STRATEGI PEMBELAJARAN
MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN
Ajeng Ardhia Pramesti
2023116109
KELAS B
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Strategi Pembelajaran. Dan yang telah memberikan nikmat Iman dan
Islam kepada kita semua. Sholawat dan salam marilah sama-sama kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju
alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini. Semoga kita semua mendapat
syafaat beliau di hari akhir nanti.
Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami dapatkan, namun berkat dukungan
dan dorongan serta semangat orang-orang sekitar sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada segenap keluarga, sahabat, serta teman-teman yang selalu
menyemangati kami.
Dalam penulisan
makalah ini, semoga dapat membantu eman-teman sekalian untuk mengetahui apasaja
macam-macam strategi dalam pembelajaran. Karena pada hakekatnya seorang
pendidik ataupun calon pendidik haruslah mengetahui macam-macam strategi
pembelajaran agar dapat menerapkan strategi apa yang akan ia gunakan ketika
proses belajar dan mengajar.
Kami mohon maaf
apabila ada kesalahan penyampaian atau penulisan dalam makalah ini. Dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian
agar kami dapat memperbaiki penyusunan makalah yang lebih baik kedepannya.
Pekalongan,
9 Oktober 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Tema :
Strategi Pembelajaran
Sub Tema :
Macam-macam Strategi Pembelajaran
Arti Penting dikaji
Strategi pembelajaran lebih pentig dari pada materi yang
disampaikan. Karena dengan strategi pembelajaran sangat urgen dalam memahamkan
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan. Karena dengan
strategi kita akan mengetahui bagaimana cara untuk menjelaskan materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik.
Guru yang tidak
mengetahui serta memahami apa itu starategi pembelajaran dan guru tidak mampu
menerapkan strategi pembelajaran akan dapat diprediksi bahwa peserta didik
tidak akan bisa menyerap dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan
pendidik tersebut. Serta tanpa adanya strategi pembelajaran suasana belajara dan
mengajar tidak akan kondusif karena pendidik tidak mampu mengelola ruang kelas
menjadi nyaman dan terarah.
Oleh karena itu,
strategi pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam mengantarkan
peserta didik untuk sampai kepada tujuan pembelajaran. dengan memahamii
strategi pembelajaran serta macam-macam strategi pembelajaran akan membantu
pendidik dalam mengelola kelas dalam proses pembelajaran.
Dalam pembahasan
kali ini, dari sekian banyak macam-macam strategi pembelajaran tidak ada
satupun strategi yang paling baik karena setiap strategi memiliki perannya
masing-masing, dan setia[ strategi mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Strategi pembelajaran
Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
diharapkan paham tentang pengertian strategi pembelajaran. Pengertian strategi
pembelajaran dapat dikaji dari dua kata pembentukannya, yaitu strategi dan
pembelajaran. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu.[1]
Sejatinya, pembelajaran merupakan gabungan dari dua konsep yaitu:
belajar dan mengajar. Kedua konsep ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Belajar merupakan apa yang harus dilakukan seseorang baik sebagai subjek maupun
objek pembelajaran, sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh
guru, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik.[2]
B.
Macam-Macam Strategi Pembelajaran.
Strategi-strategi pengajaran tidaklah baru bagi sebagian besar
pendidik, namun banyak pendidik belum diberikan pelatiahan atau dukungan yang
diperlukan untuk dapat mengembangkan sebuah repertoar strategi efektif.
Penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa strategi-strategi pengajaran itu
kritis untuk dapat mencapai kesehatan kelas secara menyeluruh dan untuk dapat
mencapai keberhasilan akademis para murid kita, sedikitnya karena enam alasan
berbeda:[3]
1.
Strategi merupakan alat bantu mendesai pelajaran dan unit pelajaran
yang seksama.
2.
Strategi menjadikan “pekerjaan mendiferensiasi pengajaran” dapat
dikelola oleh para guru dan memotivasi para murid.
3.
Strategi merupakan alat bantu yang dibutuhkan agar dapat
menghidupkan program-program seksama dalam proses belajar-mengajar.
4.
Strategi membangun keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan pada ujian-ujian negara bagian.
Mengapa perlu menggunakan suatu strategi dalam kegiatan
pembelajaran? Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajara sangat perlu
karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara
optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif
dan efisien.[4]
Adapun macam-macam Strategi Pembelajaran sebagai berikut:
a.
Strategi Pembelajaran Langsung/ Ekspositori
Dalam strategi ini yang lebih berperan yaitu guru atau yang sering
disebut sebagai teacher center yang mana pembelajaran berpusat pada guru.
Strategi ini dinamakan sebagai strategi pembelajaran langsung dikarenakan
materi langsung disampaikan oleh guru kepada peserta didik tanpa ada aturan
peserta didik untuk mencerna atau mengelila materi yang disamaikan tersebut.
Adapun kelebihan dari strategi in adalah pendidik mudah untuk
merencanakan serta mudah digunakan. Namun kelemahan dari strategi ini yaitu
dalam pengembangan kemamuan peserta didik, yang menjadikan cara berpikir kritis
peserta didik kurang. Oleh karena itu untuk menutupi kelemahan ini, strategi
pembelajaran harus dikombinasikan dengan strategi yang lainnya.
b.
Strategi Pembelajaran Tidak Langsung.
Kebalikan dari strategi pembelajaran langsung, strategi
pembelajaran tidak langsung ini adalah yang berpusat pada peserta didik atau
student center, yang mana pendidik dijadikan sebagai fasilitator, sehingga
peran guru dalam proses pembelajaran tidak mendominan.
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran tidak langsung ini
antara lain: (a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik; (b)
menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah; (c) mendorong kreativitas dan
pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain; (d) pemahaman
yang lebih baik: dan (e) dapat mengekspresikan pemahaman. Sementara kelemahan
dari strategi in adalah memerlukan waktu yang cukup panjang, outcome sulit
diprediksi dan tidak cocok bagi peserta didik yang perlu mengingat materi
dengan cepat.[5]
c.
Strategi Pemebelajaran Interaktif
Strategi pembelajaran interaktif ini mengembangkan metode atau cara
pembelajaran dalam bentuk diskusi-diskusi dan sharing serta berbagi
informasi oleh setiap peserta didik. Sehingga menjadikan peserta didik aktif
dalam berdiskusi satu dengan lainnya.
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran ini yaitu menjadikan
peserta didik aktif dalam diskusi yang mana saling bertukar informasi dengan
teman dan guru sehingga membangkitkan jiwa sosial dan mamou mengembangkan
keterampilan berfikir dan dapat membangun argumen-argumen yang rasional. Namun
kekurang dari metode ini yaitu sangat bergantung terhadap kecukupan guru dalam
membangun serta mengkoordinir kelompok-kelompok peserta didik.
d.
Strategi Pembelajaran Empirik
Strategi ini lebih berorientasi terhadap aktivitas peserta didik.
Penekanan strategi ini adalah proses belajar ukan hasil belajar. Guru dapat
menggunakan strategi ini di dalam maupun di luar kelas. Misalnya, di dalam
kelas menggunakan simulasi dan ketika diluar kelas menggunakan observasi untuk
memperoleh pengetahuan secara umum. Dan strategi ini bertujuan dalam
menciptakan pengalaman proses belajar dalam jangka yang panjang.
Kelebihan dari strategi ini antara lain: (a) meningkatkan
partisipasi peserta didik; (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik; (c)
meningkatkan keterampilan menganalisa fenomena dan (d) dapat menerapkan
pembelajaran pada situasi yang lain. Sementara kelemahan dari strategi ini
adalah: penekanan hanya pada proses bukan hasil, keamanan siswa harus
diperketat, biaya yang tidak sedikit dan memerlukan waktu yang cukup panjang.[6]
e.
Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi pembelajaran mandiri ini fokus terhadap kemandirian
belajar peserta didik dengan bantuan guru. Strategi ini bertujuan untuk
mengembangkan sifat mandiri dan membangun sifat inisiatif individu. Belajar ini
juga sesungguhnya bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil.
Adapun kelebihan dari strategi ini adalah membentuk rasa tanggung
jawab serta kemandirian peserta didik dalam mengatasi suatu masalah. Kelemahan
dari strategi ini adalah jika diterapkan kepada peserta didik harus membutuhkan
bimbingan guru karena pada hakekatnya peserta didik belum mampu belajar dengan
mandiri.
f.
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa inggris “inqury”, berarti
pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Strategi inquiri berarti suatu
rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penu
percaya diri.
g.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyekesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah.[7]
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan
masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan
masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk mealui bidang studi dan
disiplin ilmu yang diajarkan Suharsono. Persoalan tentang bagaimana mengajarkan
pemecahan masalah tidak akan pernah terselesaikan tanpa memperhatikan jenis
masalah yang ingin dipecahkan, saran dan bentuk program yang disiapkan untuk
mengajarkannya, serta variabel-variabel pembawaan siswa.[8]
h.
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pmebelajara Kooperatif (SPK) adalah rangkaian kegiatan
belajara oeserta didik yang didesain daam bentuk kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.Terdapat empat unsur
penting dalam strategi ini, yaitu: pertama, adanya tujuan yang harus dicapai;
kedua, adanya peserta didik dalam kelompok-kelompok; ketiga, adanya aturan
kelompok; dan keempat, adanya upaya belajar setiap kelompok.[9]
i.
Strategi Pembelajarn Kontekstual
Pembelajaran kontekstual atau context teaching learning (CTL)
adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada keterkaiatan antar
materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga [eserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan
kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan
sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran
yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik belajar.
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama,
CTL menekankan pada proses keterlibatan pada proses keterlibatan siswa
untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan
agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran.[10]
Kedua, CTL mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antar materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan yang sesungguhnya.
Ketiga, CTL mengharapkan agar
peserta didik dapat menerapkan atau mengaplikasikan materi pelajaran dalam
kehidupan nyata.
j.
Strategi pembelajaran Aktif
Strategi Pembelajaran Aktif (SPA) adalah staretgi pembelajaran yang
menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran
seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingakah lakunya secara efektif
dan efisien.[11]
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta
didik untuk belajar secara aktif. Ketika eserta didik belajar dengan aktif,
berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran.[12]
Dalam proses pembelajaran sekolah, baik secara disadari maupun
tidak, guru dapat menanamkan sifat tertentu kepada siswa melalui proses
pembiasaan. Misalnya siswa yang setiap kali menerima perlakuan yang tidk
mengenakkan dari guru, misalnya perilaku mengejak atau perilaku yang
menyinggung perasaan anak, maka lama kelamaan akan timbul rasa benci dari anak
tersebut; dan perlahan-lahan anak akan mengalihkan sikap negatif itu bukn hanya
kepada gurunya itu sendiri, akan tetapi juga kepada mata pelajaran yang
diasuhnya. Kemudian, untuk mengembalikannya pada sifat positif bukanlah
pekerjaan mudah.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki
tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
guru diharapkan paham tentang pengertian strategi pembelajaran. Adapun
macam-macam Strategi Pembelajaran sebagai berikut:
a.
Strategi Pembelajaran Langsung/ Ekspositori
b.
Strategi Pembelajaran Tidak Langsung.
c.
Strategi Pemebelajaran Interaktif
d.
Strategi Pembelajaran Empirik
e.
Strategi Pembelajaran Mandiri
f.
Strategi Pembelajaran Inkuiri
g.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
h.
Strategi Pembelajaran Kooperatif
i.
Strategi Pembelajarn Kontekstual
j.
Strategi pembelajaran Aktif
B.
Saran
Semoga dengan makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
memahami dan mengetahui macam0macam strategi pembelajaran dan sebagai ilmu
untuk di teraokan ketika mengajar.
Apabila ada penulisan dan menyampaian yang kurang berkenan kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKAN
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Jakarta. Bumi Aksara.
Silver, F Harvey. Strong, F Ricard. Perini, J Matthew. 2012. Strategi
Pengajaran. Jakarta Barat. PT Indeks.
Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta.
Bumi Alsara.
Zaini, Hisyam. Munthe, Bermawy. Aryani, Sekar Ayu. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. PUSTAKA INSAN MADANI.
Sanjaya, Wina. 2017. Strategi Pembelajaran. Jakarta. KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP.
PROFIL
PENULIS MAKALAH
Nama :
Ajeng Ardhia Pramesti
Tempat/Tanggal Lahir : Subulussalam,
01 Mei 1996
Agama :
Islam
Alamat :
Tegalsari, Kec. Kandeman,Kab. Batang
Jenis Kelamin :
Perempuan
Status :
Mahasiswa
Kebangsaan :
Indonesia
Anak ke/dari bersaudara :
1(satu) dari 2(dua) bersaudara
Pendidikan Terakhir :
MAN Subulussalam
[1] Made Wena, Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 2.
[2] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Perss, 2017),
hlm. 40.
[3]Harvey F.
Silver, Richard W. Strong, Matthew J. Perini,
Strategi-strategi Pengajaran,
(Jakarta Barat: PT Indeks: 2012), hlm. 4.
[4] Made Wena, Op.Cit,
hlm. 2.
[5] Zaenal Mustakim, Op.Cit, hlm.99.
[6] Ibid, hlm.102.
[7] Ibid, hlm. 108.
[8] Made Wena, Op.Cit, hlm
53.
[9] Zaenal Mustakim, Op.Cit, hlm 109.
[10] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: KENCANA PRENADA
MEDIA GROUP, 20017), hlm. 255.
[11] Ibid, hlm 111.
[13] Wina Sanjaya, Op.Cit, hlm 278.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar