A6-36. Hafifah Nur Hidayah

MAKALAH

MANFAAT FLORA BAGI MANUSIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata kuliah : Hadits Tarbawi II

Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati, M.S.I

Disusun oleh :

Hafifah Nur Hidayah (2021110035)

Kelas: A

JURUSAN TARBIYAH (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2012

PENDAHULUAN

Diciptakannya jenis tumbuhan yang beraneka ragam rasa dan warnanya sebenarnya mempunyai khasiat yang beraneka ragam pula, dan bermanfaat pula, dan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit. Dalam hal ini manusia hanya bisa berusaha saja, dan kesembuhan Allah yang menentukan.

Dalam makalah ini, menerangkan salah satu hadits tentang pengobatan menggunakan tumbuhan. Adapun di Indonesia sudah terkenal sejak dahulu sebagai penghasil obat yang menggunakan tumbuhan sehingga jika dikaitkan dengan hadits ini bisa tampak relevan.

MANFAAT FLORA BAGI MANUSIA

A.    HADITS

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ [ مَامِنْ دَاءٍ إِلَّا فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ مِنْهُ سِفَاءٌ إِلَّا السَّامَ ]

(رواه مسلم فى الصحيح, كتاب السلام, باب التداوي با لحبة السوداء)

B.     TERJEMAH

“Dari Abu Hurairah, Rosulullah saw berkata; ‘Tidak ada satu penyakitpun kecuali dalam habba saudah (biji hitam) darinya terdapat obat kecuali kematian.”

C.     MUFRODAT (Kata-Kata Penting)

مَامِنْ دَاءٍ                 : Tidak ada satu penyakitpun

الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ           : Habba saudah (biji hitam)

سِفَاءٌ                       : Obat penawar

إِلَّا السَّام                   : kecuali kematian

D.    BIOGRAFI ROWI

Abu Hurairah ad Dausi adalah sahabat yang agung, dia sahabat yang terpercaya. Ada banyak perbedaan pendapat dalam masalah namanya. Ada yang berpendapat Abdurahman bin Sakhr ada yang menyebut Ibnu Ghonam, ada yang Ibnu Amr, ada yang Ibnu Mall, ada yang Ibnu Shohim, ada yang Amir bin Syamsin, ada yang Yazid bin Asrofah, ada yang Abdu Nahim, ada yang Abdu Syamsia, dan ada yang Said bin Hasist. Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7H, dan meninggal di Aqiq pada tahun 57H, dalam usia 78 tahun. Ia telah meriwayatkan 5.374 hadits.[1]

                                                                            

E.     KETERANAGAN HADITS

Dari hadits di atas, Rosulullah saw menerangkan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan apa yang ada dibumi ni adalah yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Tumbuhan (flora) bisa dijadikan obat, misalnya tumbuhan habba sauda/ biji hitam/ jintan hitam dalam tumbuhan ini mengandung khasiat yang berguna untuk mengobati berbagai penyakit. Dalam hal ini manusia dianjurkan untuk tidak putus asa dan terus berusaha mencari obat untuk penyakitnya dan kesembuhan ialah Allah yang menentukan. Kecuali itu kematian.

F.      ASPEK TARBAWI

Nilai tarbawi yang bisa kita ambil dari hadits diatas, antaranya :

Ø  Perintah supaya kita menggunakan obat-obatan yang berasal dari tanaman (flora). Karena pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan Allah bermanfaat.

Ø  Dalam suatu penyakit atau permasalahan  Allah pasti mempunyai atau memberikan obatnya. Sehingga dalam hal ini manusia hendaklah tidak usah khawtir ketika diberi penyakit dan harus tetap berusaha untuk mencari obat.

Ø  Perkara mati atau nyawa dan kapan kematiannya yang mengetahui hanya Allah, dan kita manusia tidak bisa menawar kapan kita ingin atau mau meninggal.[2]

PENUTUP

Demikian sekilas penjelasan mengenai hadits tentang manfaat flora bagi manusia. Pada dasarnya Allah menciptakan segala sesuatu dibumi ini adalah yang bermanfaat. Tergantung manusianya sendiri yang mau berusaha atau tidak.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya, namun tentunya masih banyak hal yang belum tercantum dalam makalah ini. Penulis menyadari keterbatasan-keterbatasan sekaligus memberi peluang bagi penulis-penulis lain untuk membahasnya lebih dalam.

DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad, Syihabuddin bin Ali bin Hajar Al-Asqolani. 1995. Taqribu Tahdzib. Beirut: Darul Fikir

Al Mundziri, Imam. Ringkasan Hadits Shahih Muslim. Jakartan: Pustaka Asma

---

[1] Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqolani, Taqribu Tahdzib. 1995. (Beirut: Darul Fikir), juz 1, hlm. 83

[2] Imam Al Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim. (Jakartan: Pustaka Asma). Hlm. 824