C6-33 Zakirotunnikmah: ILMU ASTRONOMI

ILMU ASTRONOMI

Disusun untuk memenuhi tugas:

Mata Kuliah     : Hadits Tarbawi II

Dosen Pengampu          : Muhammad Hufron, M.Si.

Disusun oleh:

ZAKIROTUNNIKMAH

2021110112

Kelas: C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

STAIN PEKALONGAN

BAB I

PENDAHULUAN

            Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menuntut ilmu. Ilmu yang ada di dunia ini beraneka macam. Ada ilmu Pengetahuan dan Ilmu Agama. Keduanya harus kita cari dengan seimbang karena ilmu Pengetahuan merupakan bekal hidup kita di dunia, sedangkan ilmu Agama adalah bekal ilmu untuk kita hidup di Akhirat.

            Dalam makalah ini, akan dijelaskan bagaimana Rasulullah menyuruh kita untuk menuntut ilmu. Ilmu di sini akan lebih dikhususkan dalam menuntut ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Karena alam semesta merupakan tempat di mana kita berada dan melakukan aktivitas setiap harinya. Di dalam alam semesta banyak sekali ilmu yang tersimpan dan belum dapat dijangkau oleh pemikiran manusia.

            Di dalam makalah ini, akan membahas tentang ilmu Astronomi dari segi pandang hadits. Ilmu Astronomi adalah ilmu pengetahuan alam yang membahas tentang perbintangan seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang. Banyak hal yang dapat kita temukan dalam ilmu Astronomi karena dalam ilmu Astronomi menunjukkan betapa Kebesaran Allah dalam menciptakan alam beserta isinya.

            Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang ilmu pengetahuan alam terutama Ilmu Astronomi serta meningkatkan ketaqwaan kita semua atas nikmat Allah yang telah diberikan melalui ciptaan-ciptaan_Nya.

BAB II

PEMBAHASAN

“HADITS TENTANG ASTRONOMI”

A.     TEKS HADITS

عن بن أبي أوفي قال رسول الله صلي عليه وسلم : إن خيار عباد الله الذين يراعون الشمس والقمر والنجوم والأظلة لذكر الله عَزَّ وَ جَلَّ  

B.     TERJEMAHAN HADITS

“Diriwayatkan dari Ibnu Abi ‘Auf telah berkata: Rasulullah SAW bersabda

Sesungguhnya hamba Allah yang terpilih yaitu orang-orang yang memperhatikan matahari. bulan, bintang,dan kegelapan untuk mengingat Allah”

(HR. Al-Baihaqi)

C.     MUFRODAT

خيار	Yang terpilih
عباد الله	Hamba Allah
يراعون	Orang-orang yang mengamati
الشمس	Matahari
القمر	Bulan
النجوم	Bintang
الأظلة	Kegelapan
لذكر الله عَزَّ وَ جَلَّ	Untuk mengingat Allah yang  Maha Luhur

D.    BIOGRAFI ROWI

            Ibnu ‘Auf  adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau celaka  dengan mengumpulkannya dab tidak pula dengan menyimpannya. Bahkan ia mengumpulkannya secara santai dan dari jalan yang halal. Kemudian ia tidak menikmatinya sendiria tapi ikut menikmatinya bersama keluarga dan kaum kerabatnya serta saudara-saudaranya dan masyarakat seluruhnya.

            Ketika Ibnu ‘Auf masuk Islam, menyebabkannya menderitakan nasib malang berupa penganiayaan dan penindasan dari kaum Quraisy. Dan sewaktu Nabi SAW., memerintahkan para sahabatnya hijrah ke Habsyi, Ibnu ‘Auf ikut berhijrah dan kemudian kembali lagi ke Makkah, lalu hijrah untuk kedua kalinya ke Habsyi dan kemudian hijrah ke Madinah, ikut bertempur di perang Badr, Uhud, dan peperangan-peperangan lainnya.

Pada tahun ke-32 H, tubuhnya berpisah dengan ruhnya.

E.     KETERANGAN DARI KITAB SYARAH

(إن خيار عباد الله) أي من خيارهم (الذين يراعون الشمس والقمر والنجوم والأظلة) أي يترصدون دخول الأوقات بها (لذكر الله) أي لأجل ذكره (تعالى) من الأذان للصلاة ثم لإقامتها ولإيقاع الأوراد في أوقاتها المحبوبة وقال في البرهان في المراعاة أمور ظاهرة وأمور باطنة أما الظاهرة فالرؤية بحاسة البصر في الطلوع والتوسط والغروب والحركة فإذا تأمله المتأمل ذكر الله وسبحه ومجده بتحقيق سيما إذا أطلعه الله على أسرار نتائجها وأفعالها ومن اشتغل عنها مما يدل على أحكام القدرة الأزلية في المصنوعات المترتبة على الأسباب وعن علي أن رجلا أتاه فقال أريد الخروج لتجارة وكان في محاق الشهر فقال تريد أن يمحق الله تجارتك استقبل الشهر بالخروج (طب ك) في الإيمان (عن ابن أبي أوفى) قال الحاكم صحيح وأقره الذهبي وقال الهيثمي رجال الطبراني موثقون وقال المنذري رواه ابن شاهين وقال تفرد به ابن عيينة عن مسعود وهو حديث غريب صحيح.

F.      ASPEK TARBAWI

Dari hadits diatas dapat kita dapat memetik hikmah baik dari matan hadits maupun biografi rawinya. Hal-hal yang dapat kita petik adalah:

1.      Jadilah seorang pemimpin yang mampu mengendalikan hartanya bukan dikendalikan oleh hartanya.

2.      Mencari harta dengan jalan yang halal.

3.      Hamba Allah yang terpilih adalah orang yang mengamati matahari, bulan, bintang, dan kegelapan karena tidak semua orang bias melakukannya.

4.      Ilmu yang kita cari sebagai jalan kita untuk selalu mengintat Allah.

5.      Alam yang Allah ciptakan banyak mengandung ilmu pengetahuan.

G.    PERANAN ILMU ASTRONOMI

1.      Menentukan waktu-waktu sholat

2.      Menentukan arah Qiblat

3.      Menentukan awal bulan Qomariyah

4.      Menentukan terjadinya gerhana

BAB III

PENUTUP

            Alam ini banyak menyimpan ilmu pengetahuan yang masih belum dapat digali secara optimal. Untuk menemukan ilmu itu harus melalui pemikiran. Itulah sebagai alsan manusia diberi akal pikiran oleh Allah SWT. Namun, tidak semua ilmu itu dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia karena ilmu itu Rahasia Allah.

            Allah maha Agung atas segala ciptaan-Nya. Semakin bertambahnya ilmu yang kita punya maka seharusnya dapat menambahkan rasa syukur kepada Allah maha Luhur. Tidak lain dan tidak hanya Allah menciptakan alam semesta ini untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia. Setiap hari kita hidup dalam alam yang penuh karunia Allah.

            Pergunakanlah ilmu yang kita punya untuk meningkatkan keimanan kita pada Allah melalui rasa syukur kita atas segala nikmat dan karunia-Nya

DAFTAR PUSTAKA

Bahasa, Ali, Mahyuddin Syah, dkk. 1982. Karakterisik Perihidup 60 Shahabat Rasululah. Bandung: CV. Diponegoro.

http://mtmcairo.multiply.com/journal/item/125/ASTRONOMI_ASTROLOGI_DALAM_TINJAUAN_ISLAM?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses pada tanggal 26 Februari 2012.

Kamus elektrik Al-Mufid.

Kitab Faidhul qadir juz 2.

Kitab Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra.