Laman

new post

zzz

Kamis, 19 Oktober 2017

sbm A 8-a (Hakikat Metode Pembelajaran)

METODE PEMBELAJARAN
(Hakikat Metode Pembelajaran)

Akhmad Slamet
( 2023115042 )


KELAS A
JURUSAN PGMI 
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017





KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah s.w.t yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul“Metode Pembelajaran” dengan sub tema“Hakikat Metode Pembelajaran”. Sholawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Agung Nabi Muhammad s.a.w yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya di yaumul akhir nanti.
Makalah ini saya susun dengan bantuan beberapa referensi buku yang ada mengenai “Hakikat Metode Pembelajaran”. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang mengikuti mata kuliah Strategi Belajar Mengajar ini.
Di dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang saya miliki. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar kedepannya nanti bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah yang saya susun ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya, sekian terima kasih.





Pekalongan, 16 Oktober 2017



Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

Tema
Metode Pembelajaran
Sub Tema
Hakikat Metode Pembelajaran
Penting Dikaji
Seorang pendidik memegang tanggung jawab yang tidak ringan dalam arti bahwa pendidik dituntut untuk mengerahkan segenap kemampuan dan kepandaiannya dalam mengolah materi dan menyampaikan agar mudah diterima anak didiknya. Untuk itulah pendidik dituntut juga menguasai materi dengan baik sekaligus mampu menyampaikan materi tersebut dengan menggunakan metode yang baik pula.
Tidak cukup bagi pendidikan menguasai satu metode saja, akan tetapi hendaklah menguasai beberapa metode. Terlepas dari itu semua, janganlah sekali - kali pendidik beranggapan bahwa metode yang ia gunakan tidak memiliki kelamaan. Salah besar apabila ia beranggapan demikian. Karena semua metode memiliki kelebihan dam kelemahan masing-masing.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan bentuk jamak dari kata belajar yang mempunyai kata dasar ajar. Ajar menurut KBBI petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut), belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh suatu kepandaian/ilmu. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru atau pendidik untuk membuat para peserta didik melakukan proses belajar. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar, peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. 

B. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalanatau cara. Dari asal makna kata tersebut daoat diambil pengertian secara sederhana mwtode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
Menurut J. R. David dalam Teaching Strategies for College Clas Room (1976) dalam Masjid (2013), metode adalah "a way in achieving something" yaitu cara untuk mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode. 
Menurut Sanjaya (2008), metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Menurut Knowles (Sudjana, 2005), metode adalah pengorganisasian siswa di dalam upaya mencapai tujuan belajar.
Menurut Depdikbud (1996), metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologinya, metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan.
Hasibuan dan Moedjiono (1995) menyatakan bahwa metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dap pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar.
Metode menurut Widja (1989:2), merupakan cara atau teknik yang merupakan perangkat sarana untuk penunjang pelaksanaan strategi mengajar. 
Jadi, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik, penggunaan metode yang bervariasi juga hendaknya disesuaikan dengan situasi yang mendukung sesuai dengan kondisi psikologis anak didik, oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam pemilihan metode yang tepat dalam mengajar.

C. Pengertian Metode Pembelajaran
Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil pengertian tentang metodologi pembelajaran sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoifuri bahwa metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Dari makna tersebut terdapat unsur tepat yakni sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, dan unsur cepat menunjukan bahwa metode terikat dengan target hasil yang sudah ditentukan waktunya, bahkan lebih cepat hasil yang diperoleh lebih baik.
Metode pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam strategi pembelajaran yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak menutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan verbalisasi dan metode - metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan lembelajaran.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan, tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, dalam memilih suatu metode yang akan digunakan, seseorang pendidikan perlu memilih alasan yang kuat dalam memperhatikan faktor - faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang dibinanya.

D. Pengertian Metode Pembelajaran Islam
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. "Bagi segala sesuatu itu ada metodenya, dan metode masuk surga adalah ilmu" (HR. Dailami). Dari hadis di atas menegaskan bahwa untuk mencapai sesuatu itu harus menggunakan metode atau cara yang ditempuh termasuk keinginan untuk masuk surga. Dalam hal ini ilmu termasuk sarana atau metode untuk memasukinya. Begitu pula dalm proses pembelajaran agama Islam tentunya ada metode yang digunakan yang turut menentukan sukses atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan agama Islam. 
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara." Sedangkan Islam dalam KBBI adalah" Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dan berpedoman pada kitab suci Al Quran yang diturunkan kedua melalui wahyu Allah SWT." Dengan demikian Sistem Pendidikan Islam ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sesuai yang diajarkan Nabi Muhammadan berpedoman pada kitab suci Al Quran. 
Meskipun definisi metode dan pendidikan Islam di atas telah dikemukakan oleh pakar pendidikan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, namun makna inti dari definisi pendidikan Islam pada umumnya cara atau jalan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal itu, untuk membimbing manusia ke arah pembentukan kepribadian dan pengembangan dalam manusia guna menunaikan tugas hidupnya sekaligus menjadikannya mampu menjawab semua tantangan dalam kehidupan serta mampu membuktikan dirinya sebagai insan yang berkualitas dari hasil proses pendidikan yang dijalaninya. 


E. Faktor - Faktor Pemilihan Metode Belajar Mengajar
Menurut Winaryo Surakhmad mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Peserta Didik
Peserta didik merupakan "raw material" (bahan mentah) di dalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Berbeda dengan komponen - komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerkma "material" ini sudah setengah jadi. Sedangkan komponen - komponen lain dapat dirumuskan dan disusun dengan jeadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Perbedaan tersebut memengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan yang akhirnya tercapai pula tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

2. Tujuan
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap - tahap dan tingkatkan - tingkatan, tujuannya bertahan dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statsis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh asoek kehidupan.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis dan fungsinya. Secara hirarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kutikuler, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional.
Perumahan tujuan pembelajaran, misalnya akan memengaruhi kemampuan pada diri peserta didik. Proses pengajaran pun dipengaruhinya. Demikian juga menyeleksi metode yang harus pendidikan pilih harus sesui dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri peserta didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan bukan sebaliknya. Karena itu kemampuan yang dikehendaki oleh tujuan harus didukung sepenuhnya oleh metode.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang pendidik ciptakan selalu bervariasi dari hari ke hari. Suatu ketika pendidikan ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, yaitu diluar ruang sekolah maka pendidik harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang hendak diciptakan. Dilain waktu pendidik ingin menciptakan situasi belajar berkelompok, peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar dibawah pengawasan dan bimbingan seorang pendidik. Disana semua peserta didik dalam kelompok masing-masing diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini tentu saja pendidik telah memikih metode mengajar untuk memberikan pelajaran kepada peserta didiknya, yaitu metode problem solving. Jadi, situasi yang diciptakan pendidik memengaruhi pemilihan penentuan metode mengajar.
4. Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar peserta didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan memenangkan pemilihan metode mengajar. Ketiadaan laboratorium untuk praktik IPA, misalnya kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau metode demonstrasi.

5. Pendidik
Pendidik memiliki kepribadian yang beragam, ada yang suka bicara, ada yang cenderung pendiam, begitu pula latar belakang pendidikannya yang memang memengaruhi kompetensi. Pendidik yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan akan lebih mudah menerapkan berbagai metode dibandingkan dengan pendidik yang tidak memiliki pendidikan keguguran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian, latar belakang, dan pengalaman mengajar adalah masalah intern pendidik yang dapat memengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran yaitu:
· Tujuan yang hendak dicapai
· Kemampuan pendidik
· Peserta didik
· Situasi dan kondisi dimana berlangsung
· Fasilitas
· Waktu yang tersedia
· Kebaikan dan kekurangan sebuah metode, bagaimana ciri-ciri metode tersebut, kapan digunakan, bagaimana cara menggunakannya. 










BAB III
PENUTUP
Simpulan

Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Dari makna tersebut terdapat unsur tepat yakni sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, dan unsur cepat menunjukan bahwa metode terikat dengan target hasil yang sudah ditentukan waktunya, bahkan lebih cepat hasil yang diperoleh lebih baik.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran yaitu:
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan pendidik
3. Peserta didik
4. Situasi dan kondisi dimana berlangsung
5. Fasilitas
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode, bagaimana ciri-ciri metode tersebut, kapan digunakan, bagaimana cara menggunakannya.






DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta.
Mustakim, Zaenal. 2017. Srategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Pres.
Sholikhatun. 2016. Metode Pendidikan Islam menurut An – Nahlawi. Pekalongan : CV. Duta Media Utama.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suryani, Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.









PROFIL
Nama : Akhmad Slamet
Tempat, tanggal lahir : Batang, 11 Desember 1997
Alamat : Desa Kebondalem Rt/Rw 01/03 Kec. Gringsing Kab. Batang
Domisili : Pringlangu Gg. V Pekalongan Barat
Riwayat Pendidikan : SD N 1 Kebondalem
  SMP N 4 Gringsing
  SMA NU Al – Munawwir Gringsing
No. HP : 082314439457







  


LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar