MAKALAH
MEDIA
BELAJAR MENGAJAR
Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Strategi
Belajar Mengajar
Disusun Oleh :
Frida
Amriza 20211120
Yuyun
Ernawati 20211120
Inarotul
Izzah 2021112095
Wahdaniyah 2021112104
Kelas
: C
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antar seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu
belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di
sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada
diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun
sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh
lingkungannya, yang antara lain terdiri
atas guru, murid, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi
pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertututp kemungkinan bahwa alat-alat
tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MEDIA
Kata media
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan
Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini , guru ,
buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagi
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
AECT
(Association of Education and Commuication Technology, 1977) memberi batasan
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Dengan inilah
mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar.
Dalam kegiatan
belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pengajaran digantikan dengan
istilah-istilah seperti alat pendengar, bahan pengajaran (instructional material),
komunikasi pandang-dengar (audio visual communication), teknologi
pendidikan (educational technology) alat peraga dan media
penjelas.[1]
Media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Jadi dapat di pahami
bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran.[2]
B.
CIRI-CIRI MEDIA PENGAJARAN
Gerlach dan Ely
mengemukakan 3 ciri media yang merupakan prtunjuk mengapa media di gunakan dan
apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang
efesien) dalam melakukannya. Ciri tersebut antara lain:
a.
Ciri Fiksatif
Ciri
ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksikan suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat
di urut atau disusun kembali dengan media seperti fotografi, vidio, tape,
disket komputer dab film. Demikian pula kegiatan siswa dapat direkam untuk
kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa baik secara perorangan atau
kelompok.
b.
Ciri Manipulatif
Kejadian
yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua
atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu
dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut
disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat diperlambat pada saat
menayangkan kembali hasil suatu rekaman vidio.
c.
Ciri Distributif
Ciri
distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah
besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
sama dengan kejadian itu.
Jerold
Kemp pribadi mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari
media, antara lain:
1.
Kemampuan dalam menyajikan gambar (presntation)
2.
Faktor ukuran (size); besar atau kecil
3.
Faktor warna; hitam putih atau berwarna
4.
Faktor gerak; diam atau bergerak
5.
Faktor bahasa; tertulis atau lisan
6.
Faktor keterkaitan antara gambar dan suara
Dengan melihat
ciri-ciri diatas, akhirnya menuntut pendidik untuk selektif dalam memilih media
sehingga efektifitas penggunaan media akan tercapai.[3]
C.
KEDUDUKAN MEDIA PENGAJARAN
Oleh karena
proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai sebagai proses komunikasi juga tidak
akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.[4]
Peranan media dalam
proses pengajaran dapat ditempatkan sebagai:
a.
Alat untuk memeperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan
pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal
mengenai bahan pengajaran.
b.
Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak
guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar
siswa.
c.
Sumber belajar bagi siswa, artinya media
tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok. Dengan
demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajrnya.
Sungguhpun
demikian , media sebagai alat dan sumber
pengajaran tidak bisa sepenuhnya menggantikan guru, artinya media tanpa guru
suatu hal yang mustahil dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Harus diingat
pula bahwa media adalah alat dan saran untuk mencapai tujuan pengajaran, serta
media bukanlah tujuan.[5]
D.
KLASIFIKASI DAN MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
Media
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung
dari mana melihatnya:
a.
Dilihat dari sifatnya:
1.
Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, seperti
radio dan rekaman suara.
2.
Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak
mengandung unsur suara. Seperti film slide, foto, lukisan, gambar, dan
lain-lain.
3.
Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, seperti video, slide
suara, dan lain sebagainya.
b.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya:
1.
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan televisi
2.
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu
seperti film, vidio dan lain sebagainya.
c.
Dillihat dari cara atau teknik pemakaiannya:
1.
Media yang diproyeksikan seperti film, slide, dan lain sebagainya.
Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film
projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
slide, OHP.
2.
Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.[6]
E.
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa
penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam
melalui video atau audio, kenudian peristiwa itu dapat disimpan dan digunakan
manakala diperlukan.
2.
Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
Melalui
media pembelajaran guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada
manusia dapat disajikan melalui film.
3.
Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan
media dapat menembah motivasi bbelajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap
materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Dari beberapa
fungsi diatas, maka media pembelajaran mempunyai nilai praktis sebagai berikut:
a.
Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa
b.
Media dapat mengatasi batas ruang kelas
c.
Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
peserta dan lingkungan
d.
Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
e.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
nyata dan tepat
f.
Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk
belajar dengan baik
g.
Media dapat membangkitkan keinginan baru
h.
Media dapat menontrol kecepatan belajar siswa
i.
Media dapat memberikan pengalaman menyeluruh dari hal-hal yang
konkret sampai yang abstrak.[7]
F.
KRITERIA MEMILIH MEDIA PENGAJARAN
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteriakriteria sebagai berikut:
a.
Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran
dipilih atas dasar tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapakan. Tujuan-tujuan instruksional yang
berisiskan unsur pamahamn, aplikasi, analisis, sintesis, lebih memungkinkan
digunakannya media pengajaran.
b.
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran
yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi dapat sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c.
Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah
diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media
grafis biasanya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal.
d.
Ketrampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tapi
dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa
dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat
canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat menggunakannya
dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
e.
Tersedia waktu untuk menggunaknnya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran
berlangsung.
f.
Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang
terkandung didalamanya dapat dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang
berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD
kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar
atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep
atau prinsip hanya bisa dilaaukan bagi siswa yang telah mamiliki kadar berpikir
yang tinggi.[8]
KESIMPULAN
Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Jadi dapat di pahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai sebagai proses komunikasi juga tidak
akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adlah komponen
integral dari sistem pembelajaran
Ciri media pengajaran:
a.
Ciri fiksatif
b.
Ciri manipulatif
c.
Ciri distributif
Klasifikasi media pembelajaran: dilihat dari sifatnya, dilihat dari
kemampuan jangkauannya, dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya. Fungsi
media pembelajaran:
a.
Menangkap objek atau peristiwa tertentu
b.
Memenipulasi keadaan peristiwa, atau objek tertentu
c.
Menembah motivasi siswa
Dalam media pembelajaran guru harus jeli dan pandai memilih media
mana yang paling cocok dan efesien digunakan untuk siswanya agar proses
pembelajaran dapat belangsung dengan baik sehingga tujuab pembelajaran pun akan
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Arsyad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Djamrah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zuhri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Mustakim,
Zaenal. 2013. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
Sanjaya, Wina.
2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan.
Jakarta: kencana Prenada Media.
Sudjana, Nana
dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
[1] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, cet. 2, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2000), hlm. 3-4.
[2] Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zuhri, Strategi Belajar Mengajar,
cet. 1, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 136-137.
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet.3.
(Pekalongan: STAIN Press,2013), hlm. 154-155.
[4] Daryanto, Media Pembelajaran, cet. 1, (Yogyakarta: Gava
Media, 2010), hlm. 7.
[5] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, cet. 9,
(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 6-7.
[6] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorienasi Standar Proses
Pendidikan, cet. 3, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), hlm. 172-173.
[7] Wina Sanjaya, Op. Cit., hlm. 170-172.
[8] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Op. Cit., hlm. 4-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar