BERPALING DARI LINGKARAN SETAN
Q.S.
AL-A’RAF (7: 199)
Naila Zahrotul Ula
NIM (2117025)
Kelas B
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018
A. LINGKARAN SETAN ( Bodoh, Miskin,
Terbelakang)
Sangaltah
rugi orang-orang yang tanpa pengetahuan dan karena kebodohan mereka membunuh,
anak-anak mereka dan kepada mereka dan yang mengharamkann makanan (baik) yang
diberikan Allah kepada mereka. Dengan memersekutukan Allah mereka sesat dan
tidak memperoeh petunjuk.[2]
ü Miskin itu artinya mereka sebenarnya
mengetahui tentang hakikat tuhan namun pengetahuan mereka sangat terbatas sedangkan
Terbelakang itu dimana mereka benar-benar tidak menegtahui dan tidak
memiliki ilmu tentang pengetahuan ketuhanan, mereka tidak mau mencari tau apa
arti tuhan yang sesungguhnya mereka hanya meyakini presepsi tuhan menurut yang
mereka pahami.
B. Dalil berpaling dari lingkaran setan
Dalam qur’an surat al-a’raff (7:199)
Artinya :” Jadilah engkau pemaaf dan
suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalingah dari mereka
orang-orang yang bodoh”.
Ø Penafsiran Dari Ayat Diatas :
Setelah Alah SWT. Menegaskan bahwa Dia-lah
yang akan menjamin keselamatan rasul dan membelanya, dan bahwa berhala-berha
dan para penyembahnya itu takan kuasa apa-apa untuk menganiaya beliau atau
memberi bahaya kepada beliau, maka maka pada ayat ini Allah menerangkan cara
yang sebaik-baiknya, jaan yang lurus daam menghadapi dan mempergauli manusia.
Pada ayat ini terkandung prinsip-prinsip akhlak yang utama (usulul Fadail) yang
merupakan landasan perundang-undangan (tasyri’) yang derajatnya teletak sudah
sesudah prinsip-prinsip akidah (Usulul Aqidah) yang berlandaskan pada tauhid[3].
Ini suatu pedoman perjuangan yang
diperingatkan Allah kepada Rasul-Nya. Tiga unsur yng wajib dipegang teguh dan
diperhatikan di dalam menghadapi pekerjaan besar mengajak dakwah kepada umat
islam.
a. Ambilah cara memaafkan
Dari berbagai macam tafsir, satu kita pilih yaitu tafsir dari Hisyam bin
Urwah bin Zubair, bahwa arti ‘afwa disini ialah memaafkan
kejanggalan-kejanggaan yang terdapat dalam akhlak manusia. Tfsir seperti ini terdapat
juga dari pada ummul mu’minin siti aisyah.
Tegasnya, menurut penfsiran ini, dikuilah bahwa tiap-tiap manusia itu
betpapun baiknya dan shalihah orangnya, namun pada dirinya pasti terdapat
kelemahan-kelemahan. Dalam pergaulan
hidup yang luas atau dalam sekumpuan manusia yang sama cita-cita dan terdapat
persamaan faham, berkumpullah banyak manusia dengan masung-masing mempunyai
kelebihan, tetapi masing-masing mempunyai segi-segi yang lemah yang
kadang-kadang membosankan dan menyinggung perasaan.
b. Dan suruhlah berbuat yang ma’ruf
Di dalam ayat ini ditulis ‘Urfi, yang artinya sama dengan ma’ruf yaitu
pekerjaan yang diakui oleh orang banyak atau pendpat umum, bahwa pekerjaan itu
adalah baik. Segala pekerjaan dan usaha yang akan mendatangkan kebaikan bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Nabi Muhammad saw disuruh untuk memerintahkan
kepada semua manusia, atau khususnya kepada semua orang yang beriman, supaya beromba membuat yang ma’ruf,
maka dengan demikianlah cacat dan kekurangan yang ada pada tiap-tiap orang
haruslah di imbangi dengan berbuat yang ma’ruf, sehingga masyarakat islam itu
baik berjiwa besar. Tidak hanya mencela-cela diantara satu sama lain,.
c. Dan berpalinglah dari orang-orang yang
bodoh
Maksud dari berpaling dari orang-orang yang bodoh, ialah karena ukuran
yang dipakai oleh orang yang bodoh itu adalah ukuran yang singkat. Mereka akan
mengemukakan asal usul yang yang hanya timbul dari pada fikiran yang singkat
dan pandangan yang picik. Mereka yang memperturutkan perasaan hati, bukan
pertimbangan akal. Mereka akan mengemukakan beberapa teori, yang menurut mereka
mudah padahal sukar dijalankan. Orang-orang bodoh bisa diperkuda-kuda atau
dipergunakan oleh pihak lawan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak
bertanggung jawab. Mereka tidak mengenal
janji dan tidak mengenal apa yang dinamakan kehormatan diri. Mereka mudah
menuduh orang yang setia menjadi pengkhianat dan menjunjung tinggi orang jahat,
karena rang jahat itu dapat memenui nafsu mereka. Maka arti berping dari orang
bodoh disini ialah agar kita berhati-hati dengan bahaya orang-orang yang bodoh,
orang yang berukuran singkat itu.
Inilah tiga pokok ajaran yang
diberikan Allah kepada Rasul saw. Di dalamm memimpin umatnya, menyatu-padukan
pengikutnya, menangkis serangan dan menolak segala bala dan bencana. [4]
C. Kebodohan ketuhanan
Kata bodoh
adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan disaat orang tidak menyadari atau
tidak mengetahui akan suatu hal. Kebodohan hanya akan membawa kita kepada
ketidak percayaan kita akan kekuasaan Tuhan. Dan hanya orang bodoh yang akan
menyalahkan tuhan untuk setiap ketidakadilan yang terjadi. Beberapa kebodohan
yang akan dibahas dalam materi ini antara lain :
a. Syirik
·
Pengertian
syirik
Syirik adalah mempersekutukan Allah swt dengan makhluk-Nya, baik dalam
dimensi rububiyah, malikiyah maupun illahiyah, secara langsung atau tidak baik
nyata maupun terselubung. [5]
·
Klasifikasi
syirik
Syirik dibagi menjadi dua macam yaitu,
1. Syirik besar
Syirik besar adalah menjadikan bagi Alah sekutu yang dia berdoa kepada
selain Allah namun ia memimta layaknya manusia memohon kepada Tuhanya atau
melakukan bentuk ibadah kepada selain Allah namun seperti ibadah kepada Allah.
Syirik besar ada yang zahirun jaliyun (tampak nyata), seperti menyembah
berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, benda-benda tertentu, dan ada juga
yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti berdoa kepada orang yang sudah
meninggal, meminta pertolongan kepada selain Allah. Syirik besariniah yang
dsanya tidak akan diampuni oeh Allah swt, kecuali dia bertaubat sebelum
meninggal.pelakunya diharamkan masuk syurga sebagaimana firman Alah dalam Q.S
an-nisa ayat 48 yang artinya “Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya, dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu
bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah maka
sesungguhnya dia tellah berbuat dosa yang besar”.
Syirik besar terdiri dari tiga
jenis yaitu, syirik dalam berdo’a,dalam niat dan tujuan serta dalam
ketaatan.
2. Syirik kecil
Syirik kecil adalah semua perbuatan dan perkataan yang akan membawa
seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang
dikhawatirkan akan mengantarkan pelakunya kepada syirik besar. Diantara amal
perbuatan yang termasuk kedaam syirik kecil adalah
§ Bersumpah dengan selain Allah.
§ Memakai Azzimat.
§ Menggunakan mantra-mantra untuk menolak
kejahatan dan pengobatan.
§ Perbuatan sihir.
§ Bernadzar kepada selain Allah.
§ Menyembelih binatang atau mempersembahkan
kurban bukan kepada Allah swt. [6]
§ Riya
Diriwayatkan dalam suatu hadits rasulullah saw bersabda, yang artinya “
sesuatu yang paling aku khawatirkan adalah perbuatan syirik kecil ketika
ditanya tentang maksudnya , beliau menjawab ; yaitu , Riya”. [7]
·
Macam-macam
syirik
1. Syirikul ilm
2. Syirkut-tasarruf
3. Syirkul ‘ibadah
4. Syirkul addah
·
Akibat
perbuatan negatif syirik
1. Tidak dapat menerima kebenaran
2. Selalu dalam keadaan bimbang dan ragu
3. Kesenangan yang diperleh bersifat sementara
4. Harta yang dinafkahkan akan sia-sia
5. Menjadi musuh Allah.[8]
b. Kafir
·
Pengertian
kafir
Dalam segi bahasa kafir berarti menutupi.
Sedangkan menurut istilah kafir adalah
·
Jenis-jenis
kafir dan karakteristiknya
1. Kufr al-inkar
Kufr al-inkar yaitu kekafiran dalam arti pengingkaran terhadap
eksistensi Tuhan, Rasul-rasul-Nya dan seluruh ajaran yang mereka bawa.
2. Kufr al-nifaq
Mengakui dengan lisan namun mengingkari dengan hati.
3. Kufr al-shirk
Memersekutukan Allah dengan menjadikan sesuatu selain dari-Nya, sebagai
sesembahan, objek pemujaan dan lain sebagainya.
4. Kufr al-ni’mah
Kafir ni’mah yaitu penyalah gunaan nikmat yang diperoleh, penempatanya
bukan pada tempatnya, dan penggunaanya bukan pada hal-hal yang dikehendaki dan
diridhoi olh pemberi nikmat.
c. Dzalim
·
Pengertian
dzalim
Menurut ajaran islam aniaya atau yang biasa
disebut dengan dzalim berasal dari bahasa arab yang artinya aniaya, pelakunya
disebut dzalimun. Dzalim adalah perbuatan dosa yang harus ditinggalkan karena
tindakan aniaya akan dapat merusak kehidupan kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat. Aniaya digolongkan termasuk tindakan yang menyesatkan dan
menyengsarakan.
·
Macam-macam
dzalim
Ali bin Abi Thalib r.a. membagi kedzaliman kedalam tiga macam yaitu
1. Kedzaliman terhadap Allah (syirik).
2. Kedzaliman terhadap diri sendiri.
3. Kedzaliman terhadap sesama manusia.[9]
LAMPIRAN REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
At-Tamimi, Muhammad, Syekh. 2003. Kitab
Tauhid. Jakarta: Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta.
Bakar, Abu, Bahrun, dkk. 1994. Terjemah
Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha Putra Semarang.
Hamka. 2005. Tafsir Al-Azhar. Jakarta:
Pustaka Panjimas.
Handono, dkk. 2016. Meneladani Akhlak. PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Ilyas, Yunahar. 2010. Kuliah Aqidah
Islam. Yogyakarta: Happy el Rais & Budi NH.
Rahman, Fazlur. 19996. Tema Pokok Al-Qur’an. Bandung: Pustaka.
Rohman, Abdul, Roli, dkk. 2009. Menjaga
Akidah dan Akhlak. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
BIODATA PROFIL
Nama :
Naila Zahrotul Ula
TTL :
Pemalang, 29 Maret 1999
Alamat :
Jl.Teratai No.47 Rt 03/06, Dusun Danayasa, Desa
Kaligelang
Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang
Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi
Cibelok
SDN 02 Kaligelang
MTs N 01 Pemalang
MAN Pemalang
[1] Luthviyah Romziana, “Pandangan
Al-Qur’an Tentang Makna Jahiliyah Prespektif Semantik”, Volume 4, Nomor 1,
Juni 2014
[3] Ahmad Mustafa Al Maragi, Terjemah
Tafsir Al-Marag 6i, (semarang: CV. TOHA PUTRA SEMARANG,1994), h.227
[6] Roli Abdul Rahman, Menjaga
Akidah Dan Akhlak, ( PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), h. 32-35
[7] Syaikh Muhammad
At-Tamimi, Kitab Tauhid, (Jakarta: Kantor Atase Agama Kedutaan Besar
Saudi Arabia Jakarta,2003), h.32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar