MODEL PEMBELAJARAN
“PERBANDNGAN TEACHER CENTER DAN
STUDENT CENTER”
Dinatun Nafiah
2023116078
KELAS
D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang”Perbandingan Teacher Center dan Student
Center”, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I, selaku Dosen Pengampu Strategi Belajar
Mengajar di IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi yang membacanya. Kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda atau pembaca demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
Pekalongan, Oktober 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Model Pembelajaran
B.
Sub
Tema
Perbandingan Teacher Center dan Student Center
C.
Pentingnya
Dikaji
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, secara garis besar terdapat
dua model pembelajaran. Yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
center) dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center). Dimana
dalam model pembelajaran teacher center itu guru yang sepenuhnya mengendalikan
proses pembelajaran dan siswa hanya diam, mendengarkan penjelasan materi dari
guru. Sedangkan pada model pembelajaran student center, siswa yang berperan
aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa.
Dari kedua model pembelajaran tersebut, terdapat beberapa kelemahan
dan kelebihan, perbedaan antar keduanya serta keefektifan antara teacher center
dan student center. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu untuk dikaji
secara spesifik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Model
Pembelajaran
1.
Pengertian
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar peserta didik
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran serta pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran.
Secara khusus, model pembelajaran
diartikan sebagai suatu pola kegiatan pendidik dan peserta didik untuk
menghasilkan perubahan-perubahan pada diri peserta didik sebagai akibat proses
pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal smpai akhir yang disajikan oleh pendidik. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik.
2.
Karkteristik
Model Pembelajaran
Menurut Bruce dan Weil mengidentifikasi karakteristik model
pembelajaran kedalam aspek-aspek sebagai berikut:
a. Sintaks, suatu model
pembelajaran memiliki sintaks atau urutan dan atau tahapan kegiatan
pembelajaran, misalnya bagaimana memulai pembelajaran.
b. Sistem sosial, menggambarkan bentuk kerja sama antar guru-peserta
didik dalam pembelajaran. Setiap model memberikan peran yang berbeda pada
pendidik dan peserta didik.
c. Prinsip reaksi, bagaimana
cara menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang
dilakukan oleh peserta didik.
d.
Sistem pendukung, menggambarkan
kondisi-kondisi yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan model
pembelajaran.[1]
3.
Macam-macam
Model Pembelajaran
Secara garis besar, model pembelajaran ada dua macam, yaitu teacher
center dan student center.
a. Teacher center
Model pembelajaran teacher center adalah strategi pembelajaran yang
berpusat pada guru mengarahkan pembelajaran dengan peran utama dimainkan oleh
guru. Guru berperan lebih aktif daripada peran yang dimainkan oleh siswa
sebagai subjek didiknya. Inisiatif pembelajaran selalu dimunculkan dan diawali
oleh guru. Guru menentukan pola dan praktik pembelajaran, sedangkan siswa
sebagai subjek didik mengikuti arahan guru. Strategi ini didasari oleh pendekatan
behavioristik.
b. Student center
Model pembelajaran student center adalah strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa mengarahkan pembelajaran dengan peran aktifdimainkan oleh
siswa. Porsi tugas pembelajaran banyak diberikan kepada siswa. Siswa secara
aktif melakukan proses pembelajaran dalam menemukan dan mendapatkan pengalaman
belajarnya. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator atau pendamping
kegiatan belajar siswa.[2]
B.
Perbedaan
Pembelajaran yang Berpusat pada Guru (Teacher-Centered) dan Pembelajaran yang
Berpusat pada Siswa (Student Centered)
1)
Teacher
Center
Adalah
pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama
proses pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam
proses pembelajaran di kelas, lebih domain peran guru dalam memberikan materi,
sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan
oleh guru bahkan peserta didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk
mengembangkan materi, maka pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat
pada guru.
2)
Student
Center
Adalah pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi
dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Artinya tugas guru hanyalah
membimbing, mengarahkan, mengorganisasi kegiatan dan senantiasa memotivasi
peserta didik untuk selalu berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan perbedaan antara teacher
center dan student center, diantaranya:
a.
Teacher
center
1.
Guru
yang memegang kontrol selama proses pembelajaran sepenuhnya
2.
Peserta
didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru.
3.
Peserta
didik tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan materi.
b.
Student
center
1.
Siswa
sebagai subjek utama pembelajar dan mengeksplorasi materi.
2.
Guru
hanya sebagai fasilitator.
3.
Siswa
dituntut aktif dalam proses pembelajaran.[3]
C.
Perbandingan
Teacher Center dan Student Center
Setelah mengetahui pengertian teacher
center dan student center, selanjutnya adalah dapat dibandingkan antara teacher
center dan student center.
Aspek
|
Teacher
Oriented
|
Learned
oriented
|
Pendidik
|
Guru yang
memiliki otoritas
|
Fasilitator,
pendamping belajar
|
Murid
|
Pembelajar
|
Constructor,
penemu, transformasi perubahan
|
Pengetahuan
|
Objektif, disampaikan
pada murid, baik konsep maupun fakta
|
Subjektif,
bersama dikonstruksikan dengan opini dan nilai pendidik dan murid
|
Konteks
|
Kompetitif, individualistic
|
Kooperatif ,
penilaian berdasar kelompok
|
Penilaian
|
Akuntabilitas
personal, berdasarkan standar
|
Penilaian
alternative (penilaian bersifat anekdot), portofolio (master learning)
|
Tabel Perbandingan[4]
Selain perbandingan diatas, dapat juga diketahui perbandingan
teacher center dan student center melalui tabel dibawah ini:
No
|
Teacher
Center
|
Student
Center
|
1.
|
Berpusat
pada guru
|
Berpusat
pada pembelajar/siswa
|
2.
|
Guru
domain dalam aktor kelas
|
Guru
sebagai fasilitator
|
3.
|
Suasana
tertib, tenang, kaku dan membosankan
|
Suasana
hidup, menyenangkan dan interaktif
|
4.
|
Siswa
terlibat dalam kompetisi dengan siswa lain, dengan motivasi mengalahkan
mengalahkan teman
|
Siswa
didorong bekerjasama mencapai tujuan. Tolong-menolong dalam memecahkan
masalahdan bertukar pikiran
|
5.
|
Siswa
adalah tempat guru mencurahkan pengetahuan (banking system). Prestasinya
adalah sejumlah hapalan/ reproduksi pengetahuan
|
Siswa
adalah pelaku proses pengalaman mengambil keputusan, memecahkan masalah,
menganalisis dan mengevaluasi. Kegiatan intelektual memproduksi pengetahuan
|
6.
|
Evaluasi
oleh guru bersifat menyeleksi dan meranking kuantitas hapalan
|
Evaluasi
oleh siswa bersifat refleksi dan berperan memperbaiki proses untuk
meningkatkan prestasi
|
7.
|
Sumber
belajar buku teks dan guru
|
Sumber
belajar adalah pengalaman eksplorasi mandiri dan pengalaman keberhasilan
temannya memecahkan masalah
|
8.
|
Tempat
belajar sebatas ruang kelas
|
Tempat
belajar tidak terbatas ruang kelas tetapi seluas jagat raya
|
Dari
tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran antara teacher center
dan student center itu saling berkebalikan. Dan model pembelajaran student
center adalah model pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan dengan model
pembelajaran teacher center. Dimana model student center itu siswa yang lebih
dominan (lebih aktif) pada proses pembelajaran. Siswa mampu mengeksplorasi
pengetahuan yang dimilikinya.[5]
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Secara garis
besar, model pembelajaran ada dua macam yaitu:
a.
Teacher
center, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada guru.
b.
Student
center, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dan dari kedua model
pembelajaran tersebut memiliki pebandingan, diantara berbandingan tersebut
adalah:
Aspek
|
Teacher
Oriented
|
Learned
oriented
|
Pendidik
|
Guru yang
memiliki otoritas
|
Fasilitator,
pendamping belajar
|
Murid
|
Pembelajar
|
Constructor,
penemu, transformasi perubahan
|
Pengetahuan
|
Objektif,
disampaikan pada murid, baik konsep maupun fakta
|
Subjektif,
bersama dikonstruksikan dengan opini dan nilai pendidik dan murid
|
Konteks
|
Kompetitif,
individualistic
|
Kooperatif ,
penilaian berdasar kelompok
|
Penilaian
|
Akuntabilitas
personal, berdasarkan standar
|
Penilaian
alternative (penilaian bersifat anekdot), portofolio (master learning)
|
2.
Saran
Dengan mengetahui perbandingan antar keduanya, diharapkan kita
sebagai calon pendidik dapat menentukan model pembelajaran mana yang harus
dipiih dengan tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Danarjaya,
Utomo. 2012. Media Pembelajaran Aktif. (Bandung: Nuansa)
Mustakim,
Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. (Pekalongan: IAIN
Pekalongan Press)
Suyitno, Imam.
2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. (Bandung: Refika Aditama)
Tampubolon,
Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Erlangga)
Tung, Yao Khoe.
2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. (Jakarta: Indeks)
BIOGRAFI
Nama : Dinatun Nafiah
TTL : Batang, 02
Maret 1996
Alamat : Dk.
Tegalsari Wonotunggal Batang
Gol Darah : B
Motto : Setelah kesulitan
pasti ada kemudahan
Riwayat Pendidikan:
ü RA Masyitoh Wonotunggal
ü SDN 04 Wonotunggal
ü MTs. Ahmad Yani Wonotunggal
ü SMK Syaf’I Akrom Kota Pekalongan
ü Sedang proses menyelesaikan pendidikan S-1 di IAIN Pekalongan,
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
[1] Saur M. Tampubolon, Penelitian Tindakan
Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 87-89
[2]
Imam Suyitno, Memahami Tindakan Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,
2011), hlm. 17
[3]
Zaenal Mustakim, Srategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan :IAIN
Pekalongan Press, 2017), hlm. 76-77
[4]
Khoe Yao Tung, Pembelajaran dan Perkembangan Belajar, (Jakarta: Indeks,
2015), hlm. 309
[5]
Utomo Danarjaya, Media Pembelajaran Aktif, (Bandung: Nuansa, 2012), hlm.
29-30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar