VARIASI DAN
GAYA MENGAJAR
(MACAM VARIASI MENGAJAR)
M.
Rishendra
(2023116173)
KELAS PGMI A
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAMNEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan
syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidyahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Macam
Variasi Mengajar”. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi
Agung Muhammad saw, yang telah mengantarkan umatnya dari kegelapan menuju jalan
yang terang benderang.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada Bapak Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, Muhammad Ghufron,
M.S.I yang telah membimbing saya dalam belajar. Keluarga dan teman-teman yang
telah membantu dan mendukung saya hingga terselesaikannya makalah ini.
Saya sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
karakter Allah sebagai pendiddik. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dimakalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, sya berharap
adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya
saran yang membangun.
Semoga, makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen dan
para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapt bermanfaat bagi semua pihak , khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah Swt meridhoi dan dicatat sebgai
ibadah di sisi-Nya. Aamiin.
Pekalongan, November 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
TEMA :
Variasi dan Gaya Mengajar
B Sub
Tema
Macam Variasi Mengajar
B.
Penting di Kaji
Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses
pendidikan formal di sekolah didalamnya terjadi interaksi antara berbagai
komponen pengajaran. Komponen-komponen tersebut adalah guru, isi, atau materi
pengajaran dan siswa. Mengajar pada hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa
mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam praktek, variasi,
mengajar yang dipertunjukan guru sangat beraneka ragam, meskipun maksudnya
sama.
BAB II
PAMBAHASAN
A.
Makna Dan Fungsi Variasi Mengajar
Variasi menurut kamus ilmiah popular adalah
selingan, selang- seling atau pergantian, Udin S. Winataputra (2004)
mengartikan variasi sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.
Variasi dapat berwujud perubahan perubahan yang sengaja diciptakan untuk
memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sams tetapi berbeda
hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing masing model tersebut.[1]
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu
usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan untuk berlangsungnya prosas belajar. Kalau belajar dikatakan milik
siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Menurut definisi lain, Mengajar
adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik.[2]
Variasi dapat
diartikan sebagai kegiatan yang bermacam macam sebagai akibat perubahan dari
keadaan sebelumnya. Menurut Depdiknas (2003), variasi mempunyai beberapa makna,
yaitu tindakan atau hasilperubahandari keadaan semula, selingan, bentuk yang
lain, dan perubahan turun temurun yang disebabkanoleh perubahan lingkungan.
Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, variasi msngajar adalah bermacam
bentuk kegiatan yang dilakukan oleh guru dalammenyajikanmateripembelajaran
kepada peserta didik. Jadi, variasi mengajar dapat dimaknai sebagaibentuk
perubahan atau Inovasi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran yang
dapat diamati dari berbagai aspek, yaitu: variasi dalam mengajar, variasidalam
penggunaan materi pembelajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dangan
peserta didik.
Variasi mangajar
berfungsi sebagai penarik perhatian peserta didik dan juga sebagai salah satu sumber motivasi
ekstrinsik peserta didik dalam belajar.
B.
Tujuan Variasi Mengajar
Ada
beberapa tujuan penggunaan variasi mengajar, antara lain:
1.
Meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik terhadap
relevansi proses pembelajaran.
2.
Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
3.
Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
4.
Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitasbelajar individual.
5.
Mendorong peserta didik untuk belajar
C.
Prinsip Variasi Mengajar
Dalam proses pembelajaran, kegiatan
belaajar peserta didik menjadi fokus perhatian seorang guru. Apapun kegiatan
yang guru lakukan tidak lain adalah berkaitan dengan bagaimana lingkungan
pembelajaran yang tercipta itumenyanangkan hati semua peserta didik. Beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan ketika mengadakan variasi mengajaradalah
sebagai berikut:
1.
Penggunaan variasi mengajar harus menunjang dan dalam rangka
merealisasikan tujuan pembelajaran
2.
Penggunaan variasi mengajar harus lancer dan berkesinambungan.
3.
Penggunaanvariasi mengajar harus beanar benar terstruktur.
4.
Penggunaanvariasi mengajar harus luwes atau tidak kaku.[3]
D.
Ketrampilan Variasi Mengajar
Pada dasarnya semua orang tidak
menghendaki kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu
yang tidak menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar, bila guru dalam
proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa,
perhatian siswa berkurang, mengantuk, akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.
Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar siswa.
Ketrampilan mengadakan variasi dalam
proses belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu:
1.
Variasi gaya mengajar
Variasi pada dasarnya meliputi variasi
suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam
kelas. Dari siswa variasi tersebut dilihatnya sebagaisesuata yang enerjik,
antusias, bersemangat dan memiliki relevansi dengan hasil belajar.Perilaku guru
seperti itu dalamproses interaksi edukatif akan menjadi dinamis dan
mempertinggi komunikasi antara guru dan
anak didik. Menarik perhatian anakdidik, menolongpenerimaan bahan pelajaran dan
memberi stimulasi, variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:
a.
Variasi suara
Suara
guru dapat bervariasi dalam: Intonasi, nada,volume dan kecepatan. Guru dapat
mendramatisasi suatu peristiwa dengan menunjukkan hal- hal yang dianggap
penting.
b.
Penekanan (focusing)
Untuk
memfokusksn perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting, guru dapat
menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya: “perhatikan baik- baik.
Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengangerakan badan.
c.
Pemberian waktu (pausing)
Untuk
menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan mengubah suasana menjadi
sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan. Dalam ketrampilan bertanya,
pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan,
bagi anak didik pemberian waktu dipakai
untuk mengorganisasi jawaban agar menjadi lengkap
d.
Gerakan anggota badan (Gesturing)
Variasi
dalam mimic, gerakan kepala atau badan merupakan bagianyang penting dalam
komunikasi.
e.
Pindah posisi
Perpindahan
posisi guru dalam ruangan kelas bisa membantu
menarik perhatian anak didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru.
Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri
ke sisi kanan, atau di antara anak dari
belakang ke samping anak didik. Dari posisi berdiri kemudian berubah menjadi
posisi duduk.[4]
f.
Kontak pandang
Ketika
proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk terus atau
melihat ke langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para
peserta didiknya. Jangan peserta didik
tanpa memperhatikan pesertan didik yang lain. Seorang guru hendaknya
mengarahkan pandangannya ke seluruh
peserta didik.
2.
Variasi media dan Materi Pembelajaran
a.
Variasi Media Pembelajaran
Ada berbagai komponen dalam variasi
penggunaan media pembelajaran, yang meliputi media pandang, media dengar, media
dengar dan pandang serta media motorik. Apabila guru menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi akan banyak sekali memerlukan penyesuaian indra
peserta didik, membuat perhatian peserta didik lebih tinggi, memberi motivasi
untuk belajar, mendorong berfikir dan meningkatkan kemampuan belajar.
1.
Variasi media pandang (Aids)
Penggunaan
media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan bahan ajar khusus untuk komunikasi seperti buku,
majalah,buku, peta, dan lain-lain.
2.
Variasi media dengar (Audio Aids)
Sejumlah
media dengar yang dapat di pakai untuk pembelajaran antara lain: pembicaraan
peserta didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman music, rekamandrama, wawancara,
dan lainnya.
3.
Variasi media dengar dan
media pandang (Audio – Visual Aids)
Penggunaan
media dengar dan pandang melibatkan
indra pendengaran dan indra
penglihatan. Media yang termasuk
jenis ini antara lain: film, televisi, radio, projector, dan sebagainya.
4.
Variasi media yang dapat di raba, dimamipulasi, dan digerakkan
(Motorik)
Media
yang dapat diklasifikasikan kedalam tipe ini meliputi peragaan yang
dipresentasikan oleh guru atau peserta didik, model, speciemen, patung, topeng,
dan boneka.
b.
Variasi Materi Pembelajaran
Bahwa
guru dalam proses pembelajaran tidak hanya mengajarkan materi pokok, tetapi
juga harus diselingi dengan materi penunjang, seperti contoh verbal, cerita ,
dan yang lainnya.
3.
Variasi Interaksi
Terdapat
dua pola interaksiyang umum terjadi
dalam proses pembelajaran, yaitu:
a.
Guru aktif menjelaskan dan peserta didik mendengarkan
b.
Peserta didik aktif tanpa campur tangan dari guru atau guru hanya
mengarahkan kegiatan pembelajaran.[5]
Macam – macam
variasi dalam bentuk pengajaran klasikal:
a.
Pengajar memberitahu. Dinamakan pengajar melakukan aksi.
b.
Pengajar mengadakan kontak dengan para murid. Ia mengadakan
interaksi.
c.
Pengajar memberi tugas.
Tiga
macam kategori kegiatan tersebut selalu terjadi
dalam tiap pelajaran.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Variasi
mengajar dapat diartikan sebagai inovasi yang diberikan oleh guru dalam proses
pembelajaran yang dapat diamati dari berbagai aspek, sehingga murid tidak cepat
merasa bosan dengan proses pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Mustakim, Zainal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran,
Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam
Interksi
Edukatif .Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses.
Jakarta: PT Grasindo.
Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar
Mengajar, Bandung: PT Refika Adimata.
[1] Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm. 91.
[2] Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Cet. Ke- 22
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 47.
[3]Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran, cet.,
Ke-5, (Pekalonagan: IAIN pekalongan Press, 2009),hlm. 224- 229
[4] Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm., 124- 127
[6] Ad. Rooijakkers. Mengajar dengan Sukses. Cet., Ke -8, (Jakarta, PT.
Gramedia, 1991), hlm. 73.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar