SUMBER ILMU PENGETAHUAN
INTUISI HATI
Di Susun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : HADIST TARBAWI 2
Dosen Pengampu : M. GHUFRON, M.S.I
Disusun oleh :
1. M. Saiful Anam : 202109168
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2012
Hadist 23
Sumber ilmu pengetahuan ( Intuisi Hati )
A. عَنْ أَنَسِ بْنِ ماَ لِكِ أَنَّ النَّبِيُّ صَلَّ اللهُ عليه وسلم قال : مَنْ عَمِلَ بِماَ يَعْلَمْ وَرَ ثُهُ الله عِلْمَ ماَ لَمْ يَعْلَمْ
Artinya : Dari anas Ibn Malik r.a. Rosulullah SAW Berkata “ Barang siapa mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang tidak ia ketahui.”
B. Mufrodat
Dari Anas Ibn Malik عَنْ أَنَسِ بْنِ ماَ لِكِ
Nabi Muhammad SAW أَنَّ النَّبِيُّ صَلَّ اللهُ عليه وسلم قال
Barang siapa mengamalkan مَنْ عَمِلَ
Apa yang ia ketahui بِماَ يَعْلَم
Maka Allah akan memberikan kepadanya يَعْلَمْ وَرَ ثُهُ الله
Ilmu yang tidak ia ketahui عِلْمَ ماَ لَمْ يَعْلَم
C. Biografi Anas Ibn Malik
Nama lengkapnya, yaitu Anas ibn malik ibn nazhar Al-Anshari Al-Khazraji. Ia menerima sebanyak 2.286 buah hadist.
Anas Ibn malik adalah seorang pelayan Rosulullah SAW. Yang telah mengabdi selama 10 tahun. Ia meninggal pada tahun 92 atau 93 atau 100 H.
Ia menerima hadist dari Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, Ustman, Abdullah ibn Ruwahah, Fatimah Azzahra, Tsabit Ibn Qais ibn Syams. Abd Ar-rahman ibn Auf ibn Mas’ud, Malik ibn Sha’ah, Abi Dzar, Ubay ibn Ka’ab, Abi Thalhah, Abu Bakar, Ibnu Abdullah Al- Mazani, Qatadah, Muhammad ibn Sirin, Az-Zuhri, Rubai’ah ibn Abd ar-rahman, dan banyak lagi yang berdatangan dari berbagai penjuru wilayah negeri.
Az-Zuhri, bersumber dari anas berkata, “ Rasulullah SAW. Telah datang ke madinah dalam keadaan usiaku (Anas) 10 Tahun. Ibuku menjadikan aku seorang pengkidmad, pembantu Rasulullah SAW.”
Ja’far ibn Sulaiman Adh-Dhab’iy dari Tsabit dan Anas berkata, “ Ummu Sulaim (ibunya) telah membawaku ke hadapan Rasulullah SAW. Ketika aku masih kecil. Lalu, Ummu Sulaim berkata kepada nabi SAW. “ Ya Rasulullah ! Berdoalah kepada Allah untuknya !” Rasulullah SAW. Berdoa, “ Ya Allah ! Perbanyaklah harta dan keturunannya dan masukkanlah ia ke surga.”
Ayyub dan Abu Qilabah dan Anas berkata, “ Aku telah mengikuti Rasulullah SAW. Pada saat perjanjian di Hudaibiyah. Umrahnya, hajinya, futuh mekkah, perang hunain, dan Thaif
Ali ibn Ju’udi dari Syu’bah dan Tsabit berkata, “ Abu Hurairah berkata, “ Aku tidak melihat seorang pun yang lebih menyerupai Rasulullah SAW. Dalam Shalatnya selain ibn Ummu Sulaim (Anas).” Al-Anshari berkata, “ Telah menceritakan kepada kami ibn Auf dari musa ibn Anas, bahwa abu bakar ketika menjadi kholifah mengutus anas ibn malik untuk datang ke Bahrain sebagai pengurus (Gubernur) di sana. Padahal ia masih berusia muda. “ Abu Bakar berkata.” Aku mengutusnya karena ia cerdik dan ia seorang penulis wahyu.” Ibn Ali ibn Al-Madini berkata. “ Ia termasuk seorang yang paling akhir tinggal di Bashrah dari kalangan para sahabat Rasulullah SAW.[1]
D. Keterangan Hadist
Dalam Riwayat, Ketika Ali r.a. ditanya oleh seseorang. “ Apakah Rasulullah telah memberimu suatu ilmu atau nasihat khusus yang tidak diberikan kepada orang lain ? Ia berkata, “ Demi Allah. Demi yang menciptakan surga dan jiwa. Aku tidak memiliki sesuatu yang khusus kecuali pemahaman Al-Qur’an yang Allah berikan kepada Hamba-nya.” Ibnu Abi Dunya r.a. berkata. “ Ilmu Al-Qur’an dan pengetahuan yang di dapat darinya seperti lautan yang tak bertepi.
Ilmu-ilmu yang telah di terangkan diatas adalah alat bagi para mufassir Al-Qur’an. Seseorang yang tidak memiliki ilmu-ilmu tersebut lalu menafsirkan Al-Qur’an, berarti ia telah menafsirkannya menurut pendapatnya sendiri. Yang larangannya telah di sebutkan dalam banyak hadist. Para sahabat telah memperoleh ilmu bahasa Arab secara turun temurun. Dan ilmu lainnya mereka dapatkan melalui cahaya nubuwah. Imam suyuti r.a. berkata. “ Mungkin kalian berpendapat bahwa ilmu wahbi itu berada diluar kemampuan manusia. Padahal tidak demikian, karena Allah sendiri telah menunjukkan caranya, Misalnya dengan mengamalkan ilmu yang dimiliki dan tidak mencintai dunia.”[2]
E. Aspek Tarbawi
· Bagi orang yang menuntut ilmu hendaklah di amalkan
· Mencari ilmu jangan bertujuan untuk mencari materi atau menarik kebutuhan duniawi atau meraih kedudukan dalam hal pangkat keduniaan atau digunakan untuk kebanggaan diri di hadapan teman-temanmu. Maka kerusakan diri pasti akan kau rasakan
· Jika niatmu belajar semata-mata untuk menghidupkan syari’at Nabi Muhammad SAW. Dan membersihkan akhlakmu serta mengalahkan nafsu amarah yang selalu mengajak pada perbuatan jahat. Engkau tentu akan merasakan kebahagiaan dan keuntungan.[3]
Nama :suryaningsih
BalasHapuskelas:D
NIM :2021110146
bagaimana cara mengamalkan ilmu agar mendapat kebahagiaan dan keuntungan baik di dunia maupun di akhirat??
menjawab pertanyaan dari saudari suryaningsih.caranya kita harus ikhlas dalam mengamalkan ilmu dan berniat semata-mata untuk mencari ridho dari Allah SWT.
BalasHapusNAMA : M. SAIFUL AMRI
BalasHapusNIM : 202 111 0155
KELAS : D
Seperti apakah ilmu yang didapatkan jika kita mengamalkan ilmu?
terima kasih atas pertanyaan nya. kalau kita ingin mengetahui seperti apakah ilmu yang didapatkan jika kita mengamalkan ilmu yaitu ada perubahan pada peserta didik.terciptanya perubahan perilaku yang baik. kalau kita belum bisa merubah perilaku peserta didik berarti ilmu yang kita amalkan belum sempurna masih gagal dalam mengamalkan ilmu.
HapusNama :Asmaul fauziah
BalasHapusKelas: D
Nim : 2021110165
dalam keterangan hadits di sebutkan ilmu wahbi, bisa di jelaskan ilmu wahbi itu apa?
terima kasih atas pertanyaannya dari saudari asmaul fauziyah yang di sebut ilmu wahbi itu adalah seseorang yang belajar dengan sungguh-sungguh sehingga ia mendapatkan kepahaman.yang asal mulanya tidak tau akan menjadi tau.dari ketidaktauannya itu maka Allah memberikan ilmu wahbi kepadanya karena ia bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
BalasHapus