STRATEGI PEMBELAJARAN
( Tujuan dan Fungsi
Strategi Pembelajaran )
Qonita Multazima
( 2023116119 )
KELAS A
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah s.w.t yang mana telah melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran” dengan
sub tema “ Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran” dalam mata kuliah “Strategi
Belajar Mengajar”. Sholawat
serta salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan Nabi Agung Nabi Muhammad s.a.w
yang tentunya senantiasa dinantikan syafa’atnya di yaumul akhir nanti.
Makalah ini saya susun
dengan bantuan beberapa refrensi buku yang ada mengenai “Tujuan
dan Fungsi Strategi Pembelajaran”. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua
yang mengikuti mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar ini.
Di dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Hal
ini dikarenakan atas keterbatasan dan kemampuan yang saya miliki. Saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar kedepannya nanti bisa membuat
makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah yang saya susun ini bisa menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya, Sekian terima kasih.
Pekalongan, Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Strategi Pembelajaran
B. Sub Tema
Tujuan dan Fungsi
C. Penting Dikaji
Materi ini penting
dikaji karena strategi pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat dengan
tujuan pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran
perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama dan
setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.
Segala aktifitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang
bertujuan. Oleh sebab itu, keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses
penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Dan starategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, sebelum
menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah ruh dari implementasi suatu strategi. [1]
B. Tujuan
Strategi Pembelajaran
Tujuan
adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus
ditetapkan dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai indikator keberhasilan
pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan
kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah ia
menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Isi
tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan,
seperti berikut ini :
1.
Mengoptimalkan Pembelajaran Pada Aspek
Afektif
Pengoptimalan aspek afektif
akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sifat positif dan
secara motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan
strategi pembelajaran secara aktif.
2.
Mengaktifkan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran terkadang siswa bersifat pasif sehingga hanya memperoleh kemampuan
intelektual (kognitif) saja. Idealnya, sebuah proses pembelajaran menghendaki
hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Ketika berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari sendiri
pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pemikiran mereka.
Adanya
tujuan yang jelas dan operasional dapat ditetapkan bahan pembelajaran, kegiatan
belajar mengajar, pemilihan metode, media, sumber dan alat evaluasi. Hal inilah
yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan atau tingkah
laku yang diharapkan untuk memilih peserta didik. Menurut Roestiyah N.K. (1989)
bahwa suatu tujuan pembelajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance)
peserta didik yang kita harapkan setelah mereka mempelajari tujuan
pembelajaran bila menginginkan program pembelajarannya berhasil.[2]
Dalam
strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala kativitas
guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang
bertujuan. Oleh sebab itu, keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus
digunakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan pembelajaran
menggunakan strategi pencapaian menggunakan ceramah. Hal ini tentu saja tidak
pas atau keliru. Apabila guru menginginkan siswa terampil mengemukakan pendapat,
tidak mungkin menggunakan strategi penyamapian ( ceramah). Untuk mencapai
tujuan yang demikian, maka strategi pemecahan masalah (diskusi). Demikian
halnya manakala guru menginginkan agar siswa dapat menyebutkan tanggal
proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan
strategi pemecahan masalah (diskusi). Untuk mencapai tujuan yang demikian guru
cukup menggunakan strategi ceramah atau pemebelajaran langsung (direct
instructional). [3]
Tujuan
pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan
dapat dimliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Dalam kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran itu
juga bisa diistilahkan dengan indikator hasil belajar. Artinya, apa hasil yang
diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Berikut
istilah-istilah tingkah laku yang dapat diukur sehingga menggambarkan indikator
hasil belajar itu diantaranya:
1. Mengidentifikasi (Identify)
2. Menyebutkan (Name)
3. Menyusun (Construct)
4. Menjelaskan (Describe)
5. Mengatur (Order)
6. Membedakan (Different)
Sedangkan
istilah-istilah untuk tingkah laku yang tidak terukur sehingga kurang tepat
dijadikan sebagai tingkah laku dalam tujuan pembelajaran karena tidak
menggambarkan indikator hasil belajar, misalnya :
1. Mengetahui
2. Menerima
3. Memahami
4. Mencintai
Tujuan
dalam pendidikan adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif, dengan kata
lain terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik.
Nilai-nilai yang nantinya akan menjadi cara anak didik bersikap dan berbuat
dalam kehidupannya. Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai
kepada yang sempit dan khusus, semua tujuan itu saling berhubungan satu sama
lainnya, ini berarti dalam menentukan tujuan harus memperhatikan kesinambungan
setiap jenjang tujuan dalam pendidikan. [5]
Tujuan
pembelajaran merupakan titik tolak keberhasilan dalam pengajaran. Makin jelas
rumusan tujuan pembelajaran, makin mudah menyusun dan mengimplementasikan
kegiatan belajar mengajar dengan bimbingan guru. Dalam perumusan tujuan perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
a.
Kemampuan dan nilai-nilai apa yang ingin
dikembangkan pada diri siswa
b.
Bagaimana cara mencapai tujuan secara
bertahap atau sekaligus
c.
Apakah perlu menekankan aspek-aspek
khusus
d.
Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan siswa
e.
Apakah waktu yang tersedia cukup untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pada
hakikatnya proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling berinteraksi dan kerja sama secara terpadu dan
harmonis dalam mencari tujuan belajar mengajar. Jika salah satu komponen di
dalam proses belajar tidak berfungsi, maka seluruh sistem akan terganggu, sehingga
tujuan belajar mengajar tidak dapat tercapai secara optimal.[6]
C. Manfaat Strategi Pembelajaran
1. Manfaat Strategi Pembelajaran Bagi Seorang
Guru
a.
Memudahkan dalam memprediksi
keberhasilan
b.
Alat pemecahan masalah
c.
Memudahkan dalam penyampain materi
d.
Sebagai sumber belajar yang tepat
e.
Pembelajaran dapat berlangsung
sistematis
f.
Pembelajaran lebih aktif
g.
Pola mengatur tugas pembelajaran.
2. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Bagi Siswa
a.
Meningkatkan kemampuan untuk bekerja
sama dan bersosialisasi
b.
Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi
perbedaan sikap dan perilaku selama bekerja sama
c.
Mengurangi rasa kecemasan dan
menumbuhkan rasa percaya diri
d.
Meningkatkan motivasi belajar, harga
diri dan sikap perilaku positif sehingga dengan pembelajaran kooperatif peserta
didik akan tahu kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai satu sama lain
e.
Meningkatkan prestasi belajar dengan
meningkatkan prestasi akademik, sehingga dapat membantu peserta didik memahami
konsep-konsep yang sulit. [7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses
penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Dan starategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan.
Dalam
strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas
guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Isi tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar yang
diharapkan, seperti : mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif dan mengaktifkan
siswa dalam proses pembelajaran. Lalu manfaat strategi pembelajaran juga
mempunyai pengaruh baik untuk guru maupun untuk siswanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung. Leo & Suryani. Nunuk. 2012. Strategi
Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).
Harjanto. 1997. Perencanaan pengajaran .Cet.I. Jakarta:
PT RINEKA CIPTA.
Mustakim. Zaenal. 2017. Strategi Dan
Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Yogyakarta: Matagraf.
Sanjaya. Wina. 2007. Strategi
Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendiidkan. Cet.III. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Tasrial. &Daryanto.
2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Cet.I. Yogyakarta: PENERTBIT
GAVA MEDIA.
PROFIL
Nama : Qonita Multazima
Tempat Tanggal Laahir :
Pekalongan, 15 April 1998
Alamat : Dukuh Cokrah Galih. Dadirejo Barat RT
07 RW 02, Tirto-Pekalongan.
Riwayat
Pendidikan : TK Muslimat NU Dadirejo
SD
Negeri 04 Dadirejo
SMP
Negeri 1 Tirto
SMA
Negeri 1 Wiradesa
LAMPIRAN
[1] Zaenal
Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran(Edisi Revisi), (Yogyakarta:
Matagraf, 2017), Hlm. 93-94
[2] Nunuk Suryani & Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar,
(Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI), 2012), Hlm.39-40
[3] Ibid.,Hlm. 9
[4] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses
Pendiidkan,Cet.III, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Hlm.86-87
[5] Daryanto &
Tasrial, Konsep Pembelajaran Kreatif, Cet.I, (Yogyakarta:
PENERTBIT GAVA MEDIA, 2012), Hlm.51
[6] Harjanto, Perencanaan
pengajaran ,Cet.I, (Jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 1997), Hlm.136
Tidak ada komentar:
Posting Komentar