Keluarga Tumpuan Harapan
Nur Lita Putri Mawadah
2418039
Kelas A
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pendidikan
merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan pengetahuan
serta pemahaman tentang sesuatu. Dengan pendidikan, diharapkan manusia dapat
meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi atau bakat alamiah sehingga
menjadi manusia yang relative lebih baik, lebih berbudaya dan lebih manusiawi. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk paedagogik adalah makhluk yang dilahirkan
membawa potensi untuk dididik dan mendidik sehingga poteni ini menjadikan manusia
mnejadi makhluk yang bisa diandalkan untuk membuat suatu perubahan kearah yang
lebih baik.
Undang –undang no 20 tahun 2003 dalam
pasal 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kejelasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan
yang diterapkan dalam undang-undang ini menurut semua elemen masyarakat dan
terjun langsung dalam kegiatan yang mencerdaskan manusia Indonesia, entah
melalui jalur formal, informal. Pendidikan harus dilaksanakan supaya masyarakat
Indonesia bisa tebebas dari belnggu kebodohan, dan menjadi manusia yang
spiritual yang bagus, kecerdasan, akhlak yang baik, serta ketrampilan dalam
berbagai bidang untuk memajukan bangsa.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan
yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia
dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk da nisi serta cara-cara
pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya
watak,budi pekerti , dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang
diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar
untuk mengikuti pendidikan selanjutnya disekolah.
Dengan nada yang hampir sama dikatakan
dalam lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidik yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga
dikatakan lingkungan utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah
dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak
adalah dalam keluarga. Dengan kata lain, keluarga mempunyai kedudukan yang
sangat fundamental dan primer dalam menentukan kepribadian individu lainya.
Membangun keluarga yang harmonis
bukanlah perkara semudah membalik telapak tangan. Diperlukan pengetahuan serta
pemahaman yang cukup untuk bisa mewujudkannya, karena berkeluarga berarti
menyatukan manusia yang berlanan jenis, berlainan watak, karakter, serta
kepribadian. Pembentukan keluarga pada dasarnya berfungsi u tuk menyatukan
perbedaan-perbedaan tersebut dengan maksud supaya menciptakan kehidupan yang
tenang dan memperkokoh tali persaudaraan.
Jika dilihat dari fenomena belakangan
ini, banyak dimedia cetak maupun elektronik yang memberitakan tentang keluarga
yang berantakan, hubungan yang buruk antara anak dengan orang tua, serta
keluarga yang broken home. Sebenarnya masih banyak lagi berita yang
memberitahukan tentang kondisi keluarga yang berantakan saat ini, bahkan dalam
acara-acara criminal di stasiun televise hamper selalu ada saja berita tentang
pembunuhan, perkosaan tehadap anak kandung, menganiaya anak sendiri , ataupun
anak yang memperkarakan orang tua kandung. Hal tersebut menggabarkan betapa
banyaknya keluarga yang tidak mampu menjalankan fungsi dari keluarga itu
sendiri.
1.2
Rumusan masalah
1.
Bagaimana tinjauan ilmu pendidikan islam tentang pendidikan agama
dalam keluarga?
2.
Bagaiamana agar kita bisa melindungi keluarga kita dari api neraka?
3.
Menjelaskan tentang apa surat al- furqan ayat 74?
1.3
Tujuan penulisan
1.
Tinjauan ilmu pendidikan islam tentang pendidikan agama islam dalam
keluarga.
2.
Penjelasan mengenai surat
at-tahrim ayat 6.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keluarga tumpuan harapan QS. At-Tahrim, 66: 6
Keluarga merupakan wahana yang mampu menyediakan kebutuhan biologis
anak, dan sekaligus memberikan pendidikannya sehingga menghasilkan pribadi-pribadi
yang dapat hidup dalam masyarakat sambil menerima dan mengolah serta mewariskan
kebudayaanya. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan bersifat alamiah yang
dipersiapkan untuk menjalani tingkatan-tingkatan perkembangan untuk memasuki
duni orang dewasa. Karenanya keluarga harus diselamatkan dan terjaga
kesakinahnya guna menjaga keberlangsungan pendidikan anak, dan masa depan semua
anggota keluarga. Sebagaimana firman Allah surat at-tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
‘’Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan’’.
Pada ayat diatas
terdapat kata qu anfusakum yang berarti buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang
datangnya siksaan api neraka dengan cara menjauhkan dari perbuatan maksiat.
Memperkuat diri agar tidak mengikuti hawa nafsu, dan senantiasa taat
menjalankan perintah Allah. Selanjutnaya kata wa ahlikum maksudnya adalah
keluargamu yang terdiri dari istri, anak, saudara, kerabat, pembantu, budak,
diperintahkan kepada mereka agar menjaganya dengan cara memberikan bimbingan,
nasehat, dan pendidikan kepada mereka. Perintahkan mereka untuk melaksanakannya
dan membantu mereka dalam merealisasikannya. Bila kita ada yang melihat mereka
berbuat maksiat kepada Allah maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan
kewajiban setiap muslim, yaitu mengajarkan orang yang berada dibawah tanggung jawabnya,
segala sesuatu yang telah diwajibkan dan dilarang oleh Allah.
Tujuan pendidikan
dalam keluarga menurut Ahmad Tafsir adalah agar anak mampu berkembang secara
maksimal. Itu meliputi seluruh aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani, akal
dan rohani. Tujuan lain adalah membantu sekolah atau lembaga kursus dalam
mengembangkan pribadi anak didiknya. Dala hal ini yang bertindak sebagai
pendidik dala pendidikan keluarga adalah ayah, ibu, anak serta semua orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak, naun yang paling bertanggung
jawab adalah ayah dan ibu. Sedangkan yang menjadi peserta didik dalam keluarga
adalah adalah anak. Dalam proses pendidikan rumah tangga atau keluarga. Dalam
proses pendidikan rumah tangga atau keluarga diibaratkan suatu kerajaan kecil.
Sang ayah bertindak sebagai penguasa dilandasi dengan cinta kasih dan sayang
sehingga dapat dirasakan manisnya kehidupan dan perdamaian. Sang ibu mengurus
dan mengatur, menjadikan rumah tangga itu sebagai pelabuhan yang teduh, tenang
dan tempat peristirahatan yang indah dan menarik untuk seluruh anggota keluarga
baik diwaktu suka maupun duka. Lalu keduannya mendidik anak-anaknya dengan
pendidikan islmai yang berisi pendidikan ketauhidan (akidah), akhlak, muamalah
dan ibadah. Itulah gambaran rumah yang baik bagaikab surge, seperti yang
dilukiskan oleh Nabi Saw ‘’baitii jannatii (rumahku surgaku)’’.
Dalam suasana peristiwa yang terjadi di rumah tangga Nabi Muhammad
Saw, seperti yang di uraikan pada ayat tersebut untuk memberika tuntuna kepada
kaum beriman bahwa: ‘’Hai orang- orang yang beriman, peliharalah dirimu antara
lain dengan meneladani Nabi Muhammad Saw dan peliharalah juga keluargamu yakni
istri, anak- anak dan seluruh yang berada dibawah tanggung jawabmu dengan
membimbing dan mendidik mereka agar semua terhindar dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia- manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain yang
dijadika berhala- berhala. Diatasnya yakni yang menangani neraka itu dan
bertugas menyiksa penghuni- penghuninya adalah malaikat- malaikat yang kasar
hati dan perlakuannya, yang keras- keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas
penyiksaannya, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan
kepada mereka sehingga siksa yang mereka jatuhkan – kendati mereka kasar- tidak
kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai
dengan dosa dan kesalahan masing- masing penghuni neraka dan mereka juga
senantiasa dan dari saat ke saat mengerjakan dengan mudah apa yang
diperintahkan Allah kepada mereka. Dalam penyiksaan itu, para malaikat tersebut
senantiasa juga berkata: Hai orang- orang kafir yang enggan mengikuti tuntuna
Allah dan Rasulnya, janganlah kamu mengemukakan uzur yakni dalih untuk
memperingan kesalahan dan siksa kamu pada hari ini. Karena ini bukan lagi
masanya untuk memohon ampun atau berdalih, ini adalah masa jatuhnya sanksi,
sesungguhnya kamu saat ini hanya diberibalasan sesuai apa yang kamu selalu
kerjakan dahulu waktu di dunia.
ayat tersebut juga menggambarkan mengenai dakwah dan pendidikan.
Walapun ayat tersebut secara redaksional tertuju pada kaum pria ( ayah), tetapi
itu bukan berarti tertuju pada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan
lelaki sebagaimana ayat-ayat yang serupa ( misalnya ayat yang memerintahkan berpuasa)
yang tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua
bertanggung jawab terhadap anak- anak dan juga pasangan masing- masing
sebagaimana masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Ayah atau ibu sendiri
tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai- nilai
agama serta dinaungi oleh hubungan yang harmonis. Bahwa
manusia menjadi bahan bakar neraka, dipahami oleh thabathaba’i dalam arti
manusia terbakar dengan sendirinya. Malaikat yang disifati dengan ghiladz
(kasar) bukanlah dalam arti kasar jasmaninya sebagaimana dalam beberapa kitab
tafsir, karena malaikat adalah makhluk- makhluk halus yang tercipta dari
cahaya. Atas dasar ini, kata tersebut harus dipahami dala arti kasar
perlakuannya atau ucapannya. Mereka telah diciptakan Allah khusus menangani
neraka. ‘’Hati’’ mereka tidak iba atau tersentuh oleh rintisan, tangis atau
permohonan belas kasih, mereka diciptakan Allah dengan sifat sadis, dan kerena
itulah maka mereka syidadun (keras-keras) yakni makhluk- makhluk yang keras
hatinya dan keras pula perlakuannya.
Tafsiran surat at- tahrim
وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
‘’ Yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu’’ Waqud
artinya bahan bakarnya yang dimasukkan kedalamnya yaitutubuh-tubuh anak adam.
Walhijarah artinya batu, menurut suatu pendapat yang dimaksud dengan batu
adalah berhala-berhala yang dahulunya dijadikan sesembahan.
عَلَيْهَا
مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ
‘’ Penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, yang keras’’. Yakni
watak mereka yang kasar da telah dicabut dari hati mereka rasa belas kasihan
terhadap orang- orang yang kafir kepada Allah. Mereka juga keras, yakni bentuk
rupa mereka sangat keras, dan berpenampilan sangat mengerikan. Ibnu Hakam
mengatakan bahwa apabila permulaan ahli neraka , maka mereka menjumpai pada
pintunya empat ratus ribu malaikat penjaganya, yang muka mereka tampak hitam
dan taring mereka kelihatan hitam legam. Allah telah mencabut dari hati meraka
rasa kasih sayang, tiada kasih dalam hati seorang pun dari mereka. Seandainya
diterbangkan seekor burung dari pundak seseorang dari mereka selama dua bulan
terus menerus, maka masih belum mencapai pundak yang lainnya. Kemudian di pintu
itu mereka menjumpai Sembilan belas malaikat lainnya, yang lebarnya sama dengan
perjalanan tujuh puluh musim gugur. Kemudian mereka dijerumuskan dari satu
pintu ke pintu lainnya selama lima ratus tahun, dan pada tiap-tiap pintu neraka
jahanam mereka menjumpai hal yang semisal dengan apa yang telah mereka jumpai
pada pintu pertama, hingga akhirnya sampailah mereka ke dasar neraka.
لا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yangdiperintahkan Maksudnya
apapun yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka, maka mereka segera
mengerjakannya tanpa terlambat barang sekejap pun, dan mereka memiliki
kemampuan untuk mengerjakannya, tugas apapun yang dibebankan kepada mereka,
mereka tidak mempunyai kelemahan.
B.
Istri dan keturunan penyejuk hati .
QS. Al-Furqan, 25: 74
. وَالَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
‘’Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah
kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa’’. Kata
( قرّة
) qurrah pada mulanya berarti dingin. Yang dimaksud disini adalah
menggembirakan. Sementara ulama berpendapat bahwa air mata yang mengalir dingin
menunjukkan kesedihan. Kerena itu, pada masa lalu, dimana gadis- gadis masih
malu menunjukkan perasaan atau kesedihannya menerima pinangan calon suami, para
wali menemukan indicator kesedihan atau penolakannya melalui air matanya. Bila
dingin, maka itu berarti ia bergembira menerima pinangan, dan bila hangat maka
itu tanda penolakan. Ada juga yang berpendapat bahwa
masyarakat mekah pada umumnya merasa sangat terganggu dengan teriknya panas
matahari dan datangnya musim panas, Sebaliknya mereka menyambut gembira
kedatangan musim dingin. Ayat
ini membuktikan bahwa sifat hamba- hamba
Allah yang terpuji itu tidak hanya terbatas pada upaya menghiasi diri
dengan amal- amal terpuji, tetapi juga memberi perhatian kepada keluarga dan
anak keturunan, bahkan masyarakat umum.
Doa mereka itu, tentu saja dibarengi dengan usaha mendidik anak dan keluarga
agar menjadi manusia- manusia terhormat, karena anak dan pasangan tidak dapat
menjadi penyejuk mata tanpa keberagaman yang baik, budi pekerti yang luhur
serta pengetahuan yang memadai. Kata
( إمام)
imam terambil dari kata ( أمّ - يؤمّ ) amma- ya’umun yang
berarti menuju, menumpu atau meneladani. Dari akar kata yang sama lahir antara
lain kata umm yang berarti ibu dan imam yang artinya pemimpin, karena keduanya
menjadi tauladan, tumpuan pandangan dan harapan. Ada juga yang berpendapat
bahwa kata imam pada mulanya berarti cetakan, seperti cetakan untuk membuat
sesuatu yang serupa bentuknya dengan cetakan itu. Dari sini, kemudia kata imam
diartikan teladan.
Thahir ibn Asyur mengamati bahwa
sifat- sifat yang disandang oleh hamba- hamba ar- Rahman itu terdiri dari
emapat sifat pokok, yaitu: Pertama,
berkaitan dengan menghiasi diri dengan kesempurnaan agama yaitu yang diuraikan
oleh ayat 63 yakni yang berjalan diatas bumi. Kedua, berkaitan dengan keterbebasan
dari kesesatan kaum musyrikin, yaitu: tidak menyembah tuhan yang lain
bersama Allah. Ketiga,
berkaitan dengan istiqomah atau konsisten melaksanakan syariat islam, yaitu
yang dilabangkan oleh ayat 64,67, tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dengan haq dan tidak berzina (ayat 68)
sampai dengan penggalan pertama ayat 72 yakni orang yang tidak bersaksi
palsu. Keempat, berkaitan dengan peningkatan kualitas
kesalehan dala kehidupan dunia ini, yaitu yang dikandung oleh ayat 74
menyangkut pasangan hidup dan anak keturunan serta keteladanan bagi orang-
orang yang bertaqwa. Agaknya Ibn Asyur tidak menyebut
sifat dan apabila mereka melewati al- laghw, mereka melewati(nya) denga menjaga
kehormatan, karena ini dapat dimasukkan dalam sifat pertama menyangkut
penghiasan diri. Walaupun penulis lebih senang bila ayat tersebut dipilih
sebagai contoh karena kadungannya, lebih umum, sehingga dapat mencakup
kandungan ayat tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada
surat at- tahrim ayat 6 menjelaskan Bahwa manusia menjadi bahan bakar neraka,
dipahami oleh thabathaba’i dalam arti manusia terbakar dengan sendirinya.
Malaikat yang disifati dengan ghiladz (kasar) bukanlah dalam arti kasar
jasmaninya sebagaimana dalam beberapa kitab tafsir, karena malaikat adalah
makhluk- makhluk halus yang tercipta dari cahaya. Atas dasar ini, kata tersebut
harus dipahami dala arti kasar perlakuannya atau ucapannya. Mereka telah
diciptakan Allah khusus menangani neraka. ‘’Hati’’ mereka tidak iba atau
tersentuh oleh rintisan, tangis atau permohonan belas kasih, mereka diciptakan
Allah dengan sifat sadis, dan kerena itulah maka mereka syidadun (keras-keras)
yakni makhluk- makhluk yang keras hatinya dan keras pula perlakuannya.
Ayat ini membuktikan bahwa sifat hamba- hamba
Allah yang terpuji itu tidak hanya terbatas pada upaya menghiasi diri
dengan amal- amal terpuji, tetapi juga memberi perhatian kepada keluarga dan
anak keturunan, bahkan masyarakat umum.
Doa mereka itu, tentu saja dibarengi dengan usaha mendidik anak dan keluarga
agar menjadi manusia- manusia terhormat, karena anak dan pasangan tidak dapat
menjadi penyejuk mata tanpa keberagaman yang baik, budi pekerti yang luhur
serta pengetahuan yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Anis, Muhammad.2012.tafsir
ayat- ayat pendidikan. Yogyakarta: Mentari pustaka.
Mustafa, Ahmad
Al maraghi.1986. tafsir al maraghi. Semarang;.cv.toha putra.
Rifai, H.
Moh.2004. terjemah dan tafsir al-qur’an. Semarang; Bina putra.
Thoha,
chabob.1996. kapita selakta pendidikan islam.yogyakarta: pustaka pelajar
Tjiptoyuwono,
soemadi. 1995.mengungkapkan keberhasilan pendidikandala keluarga. Surabaya:
PT.Bina ilmu
Ulwan, Abdullah
Nasih. 1981.pedoman anak pendidikan dalam islam. Semarang: CV.As.syifa
REFERENSI
BIOGRAFI
Nama : Nur lita putri mawadah
Tempat, tanggal
lahir : Pekalongan, 20 Mei 2000
Alamat : Desa
getas kecamatan wonopringgo kabupaten pekalongan
Riwayat
pendidikan : Mi YMI Wonopringgo 05
Mts Ymi Wonopringgo
Ma Hasbullah karanganyar
Hobi : Membaca
AJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
BalasHapusgampang menangnya dan banyak bonusnya :)
ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)
Bagus, manfaat kak
BalasHapusDid you realize there's a 12 word phrase you can communicate to your partner... that will induce intense feelings of love and impulsive attraction to you deep within his chest?
BalasHapusThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, admire and care for you with his entire heart...
===> 12 Words That Trigger A Man's Desire Instinct
This impulse is so built-in to a man's genetics that it will make him work better than ever before to love and admire you.
As a matter of fact, triggering this dominant impulse is absolutely important to having the best possible relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately notice him open his mind and heart to you in a way he haven't experienced before and he will identify you as the only woman in the universe who has ever truly attracted him.
If you're attempting to burn fat then you need to jump on this brand new custom keto diet.
BalasHapusTo design this keto diet, licensed nutritionists, fitness trainers, and top chefs have united to develop keto meal plans that are useful, decent, price-efficient, and delightful.
Since their grand opening in early 2019, 1000's of individuals have already remodeled their body and health with the benefits a professional keto diet can give.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-proven ones offered by the keto diet.