Laman

new post

zzz

Kamis, 19 Oktober 2017

sbm B 8-a “HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN”

METODE PEMBELAJARAN
“HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN”

Riyatun
2023116115
KELAS B

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metode Pembelajaran” dengan subtema “Hakikat Metode Pembelajaran”.Tak lupa shalawat serta tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi  Muhammad yang telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang terang benderang samapai saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga, teman-teman dan sahabat yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas mengenai metode pembelajaran dimana tema tersebut merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Jadi dengan tema tersebut semoga dapat membantu kita sebagai calon pendidik agar dapat memahami hakikat metode pembelajaran.
Mohon maaf penulis ucapkan apabila dalam penyusunan terdapat kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan penyusunan makalah berikutnya.

Pekalongan, 16 oktober 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Tema : Metode Pembelajaran
2. Subtema : Hakikat Metode Pembelajaran
3. Mengapa penting dikaji ?

Sebuah pepatah mengatakan “al-thariqatu ahammu minal maddah” artinya bahwa metode pembelajaran lebih utama daripada materi yang disampaikan. Pepatah tersebut memberikan pesan kepada pendidik bahwa metode pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran.  Dengan memahami strategi pendidik dapat menentukan metode dan dengan metode pendidik dapat menyampaikan materi dengan mudah sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dengan mempelajari metode pembelajaran hendaknya seorang guru dapat memilih metode mana yang sesuai dan tepat agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, pendidik harus memahami hakikat metode pembelajaran sebelum menyampaikan materi kepada peserta didik. Sehingga dapat menentukan dan merencanakan metode yang sesuai dengan materi.


BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna kata tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
Dalam kamus besar bahasa indonesia (1991) metode diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengertian metode menurut Prof. Mohd. Abd. Rohim Ghunaimah mengartikan metode sebagai cara-cara yang praktis untuk menjalankan tujuan dan maksud-maksud pengajaran.
Prof. Ali al-Jumbalaty dan Abu al-Fath Attawanisy mengartikan metode sebagai cara-cara yang diikuti oleh guru yang menyampaikan maklumat keotak murid-murid.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kehidupan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.  Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat bergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.

b. Pengertian Metode Pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar.
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan  guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran digunakan sebagai suatu cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Mengingat mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar, metode yang digunakan oleh guru harus mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar. Dengan kata lain, proses belajar mengajar merupakan proses interaksi edukatif antara guru yang menciptakan suasana belajar dan siswa memberi respons terhadap usaha guru tersebut.
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengertian metode pembelajaran sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoifuri bahwa metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Dari makna tersebut unsur tepat yakni sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan unsur cepat menunjukkan bahwa metode terikat dengan target hasil yang sudah ditentukan waktunya, bahkan lebih cepat hasil yang diperoleh maka lebih baik.
Metode pembelajaran memiliki arti lebih daripada hanya sebagai alat untuk menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada otak murid. Atau tepat lagi menolong murid-murid memperpleh maklumat dan pengetahuan. Selain itu, ia bermakna juga sebagai alat untuk menolong pelajar-pelajar memperoleh keterampilan, kebiasan-kebiasaan, sikap-sikap, minat dan nilai-nilai yang dinginkan.
Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Rancangan ini merupakan acuan baik bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa. Keaktifan dalam pembelajaran tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa dengan menggunakan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi.
2) Adanya keterlibatan intelektual-emosional siwa, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisa, berbuat dan pembentukan sikap.
3) Adanya keikutsertaan siswa secara kreativ dalam mencipatakan suasana yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
4) Guru bertindak sebagi fasilitator dan kordinator kegiatan belajar siswa bukan sebagai pengajar (instruktur) yang mendominasi kegiatan kelas.
5) Biasanya menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.
1. Ketepatan (Efektivitas) Penggunaan Metode Pembelajaran
Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru harus menentukan metode pembelajaran yang tepat. Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada keefektifan metode pembelajaran. Orientasinya pada siswa belajar secara optimal. Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran ini ditujukan untuk bimbingan belajar dan memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Metode pembelajaran menekankan proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Pemilihan metode pembelajaran tentunya harus menghindari upaya penuangan ide kepada siswa. Guru seharusnya memikirkan metode yang membuat siswa dapat belajar scara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif dibawah bimbingan guru yang aktif pula.
Setiap metode pembelajaran memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tidak ada suatu metode pembelajaran pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Suatu metode pembelajaran dapat dipandang ampuh untuk suatu situasi, namun tidak ampuh untuk situasi lain. Oleh karena itu, sering terjadi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran secara bervariasi. Akan tetapi, dapat pula suatu metode pembelajaran dilaksanakan secara berdiri sendiri. Hal ini bergantung pada pertimbangan situasi belajar mengajar yang relevan. Untuk menerapkan suatu metodepembelajaran yang relevan dengan situasi tertentu, guru harus memahami keadaan metode pembelajaran tersebut, baik keampuhan maupun tata caranya.
Ketepatan (efektivitas) penggunaan metode pembelajaran bergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu.  


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi.Adanya keterlibatan intelektual-emosional. Adanya keikutsertaan siswa secara kreativ. Guru bertindak sebagi fasilitator dan kordinator. Menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.
2. Saran
Semoga apa yang penulis paparkan dapat bermanfaatnya bagi pembaca khususnya bagi kita calon pendidik agar dapat memahami mengenai hakikat metode pembelajaran dan dapat mengetahui metode apa, bagaimana dan untuk apa kita menggunakan metode pembelajaran  yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah terdapat kekurangan dan kesalahan. Kritik dan saran penulis terima guna memperbaiki penyusunan makalah berikutnya. Terima kasih.

















Daftar Pustaka

Majid, Abdul. 2012. Pembelajaran Tematik Terpadu. (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya).
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung : CV. Pustaka Setia).
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan PALKEM.(Jakarta : PT. Bumi Aksara).
Rosyadi, Khoiron. 2004. Pendidikan Profetik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset).
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2012. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. (Yogyakarta : IAIN Pekalongan Press). 



PROFIL

Riyatun, wanita kelahiran Pekalongan bulan Desember ini pernah menempuh pendidikan di SD N Larikan Kec. Doro lalu melanjutkan SMP N 2 Doro, SMK Gondang Wonopringgo Jurusan Akuntansi lalu sebelum melanjutkan ke Perguruan Tinggi berhenti untuk mencari pengalaman bekerja selama tahun. Melanjutkan ke Perguruan Tinggi IAIN Pekalongan Jurusan PGMI pada tahun 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar