MAKALAH
METODE DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Di
Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.i
Disusun Oleh:
Wildan Faza (2021111206)
Gilang Gintaka (2021111207)
Amat Zaenodin (2021111230)
Kelas I
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat
merubah peserta didik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu
proses pembelajaran tentu dibutuhkan berbagai komponen pendukung seperti
metode, media, bahan ajar, kurikulum, dan lain sebagainya.
Dalam mencapai
pembelajaran yang efektif di upayakan menggunakan metodepembelajaran. Maka yang harus diperhatikan pendidikdalam menentukan metode apakah metode
tersebut sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan yang paling penting
apakah metode tersebut dapat diterima dengan baik sesuai dengan kemampuan
peserta didik dan juga dapat merangsang motivasi dan kreativitas mereka.
Dalam makalah ini akan membahas berbagai macam metode belajar mengajar
serta faktor-faktor pemilihan metode
belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Metode berasal
dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos
yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian
secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam
menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil pengertian tentang metode mengajar, bahwa
metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur, atau teknik penyajian yang
dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di
dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok , agar pelajaran itu
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik
metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.[1]
B.
KEDUDUKAN
METODE BELAJAR MENGAJAR
Suatu metode
memilki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode turut
menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, sehingga seorang pendidik
dituntut untuk memahami kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar.
1)
Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik menurut Sardiman.A.M (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang
dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang
dapat membangkitkan belajar seseorang. Karena itu metode berfungsi sebagai alat
perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang.
2)
Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam
kegiatan belajar mengajar, terdapat perbedaan daya serap peserta didik dalam
berkonsentrasi. Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra.
Roestiyah. N.K.(1989:1), guru harus memilki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
3)
Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Seorang
pendidik sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan.
Untuk itu antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.[2]
C.
FAKTOR-FAKTOR
PEMILIHAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan bahwa pemilihan dan
penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1.
Peserta didik
Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis,
intelektual dan psikologis. Perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif
dan tercapai tujuan pembelajaran.
2.
Tujuan
Penyeleksian metode yang harus pendidik pilih harus sejalan dengan
taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri peserta didik. Karena itu, kemampuan yang dikehendaki
oleh tujuan harus didukung sepenuhnya oleh metode.
3.
Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang pendidik
ciptakan selalu bervariasi dari hari ke hari, maka pendidik harus memilih
metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang hendak diciptakan.
4.
Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar
peserta didik.
5.
Pendidik
Pedidik memilki kepribadian yang beragam, begitu pula
latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajarnya dapat mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode mengajar.[3]
D.
MACAM-MACAM METODE MENGAJAR
Ø
Metode Konvensional
1.
Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,
kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya
secara keseluruhan dan bermakna.
Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan
masalah tidak akan tuntas bila tidak
ditinjau dari berbagai segi. Dengan kata lain, pemecahan setiap masalah perlu
melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan
melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya bagi
pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara
keseluruhan yang berarti.
2.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran
dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses seuatu.
Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau
mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang
dialaminya itu.
3.
Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah
tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman
sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau
dimana saja asal tugas itu dapat dipecahkan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu
banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan
waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mrngatasinya.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih
luas dari itu.
Ada
langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi,
yaitu :
a.
Fase Pemberian Tugas
b.
Langkah Pelaksanaan Tugas
c.
Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
4.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa peyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Teknik diskusi adalah salah satu
teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru disekolah.
Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara
dua atau lebih individu yang terlibat,
saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga
semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
5.
Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya,
dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan maslah sosial.
6.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan
siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan
memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untukmendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu
cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
7.
Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Penggunaan metode ini
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
b.
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
madalah tersebut.
c.
Menetapkan jawaban sementara dari maslah tersebut.
d.
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
e.
Menarik kesimpulan.
8.
Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel
mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan
sebagainya.
Banyak istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan
karyawisata, seperti widyawisata, study-tour, dan sebagainya.
Karyawisata ada dalam waktu singkat, dan adapula dalam waktu beberapa hari atau
waktu panjang.
9.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam
proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di sekolah.
10.
Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode trainning, merupakan
suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Juga
sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu,
metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
kesempatan, dan ketrampilan.
11.
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode
tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik,
tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan
pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di
pedesaan, yang kekurangan fasilitas.
Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik
kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta
masalah secara lisan.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara
penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan
secara langsung terhadap siswa.[4]
12.
Metode
Pembiasaan
Metode
ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa.Metode ini
hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini mungkin, sehingga mudah mengikuti,
meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
13.
Metode
Pengharagaan
Metode
ini mengedepankan kegembiraan dan positif thinking, yaitu memberikan
hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku
baik.
14.
Metode
Hukuman
Metode
ini lawan dari metode pemberian hadiah.
Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti
secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan
menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.[5]
PENUTUP
Kesimpulan
Metode
berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan
hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil
pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang
guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
KEDUDUKAN METODE BELAJAR MENGAJAR
1)
Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2)
Metode sebagai strategi pembelajaran
3)
Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN
METODE BELAJAR MENGAJAR
1)
Peserta didik
2)
Tujuan
3)
Situasi
4)
Fasilitas
5)
Pendidik
Macam-Macam Metode Mengajar
Ø Metode
Konvensional
·
Metode Proyek
·
Metode Eksperimen
·
Metode Tugas dan Resitasi
·
Metode Diskusi
·
Metode Sosiodrama
·
Metode Demonstrasi
·
Metode Problem Solving
·
Metode Karyawisata
·
Metode Tanya Jawab
·
Metode Latihan
·
Metode Ceramah
·
Metode Pembiasaan
·
Metode Penghargaan
·
Metode Hukuman
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri .1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah,
Syaiful Bahri. .2006. Strategi Belajar Mengajar(Edisi Revisi).Jakarta:
Rineka Cipta.
[1] Zaenal
Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran,(Yogyakarta: Gama Media
, 2011) hal:112
[2]Dra.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hlm. 73-75
[3]Zaenal Mustakim,
op. Cit. hlm. 115-117
[4] Dra. Syaiful
Bahri Djamarah & Drs. Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), hlm. 94-110
[5]Zaenal Mustakim,
op. cit. hlm. 118-120
Assalamu'alaikum.
BalasHapusSelamat pagi pemakalah :), pertanyaan sy singkat saja
terkait metode sosiodrama mohon dijelaskan kembali. dan metode sosiodrama ini biasa diterapkan untuk jenis mata pelajaran apa?
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum...
HapusUntuk lebih jelasnya saya beri pengertian yg lebih panjang lagi mbak, silahkan dibaca.
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya (Depdiknas: 23).
Dan mengenai pertanyaan yg kedua, metode sosiodrama ini biasa diterapkan pada mapel-mapel yg menyentuh ranah sosial, seperti yg telah disebutkan di atas. Misalnya saja mapel IPS, Agama, PPKN, dsb.
Assalamu'alaikum ya akhii,
BalasHapusIsmii Nurul Falah (Jalaluddin Ar-Razii) Nim : 2021 111 163
Metode mana yang sering digunakan dalam sd, smp, sma, dan perkuliahan? Dan manakah yang lbh terlihat efektif?
Syukron katsiir
Wa'alaikum salam ya syech.. :D
Hapustrimakasih atas pertanyaanya..
langsung saja.. menurut saya pada tingkatan sd biasanya sering menggunakan metode ceramah, karena masa masa sd itu masih membutuhkan bimbingan...
kemudian pada tingkatan smp jg menggunakan metode ceramah, metode karya wisata, experimen, dan jg bisa metode hadiah,,,
kemudian pada tingkatan sma metode yang sering digunakan ceramah, diskusi, experimen, karyawisata, tanya jawab, dan jg bisa sosiodrama,dan jg bisa menggunakan metode problem solving, latihan dan proyek bagi tingkatan smk, ,
kemudian pada tingkatan perkuliahan hampir menggunakan semua metode yang ada dimakalah..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus2021 111 142
BalasHapusassalamu'alaikum wr. wb
kebanyakan orang memiliki mind set bahwa metode ceramah adalah metode yang membosankan dan tidak menarik. bagaimana menurut pemakalah mengenai hal ini, adakah kiat-kiat atau tips tersendiri agar metode ceramah ini lebih menarik dan tidak membosankan dalam proses pembelajaran......
terima kasih,,,
Wassalamu'alaikum...
BalasHapusMemang ya tidak dapat dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum bahwa metode ceramah adalah metode yg membosankan. Itu dikarenakan siswa dipaksa menjadi pendengar setia dan cederung pasif. Hal ini diperparah lagi apabila guru yg mengajar itu cenderung kuper, kurang mengerti dunia remaja, dunia siswa, sehingga cara pembawaan beliau dalam mengajar menggunakan metode ceramah semakin membesonkan, karena beliau hanya menggunakan satu perspektif, yaitu perspektif beliau sendiri dalam menyelami mata pelajaran.
Untuk kiat-kiat atau tips tersendiri agar metode ceramah ini lebih menarik dan tidak membosankan mungkin ada beberapa ya mbk yg mungkin bisa diaplikasikan pada kegiatan KBM.
Yg pertama, guru harus sedikit memberikan selingan yg inspiratif, lucu, ataupun mengesankan Ini bertujuan agar siswa tidak bosan menerima pelajaran yg disampaikan dan me-refresh otak siswa itu sendiri.
Yg kedua, guru bisa memberikan kuis-kuis kecil seputar pelajaran yg disampaikan dg memberikan imbalan, seperti nilai plus, ataupun imbalan yg berbentuk materi. Ini bertujuan agar dalam proses KBM, siswa benar-benar memperhatikan. Dg awalnya ingin bisa menjawab kuis-kuis pada akhir KBM agar mendapat imbalan, akhirnya siswa akan terbiasa menerima metode ceramah ini dg tulus tanpa berharap imbalan, karena metode ini dilakukan secara terus menerus.
Assalamualaikum wr. Wb
BalasHapusAndy yoga saputra
2021 111 176
langsung saja buat mas" yg paling ganteng kecuali G*****, saya mau bertanya,
Metode manakah yg paling menonjol dri beberapa metode diatas, dan metode yang mana yg cocok buat siswa berkebutuhan khusus..???
terimakasih
SASAHA
wa'alaikum salam bro...
Hapuslangsung saja..
menurut sya setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangnya, namun yang biasa digunakan metode ceramah, karena metode ceramah sering dijadikan andalan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, dan guru jg mudah menguasai kelas, mudah mengorganisasikan kelas, dapat diikuti jumalah siswa yang besar, mudah dilaksanakan dan dipersiapkan dengan baik,jadi yang paling menonjol ya metode ceramah tersebut...
kemudian Metode Pengajaran Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus.
SLB-A (Tuna Netra)
Metode Pengajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena dalam pelaksanaan metode ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan penjelasan lisan dan siswa mendengar penyampaian materi dari guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena metode ini merupakan tambahan dari metode ceramah yang menggunakan indera pendengaran.
3. Metode Diskusi
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena mereka dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi itu karena dalam metode diskusi kemampuan daya pikir siswa untuk memecahkan suatu persoalan lebih diutamakan. Dan metode ini bisa diikuti tanpa menggunakan indera penglihatan.
4. Metode Sorogan
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra karena adanya bimbingan langsung dari guru kepada anak didik dan seorang guru dapat mengetahui langsung sejauh mana kemampuan anak didiknya dalam memahami suatu materi pelajaran.
5. Metode Bandongan
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra Inti karena guru memberikan penjelasan materi kepada anak didik tidak secara perorangan. Metode ini merupakan kebalikan dari metode sorogan.Tunanetra dapat mengikuti metode ini, karena metode ini dapat diikuti dengan tanpa menggunakan indera penglihatan.
6. Metode Drill
Metode ini dapat diterapkan kepada siswa tunanetra jika materi yang disampaikan dan media yang digunakan mampu mendukung mereka untuk memahami materi pelajaran.
kemudian SLB Bagian B (Tuna Rungu)
Metode Pengajaran
Metode pengajaran yang paing tepat untuk digunakan di sekolah SLB B yang saya miliki adalah TCL (teacher centered learning). biasanya menggunakan metode ini karena anak-anak yang memiiki kekurangan mental apabila kita biarkan dan menyuruhnya belajar secara mandiri maka yang terjadi adalah anak tersebut akan bermain-main dengan temannya. Dengan pembelajaran yang berpusat pada guru maka murid yang memiliki kekurangan tadi dapat di bimbing oleh guru dalam melaksanankan pembelajaran di kelas. Selanjutnya guru tinggal focus pada perilaku murid, mengarahkan para murid. Yang dimaksud dengan mengarahkan adalah member pujian kepada anak yang melakukan suatu kebaikan dan melarang murid ketika dia melakukan sesuatu yang buruk.
selanjutnya dapat dilihat di http://12010rmahn.blogspot.com/2013/05/metode-pengajaran-sekolah-untuk-anak.html