BELAJAR ILMU-ILMU UMUM
QUR’AN : AL-GHOZIYAH AYAT 17-20
Khairul Rohman
(2021114140)
Kelas A
FAKULTAS PENDIDIKAN
QUR’AN : AL-GHOZIYAH AYAT 17-20
Khairul Rohman
(2021114140)
Kelas A
FAKULTAS PENDIDIKAN
JURUSAN TABIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan
nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, penulis memanjatkan puji
syukur atas kehadirat Allah swt. Karena atas rahmat, dan hidayanyalah sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Begitupula shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw beserta sahabat, keluarga dan
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis sedikit mengalami kesulitan dan rintangan, namun
berkat bantuan yang diberikan dari berbagai pihak, sehingga kesulitan-kesulitan
tersebut bisa teratasi dengan baik. Dengan demikian penulis lewat lembaran ini
hendak menyampaikan ucapan terimah kasih yang setinggi-tingginya kepada mereka,
teriring doa agar segenap bantuannya dalam urusan penyelesaian makalah ini,
sehingga bernilai ibadah disisi Allah swt.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini bukanlah sebuah
proses akhir dari segalanya, melainkan langkah awal yang masih memerlukan
banyak koreksi, olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Al- Qur’an meupakan salah satu
wahyu yang berupa kitab suci yang diturunkan allah kepada Nabi Muhammmad Saw.
Al-Qur’an yang berupa kalam Allah ini merupakan kitab atau wahyu yang istimewa
dibandingkan dengan wahyu-wahyu yang lainnya. Bahkan salah satu keistimewaannya
adalah tidak ada satu bacaan-pun sejak peradaban baca tulis dikenal lima ribu
tahun yang lalu, yang dibaca baik oleh orang yang mengerti artinya, maupun oleh
orang yang tidak mengerti artinya. Di samping itu, al-Qur’an merupakan sumber
pokok ajaran Islam dan sebagai petunjuk ke jalan yang benar untuk totalitas
umat manusia yang tujuan utamanya mengantarkan manusia kepada suatu kehidupan
yang membahagiakannya untuk kehidupan sekarang dan juga esok di akhirat.
Abdurrahman Soleh Abdullah
menjelaskan bahwa, al-Qur’an memberikan pandangan yang mengacu kepada kehidupan
di dunia ini, maka asas-asas dasarnya harus memberi petunjuk kepada pendidikan
Islam. Seseorang tidak mungkin dapat berbicara tentang pendidikan Islam bila
tanpa mengambil al-Qur’an sebagai satu-satunya rujukan. Di samping itu juga
Nashr Hamid Abu Zaid mengatakan bahwa “al-Qur’an adalah laut, pantainya adalah
ilmu-ilmu kulit dan cangkang, dan kedalamannya adalah lapisan tertinggi dari
ilmu-ilmu inti.” Maka dari itu, dalam al-Qur’an terdapat dorongan-dorongan atau
motivasi agar manusia mencari ilmu atau memperdalam pengetahuannya.
Di samping al-Qur’an, hadits
juga menguraikan mengenai perintah agar manusia selalu melakukan pendidikan dan
menuntut ilmu untuk mengembangkan pengetahuannya. Banyak hadits yang
menerangkan mengenai hal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. TEORI
A.Pengertian
أَفَلَا
يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ
رُفِعَتْ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ
سُطِحَتْ.
“Makaapakah mereka tidak memperhatikan unta bagaiman dia
diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggalkan? Dan gunung-gunung bagaimana ia
ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (AlGhasyiyah[88]:17-20)
Surah Al-Ghosyiyah termasuk kedalam surah
Makiyah.Adapun jumlah ayatnya sebanyak 26 ayat.Dalam ayat ini berbicara mengenai
Al-Ghasyiyah (hari kiamat).Dalam keterangan ayat Allah SWT membagi umat manusia
dihari kiamat nanti terbagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok yang akan masuk
surge dan kelompok yang akan masuk neraka .
Kamudian pandangan manusia akan dihadapkan untuk melihat
keberbagai tanda dan bukti kekuasaan Allah SWT .kamu dia pandangan manusia ituberlalume
lewati Nabi Muhammad, dan teringatlah akan keterangannya yang menyatakan bahwa
:”Tempat Kembali ituhanya Allah SWT”.
Kata أَفَلَا يَنْظُرُونَitu
jika diartikan kedalam istilah bahasa Indonesia adalah: Apakah mereka tidak melihat
?sementara ,kedalam bahasa ilmiahnya adalah : Apakah mereka melakukan penelitian
(observasi) dan sejenisnya[6]
Dalam hal ini menjadi tidak aneh, apakah mereka itu melupakan
sehingga tidak melihat bagaimana unta itu diciptakan. Unta itu diciptakan tanpa
ada contoh sebelumnya.Dengan demikian, Allah sebagai mana penciptaannya adalah pasti
Dia Maha Mengetahui dan Melihat.tidak kahengkau melihat leher leher danbetapa panjangnya
leher itu, kemudian lihatkah kakinya yang mampu berjalan digurun pasir yang sangat luas, kemudian tidak melihat kempisnya
yang mampu menampung persediaan air untuk beberapa hari lamanya. Atau apakah tidak
pernah melihat bagaimana langit beserta isinya bagaimana langit ditinggikan beserta
isinya danbagaimana langit ditinggikan serta planet-planet yang digantungkan dilangit dengan putaran dan perjalanan
yang begitu cepat dan keras[1]. Atau
tidak kah melihat melihat gunung-gunung tersebut ditancapkan laksana pelita yang
dapat member petunjuk bagi orang-orang
yang sedang bepergian orang yang takut dapat menyadarkan diri padanya. Demikian
pula orang-orang yang sedang berlibur.Demikian pula orang-orang yang sedang berlibur.Atau tidakkah mereka dapat
melihat bagaimana itu dihamparkan dan menjadi sumber bagi kehidupan manusia.
Dengan demikian maka keseluruhan dari unta,gunung, langit dan bumi meruoakan satu kesatuan yang utuh yang berada pada satu sistem. Hal itulah terpenting
yang dilihat oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun yang diseur oleh Al-Quran yang menunjukkan kepada adanya Allah Yang Memiliki Kuasa terhadap segala sesuatu.Dengan demikian, maka Allah SWT menyeru ;Wahai Muhammad ajak lah manusia itu untuk melakukan penelitian terhadap segala sesuatu yang dimiliki Allah sehingga mereka dapat menggunakan akal pikirannya.
Disamping itu, janganlah engkau berputus asa lantaran mereka
tidak mendengarkan dan mengikuti perintahmu, karena engkau hanya sebagai pemberi
peringatan semata.Pada hari itu mereka tidak ada sesuatu yang mengusainya kecuali
itu hanyalah Allah Sang Pemilik hati mereka.Dialah yang akan memberi mereka keimanan.
Jika mereka menolak seruan atau ajakanmu, maka kamu tidak mempunyai tanggung jawab
apapun terhadap diri mereka di akhirat nanti.Dengan demikian, kamu tidak akan mempertanggung
jawab kan dosa orang-orang yang menentang dan menolak seruanmu, maka sepenuh nyahanya
Allah yang akan memberisika kepada mereka dengan siksaan yang amat pedih,
karena hanya kepada-Nyalah mereka itu akan kembali dan hanya kepada-Nyalah mereka
itu akan dihisab atas perbuatan yang telah dilakukannya. [2]
KANDUNGAN SURAT AL-GHASYIYAH AYAT 17 SAMPAI 20
Dalam kandungan ayat ini Allah SWT mengajak
orang-orang yang meragukan kekuasaannya untuk memperhatikan alam raya. Allah
berfirman maka apakah mereka tidak memperhatikan bukti kuasa allah yang
terbentang di alam raya ini, antara lain kepada unta yang menjadi kendaraan
dan bahan pangan mereka bagaimana ia diciptakan oleh Allah dengan
sanngat mengagumkan? dan apakah mereka tidak merenungkan tentang langit
yang demikian luas dan yang selalu mereka saksikan bagaimana ia ditinggikan tanpa
ada cagak yang menopangnya? Dan juga gunung-gunung yang demikian tegar
dan mereka bias daki bagaimana ia ditergakkan?Dan bumi tempat kediaman
mereka dan yang tercipta bulat bagaiman ia dihamparkan?
Penggunaan kata illa/kepada yang digandeng dengan kata
yanzhurun/melihat aatau memperhatikan, untuk mendorong setiap orang melihat
sampai batas ahkir yang dituunjuk oleh kata ila itu dalam hal ini unta.
Sehingga pandangan perhatian bnar-benar menyeluruh, sempurna dan mantap agar
dapat menarik darinya sebanyak mungkin bukti tentang kuasa allah da kehebatan
ciptaannya.
a. ASBABUN-NUZUL
Asbabun_Nuzul ayat 17 Surat
Al-Ghasyiyah
Qatadarah Ra. Menegaskan, bahwa ayat
ini diturunkan berenaan dengan kaum musyrik yang, tatkala allah menjelaskan
cirri-ciri dan kenikmatan surge, merassa takjub dan heran (hr. ibnu jarir dan
ibnu abi hatim. Lihat qurthubi: 10/7499 dan addarul mantsur 6/383)
b. PENDAPAT
ULAMA’
Dalam tafsir Al-Munthakh yang disusun oleh satu
tim yang terdiri dari beberapa pakar mesir, ayat-ayat diatas dikomentari antara
lain sebagai berikut: penciptaan unta yang sungguh sangtat luar biasa
menunjukkan kekuasaan allah dan merupakan sesuatu yang perlu kita
renungkan.dari bentuk lahirnya, seperti kita ketehui, unta benar-benar memiliki
potensi untuk menjadi kendaraan di wilayah gurun pasir. Matanya terletak pada
bagian kepala yang agak tinggi dan agak ke belakang, ditambah dengan dua lapis
bulu mata yang melindunginya dari pasir dan kotoran. Begitu pula dengan kedua
lubang hidung dan telinga yang dikelilingi dengan rambut untuk maksud yang
sama. Maka apabila badai pasir bertiup kencang, kedua lubang hidung itu akan
tertutup dan kedua telinganya akan melipat ke tubuhnya, meski bentuknya kecil
dan hamper tak terlihat.
Sedangkan kakinya yang panjag adalah
untuk membatu mempercepat geraknya, seimbang dengan lehernya yang panjag pula.
telapak kakinya yang lebar seperti sepatu berguna untuk memudahkannya dalam
berjalan di atas pasir yang lembut unta juga mempunyai daging tebal di bawah
dadanya dan bantalan-bantalan pada persendian kakinya yang memungkinkannya
untuk duduk di atas tanah yang keras dan panas. Pada sisi-sisi ekornya yang panjang
terdapat bulu yang melindungi bagian-bagian belakang yang lembut dari segala
macam kotoran. Dan masih banyak lagi keistimewaanyang dimiliki oleh hewan yang
satu ini. Salah satunya adalah dapat bertahan hingga 2 bulan tanpa minum air
pada musim dingin [3]
Bab III
Kesimpulan
Dengan ayat-ayat ini terbuktilah tentang tingginya
nilai membaca, menulis dan berilmu pengetahuan Manusia telah diperintahkan
untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya
itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena “iqra`” haruslah dengan “bismi
rabbika”, yaitu tetap berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah
Islam.
demikian juaga ayat yang surat al-ghasiyah, dimana allah mengajak orang yang ingkar terhadap kuasanya untuk berfikir menmikirkan ciptaan-ciptaan allah yang sangat luar biasa yakni, bagaiman seokor unta yang mempunyai keistimewaan yang sangat mengagumkan yang menjadi kendaraan bagi manusia, dan bahan pangan mereka, bagaimana ia diciptakan oleh allah dengan sanngat mengagumkan. Dan mereka (orang-orang yang ingkar terhadap kekuasaan allah ) untuk merenungkan tentang langit yang demikian luas dan yang selalu mereka saksikan bagaimana ia ditinggika tanpa ada cagak yang menopangnya? Dan juga gunung-gunung yang demikian tegar dan mreka bias daki bagaimana ia ditergakkan? Dan bumi tempat kediaman mereka dan yang tercipta bulat bagaiman ia dihamparkan?
Daftar
Pustaka
Nanang, Gojali, Tafsir Hadis , Pendidikan,
Bandung:Lingkar Selatan 2013
Muhammad Yusuf,Kadar. Tafsir Tarbawi, Pesan-pesan
Al-Qu’an, Tentang Pendidikan
Dr, Hamka,Tafsir Tarbawi Al-azhar (jakarta: PT
pustaka panjimas , 1982)
BAB IV
PROFIL PRIBADI
Nama :
Khairul rohman
Tempat, tanggal lahir :
Pekalongan,21 September 1996
Alamat
: Kradenan gg 2 ,Buaran pekalogan
Riwayat pendidikan
: MII Pringlangu
MTSs Hidayatul Athfal
MAS Hidayatul Athfal
Dan sekarang saya masih belajar di IAIN pekalongan Mahasiswa Semester lima. Anak ke-2 dari 3 bersaudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar