Laman

new post

zzz

Selasa, 21 Februari 2012

kelas A makalah 2 : menjaga kehormatan dan fungsi masjid

power point 
makalah 
resume

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah        : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: Muhammad Hufron M.S.I

Menjaga Kehormatan dan Fungsi Masjid

Disusun Oleh:
NADLIFATUL ULYA
2021110003
KELAS A


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)PEKALONGAN
2012

 
BAB I
PENDAHULUAN
Masjid merupakan tempat untuk bersujud. Dan fungsi masjid sebagai tempat khusus untuk melakukan aktivitas ibadah, sebagai lembaga pendidikan islam yaitu: mendidik anak untuk tetap beribadah kepada Allah SWT, menanamkan rasa cinta kepada ilmu pengetahuan dan menanamkan solidaritas sosial, serta menyadarkan hak-hak dan kewajiban sebagai insan pribadi, sosial dan warga negara dan lain sebagainya.












BAB II
MENJAGA KEHORMATAN DAN FUNGSI MASJID
A.    Hadits
عـن انس بن ملك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: يأتي علي الناس زما ن يتحلقون في مسا جدهم وليس همتهم إلا الدنيا ليس لله فيهم حاجة فلا تجا لسوهم.
(رواه الحاكم فى المستد رك,وقال:هذا حد يث صحيح الإسناد ولم يخرجا ه)
B.     Terjemah
“Dari Anas bin malik ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: Akan datang bagi manusia suatu masa dimana orang-orang duduk melingkar (khalaqoh) di dalam masjid mereka, akan tetapi tujuan mereka hanya untuk dunia, Allah tidak butuh terhadap mereka maka janganlah engkau ikut duduk bersama mereka”.(HR Al-Hakim )

C.     Mufradat(kata-kata penting)
زمان        : Masa atau waktu
يتحلقون     :Duduk melingkar
همتهم        :Tujuan mereka
الدنيا         :Dunia
حاجة        :Butuh
تجالسوهم   :Duduk bersama mereka
D.    Keterangan Hadits
الهمة اى الهوى
     Yang di maksud dengan الهمة (keinginan) adalah الهوى (keinginan yang berdasarkan nafsu) di hadits ini di singgung bahwa akan datang suatu masa bahwa orang-orang duduk melingkar atau berdiskusi untuk membicarakan tentang kemaslahatan umat ataupun hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan lainnya. Tapi agar mereka bisa mendapatkan dunia (meraup materi).

E.     Biografi Rowi
Anas bin Malik bin Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Dia termasuk kerabat Rasulullah dari jalur istri. Ia juga muridnya, pengikutnya dan sahabat yang terakhir meninggal dunia.[1]
Ia adalah pambantu Rasulullah. Dan ia juga termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits darinya. Ibunya adalah Ummu Sulaim Malikah binti Milhan bin Kholid bin Zaid bin Harom, istri Abi Tholhah Zaid bin Sahl Al Ansori. Ketika nabi saw datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun. Dan ketika itu juga, ibunya datang kepada nabi saw dan berkata kepadanya: "Ini adalah Anas anak yang pandai yang akan menjadi pembantumu". Maka nabi pun menerimanya.
Ia lahir ketika Rasul datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun, dan ketika beliau wafat Anas berumur 20 tahun. Jadi Anas lahir 10 tahun sebelum tahun hijriyah atau bertepatan dengan tahun 612  Masehi. Ibunya juga seorang yang pandai dan telah masuk Islam, sehingga Anas pun dari kecil telah memeluk agama Islam.
Rasulullah saw. memberikan gelar kepadanya dengan Abu Hamzah (Singa). Dan ia adalah seorang Mufti, Qori, Muhaddits, Perowi Islam.

F.      Hadits Pendukung
ان رسول الله صلي الله عليه وسلم بينما هو جالس في المسجدوالناس معه إذأقبل ثلا ثة نفر,فأقبل اثنان الى رسول الله صلي الله عليه وسلم وذهب واحد,قال فوقفاعلى رسول الله صلي الله عليه وسلم فأما أحدهمافرأى فرجة فىي الحلقة فجلس فيها,وأما الاخر فجلس خلفهم,وأماالثالث فأدبرذاهبا فلما فرغ رسول الله صلي الله عليه وسلم قال: ألاأخبركم عن النفر الثلا ثة: أماأحدهم فأوى إلى الله فاواه الله وأما الاخر فاستحياالله منه وأماالاخرفأعرض فاعرض الله عنه (رواه الخمسةإلاأباداود)
G.    Terjemah
“Bahwa ketika Rasulullah SAW, sedang duduk di dalam masjid di kelilingi oleh para sahabatnya, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Dua orang diantaranya datang menghadap kepada Rasul, sedangkan yang satunya pergi. Keduanya lalu berhenti dihadapan Rasul SAW salah seorang diantaranya melihat tempat duduk yang kosong pada khalaqoh lalu ia duduk di tempat itu, dan yang duduk di belakang mereka. Dan orang yang ketiga berbalik lalu pergi. Setelah Rasulullah SAW selesai(dari pembicaraannya dan ketiga orang tadi sudah pergi) lalu beliau bersabda(kepada para sahabatnya): ingatlah, aku akan menceritakan kepada kalian tentang ketiga orang tadi, ada pun salah satu diantaranya mereka, ia belindung kepada Allah, maka Allah memberinya tempat perlindungan. Sedangkan orang yang kedua ia merasa malu, maka Allah pun merasa malu berhadapnya. Dan orang yang ketiga ia berpaling(dari Allah) maka Allah pun berpaling pula darinya”.(HR Khamsah kecuali Abu Daud)[2]
H.     Keterangan Hadits Pendukung
Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang mengajarkan Al-Qur’an dan dzikir serta amal ketaatan lainnya. Pada saat itu beliau SAW dikelilingi oleh para sahabat yang sedang mendengarkan ajarannya, tiba-tiba muncullah tiga orang, dua orang diantaranya ikut bergabung dengan khalaqah Nabi SAW. Sedangkan yang satu orang pergi tidak ikut bergabung.
Fa-awaalu, memberikan perlindungan, maka yang dimaksud Allah memberinya pahala karena ia mau duduk bergabung kedalam majelis ilmu,yaitu dengan melimpahkan rahmat dan keridaanm kepadaNya. Lafadz awaa dengan alif yang di baca pendek, kebanyakan di pakai dalam fiil lazim, dan aawaa dengan alif yang dibaca panjang, kebanyakan dipakai dalam fiil muta’addi. Lafadz ini dikaitkan kepada Allah SWT dengan maksud ungkapan kinayah, karena jika diartikan menurut makna lahiriahnya merupakan suatu hal yang mustahil bagi sifat Allah yang maha suci dan semua tempat. Mengingat hal tersebut maka makna yang dimaksud adalah kesimpulannya, yaitu meliputi dengan rahmat dan keridaan-Nya. Demikian pula makna yang dimaksud pada lafadz berikutnya, yaitu lafadz fastahya minhu dan fa-a’radha’anhu.
Sedangkan orang yang kedua ia merasa malu terhadap Nabi SAW karena itu maka ia duduk dibelakang mereka tidak mau duduk berdesak-desakan di majelis Nabi SAW yang mulia itu.
Allah pun merasa malu terhadapnya, maksudnya Allah tidak mau menyiksanya(kelak di akhirat) bahkan memperlakukannya dengan lemah lembut dan melimpahkan kebaikan kepadanya.
Dan orang yang ketiga berpaling dari majelis Nabi SAW maka Allah pun berpaling darinya, maksudnya Allah murka terhadapnya dan akan memberinya balasan yang setimpal.
I.       Aspek Tarbawi
Masjid merupakan rumah Allah yang suci,dimana masjid tersebut digunakan sebagai tempat ibadah kepada Allah. Pada mulanya masjid merupakan sentral kebudayaan masyarakat islam, pusat organisasi kemasyarakatan dan pusat pemukiman(community center), serta sebagai tempat ibadah dan  i’tikaf.[3] Masjid juga memegang peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan islam, karena itu masjid atau surau merupakan sarana pokok dan mutlak keperluannya bagi perkembangan masyarakat islam. Oleh karena itu masjid harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin. Karena kehormatan masjid sangatlah penting.
Dan Fungsi masjid itu sendiri meliputi:
Ø  Masjid sebagai tempat ibadah
Ø  Masjid sebagai lembaga pendidikan islam
Ø  Masjid sebagai tempat kegiatan dalam penyelenggaraan urusan umat islam dan tempat mengadakan sesuatu majlis perayaan yang berkaitan dengan agama islam.
Ø  Masjid sebgai tempat pusat dakwah atau penyebaran agama islam dan lain-lain.[4]
Aspek tarbawi dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
·         Di dalam masjid janganlah berdiskusi tentang hal duniawi
·         Di dalam masjid tidak boleh melakukan transaksi jual beli
·         Ketika akan masuk masjid hendaklah kita menjaga sikap dan perilaku kita.





BAB III
PENUTUP
            Masjid merupakan tempat ibadah dan rumah Allah yang harus dijaga kesuciannya. Masjid juga mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sekarang berbagai kegiatan lain dalam rangka memfungsikan masjid sebagai”islamic centre”.















DAFTAR PUSTAKA
Ali Nashif. Syekh Mansyur. 1993. Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah SAW Jilid  1. Bandung: CV Sinar Baru.
Al-Bugha. Musthafa Dieb. Dkk. 2008. Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi. Jakarta:Al-Kautsar.
Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mujib. Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Kencana



       













[1] Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha dan Syaikh Muhyiddin, Syarah Hadits Arbai’in Imam Nawawi(Jakarta:al kaustar,2008) hlm. 125
[2] Syekh Mansyur Ali Nasyif, Mahkota Pokok-pokok Hadits Rasulullah SAW Jilid 1(Bandung: CV Sinar Baru, 1993) hlm. 142
[3] Dr. Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta: Kencana, 2006)hlm. 231
[4]Drs. Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1999)hlm. 135

72 komentar:

  1. upaya apa yang harus kita lakukan sebagai hamba Allah ketika berada dalam rumah Tuhannya sehingga bisa membuat kita serasa bertemu langsung dan membuat hati tentram ????????


    Barirotul Izza (2021110004)
    kelas A

    BalasHapus
    Balasan
    1. Upaya yang harus kita lakukan apabila kita akan memasuki rumah Allah adalah kita harus meluruskan niat kita dulu, apa c yang ada dalam hati kita?niat kita sudah benar atau belum ketika kita akan menyembah Allah dan berada dirumah Allah SWT. Kalau pertama niat kita sudah benar, tulus dan ikhlas maka langkah demi langkah yang kita lalui itu mendapatkan pahala. Setelah kita meluruskan niat,maka hati dan fikiran kita akan terfokus pada Allah, serasa kita itu berhadapan langsung dengan Allah Swt dan hati kita merasa nyaman dan tentram. Ya memang kita sebagai orang awam masihlah sulit dalam hal seperti itu, tetapi setidaknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk selalu meluruskan niat kita dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Ingat-ingat innamal a’maalu binniat.

      Hapus
  2. Nurul Maulidah (2021110039_A)Selasa, 21 Februari 2012 pukul 15.46.00 WIB

    Bagaimana cara kita mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bentuk sayang kita kepada rumah Tuhan-Nya (masjid) sebagai wujud rasa syukur atas apa yang telah diberikannya??

    Nama : Nurul Maulidah
    NIM : 2021110039

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengaplikasikannya, dengan kita selalu menjaga dan merawat rumah Allah dengan ikhlas dan ridho serta meramaikan rumah Allah dengan hal-hal yang positif dan berbau islami itu merupakan bentuk syukur kita kepada Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita. Di samping itu dengan kita bertaqwa kepada Allah yaitu menjalankan semua perintah Nya dan menjauhi semua laranganNya itu merupakan wujud kita sebagai hamba yang mengabdi kepada Allah atau Tuhannya.

      Hapus
  3. Terkadang banyak masjid masjid megah tetapi jarang ada penghuni atau jamaahnya karena mungkin mereka memilih beribadah dirumah, bagaimana meningkatkan rasa senang atau tertarik agar senantiasa rumah Allah ramai oleh umat muslim untuk beribadah ??

    Nama : Irma Hardika Saputri
    Nim : 2021110010
    Kelas: A

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang benar di zaman sekarang ini realitanya sudah seperti itu. Dan zamannya juga sudah zaman akhir mbk. Menurut saya cara meningkatkan rasa senang atau tertarik dengan rumah Allah itu tergantung pada individu itu sendiri. Tidak usah melihat orang lain, kita mencermin diri kita sendiri, apakah kita sebagai hamba Allah sudah senantiasa selalu senang mengunjungi rumah Allah mbk??
      Disamping itu untuk menarik minat orang-orang agar mau berdatangan ke rumah Allah dengan cara mengadakan kegiatan pengajian rutin atau kegiatan keagamaan lainnya.

      Hapus
  4. Fungsi masjid adalah sebagai tempat ibadah dan tempat yang suci, menurut anda apa hukumnya jika masjid digunakan untuk tidur ??

    Nama : Nadirotul Asroriyah
    Nim : 2021110020
    Kelas: A

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fungsi masjid adalah sebagai tempat ibadah dan tempat yang suci. Adapn mngnai Tdur d masjd mgkn kurng sopan sbab msjd adlh t4 utk ibdh kpd Allah,tapi kalo tritudr bukanlh suatu larangan,krna trtidr beda dg tidur,,,tritudr brati tak sngja ia tdur (klo sblm ia trtdur sdg dzkir gpp donk,,,,ya to??) nhah klo sngja tdur d msjd gmna? Niatny sja mau tdur ya jlas gk boleh donk,,,klo mau tdur d rmh aja kaleeee,,,,hehe,,,," .

      Hapus
  5. NUR KHOLIS (2021110014)
    KELAS A

    Bagaimana sikap anda menanggapi fenomena yang terjadi sekarang ini, satu kasus menjadikan masjid sebagai tempat mesum / berzina?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaghfirullah...yang pastinya saya sangat sedih dan kecewa. Sudah tau masjid itu rumah Allah, kok malah dijadikan tempat untuk berzina. Terlaknat orang yang berzina di dalam rumah Allah. Perilakunya aja sudah berdosa truz melakukannya di rumah Allah..na’udzubillahi mindzalik.

      Hapus
  6. Istighotsah
    (2021110372)
    kelas A
    jika suatu saat, kita dengar dan melihat sekelompok orang yang sedang berdiskusi hal duniawi di masjid, karena Lupa atau ketidak tahuan mereka, Tindakan apa yang sebaiknya kita lakukan? yang kesannya tidak menggurui atau membuat mereka tersinggung.

    BalasHapus
  7. FAQIHUDIN (2021110036)
    KELAS A
    jika melihat fungsi masjid yang sebenarnya,dan kita bandingkan dengan keadaan masjid saat ini, maka kita akan sadar bahwa perhatian kita terhadap pemakmuran dan pemanfaatan masjid masih jauh dari harapan. kita masih setengah hati memikirkan masjid dan pikiran kita masih sering menerawang menjauhi serambi masjid.
    bagaimana caranya agar fungsi masjid yang sebenarnya benar benar terlaksana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang benar melihat fungsi masjid yang sebenarnya dibandingkan dengan keadaan masjid saat ini, sangat jauh dari harapan fungsi masjid itu sendiri. Dan cara agar fungsi masjid benar-benar dapat terealisasi yaitu dibutuhkannya kesadaran individu, untuk bisa merealisasikan fungsi masjid yang sebenarnya.

      Hapus
  8. mengapa masih banyak orang yang menyapelakan suara adzan ketika mereka berada didalam masjid? apa yang mennyebabkan hilangnya kesadaran akan seruan Ilahi??

    Nama: Nailu Zulfa Chusna
    Nim:2021110017

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melihat realita sekarang ini memang banyak orang yang menyepelekan suara adzan karena itu sebagai tanda-tanda zaman akhir, disamping itu juga ada penyebab lain diantaranya kuman(kurang iman), kurangnya kesadaran dalam memahami arti kalimat dalam adzan

      Hapus
  9. melihat realita sekarang ini banyak orang yang beranggapan bahwa di masjid banyak yang melakukan tindak pencurian,dan banyak orang yang tidak nyaman pada saat melakukan ibadahnya karena takut harta bendanya hilang seperti sandal,helm maupun kendaraan.dimana letak kehormatan masjid kalo melihat realita yang seperti itu,bagaimana tanggapan pemakalah mengenai hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar memang realitanya seperti itu. Maka dari itu solusi dari permasalahan tersebut diantaranya kita harus meluruskan niat ketika mendatangi masjid yaitu niat untuk beribadah kepada Allah sehingga akan meningkatkan jumlah jama’ah masjid karena mereka merasa nyaman.

      Hapus
  10. ARIF ISMANTO (2021110005)
    KELAS A
    melihat realita sekarang ini banyak orang yang beranggapan bahwa di masjid banyak yang melakukan tindak pencurian,dan banyak orang yang tidak nyaman pada saat melakukan ibadahnya karena takut harta bendanya hilang seperti sandal,helm maupun kendaraan.dimana letak kehormatan masjid kalo melihat realita yang seperti itu,bagaimana tanggapan pemakalah mengenai hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar memang realitanya seperti itu. Maka dari itu solusi dari permasalahan tersebut diantaranya kita harus meluruskan niat ketika mendatangi masjid yaitu niat untuk beribadah kepada Allah sehingga akan meningkatkan jumlah jama’ah masjid karena mereka merasa nyaman.

      Hapus
  11. VITTA PERMATASARI (2021110030)

    Bagaimana cara menghormati masjid???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara menghormati masjid diantaranya dengan mengaplikasikan fungsi masjid itu sendiri yang sudah saya paparkan dalam makalah antara lain: masjid sebagai tempat ibadah, masjid sebagai lembaga pendidikan islam dll.

      Hapus
  12. NURUL FAUIYAH 2021110023

    bagaimana jika masjid itu digunakan untuk mawaris atau sejenisnya sedangkan masjid itu adalah tempat yang harus dihormati..???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya hal tersebut boleh-boleh saja dikarenakan marawis itu sendiri bertujuan untuk melantunkan sholawat-sholawat Nabi. Dan itu merupakan hal-hal yang positif untuk meramaikan masjid.

      Hapus
  13. pada saat ini banyak anak-anak yang sering menggunakan masjid bukan untuk beribadah,tetapi realitanya di dalam masjid itu mereke mengerjakan tugas bahkan ada yang berhias di dalam masjid,bagaimana pendapat anda menanggapi hal demikian,apakah mereka sudah termasuk menghirmati masjid?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengerjakan tugas, dimana tugas itu merupakan sebagian dari proses belajar yang pasti dilakukan oleh semua orang dalam menuntut ilmu, sehingga boleh-boleh saja kita mengerjakan tugas di masjid. Sedangkan masalah berhias di dalam masjid, saya pribadi dan kaum hawa pada umumnya juga melakukan hal yang sama yaitu berhias, akan tetapi tidak berlebihan dalam berhias hanya sekedarnya saja, misal menata kerudung agar terlihat rapi dan sopan.

      Hapus
  14. nadirotul asroriyah (2021110020)

    bagaimana hukum wanita yang sedang haid atau datang bulan berada di dalam masjid?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hukumnya HARAM sesuai dengan keterangan yang terdapat dalam kitab safinatun naja dan fathul qorib.

      Hapus
  15. Istikharoh ( 2021110037 )

    Bagaimana pendapat anda jika melihat suatu desa dimana rumah-rumah penduduknya lebih megah di bandingkan dengan masjid yang berada di kampung tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya itu merupakan suatu hal yang lumrah dikarenakan kurangnya kesadaran penduduk tersebut yang kurang mengetahui hakikat dan makna dari masjid itu sendiri

      Hapus
  16. IKRIMAH 2021110045

    bolehkah seorang wanita yang sedang datang bulan duduk atau masuk kedalam masjid..? jika diperbolehkan, apakah hal tersebut dapat mengurangi rasa hormat kita atau tidak, terkait dengan adab memasuki masjid itu..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hukum wanita haid masuk kedalam masjid adalah HARAM sesuai dengan keterangan yang terdapat dalam kitab safinatun naja dan fathul qorib.

      Hapus
  17. LUK LUK ULFA (2021110027)

    Upaya apa yang harus dilakukan agar kita bisa menjaga dan merawat kehormatan suatu masjid ? sedangkan banyak orang yang justu tidak menjaga
    dan merawat masjid dengan baik, seperti banyak yang membuang sampah sembarangan di sekitar masjid itu sendiri .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Upaya yang kita lakukan diantaranya membersihkan masjid dan lingkungan sekitar, selain itu dari kesadaran individu masing-masing ketika berada dilingkungan masjid atau di dalam masjid. Setidaknya individu yang mempunyai kesadaran ia akan menjaga masjid dengan tidak membuang sampah sembarangan.

      Hapus
  18. SAIPUL HAKIM (2021110047)
    KELAS A
    Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran kita, sehingga kita bisa menghormati dan memanfaatkan masjid sesuai fungsinya, yaitu untuk urusan akhirat bukan urusan duniawi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara menumbuhkan kesadaran kita:
      1.Dengan mempertebal keimanan kita diantaranya dengan senantiasa mengikuti pengajian rutin atau diskusi keagamaan.
      2.Dengan meminimalisir hawa nafsu kita agar selalu terkontrol.
      3.Selalu menggunakan rasio dan hati, sehingga dua-duanya itu benar-benar balance atau seimbang.

      Hapus
  19. LUK LUK ULFA (2021110027)

    Upaya apa yang harus dilakukan untuk menjaga dan merawat masjid dengan semestinya, sedangkan dilihat pada kenyataanya sekarang justru banyak orang yang mengkotori dan tidak menghormati masjid??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Upaya yang kita lakukan diantaranya membersihkan masjid dan lingkungan sekitar, selain itu dari kesadaran individu masing-masing ketika berada dilingkungan masjid atau di dalam masjid. Setidaknya individu yang mempu yai kesadaran ia akan menjaga masjid dengan tidak membuang sampah sembarangan.

      Hapus
  20. IKRIMAH 2021110045

    Bagaimana pendapat anda jika masjid digunakan untuk tempat bergurau (ngrumpi),,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaghfirullah.... niat nya saja sudah untuk ngrumpi (berguaru), itu jelas tidak boleh. sedangkan masjid itu sendiri kan sebagai tempat ibadah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan hakikat dan fungsi masjid.

      Hapus
  21. pada event tertentu seperti idul fitri sering kali banyak orang tua mengajak anaknya yang masih balita ke masjid sehingga mengganggu ketenangan jamaah lainnya dalam beribadah. bagaimana pendapat anda akan hal itu?

    BalasHapus
  22. SUBARIROH 2021110009

    pada event tertentu seperti idul fitri sering kali banyak orang tua mengajak anaknya yang masih balita ke masjid sehingga mengganggu ketenangan jamaah lainnya dalam beribadah. bagaimana pendapat anda akan hal itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Realitanya memang seperti itu, bahkan di desa saya juga demikian, hal ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan moral religius sejak dini kepada anak. Tetapi tidak dipungkiri hal tersebut menggangu ketenangan jama’ah lainnya maka solusinya yang membawa anak berjama’ah di shof bagaian belakang.

      Hapus
  23. DUWI KURNIAWATI 2021110029

    bagaimana jika seorang yang rumahnya dekat dengan masjid kemudian ia dengan sengaja sering menggunakan kamar mandi masjid untuk mandi dan buang air besar, padahal ia mempunyai kamar mandi sendiri dirumahnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya tindakan orang tersebut merupakan perilaku yang tidak terpuji. Sebaiknya orang tersebut mandi menggunakan kamar mandi dirumahnya sendiri itu lebih baik serta menjaga dari tindakan menggoshob air masjid.

      Hapus
  24. 1.apakah boleh fungsi masjid itu bukan hanya mengurusi hal-hal yang sakral dan fung yg anda sbutkan dlm makalh. tetapi lebih luas jangkaunya seperti
    a. masjid mengurusi permasalahan ekonomi umat islam
    b. masjid mengurusi permasalahan sosial umat islam
    c.masjid mengurusi permasalahn politik umat islam.
    2. berikan alasannya.

    BalasHapus
  25. m. ubaidi 2021110012
    1.apakah boleh fungsi masjid itu bukan hanya mengurusi hal-hal yang sakral dan fung yg anda sbutkan dlm makalh. tetapi lebih luas jangkaunya seperti
    a. masjid mengurusi permasalahan ekonomi umat islam
    b. masjid mengurusi permasalahan sosial umat islam
    c.masjid mengurusi permasalahn politik umat islam.
    2. berikan alasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masjid untuk mengurusi masalah ekonomi dan politik menurut saya tidak boleh dikarenakan itu merupakan suatu hal yang bersifat duniawi.
      Sedangkan masjid untuk mengurusi masalah sosial umat islam seperti ketika hari raya Qurban, pembagian daging qurban dilakukan disekitar masjid, menurut saya boleh-boleh saja karena untuk kemaslahatan umat banyak.

      Hapus
  26. bagaimana cara menjaga agar kehormatan masjid tetap terjaga?


    charisma indriyanti (2021110002)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara menjaga kehormatan masjid agar tetap terjaga diantaranya dengan mengaplikasikan fungsi masjid itu yang sudah saya paparkan dalam makalah antara lain: masjid sebagai tempat ibadah, masjid sebagai lembaga pendidikan islam dll.

      Hapus
  27. Rizqon Budi Santoso(202111033)

    melihat realita sekarang karena perbedaan pendapat ajaran (seperti ahmadiyah) ada beberapa masjid di rusak karena hal itu, bagaimana menurut tanggapan anda?????? jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang kita ketahui aliran ahmadiyah merupakan aliran baru yang mengakui adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Kita harus ingat bahwa Negara kita adalah Negara demokrasi yang menjunjung tinggi warga negara nya untuk memeluk suatu agama atau kerpercayaan sesuai dengan keyakinan hati nuraninya. Maka dari itu kita tidak boleh main hakim sendiri terhadap pengikut aliran lain, selama aliran tersebut tidak mengganggu atau mengusik ketentraman umat kita. Terlebih lagi sampai merusak tempat ibadah atau sarana lain milik pemerintah gara-gara untuk melampiaskan kekesalan kita. Kiat harus punya sikap solidaritas antar umat beragama.

      Hapus
  28. Slamet Uripah (2021110025)
    Kelas A

    Di dalam masjid dilarang membicarakan hal dunia, tetapi kebanyakan dari mereka jusru membicarakan tentang hal duniawi ketika di masjid, Bagaimana tanggapan anda mengenai hal itu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fenomena seperti itu sering kita jumpai. Memanglah sulit kita bisa merealisasikan fungsi masjid itu sendiri secara maksimal, karena itu dibutuhkan suatu kesadaran dan keikhlasan yang tumbuh dari hati kita masing-masing. Dan tangapan saya mengenai hal itu berarti orang tersebut belum merealisasikan fungsi masjid itu sendiri, ya jelas tidak boleh kan membicarakan hal duniawi di dalam masjid kan sesuai dengan hadis Nabi yang telah saya paparkan di makalah.

      Hapus
  29. Rizki Handayani (2021110040)
    kelas A

    Apakah masjid yang digunakan sbg pusat kegiatan masyarakat spt beristirahat bagi musafir, mkan, tidur, dsb, akan mengurangi kehormatan masjid itu sendiri sbg rumah Allah?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fenomena seperti ini sering kita jumpai, terutama ketika bulan ramadhan tiba. Banyak musafir yang mampir ke masjid sekedar untuk beristirahat dan berteduh. Menurut saya beristirahat di masjid itu boleh-boleh saja asalkan diniati untuk I’tikaf, terlebih lagi selama ramadhan kita kan disunahkan untuk memperbanyak amal ibadah sunah sperti I’tikaf di masjid.
      Sedangkan makan dan tidur di masjid merupakan perbuatan yang tidak pantas dilakukan, kalau kita merasa lapar harusnya kita pergi ke warung makan bukannya ke masjid. Kalau kita bawa bekal makanan dari rumah harusnya kita buka dan makan bekal kita di tempat lain tidak di masjid. Begitu juga kalau kita mengantuk sebaiknya kita pulang ke rumah dan tidur dirumah, bukannya lebih enak dan nyaman tidur di rumah kita sendiri dari pada dimasjid, karena disamping tidak ada yang mengganggu juga lebih leluasa tidur di rumah kita sendiri.

      Hapus
  30. Eliya Sri Aisah (2021110046)Rabu, 22 Februari 2012 pukul 19.39.00 WIB

    bagaimana cara menjaga masjid agar tetap terjaga kehormatannya akan tetapi banyak orang yang memanfaatkan sebagai pekerjaan mereka ???jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. melihat realita sekarang ini,banyak orang yang salah menafsirkan makna dan hakikat masjid sehingga mereka yang terjun kedalam kepengurusan masjid beranggapan bahwa kedudukannya sebagai pengurus masjid dijadikan sebagai lahan pekerjaan. hal ini jelas bertentangan dengan fungsi masjid itu sendiri serta termasuk tindakan yang tidak menghormati masjid.

      Hapus
  31. Nur islamiyah 2021110034
    bagaimana menurut anda jika ada orang yang berbincang" dalam masjid ttg urusan duniawi bahkan mereka membicarakan aib orang lain, apakah orang tersebut bisa dikatakan tidak menjaga kehormatan masjid??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Astaghfirullah….
      Berbincang-bincang membicarakan aib atau kejelekan orang lain merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Apalagi jika perbuatan tersebut dilakukan didalam masjid hal ini sangat berlawananan dengan fungsi masjid itu sendiri. Disamping itu perbuatan tersebut juga sangat tidak menjaga kehormatan masjid, karena masjid adalah rumah Tuhan yang harus digunakan untuk beribadah dan amal kebajikan lainnya guna mencari ridlo illahi.

      Hapus
  32. syarifatul aini (2021110043)
    bagaimanakah pendapat pemakalah, apabila masjid yang seharusnya menjadi tempat umum untuk beribadah masyarakat banyak namun dipergunakan untuk kepentingan pribadi kluarga yang membangun masjid tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masjid adalah tempat ibadah bagi masyarakat luas tanpa memandang status sosial. Jadi siapapun berhak untuk beribadah didalam masjid, serta dapat menggunakan masjid untuk kepentingan masyarakat banyak. Kalaupun ada seseorang yang berjasa besar dalam pembangunan masjid, hendaknya ia tidak merasa memliki masjid tersebut. Karena seyogyanya sumbangan yang ia berikan itu adalah untuk shodaqoh jariyah. Oleh karena itu, apabila ia merasa memiliki dan mempergunakan masjid yang dibangunnya hanya untuk kepentingan pribadi atau keluarganya, maka shodaqoh yang ia berikan dalam pembangunan masjid tersebut akan sia-sia serta tidak mendapatkan balasan dari Allah.

      Hapus
  33. Zakiyah Ulfi
    2021110022
    Bagaimana jika dalam pengurusan masjid dilandasi dengan sikap sombong,bukan berfungsi sebagai pusat pengetahuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sikap sombong adalah sikap yang tidak terpuji. Jadi harus kita jauhi, terlebih lagi bagi seseorang yang masuk dalam kepengurusan masjid. Sangat tidak sesuai dengan tugas yang diembannya. Jika kita menjumpai pengurus suatu masjid yang dalam melaksanakan tugasnya dengan sikap sombong atau angkuh, maka sebagai sesama umat islam kita harus mengingatkannya.

      Hapus
  34. Widya wati
    2021110041
    Bagaimana cara kita menjaga kehormatan masjid,dan fungsi masjid itu sendiri,sedangkan saya pribadi jarang kemasjid,karena faktor cukup jauh dari rumah dan sebagai seorang wanita yang mana dalam pandangan islam katanya wanita lebih baik melaksanakan sholatnya berjama'ah dirumah.
    mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang benar bahwa wanita lebih baik melaksanakan sholatnya dirumah, terlebih lagi kalau jarak rumah jauh dari masjid, maka alangkah baiknya bagi wanita tersebut sholatnya dirumah saja. Akan tetapi kita harus ingat bahwa menjaga kehoramatan dan fungsi masjid itu bisa dengan banyak cara yang lain, diantaranya: ketika dimasjid ada suatu pengajian dalam rangka memperingati hari besar islam kita bisa ikut meramaikannya, dan juga apabila dimasjid diadakan kegiatan diskusi masalah keagamaan kita bisa ikut berpartisipasi dalam diskusi keagamaan tersebut.

      Hapus
  35. NAVI LAELY HIDAYAH (2021110024)
    KELAS A

    Bagaimana hukumnya membangun masjid dengan meminta-minta jika dikaitkan dengan hadits tentang pembahasan menjaga kehormtan masjid?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fenomena seperti ini memang sering kita jumpai, apalagi jika posisi masjid berada di pinggir jalan raya, para takmir masjid sering meminta sumbangan dari para pengguna jalan yang melintas. Hal ini menurut saya boleh-boleh saja dengan syarat apabila anggaran dana yang tersedia diperkirakan tidak mencukupi, selain itu dana yang terkumpul memang benar-benar harus di gunakan untuk pembangunan atau perbaikan masjid.

      Hapus
  36. M. Yasfiudin (2021110013)
    Kelas A

    bagaimna jka kita bermain musik didepan masjid? boleh atau tidak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masjid adalah tempat untuk beribadah,. Setiap orang orang yang beribadah membutuhkan ketenangan agar ia dapat khusyu’ dalam menjalankan ibadahnya. Oleh Karena itu bermain musik apapun bentuknya di sekitar masjid baik itu di depan, samping, ataupun halaman masjid hukumnya adalah tidak boleh karena dapat mengganggu ketenangan orang yang sedang beribadah di dalam masjid, selain itu bermain musik di depan masjid juga termasuk tindakan yang tidak sopan karena tidak menghormati masjid sebagai tempat ibadah.

      Hapus
  37. Tanggapan saya mngnai prtnyaan2 d atas,dan tdk slrhny bsa saya tanggpi satu prsatu...

    "Fungsi masjd, tdk hnya untk kgiatn bljar mngjar, namun pda hakiktny utk ibadah, dan ibdh itu bnyk mcmny, adapn indktr dr kgiatn yg trmask ibdh yakni apbla kgytan tsb utk hal2 yg bermanfaat bagi umum dan semata mncari ridha Allah swt.
    Adapn mngnai Tdur d masjd mgkn kurng sopan sbab msjd adlh t4 utk ibdh kpd Allah,tapi kalo tritudr bukanlh suatu larangan,krna trtidr beda dg tidur,,,tritudr brati tak sngja ia tdur (klo sblm ia trtdur sdg dzkir gpp donk,,,,ya to??) nhah klo sngja tdur d msjd gmna? Niatny sja mau tdur ya jlas gk boleh donk,,,klo mau tdur d rmh aja kaleeee,,,,hehe,,,,"

    dari: kelas A.

    BalasHapus