MAKALAH
PENAFSIRAN DAN PEMAHAMAN YANG KELIRU
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu :
Mata Kuliah : HADITS TARBAWI II
Dosen Pengampu : MUHAMMAD GHUFRON DIMYATI, M.S.I
Kelas : A
Disusun Oleh :
MUTAMIMAH
2021110026
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDHULUAN
Al-quran dan al-hadis merupakan dasar pokok pendidikan .Al-quran sebagai dasar pendidikan pada era rosulullah SAW sudah jelas dan tidak membutuhkan pembuktian .dalam al-quran dijelaskan bahwa al-quran diturunkan supaya tidak ada hujjah bagi orang-orang kafir,sebagai bukti bahwa informasi tentang dzat Allah SWT dan segala hukumnya sudah dijelaskan dalam al-quran yang dibawa rosulullah.
Semntara hadis ataupun sunnah Nabi SAW sebagai hujah,dapat ditemukan dalam dalam ayat al-quran yang menyebutkan tentang keteladanan rosulullahSAW.dalam surat al ahzabayat 21.
Namun sering terjadi penafsiran dan pemahaman yang keliru terhadap al-quran dan al-hadis karena adanya penta’wilan orang-orang bodoh,sehingga generasi yang adil dan terpercaya mewarisi ilmu rosulullah akan berusaha membantah segala penafsiran orang bodoh dan kebohongan orang-orang sesat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HADITS TENTANG PENAFSIRAN DAN PEMAHAMAN YANG KELIRU
عن عبدا لرحمن ا لعذري قا ل قال رسول ا لله ص م (يرث هذا لعلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تأ ويل ا لجا هلين وانتحا ل ا لمبطلين وتحريف ا لغا لبين) (روه ا لبيهقى فى لسنن ا لكبرى)
B. TERJEMAH
Dari abdurrahman al-adzari berkata ,rosul SAW bersabda:akan mewarisi ilmu ini dari stiap generasi ,orang-orang terpercaya daripadanya mereka itu melakukan upaya membantah seala penafsiran orang-orang bodoh dan kebohongan orang-orang sesat ,serta membantah penyimpangan orang-orang yang melampaui batas(HR.baihaqi)[1]
C. MUFRODAT
mewarisi | يرث |
Dari setiap generasi | من كل خلف |
Menafikan/meniadakan | ينفون |
Penafsiran orang-orang bodoh | تأ ويل ا لجا هلين |
Kebohongan orang-orang sesat | وانتحا ل ا لمبطلين |
Penyimpangan orang-orang yang berlebihan | وتحريف ا لغا لبين |
D. BIOGRAFI PERAWI
Abdurraman al adzari adalah seorang tabi’in yang sedikit meriwayatkan hadis.Adz dahbi mengatakan bahwa dia kurang mengetahuinya.[2]
E. KETERANGAN HADITS
hadis tersebut menjelaskan tentang sumber dan sebab terjadinya penafsiran dan pemahaman yang keliru mengenai wahyu yaitu penafsiran orang-orang yang bodoh,kebohongan orang-orang yang sesat dan penyimpangan orang-orang yang berlebihan.
Setelah nabi Muhammad wafat ,sumber wahyu secara definitif telah terhenti.orang tidak lagi bisa meminta kepadanya atau siapapun tentang problem baru.orang juga tidak bisa lagiberharap pada kedatangan wahyu.keadaan itu mau tidak mau memaksa mereka menjaring segala sesuatu diluar teks yang ada dengan terpaksa menginterpretasikan secara luas ,sehingga hal ini memunginkan mulai terjadinya kesalahan dalam penafsiran wahyu bagi mereka yang tidak berkompeten.[3]
Dalam memahami al-quran misalnya korelasi antara ta’wil dan perdebatan seputar muhkam dan mutasayabihat,disatu sisi serta dengan penolakan disisi lain .dikuatkan oleh riwayat At-tabrani dan ibnu Abbas yang menyebutkan tentang sikap khawarij terhadap al-quran.beliau berkta :’’Mereka beriman kepada ayat ayat muhkam dan mengabarkan ayat ayat mutasyabih’’At-tabrani mengatakan selain ayat ini (Ali imran:7)diturunkan kepada orang-orang yang condong kepada kesatuan ,juga ditujukan kepada orang-orang musyrik.sesungguhnyamereka telah membuat bid’ahdalam agama,mena’wilkan sebagian ayat-ayat mutasyabih yang dijadikan sebagai argumentasi untuk menyrang ahlul hak(kelompok yang benar),menyamarkan penafsiran,ayat-ayat muhkam dengan maksud membingungkan ahlul haq dan menyimpangkan ayat-ayat mutasyabih tersebut.
Metode analitis memberikan peluang yang luas sekali kepada mufassir untuk mengembangkan ide-ide dan pemikirannya sehingga kadang-kadang mufassir
Tidak sadar bahwa dia telah menafsirkan al-quran scara subjektif dan mungkin sesuai dengan kemauan hawa nafsunya tanpa mengindahkan normmma yang berlaku. [4]
F. ASPEK TARBAWI
a. Tidak meragukan kebenaran Al-qur’an sebagai wahyu Allah dan sebagai dasar pendidikan
b. Dalam menafsirkan Al-qur’an maupun Al-hadits hendaknya menggunakan kaidah yang benar sehingga tidak terjadi penafsiran dan pemahaman yang keliru terhadap Al-qur’an maupun Al-hadits
c. Tidak fanatis rerhadap golongan yang dianutnya sehingga tidak selalu membenarkan apa yang menjadi pernyataan golongannya
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan hadits tersebut dapat diketahui bahwa penafsiran dan pemahaman yang keliru terhadap wahyu Allah sering terjadi pada orang-orang atau kelompok yang ingin membenarkan keyakinan mereka tanpa menggunakan kaidah yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Adz-dzahabi, syamsudin, Mizamul I’tidal fi Naqdir Rijal, Beirut : Darul Kutub Al- ilmiyah, 1995
Jansen, J. J. G, Diskursus Tafsir Al-Qur’an Modern, Yogyakarta : Tiara Wacana, 1997
Abu Zaed, Nasr Hamid, Menalar Firman Tuhan, penerjemah Abdurahman Kasdi, Bandung : Penerbit Mizan, 2003
[2] Syamsudin adzahabi, mizamul i’tidal fi naqdir rijal, (Beirut : Darul kutub al-ilmiyah, 1995) juz 1 hal. 166-167
[3] J. J. G. Jensen, Diskursus Tafsir Al-qur’an modern (Yogyakarta : Tiara Wacana, 1997) cet. 1 hal. 6
[4] Nasr Hamid Abu Zaed, Menalar firman Tuhan, penerjemah Abdurahman Kasdi (Bandung : Penerbit Mizan, 2003) cet. 1 hal. 206-207
Nurul Fauziyah 2021110023 kelas A
BalasHapusbagaimana agar kita menjadi orang yang tidak fanatik dengan aliran yang kita anut?(tidak selalu mengklaim aliran yang lain itu salah)
trimaksih atas pertanyaanya,,
Hapuskita harus tumbuhkan sikap toleransi stinggi2nya dan sikap saling menghargai pendapat orla atau gol. lain agar tidak mudah mengklaim orla atau gol. lain SALAH dan menganggap gol sendri paling benar karena kita tau bahwa mereka dalam berpendapat juga berdasarkan dalil aqli dan naqli yang mereka ykini.spt contoh kita sbg penganut madhab syafii tdak bisa mengklaim salah cara beribadahnya penganut madhab hanafi/maliki/hambali yang kmungkinan ada perbedaan atau bahkn bnyak perbedaan dg cara beribdahnya kita,, krena kita tau mreka melaksankan ibadahnya berdasarkan imam yang diyakininya mreka masing2.
bagaimana menggunakan kaidah yang benar, agar kita bisa tahu sejauh mana pemahaman kita dalam menuntut ilmu?
BalasHapusnailu zulfa chusna (2021110017)
Nur islamiyah 2021110034
BalasHapuskelas A
bagaimana jika orang mempunyai penafsiran yang keliru tetapi ia mengamalkanya dan menyebarluaskan pada orang lain??
nur_islamiyah
BalasHapustrimkash ats prtnyaany
mnrut pendapat sya jika seseorang mmiliki penafsiran dan pemahaman yang keliru mngenai suatu ilmu maka orang tersebut tdaklah patut menybarluaskanny kpda org lain krena sma aja orang tersbut mengarahkan org lain kjlan yang bengkok dan dkhwatirkan akan menggoyahkan iman seseorang yang tlah dpengaruhiny,,,dan perbuatan yg dmikian pasti akan dmintai pertggung jwban oleh ALLAH krna orang tsb menyampaikan suatu ilmu brdsarkan kkeliruan yang tlah diketahuinya.(skli lg jwabn ini blum mjd jwabn g sbnar2ny)
Khayyun Nafi 2021110018 Kelas A
BalasHapusBgaiamana cara menafsirkan Al Qur'an dan hadits agar sesuai dengan kaidah yang benar sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran Al Qur'an dan hadis tersebut...???
kaidah yang benar itu yang seperti apa...???
mohon diperjelas kembali,,
terimakasih...
Nama : Vitta permatasari
BalasHapusKelas : A
Nim : 2021110030
Bagaimana korelasi antara penafsiran dan pemahaman yang keliru? trus dalam kehidupan sehari2 tentu saja kita banyak menemukan penafsiran2 dari alqur'an atau hadits baik itu benar maupun salah,jika penafsiran itu benar tapi dalam kita memahaminya itu salah pasti akan menimbulkan dampak negatif trus bagaimana caranya pemahan terhadap penafsiran itu tidak keliru?
nuning puji
BalasHapusA
2021110021
bagaimana cara mnafsirkan alqur'an yang benar agar trhindar dari pmahaman yang keliru,sdngkan kita hanya orang biasa?
bagaimana pendapat anda mengenai seseorang yang ingin mengetahui isi al-qur'an secara detail dan mendalam namun ia keliru dalam pemahamannya/ salah penafsiran. Dosakah ia sedangkan ia tidak mengetahui dan masih dalam tahapan belajar ingin tahu???
BalasHapusNurul Maulidah_2021110039_A
trimakasih atas pertanyaany
Hapusmenurut sya terjadinya suatu kesalahan dlam proses pemblajaran adalah hal yang normal,,dri adanya ksalahan tersebut mka akan diktahui kbnaran nantinya,,akan tetapi skali lg sya jelaskan bahwa dalm mempejari suatu ilmu yg belum dktahuinya hendaknya ada seorang guru yg membmbingnya shgga bsa terarah terhdap apa yg dplajarinya...mngenai dosa mnurut sya tdak dan ksalahan trsebut msh bsa dmaafkan oleh Allah dg ctatan dia berusha mncari penafsiran yg yg dykini kbnarannya stlah mngtahui apa yg tlah dtafsirkannya itu salah.
bagaimana anda menyikapi orang-orang atau kelompok yang ingin membenarkan keyakinan mereka tanpa menggunakan kaidah yang benar.sementara kita itu masih dalam tahap pembelajaran (statusnya masih sebagai penuntut ilmu)?
BalasHapustrimakasih atas pertanyaany
Hapussbgai penuntut ilmu dan msih terbilang muda memang sering kali apa yang kita ucapkan trhdap mreka yg lbih dewasa sbg wujud respon dan kpedulian kita trhadap apa yang mereka lakukan tdak mendapat tanggapan yang baik karena kita dianggap lbih kecil dr mereka,,mnurut sya kita tidak merespon scara langsung kpda mreka akn tetapi kita berusha mnyumbangkan ide2 kita lwat seseorg/klompok/organisasi yang lbih memilki peran dlam lingkungan tersebut shgga kesnannya kita tdak diannggap orang yang sok dan paling benar,dan mendoakan mreka agr sllu dlm jalan ALLAH juga tdak kalah pentingnya.
Upaya apa yang seharusnya dilakukan dalam menafsiran suatu Al-Qur'an dan Hadits agar tidak terjadi penyimpangan dalam suatu penafsiran ayat-ayat tersebut ??? sedangkan yang menafsiran Al-Qur'an dan Hadits tersebut dilakukan oleh seorang ahli tafsir ???
BalasHapusLuk Luk Ulfa_2021110027_Kelas A
trimaksih ats pertanyanny
Hapusdr para mufassirpun tdak memungkiri kalau hasil penafsiran mereka bsa sja terjadi kekeliruan,,hal ini amat dsadari oleh para mufassir sbg hamba biasa yg memiliki ktrbtsan akan tetapi dlam penafsirannya mreka berusaa mmenuhi persyaratan seorang mufassir yaitu
1.dlam mnafsirkan ayat yg terkait dg alam smesta hrus sesuai dg makna susunan al-quran.
2.tdak keluar dr btasan tafsir shgga tdak menyodorkan teori ilmiah yang kontradiktif.
3.mnetapkan teori ilmiah yang berasal dr isyarat2 al-quran yg trkait dg ayat2 ttg alam smesta.
4.sllu brpgang kpda makna kbhsaan dlam semantik arab trhdap ayat2 yg ingin ia jelaskan isyarat2 ilmiahnya.
5.tdak mnyalahi isi syariat islam dlam penafsirannya.
6.msh bnyak lg persyaratan yg hrus dpnuhi oleh seorang mufassir.trimksh
bagaimana nasib orang yang bodoh yang tidak mampu mengkaji hadits apakah ia harus mengikuti apa yang telah ada (hanya membaca yang sudah ada) tanpa mengkajinya sendiri...?
BalasHapustrimakasih atas pertanyannya
Hapusmenurut sya seseorang yang harus mengkaji hadis adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pemhaman dalam bidang hadis shingga bg orang2 yang bodoh/kurang memahami dalam bidang hadis hanya perlu membca dan berusaha memahami isinya dg bimbingan seorang yang lebih pandai dlam bidang hadis agar tdak terjadi pemahamn dan penafsiran yang keliru.
duwi kurniawati
BalasHapus2021110029
bagaimana tanggapan pemakalah mengenai orang yang fanati terhadap golongan yang dianutnya?
trimaksih atas pertanyaanya
Hapusmenurut saya itu sah2 saja karena itu hak dri stiap masing2 orang untuk menentukan apa yang akan dilakukannya,,lagian kita juga tdak ada hak untuk melarang mereka akan tetapi sbagai mahluk sosial hendaknya kita memberi masukan,nasehat,arahan dan bimbingan sesuai dg kmampuan kita dg harapan mereka bisa menjadi lebih baik dg tidak fanatik terhadap gol.yg dianutnya krna kbnyakan orang terlalu fanatik terhadap golongannya akan mudah dikucilkan olehorang/golongan lain karena sikap2nya yang sering menganggp kelompokny sbg kelompok yang paling benar.
trimakasih atas jawaban yang telah diberikan dan penjelasannya, , ,
Hapusdiatas dijelaskan hendaknya kita memberi masukan,nasehat,arahan dan bimbingan sesuai dg kmampuan kita,, , ,kebanyakan orang-orang sprti itu kan dikucilkan sehingga kita tidak terlalu dekat dengan orang yang fanatik tersebut.
jadi kemampuan kita itu contohnya yang bagaimana mba'?
trimaksih ats tanggapannya
Hapusjika memng berbagi upaya tdk mampu kita lakukan untuk memberinya nasehat dan mngrahknnya ke arah yang lebih baik mka 1 hal yang hars kita lakukan yaitu mendoakannya agar dia senantiasa dbri hidayah oleh Allah agar sllu brda djlan yg dridhoi-NYa
Nama : Istighotsah
BalasHapusNim : 2021110372
kelas : A
Menurut pemakalah bagaimana cara untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penafsiran dan pemahaman yang keliru?
dngan adnya aliran2 sesat masa kini ,,apakh juga termasuk faktor dr pemhaman dan penafsiran yang keliru,,jika iya bgmna menanggapi realita tsb?????
BalasHapusipnatis saniah(2021110042)
trimaksih ats pertanyannya
Hapusmenurut sya adanya aliran2 sesat masa kini bukan termasuk faktor dr adanya penafsiran dan pemahamn yang keliru akan tetapi hal tersebut lebih berkaitan dg kyakinan ,keimanan dan ketauhidan seseorang.menanggapi realita yang demikian menurut sya bgi pihak yang berwenang/pemerintah harus bisa menghentikan gerakan2 dr aliran sesat dan berusaha membubarkannya jika memang jelas aliran tsb menyebarkan ajaran2 sesat krn dkhwtrkan bsa mnjadi pengaruh besar bg masyarakat awam yg dasar keimananny kurang kuat shg menyekutukan ALLAH SWT sbg satu2ny TUHAN yg wajib dsembah.
dwi hafila (2021111367) A
BalasHapusBagaimana tanggapan pemakalah tentang adanya kasus orang yang mengaku-ngaku sebagai nabi,apakah itu termasuk faktor dari pemahaman yang keliru? dan bagaimana caranya agar kita terhindar dari kekeliruan tsb?
trimaksih atas pertanyannya
Hapusmenurut sya adanya orang yang mengaku sbg nabi stelah nabi Muhammad SAW bukan sbg faktor dr pemahamn yang keliru,,akan tetapi karena dasar keimanan & katauhidan mereka yang kurang kuat shg mereka tdak mengakui kbenaran al-quran yang menyatakan dg jelas bahwa rosulullah sbg khotamil ambiya' wal mursalin yaitu sbg penutup para nabi dan rosul.
widya wati (2021110041)
BalasHapusKELAS A
langkah langkah apa saja agar dalam menafsirkan ayat ayat al qur'an tidak menimbulkan pemahaman yang keliru?
terima kasih
TRIMAKSIH ATS PERTANYAANYA
Hapusmemang sgt susah agar pemhaman kita tdak keliru dan sma dg apa yang dimaksdkan oleh penulis,,akan tetapi dalam menafsirkan alquran,,para mufassir harus memprsiapkan dan menempuh langkah-langkah penafsiran scra sistematis,baik,dan benar untuk menghindarkan penafsiran dan pemahan yang keliru bg para pembacanya spt:memulai dg menyebutkan asbabun-nuzul ,menenrangkan susunan kalimat ,kosakata(baik segi balaghahnya atau i'rabnya),kmudiankannya dbung menjelaskan makna umum dan menghubungkanny dg kapabilitas ilmu yang dimiliki dan kehidupan realitas di masyarakat baik skrang atau yang akan datang.
Syarifatul Aini (2021110043)
BalasHapuskelas A
saya terkadang mengikuti sebuah pengajian, apakah kita harus mengikuti dalil yang di berikan oleh ulama dalam pengajian tersebut, padahal saya tidak mengetahui apakah penafsiran ulama tersebut mengenai dalil yang diberikan itu benar.
TRIMAKASIH ATAS PERTANYANNYA..
Hapussebagai orang yang awam dalam pengetahuan memang kita sering menganut pda nasehat,petuah atau mauidhoh dr kyai atau ulama yang kita yakini dan dpercya akan keilmuannya tanpa kita ktahui akan kbenaran dr stiap ilmu yang dsampaikannya,,menurut saya kalo memang kita memiliki kmampuan membca dan memahami kandungan2 ayat maupun hadis tdak ada salahnya kita mengecek kebenaran fatwa2nya dg jalan memmbca kembali kitab2 yang berkaitan dg ilmu yang tlah dsampkannya.Jika kita hnya sebtas orang biasa lbih baik kita mengikuti fatwa yg tlah dsampaikanny krena dalam suatu pengajian kyai/ulama adalah sbg guru kita yg dyakini akan kebenaran ilmunya.
Rizki Handayani(2021110040)
BalasHapusKelas A
Bagaimana pendapat anda tentang perbedaan penafsiran suatu hadits dikalangan ulama?
trimaksihh atas pertanyannya...
Hapusmenurut saya perbedaan penafsiran terhadap suatu hadis atau ayat Allah atau penafsiran terhadp sesuatu peristwa itu hal yang lumrah terjadi dikalangan mufassir karena pemahaman dr masing2 orang itu berbeda sbgmna 4 madhab fiqih(hanafi,maliki,syafii,hambali)yang sering berbda pendapat dlm membhas/menanggapi mslah fiqhyah.
Istikharoh 2021110037 A
BalasHapusBagaimana jika seseorang mengamalkan suatu ilmu yang didapat dari ustadz,tetapi orang itu salah tangkap dengan penjelasan ustadz tersebut kemudian mengamalkannya,Bagaimana hukumnya???
trimaksih atas pertanyaanya
Hapusmengenai masalah hukum sya tdak bgtu faham karena pada asalnya hukum itu cuma 2 yaitu boleh atau tidak,,/ Dosa atau tidak ,,menanggapi pertanyaan anda menurut sya kesalahan orang tersebut masih bisa dima'fu/dimaafkan asalkan memang hal yang dijalaninya dyakini akan kebenarannya,dan dia tdak mengulangi kesalahannya tersebut setelah mngetahui pemhaman yang sebenarnya dan sblum kita mngerjakan sesuatu hendaknya bertanya kepada orang yang lebih ahlinya/bidangnya shgga resiko kita melakukan kesalahan bisa diminimalisir sekecil mungkin.
Rizqon Budi Santoso
BalasHapus2021110033
A
Menurut pemakalah, bagaimana menanggapi seseorang yang keliru dalam menafsirkan sesuatu atas dasar ketidaktahuan? Jelaskan!
Terimakasih.
trimaksih ats pertanyaany
Hapusmenurut sya dima'fu/dmaafkan akan tetapi jika tdak mngetahui metode2 tafsir sbaiknya tdak usah mnafsirkan suatu ayat karena dalam penafsiran dalam suatu ayat itu ada metode2nya dan kaidah2nya dan bnyak hal hal yang harus dpenuhi oleh seorang mufassir.
RISKIYANI SAKINAH
BalasHapus2021110044
A
Menurut anda,faktor apa sajakah yang mengakibatkan terjadinya kekeliruan dalam penafsiran dan pemahaman?
terimakasih.
trimaksih atas pertanyaany
Hapusfaktor utama yang bsa mngakibatkan seseorang itu keliru dalam penafsiran dan pemahaman terhadap suatu ilmu karena keterbatasan pengetahun yang dmiliki oleh masing2 individu,,biasanya smakin sempit wawasan seseorang mka hasil penafsirann dan pemahamnnya juga sempit dan jauh dr pnafsiran yg sebenarnya krena seorang yang pandaipun tdak dpungkiri bhwa dalam penafsirannya juga bsa salah.
m. ubaydi 2021110012
BalasHapussalam sejahtera bagi kita semua...................
1.diskripsukanlah hubungan antara bab yang anda bahas dengan ppendidikan dizaman sekatang.
2.menurut anda adakah permasalahan yang timbul di dunia pendidikan karena masalah PENAFSIRAN DAN PEMAHAMAN YANG KELIRU.
3. apa saja sebutkan
4.bagaimana cara menyelesaikannya.
terima kasih........................
trimaksih atas pertanyaanya...
Hapus1.menurut sya dr hadis yang mnjlaskan ttg penafsiran dan pmhaman yang keliru jika dikaitkan dg pendidikan djman sekarang mka ddpat sbuah ksimpulan bhwa dlam pendidikan skrang ini yang serba modern dan adanya aliran2 bru yg muncul dlam islam mka kita sbg generasi penerus skrang ini dtuntut lebih hati2 dalam memahami suatu ayat,peristwa,ataupun brbgai hal yg terjd dskitar kita karena rosulullah hnya akan mewariskan ilmunya kpda orang2 yang terpercya yaitu bukan orang2 bodoh yang menafsirkan suatu ayat,keadaan ataupun peristwa atas dasar ktdaktahuan dan kebodhan mreka.
2.ada
3.adanya p3nafsiran dan pemahaman yang keliru trhdap suatu ilmu misalnya,,,,mka akan berkibat tdak baik bg orang trsbut karena dkhwatrkan orang tersebut menjlani suatu hal yang diyakini kbnarannya pdahal hal trsebut slah dan melanggar dr aturan2 islam.
4.cara penyelesainnya dhrapkan bgi para pelajar dlam mempelajari suatu ilmu hendaknya ada guru yang membimbingnya shgga ktka trjdi pmhman dan penafsiran yang keliru ada guru yang mampu meluruskannya.
NIM 202109390, kelas A
BalasHapusdalam keterangan hadits makalah diatas tercantum kalimat "bid’ah dalam agama,mena’wilkan sebagian ayat-ayat mutasyabih yang dijadikan sebagai argumentasi untuk menyerang ahlul hak(kelompok yang benar, dst...."
itu mungkin bid'ah zaman dulu,
menurut pemakalah bid'ah dalam agama pada zaman sekarang itu seperti apa sih? terima kasih...
NUR KHOLIS (2021110014)
BalasHapusKELAS A
Dalam sebuah penafsiran al-quran terkadang para Ulama' berbeda pendapat dalam menafsirkan al-Qur'an?
Menurut anda apakah ada kriteria penafsiran-penfsiran Al-Quran yang sesuai dengan syari'at Islam?Agar kita tidak keliru dalam memilih atau mengikutinya?Terima Kasih.
trimaksih ats pertanyannya
Hapusmemang trkadang kita jumpai adanya perbedaan pendapat dikalangan mufassir mskipun ayat yg dtafsirkanny sma,, nmun hasil penafsirannya brbeda hal ini dkarenakan pemhamn seseorang terhdap sesuatu itu berbda2..menanggapi kriteria penafsiran al-quran yg sesuai dg syariat islam itu apkah ada?menurut sya tdak ada krteria khusus yang mnunjukan penafsiran itu sesuai syariat islam atau tdak krena pemilihan kitab tafsir atau pengarang dsesuaikan dg berbagai corak atau aliran yang slama ini dknal ,spt corak fiqhiy,shufiy,'ilmiy,bayan,falsafiy,adabiy,ijtima'iy dan lain2.
agar tdak keliru dlam memilih /mngikuti penafsiran mna yang benar atau yang salah menurut sya kita harus berpegang pda imam yang kita yakini akan kebenaran ilmunya.
Subariroh (2021110009)
BalasHapusKelas A
Menurut anda,bagaimana caranya agar kita dapat menafsirkan serta memahami Al-Qur'an dan as-Sunah dengan benar?Melihat di zaman sekarang ini permasalah yang sering muncul semakin beragam (masalah kontemporer)?
Bagaimana solusi anda agar kita dapat menyelesaikan permasalahan tersebut tanpa lepas dari ajaran Al-Qur'an dan as-Sunah?
trimakasih atas pertanyaanya
Hapustdak smua orang bsa menafsirkan alquran karena dalam menafsirkran al-quran seorang mufassir dikai persyaratan yaitu:
1.myakini kbnaran teks Al-quran yang sdang dtafsirkannya dan terlpas dr keinginan pribadi raatau golongan.
2.mendahulukannpenafsiran bi al- matsur yaitu menafsirkan al-quran dg ra'yu yg ddsari oleh dalil al-quran ,hadis,pendapat shabat,dan pendapat tabiin.
3.mmilki kpblitas keilmuan yg mmadai;bg seorang mufassir minimal mngtahui periode turunnya al-quran ,pngethuan tata bhsa arab dan sgla jenis mcamnya.
mngenai masalah kontemporer yang muncul dalam masyarakt memang bgtu bnyak dan rumit,,jd masalah trsebut hrus dspecifiksikan trlbh dhulu shgg dalam menentukan solusinyapun smakin mudah karena tdak mungkin dri kompleknya msalah dpat dselesaikan dg solusi yang sama.
Muhammad Yasfiudin
BalasHapusA
2021110013
Bagaiman agar kita bisa mengetahui kaidah yang benar dalam menafsirkan Al qur'an mauppun Hadits ?
trimaksih atas pertanyannya
Hapuskita ketahui bhwa kaidah2 tafsir mencakup (a)ktentuan2 yang harus dperhatikan dlam menafsirkan al-quran ,(B)sistematika yang hendaknya dtempuh dalam menguraikan penafsiran ,(c)patokan2 khusus yang membantu pemahaman ayat2 al-quran,baik dr ilmu2 bantu spt bhasa dan ushul fiqih maupun yang dtarik langsung dr penggunaan al-quran.dan hal2 trsbut harus dketahui oleh para mufassir yang hendak menafsirkan al-quran agar penafsirannya tidak menghasilkan penafsiran yg salah dan keliru.