Peradaban Islam Masa
Khulafaur rasyidin
1.Muhamad Aziz 20141160
2. Eva himatus sofia 2014116030
3. Ubaidillah 2014116031
JURUSAN EKONOMI ISLAM DAN SYARI’AH
PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan
atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul’’Peradaban islam masa
khulafaur rasyidin’’
Dalam penyelesaian makalah ini kami tim
penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak,untuk itu
melalui kata pengantar ini kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Dan tidak pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Sejarah
peradaban islam.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan dari
berbagai pihak kepada kami dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima
sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami tim
penulis makalah ini dan semua pembaca pada umumnya.
Pekalongan, Februari
2017
penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Halaman
Daftar Isi........................................................................................... iii
BAB
I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB
II Landasan Teori
A. Peradaban
islam masa Abu Bakar................................................. 3
B. Peradaban
islam masa Umar Bin Khatab...................................... 5
C. Peradaban
islam masa Usman Bin Affan...................................... 6
D. Peradaban
islam masa Ali Bin Abi Thalib
BAB
III Penutup
A. Simpulan ...................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHUUAN
1. Latar Belakang
Berita tentang wafatnya Rasululullah SAW cukup
mengagetkan para sahabat.
Bahkan
seolah-olah para sahabat belum memiliki kesiapan untuk ditinggalkan Rasulullah.
Hal ini terlihat betapa mendalamnya kesedihan yang dirasakan oleh para sahabat
waktu itu. Selain itu juga tampak pada
betapa sulitnya mencari pengganti Rasulullah untuk memimpin masyarakat Madinah
yang sudah mulai tertata dan berperadaban. Sampai akhirnya keputusan jatuh ke
tangan Abu Bakar Ahshiddiq dan mayoritas umat Islam berbai’at kepadanya.
Abu Bakar memiliki nama lengkap
Abdullah bin Utsman bin Amir bin Umar bin Ka’ab bin Tiim bin Mairah at-Tamimi.
Abu bakar kecil bernama Abdul ka’bah, dan gelar Abu Bakar diberikan oleh
Rasulullah karena ia orang yang paling cepat masuk islam. Gelar As-Sidiq yang
berarti “amat membenarkan”.
Abu Bakar lebih muda dua atau tiga
tahun dari Nabi Muhammad SAW, Dia dilahirkan pada tahun kedua atau ketiga dari
tahun gajah.
2. Rumusan Masalah
a.
Peradaban islam masa Abu Bakar
b.
Peradaban islam masa Umar Bin Khatab
c.
Peradaban islam masa Usman Bin Affan
d. Peradaban
islam masa Ali Bin Abi Thalib
3. Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui
masa khalifah Abu Bakar
b.
Untuk mengetahui
masa khalifah Umar Bin Khatab
c.
Untuk mengetahui
masa khalifah Usman Bin Affan
d.
Untuk mengetahui
masa khalifah Ali Bin Abi Thalib
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masa Abu Bakar Khalifah
Umat Islam
Sebelum Rasulullah meninggal dunia, konon
Rasulullah tidak berwasiat siapa yang akan menjadi penggantinya. Hal ini
kemudian terjadi kesibukan tersendiri bagi umat islam untuk mencari pengganti
yang tepat setelah Rasulullah. Realitasnya waktu itu terdapat dua kelompok
besar yang saling bersaing lewat pemilihan tersebut. Yakni kelompok Anshor dan
Muhajirin di Saqifah Bani Saidah. Kelompok Muhajirin (Abu Bakar) pada awalnya
mengajukan Umar bin Khatab dan golongan Anshor mengajukan Sa’d bin Ubadah.
Akhirnya lewat perdebatan yang panjang terpilihlah Abu Bakar sebagai Khalifah.
Faktor yang mendukung terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah antara lain:
a. Dia adalah orang yang menggantikan Rasulullah sebagai imam shalat
ketika Rasul sakit
b.
Dia adalah orang
yang menemani Rasulullah saat hijrah
c. Dia adalah sahabat senior yang awal memeluk islam
Maka sejak saat itu Abu Bakar sebagai khalifat
al-rasulillah yang berarti penggantian Rasulullah. Pada Saat Abu Bakar sebagai
kepala negara , ia mendapatkan tugas berat antara lain:
a. Urusan dalam negri
Munculnya nabi nabi palsu, orang orang yang
tidak mau membayar zakat, orang orang murtad.
b. Urusan luar negri
Mewaspadai ancaman yang mungkin datang dari dua
negara adi kuas, yaitu Bizantium dan Persia. Abu Bakar harus mempertahankan
wilayah umat islam dari dari serbuan dan intervensi karena negara adi kuasa
tersebut. [1]
Beberapa Kebijakan
Penting di masa Abu Bakar
1. Keagamaan
Kebijakan
mengumpulkan Al-qur’an, yang semula merupakan usulan Umar bin Khattab.
Kebijakan melakukan
penyelewengan terhadap ajaran Nabi Muhammad saw.[2] Upaya penyadaran ini terutama dilakukan terhadap kalangan yang
mengingkari kewajiban zakat, murtad dan mengaku dirinya nabi.[3]
2. Non Keagamaan
a.
Kebijakan bidang
Ekonomi
Abu Bakar membuat semacam lembaga keuangan
yang mempunyai berbagai sumber yaitu pengumpulan zakat, sadaqah dan infaq umat,
bagian seperlima dari harta rampasan perang yang masuk ke kas negara.
Pengalokasiannya adalah untuk membiayai peperangan, menggaji prajurit yang
dikirim ke medan pertempuran dan kebutuhan kebutuhan sosialnya.[4]
b. Kebijakan Politik
Bisa dilihat misalnya dari pidato Abu Bakar
sejak proses pengangkatannya, mengandung prinsip prinsip nasionalisme. Abu
Bakar juga mengembangkan prinsip prinsip demokrasi dalam pengambilan sebuah keputusan
dengan membentuk semacam dewan perwakilan.Abu Bakar memimpin islam hanya dalam
dua tahun.[5]
B.
Khalifah
Umar bin Khattab
Pada saat Abu Bakar
sakit dan merasa ajalnya sudah dekat ia bermusyawarah dengan para pemuka
sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai penggantinya dengan maksud untuk
mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat
islam. Kebijakan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera
secara berramai ramai membaiat Umar.
Umar menyebut dirinya khalifah Khalifati Rasulillah, artinya pengganti dari
pengganti Rasulullah.
Bila dilihat dalam catatan sejarah keluarga Umar bin khatab
mempunyai hubungan kekerabatan dengan
nabi muhamad saw, yaitu pada kakek buyut ke tujuh hubungan itu terjalin. Ia
termasuk suku Quraisy berasal dari Banu Adi. Lahir di Mekkah sebelum perang
fajar 13 tahun setelah kelahiran nabi,[6] atau pada tahun 40 sebelum
Nabi hijrah.[7]
Kebijakan Masa Umar bin khatab
-Upaya konsolidasi. Umar bin khattab mencoba melakukan perubahan
kebijakan Abu Bakar terhadap para mantan pemberontak dalam peperangan Riddah.
- Upaya untuk mengakomodasi potensi dan Bakat administratur
pemerintahan.
Perluasan Wilayah Pada Masa Ummar Bin Khattab
Diawali dengan penaklukan kota Damaskus di
Suriah pada tahun 635 M atau 13 H, dibawah pimpinan panglima Abu Ubaidah bin
Jarah.
Beberapa penyebab kesuksesan perluasan wilayah Islam, antara lain:
1.
Islam mengandung
ajaran ajaran yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan, tetapi
hubungan manusia dengan sesamanya.
2. Di dalam berperang, umat islam bertempur dengan keyakinan kuat untuk
menyebarkan agama islam ke seluruh pelosok wilayah dengan jaminan surge bagi
yang mati syahid , semboyan nya hanya menang atau mati.
3. Tentara islam tidak memaksakan rakyat untuk merubah agama mereka
kemudian mengharuskan masuk islam.[8]
4. Pada waktu itu imperium Persia dan Bizantium memasukinfase kelemahannya.
5. Beban tanggungan pajak sangat tinggi[9]
-
Kemajuan dibidang
tata administrasi pemerintahan, menerbitkan peraturan peraturan baru. Umar bun
khattab membagi wilayah pemerintahan menjadi 8 provinsi, Mekkah, Madinah,
Suriah, Jazirah, Basrah, Kufah, Mesir, dan Palestina. Pada masanya pula
diterbitkan gaji, diaturnya administrasi pajak tanah, didirikan pengadilan
pengadilan, dan ia juga memisahkan bidang yudikatif dan eksekutif.
-
Sebelum ia
meninggal dunia ia mendirikan Majelis Permusyawaratan yang beranggotakan
sahabat sahabat dari golongan Muhajirin dan Anshor.[10]
-
Dibangunnya
lembaga baitul mal, menempa mata uang, mengadakan hisbah, yaitu pengontrolan
terhadap pasar, timbangan dan takaran, juga pengaturan administrative lain
berupa pengaturan perjalanan pos dan menetapkan tahun hijriyah, penjagaan
terhadap tata tertib dan susila, dan pengawasan terhadap kebersihan jalan.[11]
Setelah Umar bin Khatab memerintah selama
10 tahun (13-23H/634-644 M) kemudian meninggal dunia. Umar bin Khatab dibunuh
oleh seorang budak dari Persia yang bernama Abu Lu’lu’ah. Dan untuk menentukan
siapa yang kelak menggantikan dirinya itu Umar berbeda jalan dengan yang
dilakukan oleh Abu Bakar. Umar bin Khatab menunjuk 6 sahabat dan meminta kepada
mereka untuk memilih. Keenam orang tersebut adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi
thalib, Thalhah, Zubair, Sa’d bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf.[12]
C. MASA UTSMAN
BIN AFFAN (23-35 H/644-656 M)
Utsman
bi Affan bin Abu Al ‘Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay
Al Amawi Al Qurasyi lahir pada tahun kelima dari kelahiran Rasulullah s.a.w.
Dikatakan, bahwa ia dilahirkan enam tahun sesudah tahun gajah. Ibunya bernama
Arwa binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abdu Syams. Sedangkan nenek dari ibunya
bernama Al Baidha’ binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah s.a.w., yakni saudari
kembaran Abdullah, ayah Rasulullah s.a.w.
Utsman terkenal sebagai seorang yang
pandai menjaga kehormatan diri (‘iffah), pemalu, dan budiman. Utsman masuk
Islam melalui Abu Bakar dan ia dinikahkan oleh Rasulullah s.a.w. dengan
putrinya yang bernama Ruqayah bin Rasulullah. Ketika kaum musyrikin Quraisy
menganiaya kaum Muslimin, tercatat Utsman termasuk kelompok pertama yang hijrah
bersama isterinya ke Habsyi. Pada waktu kaum Muhajirin mengetahui bahwa kaum
Quraisy bersikap lunak kepada Rasulullah maka Utsman kembali ke Makkah dan ikut
hijrah bersama beliau ke Madinah.
Setelah Rasulullah s.a.w. berpulang ke hadirat Allah s.w.t. maka Utsman
oleh Abu Bakar diangkat sebagai orang kepercayaan dan sekertarisnya yang selalu
diajak musyawarah dalam berbagai
urusan penting. Sesudah Umar wafat, pada umumnya berbagai keputusan selalu
berada ditangan Utsman.
Pendek kata, tentang siapa dan
bagaimana posisi Utsman dapat
kita simak dalam pernyataan dirinya dalam kalimat sebagai berikut :
Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad sebagai seorang nabi dengan benar.
Aku adalah diantara orang-orang yang menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya. Aku
telah beriman dengan misi yang diemban beliau, kemudian aku telah berhijrah
sebanyak dua kali. Aku juga telah menjadi sahabat Rasulullah s.a.w. dan aku
telah memperoleh anugerah sebagai menantu Rasulullah, sebagaimana aku
pun telah membai’at beliau. Demi Allah! Aku tidak pernah berbuat mendurhaka dan
menipu beliau sampai beliau berpulang ke hadirat Allah Ta’ala. Kemudian Abu
Bakar dan Umar pun sama seperti aku.[13]
Hubungan kekerabatan Usman dengan
nabi Muhammad Saw selain ia adalah sahabat rasul, ia juga menantu Rasulullah
Saw, Ia adalah suami dari Ruqayah binti Muhammad dan Ummi kultsum binti
Muhammad setelah Ruqayah meninggal. Ia telah menikahi dua putri nabi dan ia
dijuluki Dzun Nurain yang berarti memiliki dua cahaya.[14]
Kepribadian Ustman itu sangat baik,
taat beribadah, sangat pemalu dan terkenal sangat jujur, lunak, pemaaf, murah
hati, terlalu percaya dan mudah tergetar hatinya melihat kesulitan orang lain,
kepekaan sosialnya tinggi.[15]
Kepribadian Utsman ini kurang menguntungkan untuk kepentingan politik, karna
dapat dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk
kepentingan dirinya.[16]
Usman bin affan menjadi khalifah
diusia 70 tahun dan pemerintahannya berlangsung selama 12 tahun, dibagi menjadi
6 tahun periode pertama dan 6 tahun periode kedua. Karna situasi yang berubah cepat, Usman bin
Affan mulai merubah kebijakan kebijakan sebagai awal kemerosotan pemerintahan
Usman. Ketidakpuasan muncul pada kalangan kelompok kelompok muslim salah
satunya bahwa Usman telah mengangkat dan mendudukan anggota anggota bani Umayah
pada jabatan jabatan tinggi dan bergelimang harta.
Keberhasilan
Usman bin Affan
-
Perluasan wilayah sebagaimana telah dilakukan pendahulunya, imperium
islam meluas ke Asia Afrika.[17]
-
Pembukuan Mushaf Al-Quran yang kemudian terkenal dengan Mushaf Usmani.
-
Perluasan Masjid Nabawi dan Masjid al-Haram.
-
Membangun perekonomian, angkatan laut dan pengaturan administrasi
Negara.[18]
D. Masa Khalifah Ali Bin Abi
Thalib
Sepeninggal Usman bin Affan, masyarakat berramai ramai
membai’at Ali bin Abi Thalib. Ali memerintah selama 4 tahun. Setelah Ali bin
Abi Thalib diangkat menjadi khalifah, ia memecat para gubernur yang yang
diangkat oleh Usman. Dia yakin pemberontakan pemberontakan terjadi karna
keteledoran mereka. Ali bin abi thalib kembali menerapkan sistem distribusi
pajak tahunan diantara orang orang islam seperti pada masa Umar.[19]
Ali
bin Abi Thalib adalah kerabat dekat Rasulullah. Ia lahir sekitar tiga puluh
tahun setelah kelahiran nabi. Ali bin Abi thalib adalah orang pertama masuk
islam dari golongan anak anak. Ketika nabi menerima wahyu pertama, Ali bin Abi
Thalib masih berusia 8 tahun. Ali bin Abi Thalib diangkat melalui majlis
al-Syura yang dibentuk Umar, ia dipilih dalam keadaan kacau dan tidak
melibatkan sahabat senior. Pengangkatan Ali masih menyisakan masalah,
diantaranya yaitu:
-
Pemilihan diikuti oleh kaum pembangkang pemberontakan Usman sehingga
menimbulkan kekacauan.
-
Sikap netral para sahabat besar dalam hal membai’at Ali Bin Abi Thalib.
-
Penuntutan bela atas pembunuhan Usman yang dilakukan oleh Thalhah,
Zubair, dan Aisyah disatu pihak dan Mu’awiyah dilain pihak.[20]
Beberapa Kebijakan masa Ali Bin Abi Thalib
a.
Penundaan pengusutan pembunuhan Usman
b.
Mengganti pejabat dan penataan Administrasi
c.
Munculnya gerakan Oposisi
1.
Gerakan Thalhah, Zubeir, dan Aisyah
Yang dilator
belakangi penundaan pengusutan hukuman pembunuhan Usman.
2.
Pemberontakan Mu’awiyah bin Abu Sufyan
Pemberontakan
dilakukan dengan alasan yang sama dengan Thalhah, Zubeir, dan Aisyah.[21]
3.
Pemberontakan orang orang khawarij
Peristiwa
peperangan Paukan Ali dengan pasukan khawarij terjadi di Nahrawan tahun 658 M ,
dan dimenangkan pasukan Ali dengan terbunuhnya pimpinan pasukan
Khawarij,Abdullah bin Wahab al-Rasibi. Yang kemudian menimbulkan dendam para
pasukan khawarij untuk membunuh Ali. Terbunuhlah Ali ketika sedang shalat subuh
di Masjid Kufah oleh Ibnu Muljam pada tanggal 14 Ramadhan tahun 40 H/661 M.
Setelah 4 tahun menjadi khalifah, Maka berakhir pulalah masa masa khulafaur
rasyidin.[22]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diantara
karakteristik masa-masa khulaf Rasyidin ini adalah mereka terpilih melalui
proses yang demokratis, proses musyawarah. Pasca periode ini pemerintahan Islam
berbentuk kerajaan, sebagaimana yang terjadi di tempat yang lain, kekuasaan
diwariskan secara turun temurun. Di masa Khulafaur rasyidin, khalifah tidak
bertindak sendiri saat ada kesulitan, mereka sering bermusyawarah dengan
pembesar pembesar yang lain untuk menyelesaikan banyak persoalan.
B.
Saran
Dalam makalah ini tentunya ada banyak
sekali koreksi dari para pembaca, karena kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan
makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Fu’adi, Imam, Prof. Dr. M.Ag. Sejarah
Peradaban Islam. Depok Sleman Yogyakarta: Teras. 2011
Hasan, Hasan Ibrahim, Dr. Sejarah
Kebudayaan islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2001
[5] Nurcholish Madjid, Agama
dan Negara dalam Islam dalam Kontektualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah (Jakarta
: Paramadina, 1994), hlm.592.
[7] Syibi Nu’mani, Umar
Yang Agung:Sejarah dan Analisa Kepemimpinan Khalifah II (Bandung: Pustaka,
1981), hlm.29.
[13] Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, hlm.482-483.
[16] G.E. Von Gruenebaum, Classical,
Translated by Natherina Watson (Chicago: Aldine Publishing Company, 1970)
hlm.58.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar