METODE PENDIDIKAN
SECARA KHUSUS
METODE TANYA JAWAB
Surat Al-Baqarah ayat 189
M. Arief Iksanudin 2021115335
KELAS
C
PRODI
PAI
JURUSAN
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah, puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul besar “Metode
Pendidikan Secara Khusus” dan judul kecil “Metode Tanya Jawab QS. Al-Baqoroh
ayat 189”. MakalahinidisusungunamemenuhitugasmatakuliahTafsirTarbawi I,Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongantahunakademik 2016.Penulismenyadaritanpabantuandandukungandariberbagaipihakmaka,
makalahinitidakakanterwujud. Olehsebabitupadakesempatan kali
inipenulisinginmengucapkanterimakasihkepada:
- Bapak Dr. Ade DediRohayana,M.AgselakuketuaIAIN Pekalongan
- BapakM. GhufronDimyati,MSIselakudosenpengampumatakuliahTafsirTarbawiI.
3. Bapakdanibuselakukedua orang tuasaya yang telahmemberikandukungan moral,
materiilsertamotivasinya;
- SegenapStafPerpustakaanIAIN Pekalongan yang telahmemberikanbantuanreferensi-referensibukurujukan;
- Mahasiswa Prodi PAI kelas A yang telahmemberikanbantuan, dukungandanmotivasinya;
- Serta semuapihak yang telahmemberikandukungan moral danmaterilnya.
Penulismenyadaribahwamakalahinijauhdari kata
sempurna.Olehsebabitupenulismengharapkankritikdan saran yang membangun demi
perbaikanmakalahini.Harapanpenulis,
semogamakalahinidapatbermanfaatbagipembacaumumnyadanbagipenuliskhususnya.
Pekalongan, November2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia
pendidikan interaksi antar pendidik dan peserta didik sangat dibutuhkan dalam
proses pentranferan ilmu. Sebagai seorang pendidik patutlah mempunyai kemampuan
dalam bercakap dalam penyampaian ilmu karena agar apa yang diterima oleh
peserta didik dengan baik.
Oleh karena
itu seorang pendidik harus memilih cara
atau metode dalam menyampaikan materi, salah satu metode yang dapat dipilih
salah satunya adalah metode tanya jawab yang akan saya bahas lebih lanjut pada
penbahasan berikutnya. Dimana metode tanya jawab ini sudah dianjurkan dalam QS.
Al-Baqarah ayat 189.
B.
Judul
Makalah
ini memiliki judul besar “METODE PENDIDIKAN KHUSUS” dengan judul kecil “METODE
TANYA JAWAB”.
C.
Nash
*tRqè=t«ó¡oÇ`tãÏ'©#ÏdF{$#(ö@è%}ÏdàMÏ%ºuqtBĨ$¨Y=Ï9Ædkysø9$#ur3}§øs9urÉ9ø9$#br'Î/(#qè?ù's?Vqãç6ø9$#`ÏB$ydÍqßgàߣ`Å3»s9ur§É9ø9$#Ç`tB4s+¨?$#3(#qè?ù&urVqãç7ø9$#ô`ÏB$ygÎ/ºuqö/r&4(#qà)¨?$#ur©!$#öNà6¯=yès9cqßsÎ=øÿè?ÇÊÑÒÈ
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang
bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia
dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan
masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah
agar kamu beruntung” (QS. Al-Baqarah: !89)
D.
Arti
Penting
Ayat ini
penting dikaji karena dalam ayat ini menjelaskan betapa pentingnya metode tanya
jawab yang digunakan dalam proses pembelajaran agar penggunaan metodenya
beragam sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Kata Metode
berasal dari kata “ Metodhos “ yang berrti cara atau jalan. Sebuah proses
membutuhkan cara atau jalan yang disebut metode. Kegiatan yang dilakukan secara
berproses membutuhkan metode.
Metode tanya jawab
adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menberikan jawaban atau sebaliknya. Metode ini
memungkinkan terjadinya komunikasi lanhsung antara guru dan pelajar, bisa dalam
bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab atau sebaliknya.
Penggunaaan metode tanya jawab biasanya digunakan untuk
menyimpulkan/mengikhtisar pelajaran atau apa yang dibaca, dengan dibantu tanya
jawab antara siswa dan mencapai suatu tujuan yang baik.
Dalam tanya jawab, pendidik dapat menilai siswa apakah siswa paham dan
mengerti tentang materi yang tela disampaikan.Seorang pendidik dalam metode
tanya jawab juga bisa menilai apakah siswa mendengarkan dengan baik atau tidak.
Metode tanya jawab dilakukan:
1.
Sebagai
ulangan pelajaran yang telah diberikan.
2.
Sebagai
selingan dalam pembelajaran.
3.
Untuk
merangsang anak didik agar perhatianya tercurah pada masalah yang sedang
dibicarakan.
4.
Untuk
mengarahkan proses berfikir.
B.
Tafsir
Al-Mishbah
Mereka
bertanya kepadamu tentang bulan sabit, mengapa bulan pada mulanya
terlihat seperti sabit, kecil, tetapi dari malam ke malam ia membesar hingga
mencapai purnama, kemudian mengecil dan mengecil lagi, sampai menghilang dari
pandangan? Katakanlah, “bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi
manusia, waktu dalam penggunaan Al-Qur’an adalah batas akhir peluang untuk
menyelesaikan suatu aktivitas. Ia adalah kadar tertantu dari masa ke masa.
Dengan keadaan bulan seperti itu manusia dapat mengetahui dan merancang
aktivitasnya sehingga dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang tersedia, tidak
terlambat, apalagi terabaikan dengan berlalunya waktu, dan juga untuk
pelaksanaan ibadah haji.
Kembali
kepada pertanyaan sahabat Nabi di atas, al-Qur’an tidak menjawabnya sesuai
dengan harapan mereka, tetapi memberi jawaban lain yang lebih sesuai dengan
kepentingan mereka. Hal serupa banyak terjadi dengan tujuan mengingatkan
padanya bahwa ada yang lebih wajar ditanyakan daripada yang diajukan. Memang
Al-Qur’an adalah salah satu bentuk pendidikannya adalah mengarahkan mereka
melalui jawaban-jawabannya.
Allah menegaskan bahwa, bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi kebajikan ialah kebajikan orang yang bertakwa,
atau kebajikan adalah siapa yang menghindar dari kebiasaan dan pertanyaan yang
serupa dengan yang dinyatakan di atas dan dalam kondisi yang serupa pula. Karena
itu masuklah ke rumah-rumah itu dari pimtunya. Bertakwalah kepada Allah,
berarti laksanakan tuntutan-Nya sepanjang kemampuan kamu dan jauhi larangan-Nya
agar kamu beruntung.[1]
C.
Tafsir
Al-Azhar
Mereka
bertanya kepada engkau dari hal bulan sabit. Katakanlah: dia itu adalah
waktu-waktu yang ditentukan untuk manusia dan untuk haji. (pangkal ayat 189).
Mereka menanyakan mengapa bulan begitu, bukan menanyakan apa yang berfaedah
yang kita ambil dari keadaan bulan yang demikian. Beliau berikan
jawaban yang sesuai dengan kewajiban beliau sebagai Rasul. Maka beliau
katakanlah bahwasanya bulan terbit dengan keadaan yang demikian itu membawa
hikmat yang penting sekali buat kita. Dengan bulan yang demikian halnya manusia
dapat menentukan iddah perempuan setelah bercerai, kapan waktu puasa, sampai
pada waktu hari raya dan mengeluarkan zakat sekali setahun, sampai kepada waktu
mengerjakan haji.
Kemudian datanglah sambungan ayat: “dan tidaklah kebajikan itu bahwa kamu
masuk ke rumah kamu dari belakangnya, tetapi yang kebajikan ialah barang siapa
yang bertakwa”. Menurut penafsiran dari penafsir Abu Ubaidah bahwa sambungan
ini adalah senafas dengan yang sebelumnya, yaitu kalau hendak masuk ke dalam
rumahmu janganlah dari pintu belakang. Maksudnya kalau hendak menanyakan
sesuatu hal kepada seseorang hendaklah piulih soal yang pantas dijawab . kalau
hendak menanyakan mengapa bulan mulanya laksana sabit, lama lama penuh dan
khirnya kecil sebagai sabit lagi, janganlah hal itu ditanyakan kepada Nabi, tetapi
tanyakanlah pada ahli falak. Tetapi kalau ditanyakan kepada Nabi apa hikmat
yang dapat diambil dari peredaran bulan demikian, akan dapatlah dijawab oleh
Nabi menurut selayaknya dan dapat sepadan dengan beliau. Selanjutnya Tuhan
berfirman: “Dan datanglah ke rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan takwalah
kepada Allah, supaya kamu beroleh kejayaan.” (ujung ayat 189)[2]
D.
Tafsir
Al-Maraghi
Mereka
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hikmah berbeda-bedanya bentuk hilal dan
faedahnya. Kemudian Rasulullah menjawab hilal itu adalah tanda-tanda bagi umat
manusia di dalam menentukan urusan dunia mereka. Dengan hilal tersebut mereka
mengetahui waktu mana yang paling tepat untuk melakukan cocok tanam atau
berdagang. Hilal juga merupakan tanda-tanda waktu ibadah. Mereka bisa mentukan
bulan Ramadhan dan saat berakhirnya bulan puasa. Terutama sekali, hilal itu
dipakai untuk menentukan waktu haji.[3]
Setelah Allah memberitahukan
kesalahan yang mereka lakukan, yakni dalam hal memasuki rumah dari belakang,
dan dugaan mereka bahwa hal tersebut termasuk amal kebajikan yang hakiki.
Kebajikan yang hakiki adalah takwa kepada Allah dengan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan maksiat dan kotor, serta menghiasi diri dengan
keutamaan-keutamaan, dan mengikuti kebenaran-kebenaran dan beramal kebajikan.
Datangilah rumah kalian dari depan, dan hendaklah batin kalian adalah cermin
lahiriyah, dan bertakwalah kepada Allah jika kalian mengharapkan keberhasilan
dalam amaliah dan mencapai tujuan yang dicita-citakan.[4]
E.
Aplikasi
dalam kehidupan
Metode tanya
jawab ini tidak hanya digunakan dalam pendidikan formal saja, namun penggunaan
metode ini bisa digunakan dalam lingkungan sekitar. Dimana metode ini digunakan
untuk mengetahui apa yang ingin kita ketahui. Biasanya penggunaan metode ini
sering digunakan dalam situasi perkuliahan, karena selain bertujuan agar
pendidik atau dosen menggetahui tingkat pemahaman mahasiswanya, metode ini bisa
dijadikan masiswa untuk melatih mental menjadi public specking.
F.
Aspek
tarbawi
Ø Al-Quran merupakan sumber ilmu yang tidak hanya menjawab pertanyaan
ilmiyah saja namun juga menjawab petanyaan yang sifatnya pemberi solusi yang
dibutuhkan makhlukNya.
Ø Allah telah memberikan batasan-batasan waktu dalam beribadah.
Ø Kita harus lebih menghargai waktu.
Ø Ilmu merupakan carauntuk melepaskan dari kebodohan.
Ø Malu bertanya sesat dijalan.
BAB II
PENUTUP
Simpulan
Kata Metode berasal dari kata “ Metodhos “ yang berrti cara atau
jalan.Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menberikan jawaban atau sebaliknya.Dalam tanya
jawab, pendidik dapat menilai siswa apakah siswa paham dan mengerti tentang
materi yang tela disampaikan.
DAFTAR ISI
Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. 1989. Terjemahan Tafsir Al-Maraghi
2. (Semarang:Toha Putra)
Hamka. 2002. Tafsir Al-Azhar.(Jakarta: pustaka panjimas)
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Yogyakarta:
Pustaka pelajar)
Shihab, Quraish. 2005. Tafsir Al-Mishbah.(Tangerang:lentera
hati)
BIODATA PENULIS
Nama :
Mukhammad Arief Iksanudin
Ttl : pekalongan, 01 Februari 1996
Riwayat Pendidikan
SDN Baros pekalongan Timur
SMPN 16 Pekalongan Timur
SMA Sederajat ( KPC Angrek )
S1 IAIN Pekalongan (Sedang proses )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar