MAKALAH
EVALUASI
DAN UMPAN BALIK
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah : Setrategi Belajar Mengajar
DosenPengampu : M.Ghufron Dimyati,M.S.I
Kelas : H
Disusun Oleh :
Rizka Nuzula 2021
111 301
Fatkhu Rohmah 2021
111 307
Sudianto 2021
111 310
JURUSAN TARBIYAH/ PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Didunia pendidikan penyelenggaraan
pendidikan sering di kenal dengan
pengajaran dimana terjadi proses belajar mengajar yang melibatkan banyak
factor, baik pengajar , pelajar , bahan/materi fasislitas maupun
lingkungan.sehingga didalam usaha mencapai misi/tujuan itu perlu diketahui
apakah usaha yang dilakukan sudah sesuai/searah dengan tujuan.
Dalam usaha memperoleh pemahaman yang benar
tentang evaluasi perlu ditinjau terlebih dahulu keberadaan evaluasi dalam
keseluruhan pendidikan/pengajaran, hakikat evaluasi yang mencakup pengertian,
dasar , tujuan dan fungsinya, prinsip – prinsip yang mendasari beserta
persyaratan yang harus dipebuhi serta pendekatan – pendekatan dalam evaluasi
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Evaluasi
1.
Pengertian evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan
informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan
jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan
dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari
evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.[1]
Menurut Lembaga Pendidikan
Administrasi Negara batasan mengenai evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut
:
a.
Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditentukan.
b.
Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed Back) bagi
penyempurnaan pendidikan.[2]
2.
Prinsip-prinsip Evaluasi
Dibawah ini adalah
beberapa prinsip yang harus dipegang dalam suatu pelaksanaan evaluasi
pendidikan :
a.
Keterpaduan
Evaluasi merupakan
komponen integral dalam progam pengajaran di samping tujuan intruksional dan
materi serta metode pengajaran. Tujuan intruksional, materi dan metode
pengajaran, serta evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh
dipisahkan.
b.
Keterlibatan Siswa
Evaluasi bagi siswa
merupakan kebutuhan, bukan sesuatu yang ingin dihindari. Penyajian evaluasi
oleh guru merupakan upaya guru untuk memenuhi kebutuhan siswa akan informasi
mengenai kemajuannya dalam progam belajar-mengajar. Siswa akan merasa kecewa apabila
usahanya tidak dievaluasi.
c.
Koherensi
Dengan prinsip koherensi
dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah
disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur.
d.
Pedagogis
Sebagai alat penilai hasil
atau pencapaian belajar dan bisa dipakai sebagai alat motivasi untuk siswa
dalam kegiatan belajar.
e.
Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan
progam pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan pendidikan sebagai laporan pertanggung jawaban.
3.
Tujuan dan fungsi evaluasi
Tujuan evaluasi menurut L.
Pasaribu dan Simanjutak dilihat dari dua segi yaitu :
a.
Tujuan umum evaluasi :
1.
Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai
tujuan yang diharapkan.
2.
Memungkinkan pendidik menilai aktivitas atau pengalaman yang didapat.
3.
Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
b.
Tujuan khusus evaluasi :
1
Merangsang kegiatan siswa.
2
Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan siswa.
3
Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan.
4
Untuk memperbaiki mutu pelajaran dan metode mengajar.
Dengan mengetahui manfaat
evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dengan cara
lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal :
a.
Evaluasi berfungsi selektif
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem
pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada
beberapa hal :
1.
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2.
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3.
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4.
Untuk memilih siswa yang sudah berhak menunggalkan sekolah dan sebagainya.
b.
Evaluasi berfungsi diagnotis.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu
diketahui pula sebab-musahab kelemahan itu. Jadi dengan menggunakan evaluasi,
sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahan-kelemahannya.
c.
Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah
paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai
alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya adanya pengakuan yang besar
terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membaawa bakat
sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan
dengan pembawaan yang ada.
d.
Evaluasi berfungsi sebagai
pengukuran keberhasilan.
Fungsi ke empat dari
evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu progam berhasil
diterapkan. Keberhasilan progam ditentukan oleh beberapa faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.
5. Manfaat evaluasi
Evaluasi mempunyai manfaat bagi berbagai pihak. Evaluasi hasil belajar
siswa bermanfaat bagi semua komponen dalam proses pengajaran, terutama siswa,
guru, pembimbing atau penyuluhan sekolah dan orang tua siswa :
a. Manfaat bagi Siswa
Hasil evaluasi memberikan
informasi tentang sejauh mana ia telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan
guru. Dengan informasi ini siswa dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Terdapat dua kemungkinan bagi siswa untuk mengambil sikap dan langkah yang
sesuai tersebut.
1.
Hasil Evaluasi Tidak Memuaskan
Apabila ternyata hasil
evaluasi menunjukkan siswa itu belum mencapai tujuan instruksional yang
diinginkan, ia dapat dimotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencari upaya
untuk menutup kekurangannya itu.
2.
Hasil evaluasi Memuaskan
3.
Apabila hasil evaluasi memuaskan siswa, siswa terdorong untuk mengulangi
atau bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan yang serupa
diwaktu yang akan datang.
b.
Manfaat bagi Guru
Hasil evaluasi memberikan
petunjuk bagi guru mengenai keadaan siswa, materi pengajaran, dan metode
mengajarnya.
1.
Keadaan Siswa
Karena hasil yang
diperoleh dari evaluasi itu adalah hasil yang dicapai oleh tiap siswa, hasil
evaluasi tersebut memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan belajar
tiap siswa berikut letak kesulitan
belajar yang dialami oleh mereka. Berdasarkan petunjuk ini guru dapat
mengupayakan perbaikan atau pengayaan belajar siswa.
2.
Keadaan Materi Pengajaran
Hasil evaluasi pun dapat
memberikan gambaran bagi guru tentang daya serap siswa atas materi pengajaran
yang disajikannya. Misalnya, hampir semua siswa mendapat hasil yang tidak
memuaskan pada soal-soal yang menanyakan satu topik tertentu, berarti topik itu
belum dikuasai oleh sebagian besar siswa. Guru dapat meneliti lebih jauh
keadaan materi yang belum dikuasai tersebut dan mengupayakan perbaikan atau
penyesuaiannya. Sebaliknya, apabila hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua atau
hampir semua siswa telah menguasai bahan pengajaran tersebut, maka materi
pengajaran tersebut tidak perlu di ulangi lagi.
3.
Keadaan Metode Pengajaran
Hasil evaluasi dapat
menunjukkan tepat tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh guru dalam
menyajikan suatu materi tertentu.
c.
Manfaat bagi Pembimbing/penyuluh
Bimbingan dan penyuluhan umumnya
diarahkan kepada usaha peningkatan daya serap siswa serta penyesuaian siswa dengan lingkungannya.
d.
Manfaat bagi Sekolah
Keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar ditentukan pula oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah.
e.
Makna bagi Orang Tua Siswa
semua orang tua ingin
melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah, kendatipun
pengetahuan itu tidak menjamin adanya upaya dari mereka untuk peningkatan
kemajuan anaknya. Oleh karena itu setiap caturwulan atau semester, sekolah memberikan
laporan kemajuan siswa kepada orang tua murid dalam bentuk buku rapor.
B.
Umpan Balik
1.
Pengertian Umpan Balik
Yang dimaksud dengan umpan
balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya
kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya.
Termasuk dalam “alat ukur lainnya” itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan pertanyaan
yang diajukan guru dalam kelas. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa umpan
balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar-mengajar terdahulu yang dievaluasi
dengan suatu alat evaluasi.
2.
Fungsi Umpan Balik
Umpan balik mempunyai tiga
fungsi utama yakni fungsi informasional, fungsi motivasional, dan
komunikasional.
a.
Fungsi Informasional
Tes bisa sebagai alat penilaian pencapaian/hasil belajar siswa. Hasil tes
itu dapat memberikan informasi tentang sejauh mana siswa telah menguasai materi
yang diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi
ini dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.
b.
Fungsi motivasional
Dengan pemberian umpan balik itu maka tes sekaligus pula berfungsi sebagai
motivator bagi para siswa untuk belajar. Guru berfikir dan berharap bahwa
dengan menggunakan tes sebagai ancaman, siswa dapat meningkatkan kesungguhan
belajar.
c.
Fungsi komunikasional
Pemberian umpan balik
merupakan upaya komunikasi antara siswa dan guru. Guru menyampaikan hasil evaluasi
kepada siswa, dan bersama siswa, guru dapat membicarakan upaya peningkatan atau
perbaikannya. Dengan demikian, melalui umpan balik siswa mengetahui letak
kelemahannya sendiri.[3]
BAB III
KESIMPULAN
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. Disamping itu evaluasi juga mempunyai beberapa prinsip-prinsip
evaluasi, tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi.
umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat
ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil
belajarnya. Umpan balik juga mempunyai fungsi-fungsi diantaranya prinsip
informasional, prinsip motivasional, dan prinsip komunikasional.
Hubungan antara evaluasi dan umpan balik saling ada keterkaitan satu sama
lain dalam proses belajar mengajar, dengan adanya evaluasi seorang pendidik
jadi tau apa kekurangan yang dimiliki oleh seorang peserta didik saat pendidik
sudah memberikan materi yang sudah diajarkan, dengan mengetahui kekurangan
tersebut pendidik bisa melakukan umpan balik kepada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Widoyoko, Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Silverius, Suke.1991. Evaluasi
Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta : PT Grasindo.
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
apa faktor penentu keberhasilan suatu evaluasi
BalasHapus