MODEL
PEMBELAJARAN
“Kelebihan
dan Kekurangan Model Pembelajaran”
Muhammad
Khoirul Imam
(2021115196)
Kelas : F
JURUSAN PAI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
Kata Pengantar
Alhamdulillah Segala Puji Bagi
Allah Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah
selalu memberikan rahmat serta hidayah kepada Kita Semua. Sholawat Serta salam
saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penerang jiwa dan penyempurna
akhlak. Semoga syafaat Nabi yang kita nantikan kita dapatkan. Penulis bersyukur
kepada Allah yang telah memberi kekuatan kepada penulis sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terimakasih untuk
kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan memberi semangat. Terimakasih kepada
Pak Muhammad Hufron M.S.I dosen mata kuliah strategi belajar mengajar yang
telah memberikan ilmunya. Rekan-rekan semua yang telah membantu dalam arahan
pengerjaan makalah ini.
Kritik serta saran terhadap
makalah ini sangat diharapkan oleh penulis untuk menjadikan lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, menjadi pengetahuan bagi semua.
Pekalongan, September 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Model Pembelajaran
B.
Sub Tema
Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran
C.
Arti Penting untuk dikaji
Model pembelajaran
sangat mempengaruhi kualitas dan hasil dari belajar peserta didik. Seorang
pengajar haruslah menguasai model-model pengajaran di kelas supaya dapat
memberikan warna dalam pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Karena kita kelak
akan menjadi pendidik bagi generasi mendatang, maka dalam makalah ini saya akan
membahas tentang model-model pembelajaran yang bisa digunakan ketika mengajar
peserta didik suatu hari nanti. Kelebihan dan kekurangan suatu model pembelajarn
akan kita bahas supaya kita bisa menerapkan model pembelajaran yang pas dan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu sangat
penting untuk dikaji bahwa menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
mengerti kelebihan dan kekurangan model pembelajaran akan menentukan
keberhasilan menyampaikan suatu ilmu. Dengan mengetahui kelebihan dan
kekurangan kita bisa merencanakan menggunakan suatu model pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
Orang menggunakan istilah model dalam beberapa cara. Hal yang
terkait dengan model pengajaran di maknai sebagai kumpulan komponen strategi,
seperti cara khusus gagasan dirangkaikan, kegunaan ringkasan, kegunaan contoh, kegunaan latihan,
dan kegunaan strategi berbeda untuk mendorong siswa. Sebuah model pengajaran
harus menunjukkan beberapa aspek berbeda dalam pengajaran agar mencapai hasil
terbaik yang diinginkan pada kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu, sebuah
model pengajaran hanya sebuah kumpulan komponen strategi. Dengan demikian,
sebuah model dimaknai sebagai kumpulan strategi yang sistematis berisi
serangkaian kegiatan di sertai contoh dan latihan untuk mendukung suatu
aktivitas.[1]Model adalah
rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem,
atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Pembelajaran merupakan salah satu unsur
penetu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.
Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan.[2]
Model pembelajaran
merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku
peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat
kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar
guru (teaching style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (style of learning
and teaching).[3]
Sampai
saat ini, penggunaan istilah model, pendekatan, strategi dan metode masih
kurang tepat dan saling tumpang tindih. Ketidaktepatan pengunaan istilah
tersebut sedikit banyak mempengaruhi guru dan calon guru sebagai pendidik dalam
membuat administrasi (perencanaan) pembelajaran serta melaksanakannya.
Adapun pendapat beberapa ahli terkait model
pembelajaran dalam bukunya suprihatingrum antara lain:
a. Menurut Paul D Eggen (1979), bahwa “ the
model was described as being potentially a large in scope, capable of
organizing several lessons or a unit of study”. Maksudnya bahwa model
dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas lingkupnya, dan model mampu
mengorgamisasikan beberapa pelajaran atau satuan pembelajaran.
b. Menurut Arends (1997), bahwa “the term
teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its
goals, syntax, environment, and management system”. Maksudnya bahwa istilah
model pembelajaran mengarah pada suatu pembelajaran tertentu termasuk tujuan,
sintaks, lingkungan dan sistem pengelolaannya.
c.
Menurut
suprihatingrum (2013), bahwa model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang
tidak dimiliki oleh strategi ataupun prosedur tertentu lainnya. Antara lain:
pertama model pembelajaran merupakan rasional teoritik yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya; kedua, model pembelajaran merupakan landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan
dicapai); ketiga, dalam model pembelajaran terkandung tingkah laku mengajar
yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan
keempat, lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dari pemaparan yang disampaikan para
ahli di atas terlihat ada kesamaan (ciri khusus) suatu hal dikatakan sebagai
model pembelajaran. Kesamaan yang dimaksud adalah adanya pola atau rencana yang
sistematis. Walaupun demikian, pandangan para ahli memiliki penekanan tertentu.
Ada ahli yang mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola
pengalaman belajar peserta didik agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai. Ada pula yang mengatakan jika model pembelajaran merupakan deskripsi
lingkungan belajar. Yang jelas istilah model pembelajaran memiliki makna yang
lebih luas dibandingkan strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran itu
sendiri diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaks dan sifat
dari ligkungan belajarnya. Model pembelajaran merupakan suatu proses
pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dalam
mentransfer pengetahuan, keterampilan, maupun nilai-nilai kepada peserta didik.
Lebih lanjut joyce dan weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang
bahan pelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas.[4]
Kelebihan merupakan hal yang positif
dari suatu hal yang mempunyai nilai lebih dari yang lain. dan kekurangan
merupakan hal yang masih belum maksimal dari suatu hal atau mempunyai nilai
rendah/kecil.
Kelebihan model pembelajaran yaitu
nilai lebih dari sebuah rancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dan kekurangan model pembelajaran yaitu nilai yang masih rendah
dari suatu rancangan pembelajaran yang digunakan.
B.
Unsur
penting model pembelajaran
Sebagai
mana disampaikan oleh joyce dan weil dalam rusman, bahwa model pembelajaran
disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun
model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori
psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung.
Menurut suprihatiningrum bahwa sesuatu dapat
dijadikan model pembelajaran, jika mengandung unsur-unsur berikut:
a. Memiliki nama
b. Merupakan landasan filosofis pelaksanaan
pembelajaran
c. Melandaskan pada teori belajar dan teori
pembelajaran
d. Mempunyai tujuan/maksud tertentu
e. Memiliki pola langkah kegiatan
belajar-mengajar (sintaks) yang jelas
Mengandung
komponen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, serta alat
untuk menyampaikan model
C.
Dasar Pertimbangan pemilihan model pembelajaran
Sebelum
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru sebagai pendidik dalam
memilihnya, antara lain:
a) Tujuan pembelajaran ynag hendak dicapai.
Adapun beberapa pertnyaan yang dapat diajukan adalah:
1) apakah tujuan pembelajaran yang ingin
dicapaiberkenaan dengan kompetensi akademik, kepribadian, sosisal dan
kompetensi vokasional atau yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif,
afektif, atau psikomotor.
2) bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran
yang ungin dicapai ?
3) apakah untuk mencapai tujuan itu
memerlukan keterampilan akademik?
b) Hal-hal yang berhubungan dengan bahan
atau materi pembelajaran. Beberapa pertanyaan yang bisa diajkan antara lain:
1) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum
atau teori tertentu?
2) Apakah untuk mempelajari materi
pembelajaran memerlukan persyarat atau tidak ?
3) Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber
yang relevan untuk mempelajari materi itu ?
c) Karakteristik umum peserta didik.
Beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan terkait pertimbangan ini antara
lain:
1) Apakah model pembelajaran sesuai dengan
tingkat kematangan peserta didik?
2) Apakah model pembelajaran itu sesuai
dengan minat, bakat, dan kondisi peserta didik?
3) Apakah model pembelajaran itu sesuai
dengan gaya belajar peserta didik.
d) Hal-hal lain yang bersifat nonteknis.
Beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan terkait pertimbangan ini antara
lain:
1) Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup
dengan satu model saja?
2) Apakah model pembelajaran yang kita
tetapkan dianggap satu-satunya model yang dapat digunakan?
3) Apakah model pembelajaran itu memiliki
nilai efektifitas dan efisiensi?[5]
D.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
1) Model Teacher
center
Pada sistem pembelajaran model Teacher Centered Learning, guru
lebih banyak melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing)
Kelebihannya yaitu Sejumlah besar
informasi dapat diberikan dalam waktu singkat, Informasi dapat diberikan ke
sejumlah besar siswa, Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar,
dan irama pembelajaran, Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi
pakar, Bila kuliah diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi
bagi siswa, Metode assessment cepat dan mudah. Dan Kekurangannya
yaitu Pengajar mengendalikan pengetahuan sepenuhnya, tidak ada partisipasi dari
pembelajar, Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang siswa untuk
mengemukakan pendapatnya, Tidak kondusif terjadinya critical thinking, Mendorong
pembelajaran pasif, Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan
mandiri.
2) Model Student
Center
Proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa (learner centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk
terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku.
Kelebihannya
yaitu Siswa atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi
miliknya sendiri karena mahasiswa diberi kesempatan yang luas untuk
berpartisipasi, Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajara sehingga akan
terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara siswa,
Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru atau pendidik karena sesuatu
yang dialami dan disampaikan siswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru,
Mengaktifkan siswa, Mendorong siswa menguasai pengetahuan, Mendorong
pembelajaran secara aktif dan berpikir kritis, Memberi kesempatan pengembangan
berbagai strategiassessment. Dan kekurangannya yaitu Sulit
diimplementasikan pada kelas besar, Memerlukan waktu lebih banyak, Tidak
efektif untuk semua jenis kurikulum, Tidak cocok untuk siswa yang tidak
terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.
3) Model
Cooperative script
Merupakan model metode pembelajaran
dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari.[6]
Langkah-langkah Cooperative
Script
·
Guru membagi siswa untuk berpasangan.
·
Guru membagikan wacana / materi tiap
siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
·
Guru dan siswa menetapkan siapa yang
pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
·
Pembicara membacakan ringkasannya
selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap dan membantu mengingat/ menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
·
Bertukar peran, semula sebagai pembicara
ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
·
Kesimpulan guru.
Kelebihan
Metode Pembelajaran Cooperative Script
·
Melatih pendengaran, ketelitian/
kecermatan.
·
Setiap siswa mendapat peran.
·
Melatih mengungkapkan kesalahan orang
lain dengan lisan.
Kekurangan Metode
Pembelajaran Cooperative Script
·
Hanya digunakan untuk mata pelajaran
tertentu
·
Hanya dilakukan dua orang (tidak
melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang
tersebut).
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan yang disampaikan para
ahli di atas terlihat ada kesamaan (ciri khusus) suatu hal dikatakan sebagai
model pembelajaran. Kesamaan yang dimaksud adalah adanya pola atau rencana yang
sistematis. Walaupun demikian, pandangan para ahli memiliki penekanan tertentu.
Ada ahli yang mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola
pengalaman belajar peserta didik agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai. Ada pula yang mengatakan jika model pembelajaran merupakan deskripsi
lingkungan belajar. Yang jelas istilah model pembelajaran memiliki makna yang
lebih luas dibandingkan strategi, metode atau prosedur.
Kelebihan merupakan hal yang positif
dari suatu hal yang mempunyai nilai lebih dari yang lain. dan kekurangan
merupakan hal yang masih belum maksimal dari suatu hal atau mempunyai nilai
rendah/kecil.
Kelebihan model pembelajaran yaitu
nilai lebih dari sebuah rancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dan kekurangan model pembelajaran yaitu nilai yang masih rendah
dari suatu rancangan pembelajaran yang digunakan.
Dengan mengetahui berbagai macam
model pembelajaran dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing diharapkan seorang
pendidik bisa merencanakan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Seperti
model pemebelajaran teacher center, student center, cooperative script dan
masih banyak yang lainnya.
Semoga makalah ini bisa bisa
menjadikan bertambahnya wawasan kita. Kritik dan saran pemakalah butuhkan demi
menjadi lebih baik lagi. Cukup sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
A,
Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi Pakem. yogyakarta: Anggota Ikapi.
Hanafiah
dan Cucu S. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Mustakim,
Zaenal. 2017. strategi dan metode pembelajaran. Yogyakarta: Matragraf.
Subyantoro.
2013. Pembelajaran Bercerita. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Taniredja,Tukiran.
Dkk. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
BIODATA PENULIS
Muhammad
Khoirul Imam, lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 11 Desember
1995.Ayahnya bernama Saiful Anam seorang Pedagang. Ibunya Tursinah, seorang Ibu
Rumah Tangga.
Pendidikannya dimulai di TK Masyitoh
10 Medono Pekalongan, kemudian penulis melanjutkan sekolah di MSI 08 Medono
Pekalongan. Setelah lulus sekolah dasar, penulis melanjutkan studi ke SMP N 6
Pekalongan. Kemudian melanjutkan studi ke SMK N 2 Pekalongan, dan sekarang
penulis sedang menempuh studi jenjang S1 di IAIN Pekalongan.
Pada saat menempuh studi di SMK,
penulis aktif di organisasi Plasma (Pelajar Pecinta Alam SMK Negeri 2
Pekalongan),.” Selama kuliah, penulis aktif di kepengurusan Himpunan Mahasiswa
Program Studi PAI (HMPS PAI) STAIN PEKALONGAN sampai sekarang. Aktif di
Gemalawa (Greget Mahasiswa Pecinta Alam Walisongo). Juga ikut PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia). Alamat tempat tinggal di Jalan Setia Bhakti Gang
Rukun RT 4 RW 3 Podosugih, Pekalongan Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar