VARIASI DAN GAYA MENGAJAR
"CONTOH-CONTOH
VARIASI DAN GAYA MENGAJAR"
Devi Melya Dwi
Utami
NIM. (2317246)
KELAS E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunianya sehingga
makalah yang berjudul “Variasi dan Gaya Mengajar” ini
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada sebaik-baik manusia Nabi Muhammad Saw, keluarganya, dan sahabatnya, keluarganya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar (SBM) di
lingkungan IAIN Pekalongan. Makalah ini menjelaskan tentang contoh-contoh
mengenai variasi dan gaya mengajar selaku kita kelak menjadi seorang guru di
lingkungan MI/SD. Hal ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa FTIK agar
memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap contoh-contoh dari variasi dan gaya
mengajar sekaligus membangun mental mahasiswa FTIK sebagai seorang calon guru
MI/SD agar mampu menerapkan variasi gaya mengajar tersebut di saat mengajar
kelak.
Dengan
demikian materi makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa, makalah ini
tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi yang membacanya, amin
yarobbal’alamin.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tema:
Variasi dan Gaya Mengajar
Sub
Tema: Contoh-contoh Variasi dan Gaya Mengajar
Mengapa
variasi dan gaya mengajar penting dikaji?
Variasi
dan gaya mengajar penting dikaji karena variasi dan gaya mengajar merupakan
elemen penting bagi seorang pendidik dalam melakukan proses pembelajaran.
Elemen yang membantu guru dalam melakukan pengajaran kepada peserta didik dan
mendukung keberhasilan proses pembelajaran bagi seorang pendidik. Oleh kaena
itu, variasi dan gaya mengajar penting diaplikasikan dikarenakan mampu menarik
perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mampu membangkitkan
antusiasme belajar peserta didik dan dapat menghindarkan kebosanan atau sifat
monoton dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas , rumusan masalahnya adalah sebgai berikut :
1.
Apakah pengertian
dari variasi mengajar ?
2. Apakah
pengertian dari gaya mengajar ?
3. Bagaimana
contoh-contoh variasi dalam gaya mengajar ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian variasi mengajar.
2.
Untuk mengetahui pengertian gaya belajar.
3.
Untuk mengetahui contoh-contoh variasi dalam gaya
mengajar.
D. Sistematika
Kerangka Makalah
Makalah ini ditulis dalam 3 bagian,
meliputi:
Bab
I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, dan sistematika kerangka
makalah;
Bab
II, bagian pembahasan;
Bab
III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran/rekomendasi.
BAB
II.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar
Variasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang
bermacam-macam sebagai akibat perubahan dari keadaan sebelumnya. Menurut
Depdiknas 2003, variasi mempunyai beberapa makna, yaitu tindakan atau hasil
perubahan dari keadaan semula, selingan, bentuk/rupa yang lain, dan perubahan
turun menurun yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.[1]
Kemudian,
mengajar mempunyai pengertian dari sudut pandang berbeda, yaitu secara
kuantitatif, kualitatif, dan institusional. Secara kuantitatif, mengajar
berarti the transmission of knowledge, yaitu penularan atau pemindahan
pengetahuan. Pengetahuan yang dikuasai guru ditransfer ke peserta didik. Secara
kualitatif, mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu
upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik. Sedangkan secara
institusional, mengajar diartikan the efficient orchetration of teaching skill,
yaitu kemampuan mengajar secara efisien.[2]
Jika dihubungkan dengan proses
pembelajaran, variasi mengajar adalah bermacam atau beragamnya bentuk atau rupa
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dalam menyajikan materi pembelajaran
kepada peserta didik. Pendidik dalam melaksanakan perannya harus mampu melayani
peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran, keyakinan, kedisiplinan, dan
tanggung jawab secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap
perkembangan siswa-siswi secra optimal, baik fisik maupun psikis, terutama dari
pengaruh variasi mengajarnya.[3]
Jadi variasi mengajar dapat dimaknai
sebagai bentuk perubahan atau inovasi yang diberikan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran yang diamati dari berbagai aspek, yaitu : variasi dalam gaya
mengajar, variasi dalam penggunaan materi pembelajaran, dan variasi dalam
interaksi antara pendidik dengan peserta didik.
B. Pengertian Gaya Mengajar
Gaya
mengajar dapat diartikan sebagai dimensi atau kepribadian luas yang mencakup
posisi guru, pola perilaku, modus kinerja, dan sikap terhadap diri sendiri dan
orang lain. Manen dalam Marzuki 1999;21 mengemukakan bahwa gaya mengajar adalah
ciri-ciri kebiasaan, kesukaan yang penting hubungannya dengan peserta didik,
baik materi, strategi, metode, dan media pembelajaran, serta kurikulum yang
digunakan. Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif
dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan peserta didik.[4]
Gaya mengajar juga dapat diartikan sebagai dimensi atau kepribadian
luas yang mencakup posisi guru, pola perilaku, modus kinerja, serta sikap
terhadap diri sendiri dan orang lain. Manen Marzuki (1999:21) mengemukakan
bahwa gaya mengajar adalah ciri-ciri kebiasaan, kesukaan yang penting
hubungannya dengan peserta didik, baik materi, strategi, metode, dan media
pembelajaran, kurikulum yang digunakan.[5]
Selain itu , dapat dipahami bahwa gaya mengajar adalah
bentuk penampilan guru pada saat mengajar, baik yang bersifat kurikuler maupun
psikologis. Gaya mengajar yang bersifat kurikuler dapat ditunjukkan ketika guru
mengajar sesuai dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertententu. Sementara
itu, gaya mengajar yang bersifat
psikologis dapat diamati ketika guru mengajar sesuai dengan motivasi peserta
didik, pengelolaan kelas, dan evaluasi hasil belajar.
Dari beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
gaya mengajar mempresentasikan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru untuk
menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran yang dipengaruhi oleh pandangannya
sendiri tentang mengajar, pendekatan-pendekatan psikologi yang digunakan, dan
kurikulum yang diimplementasikan.
C. Contoh Variasi dalam Gaya Mengajar
a. Variasi dan Aspek Gaya Mengajar
1. Variasi suara (Intonation,Volume,
and Speed)
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi
lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat. Suara guru pada
saat menjelaskan materi pembelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi,
volume maupun kecepatan.
2. Pemusatan Perhatian/Penekanan (Focusing)
Memang
menarik perhatian peserta didik itu sangatlah tidak mudah apalagi dalam jumlah
peserta didik yang banyak. Agar perhatian peserta didik didik tetap ada, perlu
adanya prinsip-prinsip sebagai berikut.
a) Perhatian
seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru karena jenis rangsangan
baru yang dapat menarik perhatian termasuk warna dan bentuk. Contohnya, seorang
guru dapat menarik perhatian tentang kata-kata penting pada suatu bacaan dengan
memberi warna merah atau menggarisbawahi;
b) Perhatian seseorang tertuju atau terarah pada
hal-hal yang dianggap rumit.
c) Orang
mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya yaitu hal-hal yang
sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Pemberian Waktu (Pausing)
Variasi lain
dalam gaya mengajar untuk memusatkan perhatian peserta didik ialah dengan
pemberian waktu sejenak tanpa adanya kegiatan sehingga keadaan menjadi sunyi
atau senyap untuk sementara waktu.
4. Kontak Pandang (Eye
Contact)
Ketika proses
belajar mengajar berlangsung jangan sampai guru menunduk terus atau memandang
langit-langit dan tyidak berani mengadakan kontak mata dengan peserta didik.
5. Gerakan Anggota Badan (Gesturing)
Gerakan anggota
badan juga perlu di variasi. Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala,
tangan, dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam
berkomunikasi.
6. Perpindahan Posisi (Posisitioning)
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas
dapat dilakukan dari bagian depan ke belakang, sisi kiri ke sisi kanan, atau di
antara peserta didik dari belakang ke sisi samping kelas. Perpindahan ini dapat
membantu dalam menarik perhatian peserta didik dan meningkatkan kepribadian
guru.
b. Variasi Media dan Materi Pembelajaran
1) Variasi Media
Pembelajaran
a)
Variasi
Media Pandang (Visual Aids)
Penggunaan media pandang dapat diartikan
sebagai penggunaan alat dan bahan ajar khusus untuk komunikasi seperti buku,
majalah, globe, peta, majalah dinding, film strik, tv, radio, recorder, gambar
grafik, model demonstrasi, dan lain-lain.
b)
Variasi
Media Dengar (Audio Aids)
Sejumlah media dengar yang dapat dipakai dalam
interaksi edukatif di antaranya adalah pembicaraan peserta didik, rekaman bunyi
dan suara, rekaman musik, rekaman drama, wawancara, bahkan rekaman suara ikan
lumba-lumba yang kesemuanya itu dapat memiliki relevansi dengan pelajaran.
c)
Variasi
Media Dengar dan Pandang (Audio-Visual Aids)
Penggunaan media dengar dan pandang
melibatkan indra pendengaran dan penglihatan. Media yang termasuk jenis ini
antara lain seperti film, televisi, radio, slide projector, dan sebagainya.
d)
Variasi
Media yang Dapat Diraba, Dimanipulasi, dan Digerakkan Motorik
Penggunaan media yang dapat diraba,
dimanipulasi, dan digerakkan akan menarik perhatian peserta didik dan dapat
melibatkan peserta didik dalam membentuk dan memeragakan kegiatannya, baik
secara individu maupun kelompok. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam
tipe ini meliputi peragaan yang dipresentasikan oleh guru atau peserta didik,
model, specimen. Patung, topeng, dan boneka.
2)
Variasi
Materi Pembelajaran
Penggunaan variasi materi pembelajaran yang
dimaksudkan di sini ialah bahwa guru dalam proses pembelajaran tidak hanya
mengajarkan materi-materi pokok saja, tetapi juga harus diselingi dengan
materi-materi penunjang. Materi penunjang yang dimaksud seperti contoh-contoh
verbal, cerita atau anekdot, dan sebagainya.
3)
Variasi
Penggunaan Metode
Metode adalah alat pencapaian tujuan,
dalam hal ini adalah tujuan pemebelajaran. Maka dari itu, dalam menggunakan
metode pembelajaran, seorang pendidik pun dituntut untuk dapat menvariasikannya
sehingga lebih menarik. Jadi metode yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai
dengan kegiatan yang ditetapkan dan
tujuan pembelajaran. Misalnya, selain menggunakan metode ceramah, seorang
pendidik juga bisa menggunakan metode tanya-jawab, eksperimen, demonstrasi,
pemberian tugas atau diskusi. Hal tersebut dimaksudkan agar para siswa
terangsang untuk berpikir dan mampu mengeluarkan pendapat, ide, maupun
gagasannya.
4)
Variasi
Interaksi
Dalam peranannya sebagai pendidik, guru
harus berusaha menghidupkan proses pola interaksi dan motivasi agar tumbuh
sikap motivasi dalam diri peserta didik pada proses pembelajarannya.[6] Pola interaksi guru dengan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran sangat beragam. Dalam pemrosesan pola interaksi
antara pendidik dan peserta didik, terjadi interaksi antara kondisi internal
(keadaan individu, proses kognitif), kondisi eksternal (rangsangan dari
lingkungan), dan interaksi antarkeduanya yang akan menghasilkan hasil belajar.[7]
Setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi-pribadi
yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Proses ini
berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dalam situasi
instruksional edukatif.[8]
Pola interaksi dapat berbentuk klasikal,
kelompok, dan perorangan. Sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan
informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi. Terdapat dua
pola interaksi yang umum terjadi dalam proses pembelajaran, yaitu guru aktif menjelaskan
dan peserta didik aktif tanpa campur tangan dari guru atau guru hanya
mengarahkan kegiatan pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Variasi
mengajar adalah beragamnya bentuk atau rupa kegiatan yang dilakukan oleh
guru dalam menyajikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Sedangkan Gaya
mengajar dapat diartikan sebagai dimensi atau kepribadian luas yang mencakup
posisi guru, pola perilaku, modus kinerja serta sikap terhadap diri sendiri dan
orang lain.
Seorang pendidik yang hebat adalah seseorang yang mampu melaksanakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien serta mampu membuat peserta didik antusias dalam kegiatan
belajar-mengajar. Antusiasme peserta didik dapat diwujudkan ketika seorang guru
mempunyai keahlian dalam mengajar yaitu yang mampu memvariasikan kegiatan
pembelajaran dan gaya mengajar yang bisa menarik perhatian peserta didik.
Oleh kaena itu, variasi dan gaya mengajar penting
diaplikasikan dikarenakan mampu menarik perhatian peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga mampu membangkitkan antusiasme belajar peserta didik dan
dapat menghindarkan kebosanan atau sifat monoton dalam proses pembelajaran.
B.
SARAN
Dengan memahami
dan menghayati seluk-beluk mengenai variasi dan gaya mengajar, diharapkan
mahasiswa atau penulis makalah dapat mengaplikasikan contoh-contoh variasi dan
gaya mengajar sebagai calon guru MI/SD bagi peserta didik kelak sehingga kita
akan menjadi seorang guru yang ideal dan mempunyai martabat di hadapan peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Nanang Nahafiah dan Cucu Suhana.2009. Konsep Strategi Pembeajaran. Bandung: PT
Refika Aditama
Nunuk Suryani,
Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 39
Syaiful Bahri Djamara.2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Zaenal Mustakim.2017.strategi
dan Metode Pembelajarnan (Edisi Revisi. Pekalongan: IAIN
Pekalongan Press.
Jurnal Pendidikan Khusus dengan Judul Penggunaan
Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap
Hasil Belajar Siswa, karya Galih Anne Rivera keluarga, hlm. 2
BIODATA PENULIS
Nama : Devi Melya Dwi Utami
Tempat,
Tanggal Lahir : Batang, 18 Juni
1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Siwatu Dk. Pompongan Kec. Wonotunggal
Kab. Batang
Riwayat
Pendidikan :
1. SD. N. Siwatu 03
2. SMP Negeri 2 Wonotunggal
3. SMA Negeri 2 Batang
4. IAIN Pekalongan (sekarang)
[1] Zaenal Mustakim, strategi dan
Metode Pembelajarnan (Edisi Revisi), Cet. V (Pekalongan: IAIN Pekalongan
Press, 2017), hlm. 224.
[2] Jamil
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori
dan Aplikasi, Cet. 1 (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2013), hlm. 60
[3] Nanang
Nahafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi
Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm 106-108
[4] Syaiful Bahri
Djamara, Strategi Belajar Mengajar,
Cet. V (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 53.
[7] Tim Pengembang
MKPD, Kurikulum dan Pembelajaran,
Cet. III, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 201.
[8] Jurnal
Pendidikan Khusus dengan Judul Penggunaan
Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa, karya Galih
Anne Rivera keluarga, hlm. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar