KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
(Ciri-Ciri
Pembelajaran)
Siti Anaiqotul M.F
NIM. (2317063)
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt.atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehinggamakalah yang berjudul“CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
(Komponen Konsep Dasar Pembelajaran)” ini dapat diselesaikan. Salawat dan
salam senantiasa tercurahkepada sebaik-baik manusia, nabi Muhammad saw.,keluarganya,dan
sahabatnya.
Makalah
ini menjelaskan beberapa komponen konsep dasar pembelajaran, yang harus
diketahui oleh calon pendidik maupun yang sudah menjadi pendidik. Karena
komponen-komponen pembelajaran jika tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan
merusak proses pembelajaran. Untuk tercapainya tujuan pembelajaran maka
sebaiknya seorang pendidik mampu memahami komponen-komponen dalam pembelajaran.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna
penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang
Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C.
Tujuan Makalah..................................................................... 2
D.
Metode Pemecahan masalah.................................................. 2
E.
Sistematika penulisan
………….. ………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Memiliki Tujuan
pembelajaran............................................... 3
B. Adanya Suatu Prosedur
Pembelajaran.................................. 3
C. Ditandai Dengan
penggarapan Materi Khusus ..................... 3
D. Ditandai Dengan
aktifitas peserta didik ............................... 4
E. Guru Berperan Sebagai
Pembimbing Pembelajaran.............. 5
F. Kegiatan Pembelajaran Membutuhkan Disiplin ................... 5
G. Ada Batas Waktu Pembelajaran........................................... 6
H.
Evaluasi Pembelajaran........................................................... 6
BABIII PENUTUP................................................................................. 7
A. Simpulan................................................................................ 7
B. Saran-saran............................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 8
PROFIL ………………………………………………………………..... 9
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 10
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai sebuah sistem, pembelajaran tentu saja
mempunyai sejumlah ciri, yang
meliputi tediri dari tujuan, bahan/ materi pembelajaran, guru, dan peserta
didik. Sementara itu, mencakup batas
waktu, dan evaluasi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kedelapan komponen tersebut harus
selalu ada. Hal ini menunjukkan bahwa jika salah satu dari komponen utama tidak
ada, maka proses pembelajaran tidak akan terjadi. Untuk komponen penunjang,
jika salah satunya tidak ada, hanya mengganggu pelaksanaan dan pencapaian
tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan tentang
beberapa cir-ciri dalam
pembelajaran. Agar pendidik dapat memahami ciri-ciri tersebut dan dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya
kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
2. Bagaimana adanya prosedur
pembelajaran?
3. Bagaimana
penggarapan materi yang khusus?
4. Bagaimana
aktivitas peserta didik?
5. Bagaimana
guru berperan sebagai pendamping?
6. Bagaimana
kegiatan pembelajarn membutuhkan disiplin?
7. Bagaimana ada batas waktu?
8. Bagaimana
evaluasi pembelajaran?
1. Untuk
mengetahui tujuan dalam pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui adanya prosedur.
3. Untuk mengetahui
penggarapan materi yang khusus.
4. Untuk
mengetahui aktivitas peserta didik.
5. Untuk
mengetahui guru berperan sebagai pendamping.
6. Untuk
mengetahui kegiatan pembelajaran membutuhkan disiplin.
7. Untuk
mengetahui pembelajaran ada batas.
8. Untuk mengetahui proses
evaluasi pembelajaran.
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang digunakan melalui studi literatur/ metode kajian
pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi
lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan
jawaban permasalahan dari berbagai masalah.
E. Sistematika Penulisan
Makalah
ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I pendahuluan yang terdiri dari
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II pembahasan yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran. Bab III
penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Memiliki Tujuan
Pembelajaran
Sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh
manusia dan sistem yang alami atau natural. Sistem yang dibuat oleh manusia,
seperti : transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya
memiliki tujuan. Sistem alami atau natural seperti sistem ekologi, sistem
kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama
lain,disusun sesuai dengan rencana tertentu, tujuan sistem pembelajaran agar
siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Dengan
proses mendesain sistem pembelajaran siperancang membuar rancangan untuk memberikan
kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.[1]
B.
Adanya Suatu Prosedur
Suatu prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan suatu
proses yang i harapkan akan menghasilkan keluaran yang baikpun belum dapat
dijamin jika objek/siswa yang menjadi target keberhasilan tidak mempunyai
kemampuan yang memadahi. Untuk hal yang demekian di perlukan metode/stragi yang
tepat agar tujuan yang telah di rumuskan di harapkan dapat tercapai[2]
C.
Ditandai Dengan
Penggarapan Materi Yang Khusus
Materi khusus di disain kesedemikian rupa sehingga cocok
untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, perlu memperhatikan komponen-komponen
pengajaran yang lain. Materi harus sudah di desain dan di siapkan sebelum berlangsungnya
pembelajaran.[3]
Beberapa kriteria dalam pemilihan materi pembelajaran
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Valid ( benar ) yaitu materi yang dituangkan dalam
kegiatan pembelajaran benar-benar teruji kebenarannya.
2.
Tingkat pemilihan materi yang disajikan benar-benar
diperlukan oleh peserta didik.
3.
Kebermaknaan materi yang dipilih dapat memberikan manfaat
akademis yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan yang akan
dikembangkan kecakapan dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari/
4.
Layak dipelajari materi memungkinkan untuk dipelajarari,
baik dari aspek tingkat kesulitanya maupun aspek kelayakanya.
5.
Menarik minat hal ini berarti materi yang dipilih
hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi serta menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik.
6.
Aktual hal ini mengindikasikan bahwa guru menyampaikan
materi dengan memperhatikan pemahaman peserta didik pada masa depan.[4]
D.
Ditandai Dengan Aktifitas Peserta
Didik
Sebagai
konsekuensi, peserta didik sebagai sentral, maka aktifitas peserta didik
merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interkasi edukatif. Aktifitas
peserta didik dalam hal ini baik secara fisik maupun mental aktif.[5]
E. Guru Berperan Sebagai Pembimbing
Dalam perannya sebagai pembimbing, guru
harus berusaha menghidupkan dan memberikan motifasi agar terjadi proses
interaksi edukatif yang konduksif guru harus siap sebagai moderator dalam
segala situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru merupak tokoh yang akan
dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh peserta didik.
F.
Kegiatan Pembelajaran Membutuhkan Disiplin
Disiplin dalam pembelajaran diartikan
sebagai satu pola tingkah laku yang teratur menurut ketentuan yang sudah
ditaati sevara sadar oleh pihak guru maupun pihak ppeserta didik. Mekanisme
dari ketaatan pada ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari
pelaksanaan prosedur. Penyimpangan berarti suatu pelanggaran disiplin.[6]
Diketahui bahwa disiplin belajar
sebenarnya suatu bentuk kesadaran diri untuk mengendalikan dirinya. Dalam hal
ini, disiplin belajar berfungsi sebagai kendali diri yang berada oda diri orang
tersebut sehingga belajar akan penuh kesadaran, tanpa paksaan dan penuh
bersyukur.[7]
Dalam pembentukan kedisiplinan belajar
peserta didik, reisma dan dayne dalam mulyasa ( 2003) mengumkakan strategi umum
untuk merancang disiplin peserta didik yaitu :
1. Konsep diri untuk menumbuhkan
konsep diri sehingga peserta didik dapat berperilaku disiplin, guru disarankan
untuk bersifat empatik, menerima, hangat,dan terbuka.
2. Keterampilan
berkomunikasi guru diharuskan terampil dan komunikasi secara efektif sehingga
mampu menerima perasaan dan mendororng kepatuhan peserta didik.
3. Konsekuensi-konsekuensi
logis dan alami guru disarankan dapat menunjukan secara tepat perilaku peserta
didik yang salah sehingga membantu peserta didik dalam mengatasi perilaku
tersebut.
4. Klasifikasi nilai
guru membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang
nilai-nilai dan membantuk sistem nilainya sendiri.
5. Analisis
transaksional guru disarankan belajar sebagai orang dewasa, terutama ketika
berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah.
6. Terapi realitas guru
bersikap positif dan bertanggung jawab.
7. Disiplin dan
berintergrasi strategi ini menekan kan pengendalian penuh oleh guru untuk
mengembangkan dan mempertahankan peraturan.
8. Modifikasi perilaku
strategi ini menunjukan bahwa perilaku yang salah diseebabkan olrh lingkungan
sehingga perlu diciptakan perilaku yang kondusif.
9. Tantangan bagi
disiplin guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan dalam pengendalian
yang tegas.[8]
G. Ada Batas Waktu.
untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem pembelajaran berkelas (
kelompok peserta didik ), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa
ditinggalkan. Setiap tujuan akan di beri waktu tertentu , kapan tujuan harus
sudah tercapai.[9]
H. Evaluasi
Pendidikan.
Evaluasi
merupakan kegiatan mengidentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang
telah direncanakan telah tercapai apa belum, berharga atau tidak, serta dapat
pula digunakan untuk melihat efensiensi pelaksanaannya. [10]
Dengan mempertahankan ciri-ciri
pembelajaran yang telah disebutkan diatas, interaksi yang baik antara guru dan
peserta didik merupakan hal yang tidak bisa diabaikan dalam proses
pembelajaran. Jika interaksi tersebut
tidak terjadi maka proses pembelajaran pun tidak dapat berjalan dengan
konsekuensinya, pembelajaran yang efektif sebgai tolakukur sebagai guru dalam
mengelola kelas. Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila seluruh
peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.[11]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
pembelajaran dibagi menjadi 8 yaitu, tujuan, adanya suatu prosedur pembelajaran,
penggarapan materi yang khusus pembelajaran, aktivitas peserta didik, guru
berperan sebagai pembimbing, kegiatan yang membutuhkan disiplin, ada batas
waktu pembelajaran dan evaluasi.
B.
Saran-saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada para pembaca
agar memberikan saran kepada penulis. Agar dalam penulisan makalah kedepannya
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Suardi, moh. 2018.Belajar dan Pembelajaran. yogyakarta: CV Budi Utama.
Suprihatingsih . 2016. Presepektif Manajemen
Program Keterampilan. Jakarta: CV. Budi Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rifma . 2016.Optimalisasi pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru. Jakarta: PT encana.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Ayu astiti, kadek. 2017. Evaluasi
Pendidikan. yogyakarta: CV.Andi offset
Abdul , Majid. 2016. Strategi pembelajaran. bandung: PT. Remaja Rosdakarta.
PROFIL
NAMA :Siti Anaiqotul M.F
TEMPAT, TANGGAL LAHIR :Pekalongan, 19 April 1999
ALAMAT :Wonokerto , Pekalongan
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. RAM wonokerto kulon
2. SDN 04 wonokerto kulon
3. SMP Islam FQ wonokerto
4. MAS Simbang Kulon
5.
IAIN Pekalongan
CITA-CITA :
mencari ridho agar manfaat
segalanya
LAMPIRAN
[1] Moh suardi,BELAJAR DAN PEMBELAJARAN,( Sleman:Cv budi
utama,2018), Hlm. 51
[2] Suprihatiningsih,PERSEPETF MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM
KETERAMPILAN,(Yogyakarta:Cv budi utama,2016),Hlm. 55
[3] Rifma,OPTIMALISASI PEMBINAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU,(Jakarta:Kencana,2016),Hlm.36
[4] Zaenal mustakim,STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN,(pekalongan:Iain
pekalongan press,2018),Hlm 44
[5] Rifma,Op.Cit,Hlm.36
[6] Rifma,Op.Cit 37
[7] Peter garlans sina,THE INSPIRATION OF LEARNING,(jakarta:guepedia,2016)Hlm,81
[8] Abdul majid,STRATEGI PEMBELAJARAN,( bandung: pt remaja
rosdakarya ), hlm265
[9] Op .cit.Hlm 37
[10] Kadek ayu
astiti,EVALUASI PEMBELAJARAN,(Yogyakarta:cv ando opset) 2017,Hlm 2
[11] Syaiful bahri
djamarah,STRATEGI BELAJAR MENGAJAR,( Bandung: pt remaja rosdakarya)
2017,Hlm167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar