawab:
-
Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
-
Merangsang
siswa untuk melatih dan megembangkan daya pikir, termasuk daya ingat.
-
Mengembangkan
keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.
Kelemahan
Metode Tanya Jawab:
-
Siswa
merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
-
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
-
Waktu
sering banyak terbuang.
8)
Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai
penjelasan lisan.[3]
Dengan metode ini, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih
berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan
selama pelajaran berlangsung.
a)
Kelebihan
Metode Demonstrasi:
-
Dapat
membuat pelajaran lebih kongkret dan lebih jelas.
-
Siswa
lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
-
Proses
pembelajaran lebih menarik.
-
Siswa
dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan dan
mencoba melakukan sendiri.
b)
Kelemahan
Metode Demonstrasi:
-
Memerlukan
ketrampilan guru secara khusus.
-
Perlengkapan
fasilitas seperti peralatan, tempat, biaya yang memadai tidak selalu tersedia
dengan baik.
-
Demonstrasi
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang
cukup panjang.
9)
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama.
Bagi guru inisiator hendaknya dapat memanfaatkan metode diskusi
sebagai suatu proses yang melibatkan dua individual atau lebih, berintegrasi
secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling
mempertahankan pendapat dan memecahkan masalah tertentu agar apa yang menjadi
masalah bersama juga menjadi tanggungjawab bersama pula. Metode ini berfungsi
untuk merangsang siswa berfikir mengenai persoalan yang tidak dapat dipecahkan
dengan satu cara saja, tetapi memerlukan wawasan yang mampu untuk menjadi jalan
yang terbaik.[4]
a)
Kelebihan
Metode Diskusi:
-
Merangsang
kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan dan terobosan baru dalam
pemecahan masalah.
-
Mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain.
-
Memperluas
wawasan.
-
Membina
untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b)
Kelemahan
Metode Diskusi:
-
Pembicaraan
kadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
-
Tidak
dapat dipakai dalam kelompok besar.
-
Peserta
mendapat informasi yang terbatas.
-
Mungkin
dikuasai oelh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
10) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak
didik peroranngan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variable, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata. [5]
a)
Kelebihan
Metode Eksperimen:
-
Anak
lebih percaya kebenaran berdasarkan percobaannya daripada hanya menerima kata
guru atau buku
-
Mengembangkan
sikap untuk mengadakan studi eksplorasi.
-
Akan
terbina manusia yang dapat membawa terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil
percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
b)
Kelemahan
Metode Eksperimen:
-
Tidak
cukupnya alat-alat.
-
Jika eksperimen
memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menaati untuk melanjutkan
pelajaran
-
Metode
ini hanya sesuai untuk meyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
11) Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Bagi guru
inisiator tertentu cakap menggunakan metode pengajaran resitasi karena peserta
didik tidak hanya sebagai objek, melainkan sebagai subjek yang masih perlu
mendapat arahan.
Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan, antara lain:
a)
Kelebihan
Metode Tugas dan Resitasi :
-
Lebih
merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individu ataupun kelompok.
-
Dapat
mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
-
Dapat
membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
-
Dapat
mengembangkan kreativitas siswa.
b)
Kelemahan
Metode Tugas dan Resitasi :
-
Siswa
sulit dikontrol.
-
Khusus
untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan adalah anggota
tertentu.
-
Tidak
mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
-
Memberikan
tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan.
12) Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.[6]
Langkah-langkah metode ini antara lain:
a)
Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan.
b)
Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
c)
Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut.
d)
Menguji
kebenaran sementara tetrsebut
e)
Menarik
kesimpulan.
Kelebihan dari metode ini adalah sebagai berikut:
-
Pendidikan
di sekolah menjadi relevan dengan kehidupan.
-
Membiasakan
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
-
Merangsang
pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif
Kelemahan dari metode problem solving:
-
Menentukan suatu masalah yang
tingkat klesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa.
-
Memerlukan waktu yang cukup banyak.
-
Mengubah kebiasaan siswa belajar.[7]
BAB III
KESIMPULAN
Metode Pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam
menyampaikan bahan ajar pada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu
yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
Metode Pembelajaran Konvensional ini adalah metode yang dipakai
guru pada umumnya atau sering dinamakan metode konvensional. Djamarah (1996), metode pembelajaran
konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan
metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan
ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan
Macam-Macam
Metode Konvensional yang digunakan sampai sekarang yaitu sebagai berikut:
Metode Pembiasaan, metode keteladanan, metode penghargaan, metode hukuman,
metode ceramah, metode latihan, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode
diskusi, metode eksperimen, metode tugas dan resitasi dan metode problem
solving.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi dan metode pembelajaran. Pekalongan:
Stain Pekalongan Press
Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan metode pembelajaran, (Pekalongan: Stain Pekalongan
Press, 2009), hlm. 112
[2] Ibid, hlm.113
[3] Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang
Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm 183
[4] Ibid, hlm 126
[5]
Ibid, hlm. 128
[6]
Ibid, hlm. 132
[7] Zaenal Mustakim, Strategi dan metode pembelajaran, (Pekalongan: Stain Pekalongan
Press, 2009), hlm. 132
Salam. Langsung saja. Sebagai calon guru Pendidikan Agama Islam, sudah tentu kita tidak bisa lepas dari metode 'ceramah' (biasanya dipakai pada bab tarikh). Sudah disebutkan dalam makalah, kelebihan dan kelemahannya. Pertanyaan saya : Bagaimana sih, mengatasi masalah yang terjadi di kelas, akibat kelemahan metode ceramah seperti yang disebutkan di atas?
BalasHapusSoni eMHa (2021 111 356)
menurut kelompok kami dalam mengatasi masalah kelemahan metode ceramah yaitu guru harus pandai dalam menggunakan kata-kata agar anak tidak mudah bosan, boleh di gunakan pengumpamaan hal-hal yang dekat dengan keseharian siswa dalam menerangkan materi, sehingga diharapkan siswa tidak mudah bosan. dan sebagai guru juga boleh menyisipkan humor untuk selingan dalam pembelajaran agar suasana kembali rileks. sedangkan untuk mengetahui siswa paham atau belum maka diadakan evaluasi di akhir pembelajaran.
Hapussetuju mb', sbg seorang pendidik hendaknya mampu mempermainkan kata2nya dg baik dlm menjelaskan materi kpd peserta, dan kata2 yg d keluarkan pun hendaknya sedikit tp berbobot isinya shngga tdk mnjd basa basi dan bertele dlm pengefisienan waktu, kmudian dlm ceramah tersebut hendaknya d sertai dg bahasa2 yg sesuai dg perkembangan zaman shngga peserta didik akn lbih mudah memahami dan mengingat kata2 yg d samapaikan untuk mencapai materi yg akn d capai. trima kasih. nama: imam syafi'i, nim: 2021 111 071
HapusNama : Birul Walidaeni
BalasHapusNIM : 2021111360
Pertanyaan :
Dalam metode pembiasaan tentunya siswa di tuntut untuk disiplin, bagaimana caranya menumbuhkan sikap dasiplin pada siswa? Selain itu adakah metode belajar mengajar konvnsional yg lain selain yg ada di makalah? Matur nuwun.
menurut kami dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa, harus kita mulai dari pendidiknya terlebih dahulu, karena siswa akan meneladani sosok gurunya. selain itu juga dijalankannya tata tertib yang ada disekolahan dan menegur siswa apabila tidak disiplin.
Hapusmetode belajar konvesional ada banyak, contoh lain
1. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulateyang artinya berpura-pura atau berbuatseakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan carapenyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
2. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompokmengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok). Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
a. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itusifatnya heterogin dalam belajar.
b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
e. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segikemapuan belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agarkelompokkelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompok yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) .
3. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui systemperadilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
nama: imam syafi'i, nim: 2021 111 071
Hapussaya sepakat dg pemakalah.
yg saya ketahui dan yang saya praktekkan untuk menumbuhkan kedisiplinan adlh dg memberikan suatu pekerjaan pembiasaan yg d lakukan styap hari seperti: d suruh deres al-qur'an/ jilid/ kitab tau ngaji scr klasikal bersama d kelas sebelum pembelajaran ngaji BTQ d mulai dan pendidik senantiasa mengawasi dan menyimaknya shngga hal itu bisa menjadi pembiasaan yg mana saat pendidik belum datang pun scr otomatis peserta didik akn snantiasa melakukan nya setyap hari dg catatan pendidik memberikannya sbg tugas tw kwajiban yg hrs d lakuakan. sealin itu hendaknya pendidik jg mampu memberikan suri tauladan kpd pesrta didiknya agr mampu berdisiplin styap hari, dg adanya suri tauladan scr otomatis ksadaran itu akn berjalan dg baik. trima kasih sebelumnya. sekian dr saya.
Nama: Khasan Fauzi
BalasHapusNIM: 2021111067
Assalamu'alikum Wr.Wb....
dalam makalah di atas kan telah dijelaskan berbagai macam metode konvensional dalam proses belajar mengajar, apakah ada prinsip-prinsip tertentu dalam penggunaan atau penerapan metode-metode tersebut? klo ada tolong jelaskan !
kemudian faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam penerapan metode-metode yg tersebut di atas?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusnama: imam syafi'i, nim: 2021 111 071
Hapusmnurt yg saya ketahui prinsip2nya adlh:
1. peserta didik, yg akan menjadi objek dlm penggunaan metode tersebut.
2. pendidik, yg akan menggunakan metode tersebut.
3. materi, yg akan d sampaikan agr tujuan yg akn d capai dpt tercapai dg baik.
4. alokasi waktu, yg mana akn menjadi batas waktu penggunaan dr metode tersebut krn ada metode yg membutuhkan waktu yg bgitu cukup lama.
5. kondisi kelas, yg mana akan menjadi tempat penggunaan metode tersebut.
sdangkan faktor yg berpengaruh antara lain:
menurut Muh. Zein ada tiga faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Unsur murid menentukan kecakapan dalam menerima pelajaran.
2. Keadaan sekitar, dan
3. Sifat bahan pelajaran
sedangkan menurut Winarno Surachmad membagi kedalam lima faktor yang mempengaruhi metode yaitu:
1. Tujuan Pendidikan
Untuk menjawab pertanyaan “untuk apa” pendidikan dilaksanakan.
2. Peserta didik
Faktor ini digunakan untuk menjawab pertanyaan untuk siapa dan bagaimana berbagai tingkat kematangan, kesanggupan dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Faktor situasi
Menjawab pertanyaan bagaimana kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.
4. Faktor Sarana atau fasilitas
Menjawab pertanyaan dimana dan bilamana termasuk juga fasilitas dan kwantitas.
5. Pribadi Pendidik
Menjawab pertanyaan oleh siapa serta kompetensi dan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
sekian dr saya , trima kasih ats waktunya.
assalamualaikum,,,
BalasHapusberdasarkan makalah anda,,,
apakah dari berbagai metode konvensional yang anda paparkan dapat semuanya diterapkan untuk pembelajaran PAI di sekolah???
jelaskan alasannya. terimakasih.
maaf nama nur farida
Hapusnim 2021 111 303
nama: imam syafi'i, nim: 2021 111 071
Hapusmnurut yg saya ketahui bisa d terapkan, krn semua metode itu bisa d terapkan tergantung dr materi apa, peserta didik mana yg akn menjadi objeknya, pendidik sprt apa yg akan menggunakan metode tersebut, berapa bayak alokasi yg menjadi kebutuhan untuk menyampaikan metode itu, kemudian yg terakhir adlh kondisi kelas yg akn menjadi sebagai tempat penggunaan metode tersebut. jd smw metode bisa d terapkan dlm pembelajaran PAI asalkan mempertimbangkan hal2 d atas. sekian jwbn saya, trima kasih ats waktunya.
as-salaam, nama: imam syafi'i, NIM: 2021 111 071, maaf mengganggu, ana mau taya' sdikit bozzz:
BalasHapus1.mnurut pemakalah tolong dr beberapa metode d atas, bisa d klasifikasikan metode2 yg co2k bwt anak TK apa saja dan jlaskan alasany? dan anak SD, Siswa SMP, dan SMA serta perguruan tinggi kmudian yg co2k bwt siswa SLB metode apa dan jlaskan alasannya pula? o y smw pertayaan sama yg beda tingkatannya. saya hrp pemakalah paham maksud dr pertayaan saya. sebelumnya minta maaf dan trima kasih ats waktunya. hehe