MAKALAH
HADIST
ASTRONOMI DAN FISIKA
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun
oleh :
M.Syaifudin (2021 111 228)
Kelas A
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Hadits
adalah sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an, berupa perkataan,perbuatan,
dan diam (taqririyah atau sukutiyah) Rasulullah yang tercatat (sekarang) dalam
kitab-kitab hadits, baik sebagai ketetapan hukum maupun perintah-perintah, yang
menjadi rujukan ahli fiqih dalam merumuskan hukum. Demikian juga menjadi
rujukan bagi da’i dan pendidik. Dari hadits tersebut mereka menggali
makna-makna inspiratif, nilai-nilai yang mengarahkan, kebijaksanaan yang
tinggi, serta bentuk-bentuk penyampaian yang mendorong orang melakukan kebaikan
dan menjauhi keburukan.
Seluruh
umat Islam telah menerima paham, bahwa hadits Rasulullah Saw. Itu sebagai
pedoman hidup yang utama, setelah al-Qur’an. Tingkah laku manusia yang tidak
ditegaskan ketentuan hukumnya, tidak diterangkan cara mengamalkannya, tidak
diperincikan menurut petunjuk dalil yang masih utuh, tidak dikhususkan menurut
petunjuk ayat yang masih mutlak dalam al-Qur’an, hendaklah dicarikan
penyelesaiannya dalam hadits.
Hadits
berfungsi sebagai penjelas terhadap hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’an.
Al-Qur’an dan hadits merupakan dua sumber hukum hukum Islam yang tetap, yang
orang Islam tidak mungkin memahami hukum Islam secara mendalam dan lengkap
dengan tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut. Disini saya diberi
tugas untuk mengkaji hadits tentang Astronomi dan Fisika, dengan itu saya
membuat makalah ini dengan berharap semoga dapat bermanfaat.
BAB II
MATERI
A.Hadist
I
34
- قال أبو هريرة ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : { تعلموا من أنسابكم
ما تصلون به أرحامكم ثم انتهوا وتعلموا من العربية ما تعربون به كتاب الله ثم
انتهوا وتعلموا من النجوم ما تهتدون به في ظلمات البر والبحر ثم انتهوا }
(رواه البيهقي )
B.Terjemah
Artinya:Belajarlah
dari nasabmu apa yang dapat kamu sambung dengannya tali persaudaraanmu kemudian
sempurnakanlah, dan belajarlah bahasa arab apa yang kamu ucapkannya kitab Allah
kemudian sepurnakanlah, kemudian belajarlah dari bintang-bintang apa yang kamu
dapatkan petunjuk dengannya di dalam kegelapan daratan dan lautan kemudian
sempurnakanlah. (HR. Imam Baihaqi)
C.Mufrodat
تعلموا: Belajarlah النجوم: Bintang-bintang
تهتدون: Memberi
Petunjuk
الظلما ت:Kegelapan
البر : Darat البحر: Laut
A.Hadist
II
35- عن عبد الله بن عمرو بن العاص . أنه سمع
رسول الله صلي الله
عليه و سلم قال:{ والذي نفس محمد بيده
إن مثل المؤمن لكمثل القطعة من الذهب نفخ عليها صاحبها فلم تغير و لم تنقص }
.(رواه أحمد في المسند, مسند المكثرين من الصحابة, مسند عبد الله بن عمرو بن
العاص)
B.Terjemah
Artinya: Dari
Abdullah bin Amru bin Ash menceritakan kepadaku, bahwasanya dia mendengar
Rasulullah SAW bersabda:" ........Demi zat yang jiwa Muhammad berada ditangan_NYA,
sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperi sepotong emas, pemiliknya
meniupnya namun emas itu tidak berubah dan tidak berkurang....
C.Mufrodat
Mendengar سمع: Emas الذهب:
Meniupnya نفخ: Pemiliknya صاحبها:
Ditangan_Nya بيده: Tidak Berubah فلم تغير:
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Keterangan
Hadist
A. Hadist
I
Pada hadits pertama dalam lafadz , النجوم
kitab fathul bari libni rajab menjelaskan
bahwa, sahabat Umar bin Khatab berkata: pelajarilah bintang-bintang apa yang
dapat kamu ketahui dengannya arah kiblat dan jalan. Berarti
(bintang-bintang) disini menunjukan suatu objek kajian pengetahuan agar
mengerti arah kiblat.[1]
Umar bin Khatab berkata:
belajarlah dari bintang-bintang apa yang kamu dapatkan petunjuk dengannya di
darat dan di lautmu kemudian peganglah.
Maksudnya adalah orang yang
mempelajari bintang timur, barat dan tengah, dia akan mendapakan petunjuk
dengannya pada arah kiblat setelah terbenamnya matahari. Dan
ketika tidak adanya bulan. Maka dia akan mendapatkan petunjuk dengannya timur
dan barat sebagai mana mendapatkan petunjuk arah timur dan barat dengan
matahari dan bulan. Belajarlah lebih dari itu, karena hal itu diperintahkan untuk
berpedoman.
B. Hadist
II
Dalam
hadits kedua, menerangkan tentang kemukminan seseorang ibarat emas. Dalam ilmu
kimia, menyatakan bahwa logam mulia(emas) adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi.[2]
Dan umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena
sifatnya yang langka dan tahan korosi
tersebut. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Emas banyak digunakan
untuk membuat koin dan dijadikan sebagai standar moneter di banyak negara. Emas
juga banyak digunakan untuk perhiasan,
gigi buatan, dan sebagai lapisan.Untuk aplikasi di bidang sains, emas digunakan
sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan merupakan reflektor sinar
inframerah yang baik.
Keistimewaan emas yang lainya:
1. Emas tidak bisa diubah dengan bahan
kimia apa pun.
2. Emas juga termasuk logam yang sangat
lunak.
3. Emas juga dikenal sebagai logam
mulia paling berat.
Dalam hadits ini diterangkan bahwa
seorang mukmin diibaratkan dengan potongan emas. Emas adalah logam yang sangat
kuat yang tidak mudah bercampur dengan logam lainnya. Emas juga memiliki harga
jual yang tinggi dan tahan terhadap korosi. Emas akan tetap terlihat bagus dan
mulia walaupun berada dalam gubangan lumpur sekalipun. Jadi kita sebagai orang
yang beriman(mukmin) hendaknya mempunyai sifat seperti emas yaitu dengan
menjaga keimanan kita agar tetap kokoh walaupun digoyahkan dengan beberapa
ujian.
2.
Biografi Rowi
A. Hadits I
Abu Hurairah, Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah.
pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk Islam, namanya Abu Syamsi lengkapnya Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya
adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.[3]
Abu Hurairah adalah
seorang di antara Muhajirin yang miskin, Ia termasuk salah seorang Ahlush
Shuffah, yaitu sahabat yang tinggal di Madinah. Beliau tidak punya rumah untuk
tinggal, tidak punya tanah untuk bercocok tanam, tidak punya barang dagangan
untuk dijual. walaupun demikian beliau tegar dalam menghadapi hudup dan sanggup
menerima SAW seara baik bahkan beliau orang yang paling banyak menghafal dan
meriwayatkan hadits-hadits. Beliau adalah sahabat
Nabi Muhammad Saw yang banyak meriwayatkan hadits. Pada zaman jahiliah nama
panggilannya adalah Abu al Aswad. Setelah masuk islam Rasulullah mengubah
namanya menjadi Abu Hurairah yang artinya bapak kucing kecil.
Beliau berasal dari kabilah
Azad di yaman, Ia lahir dan besar disana. Pada tahun penaklukan Khaibar (7 H/628 M) ia
masuk islam dan setelah itu ia selalu mendampingi Rasulullah Saw dalam setiap
kegiatannya.
Abu hurairah juga menjadi pelayan Rasulullah Saw
sehingga mempunyai banyak kesempatan mendengar ucapan dan melihat perbuatan
beliau. Ia mengabdi dan menemani Nabi Saw selama empat tahun , sejak ia masuk
islam sampai Nabi Saw wafat. Kelebihan Abu Hurairah dalam menghapal hadits
diakui oleh banyak ulama dan ia digolongkan sebagai salah seorang tujuh sahabat
yang banyak menghapal hadits.
BAB IV
ASPEK/NILAI
TARBAWI
Dari hadis pertama dapat kita ambil pelajaran bahwa telah
dijelaskan tentang النجوم yaitu ilmu perbintangan. Jadi dari penjelasan hadits
tersebut kita sebagai umat islam khususnya harus belajar setidaknya tahu apa
itu ilmu perbintangan yang biasa disebut dengan ilmu astromi. Karena dengan
adanya ilmu astronomi manusia bisa mengerti arah atau waktu. Bintang-bintang
juga bisa menjadi petunjuk dalam kegelapan baik di darat yaitu ketika
tersesat ditengah hutan ataupun di lautan yaitu khususnya bagi para nelayan
yang berada di lepas lautan.
Dan dengan ilmu bintang-bintang juga dapat diketahui
dimana arah kiblat. Apalagi di zaman modern seperti sekarang yang dengan adanya
kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sehingga manusia bisa melihat dan
mempelajari bintang-bintang yang ada di angkasa. Ini adalah tantangan atau
tugas bagi kita semua khususnya umat islam agar bisa mempalajari atau
mengetahui apa itu ilmu astronomi dan tidak ketinggalan dengan bangsa barat.
Yang nantinya agar bisa mengembangkan ilmu astronomi unuk kesejahteraan umat
islam seluruhnya serta agar bisa mengagumi betapa besarnya kekuasaan Allah SWT
yang telah menciptakan bintang-bintang sebagai petunjuk dalam kegelapan baik di
darat maupun di lautan.[4]
Di
dalam hadits kedua dapat diambil pelajaran bahwa, Seorang mukmin diibaratkan
dengan potongan emas. Emas adalah logam yang sangat kuat yang tidak mudah
bercampur dengan logam lainnya. Emas juga memiliki harga jual yang tinggi dan
tahan terhadap korosi.
Emas
akan tetap terlihat bagus dan mulia walaupun berada dalam gubangan lumpur
sekalipun. Jadi kita sebagai orang yang beriman(mukmin) hendaknya mempunyai
sifat seperti emas yaitu dengan menjaga keimanan kita agar tetap kokoh walaupun
digoyahkan dengan beberapa ujian.
BAB
V
PENUTUP
Dari penjelasan
hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa umat manusia khususnya umat
islam diperintahkan untuk pempelajari ilmu perbintangan atau yang biasa disebut
dengan ilmu Astronomi, karena dengan mempelajarinya dapat diketahui arah timur
dan barat serta dapat diketahui waktu. Karena dengan diciptakannya
bintang-bintang maka dapat memberikan petunjuk dalam kegelapan baik di daratan
maupun di lautan.
DAFTAR
ISI
1.
Baihaqi, imam, Syu’bul Iman
2.
Fathul Bari li Ibni Rajab
3.
Al Maraghi, Ahmad Musthafa, tafsir al Maraghi, (Semarang:PT
Karya Toha Putera, 1992)
4.
Musnad Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal, (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2008)
assalamualaikum
BalasHapusmilzamah 2021111126
kiat2 agar kita menjadi orang yang beriman, seperti emas yang sangat kokoh tdk mudah tercampur dg yang lain apa? bisa dijelaskan
terima kasih.
mengenai kiat2 sangatlah banyak saya ingin mengambil dari syeh abdul qodir al jailani berkata : orang yang baik yaitu orang yang selalu mengoreksi kesalahan dirinya sendiri dan tidak mengulangi lagi. diantaranya dengan sikap : apabila melihat orang yang lebih tua pandanglah dengan membandingkan amal ibadah dan apabila meihat orang yang lebih muda maka pandanglah dengan membandingkan amal buruknya.
HapusNama : Ila Ariska
BalasHapusNim : 2021 111 023
Assalamu'alaikum..
Saya pernah mendengar bahwa untuk mempelajari ilmu perbintangan itu hukumnya haram karena dikhawatirkan orang yang mempelajarinya bisa mengetahui tanda-tanda kehendak Allah melalui bintang-bintang tersebut. Namun dalam makalah ini justru Rasul menyuruh kita untuk mempelajarinya.
Bagaimana menurut pendapat pemakalah mengenai hal tersebut?
setahu saya dikatakan tidak boleh itu apabila nantinya bagi orang yang mengetahui ilmu perbintangan tidak lagi percaya tentang qodho dan qodhar allah. karena nantinya orang itu tidak lagi mengimani allah.kalau hadits ini menganjurkan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan perbintangan guna untuk beribadah dan melihat kekuasaan allah sehingga imannya semakin meningkat.
HapusARINA RIZQONA (2021 111 021)
BalasHapusassalamu'alaikum
tolong jelaskan kaitan dari makna hadits tersebut dengan aplikasi dari ilmu fisika ?!
aplikasi dari ilmu fisika mengenai hadits ini yaitu pengetahuan tentang ilmu perbintangan atau astronomi guna untuk menjadi ilmu pengetahuan yang dulunya belum mengetahui sehingga mengetahui.
HapusNaila Chusniyyati
BalasHapus2021 111 264
A
Asaalamu'alaikum
Di dalam makalah dijelaskan pelajarilah bintang-bintang apa yang dapat kamu ketahui dengannya arah kiblat dan jalan. lalu bagaimana tanggapan pemakalah jika ilmu perbintangan itu digunakan untuk ramalan bintang/horoskop?
Terimakssih
menurut saya kalau mempelajari ilmu perbintangan dengan niat digunakan untuk ramalan saja maka tidak boleh. karena nantinya seakan-akan tidak lg mempercayai qodho qadar Allah, dan nantinya akan menimbulkan kekufuran .
Hapussaran saya: pergunakanlah ilmu sesuai dengan apa yang bermanfaat bagimu dan yang lain serta tidak menyimpang terhaadap syariat.
Siti Nur Fitriana 2021 111 257
BalasHapusAssalamualaikum,
menurut pemakalah apa dampak positif dan negatif dari kita mempelajari ilmu perbintangan???dan ditinjau dari segi pendidikan, apakah ada aplikasi ilmu prbintangan dalam dunia pendidikan???tolong berikan contohnya.....? selanjutnya apa kiat-kiat yang harus kita terapkan agar bisa seperti emas???
terima kasih.....:)
menurut saya dampak positif dan negatifnya mempelajari ilmu perbintangan yaitu sebagai berikut:
Hapus1. dampak positif: dapat mengetahui ilmu perbinangan, bisa dijadikan sebagai lantaran bagi orang yang mempelajarinya untuk mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah, bisa di pergunakan untuk pedoman dalam melakukan ibadah dalam keseharianya.
2. dampak negatif: bila imanya seseorang belum stabil maka bisa terjadi padanya suatu pengaplikasian ilmu terseebut secara salah.
Siti Surahmi 2021 111 260
BalasHapusAssalamualaikum,
tolong jelaskan maksud dari seorang mukmin itu di ibaratkan seperti potongan emas,?
maksud dari seorang mukmin itu ibaratkan seperti potongan emas yaitu bahwa emas sendiri kan sebgai logam yang istimewa, dan apabila ditempatkan dimana saja maka masih saja namanya emas.
Hapusbegitupula mengenai hadits diatas orang mukmin itu harus bisa seperti emas, dalam arti harus selalu beriman dan bbertaqwa kepada Allah dimanapun berada. dalam situasi apapun dan kondisi apapun.
Nama : M.FURQON
BalasHapusNim : 2021111043
assalamu'alaikum...
saya pernah dengar ada sebuah hadits yang artinya “Barangsiapa mempelajari salah satu cabang ilmu nujum maka ia telah mempelajari salah satu cabang ilmu sihir. Semakin bertambah ilmu nujum yang dipelajarinya, semakin bertambah pula ilmu sihir yang dimilikinya.”
yang saya mau tanyakan bagaimana tanggapan pemakalah mengenai hadits tersebut dan apa hukumnya mempelajari ilmu perbintangan apa tolong jelaskan....
terima kasih
mengenai hadist yang diutarakan saudara saya menanggapinya demikian, memang bisa dikatakan kalau ilmu perbintangan itu seperti ilmu sihir, dalam artian bisa mengetahui waktu yang belum terjadi dengan pedoman tertentu.
Hapuskalau mengenai hukumnya bagi saya boleh, bahkan dianjurkan itu apabila dalam suatu wilayah belum terdapat seorang yang ahli dalam ilmu tersebut.karena banyak ibadah -ibadah yang memerlukan ilmu tersebut, sehingga mempelajari ilmu perbintangan sangaat dianjurkan.
jikalau ilmu tersebut hanya digunakan dan tidak sesuai dengan syariat islam maka mempelajari ilmu tersebut tidak boleh.
Nama: Anisa Nur Idatul Fitri
BalasHapusNIM;: 2021 111 372
Assalamu'alaikum
islam telah memberi anjuran kapda umat muslim untuk mempelajari ilmu tentang perbintangan, bahkan anjuran ini sudah ada sejak zaman Rasulullah .. tapi jika dilihat pada zaman sekarang justru orang-orang baratlah yang banyak menjadi astronom.
menurut pemakalh mengapa hal itu bisa terjadi?? apakah hal itu menunjukkan bahwa umat muslim sendiri tidak benar2 mau mengikuti anjuran Rasulullah???
terimakasih
memang islam menganjurkan untuk mempelajari ilmu perbintangan dan tapi faktanya malah sekarang orang baratlah yang menguasai ilmu tersebut, pertanyaanya mengapa kok bisa demikian:
Hapus1. karena dalam lingkup muslim di indonesia lebih membahas tentang hal-hal yang bsersifat masyarakat , walaupun ada namun dukungan dari pihak muslim yang lain kurang adanya motivasinya,
2. perlu diketahui bahwa orang barat itu lebih mengedepankan sesuatu yng menurut mereka belum terdapat di daerahnya untuk di uji coba, sehingga maklum kalau mereka lebih dulu mengetahuinya. tapi uji coba mereka juga tidak lepas dari buku-buku atau sumber-sumber yang dahulu di buat atau dikarang oleh ulama-ulama islam terdahulu
menurut saya yang jdi masalah yaitu bagaimana kita bisa mengembalikan kejayaan islam seperti pada zaman yang lalu?
maka bagaimanapun caranya marilah kita sama-sama berusaha meniru dari orang-orang muslim terdahulu dalam ilmu perbintanganya.
Eka Supriyatin
BalasHapus2021 111 357
bagaimana caranya agar kita tidak terjerumus kedalam syirik kecil, ketika kita mempelajari ilmu perbintangan?????????
karena saya pernah mendengaar bahwa seseorang yang mempercayai ilmu perbintangan itu termasuk syirik kecil.
jelaskan???????????
mtur tankyou........
mengenai cara saya ingin memberikan masukan, yang mana segala cara itu belum tentu akan sepenuhnya terlaksana.
Hapuscara agar tidak termasuk sirik kecil dalam mempelajari ilmu perbintangan:
1. keimanan di kuatkan
2. harus ada guru atau ustadz di dalam proses pembelajan, sehingga apabila ada yng belum di pahami bisa langsung ditanyakan.
3. bilamana keliru segeralah bertaubat.
mungkin emikian , dan yang pasti masih banyak lg cara-cara tentang hal tersebut.
Dzati Ismah
BalasHapus2021 111 263
menurut hadits di atas, pandangan tentang ilmu astronomi itu bagaimana??????????
jelaskan secara komprehensip???
trims
hadits diatas menurut saya, secara komprehensif menerangkan tentang mempelajari ilmu perbintangan untuk menentukan waktu-waktu dalam ibadah.
Hapusdiantaranya yaitu menentukan waktu sholat, puasa, haji dan waktu hari raya.
ilmu astronomi sangatlah dibutuhkan oleh manusia, namun perlu pula untuk mengaplikasikanya.
Nila Naely Rohmah
BalasHapus2021111271
A
dalam hadis kedua dijelaskan tentang seorang mukmin itu seperti emas yang tetap indah walaupun dalam kubangan lumpur..
yang saya tanyakan bagaimana cara kita sebagai seorang muslim agar tetap indah walaupun dalam lingkungan yang tidak baik, ibarat dalam lumpur??
Assalamu'alaikum.. .
BalasHapusNama : Anita Kumala
Nim: 2021111364
Kelas: A
Kepada Pemakalah yang terhormat.. .
Dalam terjemah hadits saya mengutip kalimat "Belajarlah dari nasabmu apa yang dapat kamu sambung dengannya tali persaudaraanmu kemudian sempurnakanlah"
Apabila kita tidak begitu paham akan nasab kita yang dri sebelum canggah ke atas, kemudian ada saudara yg masih merasa kita itu senasab, bagaimana cara menyempurnakan nasab2 yg terselubung tersebut ? Pdahal kita dianjurkan untuk bersilaturahmi antar keluarga senasab ?
Bgmna mnurut pendapat pemakalah ?
Terimakasih.. .
2021111360
BalasHapusAssamualaikum... bagaimana cara menentukan bintang yang Bisa di jadikan pwdoman arah kiblat??????? Apakah smw bintang itu bisa di jadikan pedoman arah kiblat...... mtrnwun.