MAKALAH
HADITS TARBAWI 2
BUSANA DAN AKSESORIS CERMINAN JIWA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun oleh :
Arif Stiawan (2021110270)
Kelas F
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Wanita yang berpakaian tapi telanjang. Inilah yang terjadi pada kaum wanita saat ini. Zaman sudah semakin rusak. Perzinaan di mana-mana. Pornografi yang sudah semakin marak. Bahkan hal-hal porno semacam ini bukan hanya digandrungi oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis.
Kita tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.
PEMBAHASAN
A. Hadits
B. Terjemahan
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda, ”Dua orang golongan penghuni neraka yang aku belum melihatnya, yaitu (pertama), orang-orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli orang-orang. (kedua), wanita-wanita setengah telanjang (baik karena terlalu tipis kainnya atau terlalu pendek , seperti memakai rok mini atau ketat), merangsang lagi merayu, rambut mereka dianyam seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mendapatkan bau harum surga. Padahal bau harum surga itu dapat terasa dari jarak perjalanan yang sangat jauh.” (H.R. Muslim)[1]
C. Mufrodat
à Dua Golong
àEkor Sapi
àMemukul/ Menyambuk
àSetengah Telanjang
à merangsang lagi merayu
à Berlenggak-lenggok ketika berjalan
D. Biografi Rowi
Menurut pendapat mayoritas, nama beliau adalah 'Abdurrahman bin Shakhr ad Dausi. Pada masa jahiliyyah, beliau bernama Abdu Syams, dan ada pula yang berpendapat lain. Kunyah-nya Abu Hurairah (inilah yang masyhur) atau Abu Hir, karena memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermain-main pada siang hari atau saat menggembalakan kambing-kambing.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist. Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Selain meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu 'anhu juga meriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar Radhiyallahu 'anhum. Ada sekitar 800 ahli ilmu dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dan beliau Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan beribu-ribu hadits. Namun, bukan berarti beliau yang paling utama di antara para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu masuk Islam antara setelah perjanjian Hudaibiyyah dan sebelum perang Khaibar. Beliau Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah sebagai muhajir dan tinggal di Shuffah.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendo’akan ibu Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, agar Allah memberinya hidayah untuk masuk Islam, dan do’a tersebut dikabulkan. Beliau Radhiyallahu 'anhu wafat pada tahun 57 H.[2]
E. Penjelasan Hadits
Hadits di atas menunjukan 2 golongan yang penghuni neraka yang belum pernah dilihat Rasulullah, yaitu orang-orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli orang-orang, dan wanita-wanita setengah telanjang (baik karena terlalu tipis kainnya atau terlalu pendek , seperti memakai rok mini atau ketat), merangsang lagi merayu, rambut mereka dianyam seperti punuk unta.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli orang-orang yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan, akan tetapi mereka pergunakan untuk menindas atau berbuat dzolim terhadap orang-orang yang lemah.
Yang dimaksud dengan wanita-wanita setengah telanjang adalah mereka mengenakan pakaian tetapi tidak benar-benar menutupi aurat yang seharusnya ditutup.
Di dalam Tanwirul Hawalik disebutkan pendapat Ibnu Abdul Barr tentang makna kasiyat ’ariyat, ” Yaitu para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya. Memang mereka sudah dinamakan berpakaian, tetapi kenyataannya mereka tetap talanjang”.
Sementara Imam An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun adalah:
1. Wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
2. Wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
3. Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
4. Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya.
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.”
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
1. Wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
2. Wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
3. Wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.[3]
Dari pendapat para ulama’ di atas, bisa kita garis bawahi bahwa istilah berpakaian tetapi telanjang bisa disematkan kepada orang yang berpakaian mini, tipis atau ketat. Karena ketika mereka memakainya, ada sebagian anggota badan yang terbuka. Kalaupun tidak tampak warna kulitnya, tetapi lekuk-lekuknya masih tampak.[4]
Sedangkan “maa`ilaatun mumiilaatun”, ada yang mengatakan artinya menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan apa-apa yang seharusnya mereka perbuat, seperti menjaga kemaluan dan sebagainya.
“Mumiilaat” artinya mengajarkan perempuan-perempuan yang lain untuk berbuat seperti yang mereka lakukan. Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” itu berlenggak-lenggok ketika berjalan, sambil menggoyang-goyangkan pundak. Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas, yaitu model para pelacur yang telah mereka kenal.
“Mumiilaat” yaitu yang menyisirkan rambut perempuan lain dengan gaya itu. Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” maksudnya cenderung kepada laki-laki.
“Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan yang mereka perlihatkan dan sebagainya. Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur.
Al Maaziri berkata: “Dan mungkin juga maknanya adalah bahwa mereka itu sangat bernafsu untuk melihat laki-laki dan tidak menundukkan pandangan dan kepala mereka.”
Sedang Al Qoodhiy memilih penafsiran bahwa itu adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata: “Yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.” Lalu ia berkata: “Ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka, dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.”[5]
Lihatlah ancaman Nabi SAW. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau SAW, “Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Imam An Nawawi RA menjelaskan maksud sabda Nabi SAW: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam.[6]
F. Aspek Tarbawi
Hadits di atas menunjukan 2 golongan yang penghuni neraka yang belum pernah dilihat Rasulullah, yaitu orang-orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli orang-orang, dan wanita-wanita setengah telanjang (baik karena terlalu tipis kainnya atau terlalu pendek , seperti memakai rok mini atau ketat), merangsang lagi merayu, rambut mereka dianyam seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mendapatkan bau harum surga. Padahal bau harum surga itu dapat terasa dari jarak perjalanan yang sangat jauh.
Kita dapat mengambil beberapa hikmah dari hadits tersebut diatas, yaitu:
1. Berbuat dzolim adalah sebuah kejahatan yang sangat berat hukumannya, apalagi menggunakan kekuasaan dan kekuatan untuk mendzolimi orang lain yang lebih lemah dan tak berdaya. Seharusya seseorang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan itu melindungi kaum yang lemah, dan saling menyayangi.
2. menutup aurat adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim, terutama bagi kaum perempuan yang sangat rentan terhadap perkembangan zaman yang terjadi sekarang ini.
3. Dengan menutup aurat sesuai ajaran Islam, maka wanita akan menjadi lebih dihormati, dan tidak akan mengundang kemaksiatan yang biasanya disebabkan karena cara berpakaian dan tingkah laku atau tabiat wanita itu sendiri, seperti memakan pakaian setengah telanjang, dan berlenggak-lenggok seolaholah menggoda atau ingin digoda.
4. Cara berbusana yang rapi, sopan, dan menutup aurat, serta tidak berlebihan dalam bersolek merupakan ciri wanita muslimah yang berkepribadian islami.
PENUTUP
Busana dan aksesoris adalah cerminan jiwa setiap manusia. Karakter dan akhlak seseorang bias dilihat dari cara ia berpakaian dan aksesoris yang dikenakan. Sebagai seorang muslim, haruslah berbusana dan berhias sesuai dengan tuntunan yang telah disyari’atkan oleh agama Islam. Tidak perlu berbusana yang kiranya melanggar kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh agama, karena hal itu merupakan sebuah pelanggaran dan perbuatan dosa menurut syariat agama.
Islam tidak menganjurkan berbusana dengan busana yang dapat membangunkan syahat dan berhias secara berlebihan, bahkan melarang umatnya untuk melakukan hal yang demikian.
Perhatikanlah, hadits ini menunjukkan bahwa masalah pakaian merupakan masalah yang sangat serius. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tersebut. Wanita seperti yang disebutkan dalam hadits dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
DAFTAR PUSTAKA
‘Abd Al-‘Azhim Al-Mudziri, Al-Din. 2002. Ringkasan Shahih Muslim. Bandung: Mizan.
Chumaidi , Drs. A. Zarkasyi. 1998. Ulumul Hadits. Bandung : Pustaka Setia.
http://ceshter.blogspot.com/2011/03/wanita-berpakaian-tapi-telanjang.html
http://rumaysho.com/download-e-book/doc_download/24-wanita-yang-berpakaian -tapi-telanjang-sadarlah.html
http://sicopas.blogspot.com/2012/01/penjelasan-jilbab-atau-hijab-punuk-onta.html
[1] Al-Din ‘Abd Al-‘Azhim Al-Mudziri. Ringkasan Shahih Muslim. (Bandung: Mizan. 2002). hlm. 785
[2] Drs. A. Zarkasyi Chumaidi. Ulumul Hadits. (Bandung : Pustaka Setia. 1998). Hlm. 108-111
[3] http:// rumaysho.com/download-e-book/doc_download/24-wanita-yang-berpakaian-tapi-telanjang-sadarlah.html
[4] http://ceshter.blogspot.com/2011/03/wanita-berpakaian-tapi-telanjang.html
[5] http://sicopas.blogspot.com/2012/01/penjelasan-jilbab-atau-hijab-punuk-onta.html
[6] http://rumaysho.com/download-e-book/doc_download/24-wanita-yang-berpakaian-tapi-telanjang-sadarlah.html
dadang irwanto
BalasHapus2021110256
Cara berbusana yang rapi, sopan, dan menutup aurat, serta tidak berlebihan dalam bersolek merupakan ciri wanita muslimah yang berkepribadian islami, namun kenyataannya banyak wanita yang menutup aurat tapi seperti tidak menutup aurat(sexy).
bagaimana menurut anda?
maap sebelumnya kepada semuanya, hadits tidak munjul karena berupa gambar. dalam bhasa arab haditsnya sperti ini.
Hapusصِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
menurut pe3njelasan hadits tersebut, wanita inilah yang dinamakan
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
yaitu wanita yang berpakaian namun memamerkan keindahan lekuk tubuhnya, alias sexy.
berpakaian seksi sekarang ini sudah menjadi tren busana dikalangan kaum hawa, dari yang muda ampe yang tua kebanyakan suka memakai pakaian yang seksi. dan kaya'nya ini uda menjdi budaya di masyarakat kita.
Namun ini jelas bertentangan dengan syari'at islam yang memerintahkan untuk menutup aurat dengan pakaian yang tidak menimbulkan syahwat.
menurut saya pribadi, budaya seperti ini perlu kita singkirkan jauh2 dari lingkungan kita supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. hal itu bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan masyarakat.
ingat kata Bang Napi,"kejahatan terjadi bukan karena kemauan, tapi karena kesempatan."
kurang lebihnya seperti itu mas dadang.
terima kasih
MURSALIN AHMAD (277)
BalasHapusmenurut mas arif apakah cara berpakaian mahasiswa STAIN terutama wanita!hee, itu apakah sudah mencerminkan cara berpenampilan/pakain yang muslimah (yang dinjurkan Islam)? trus bagaimana cara kita memberikan penjelasan kepada orang2 terdekat kita misal (pasangan kita)agar tak berpakaian yang seksi/mengundang hasrat?heee
sebelumnya maaf kepada para kaum hawa!
pertanyaan yang bagus sekali mas Mur,
Hapusmenurut pendapat saya (sesuai dengan keterbatasan ilmu saya)
mahasiswi di STAIN tercinta ini pakaiannya udah menutup aurat, namun ya seperti bisa anda liat ndri, bnyak yang memakai pakaian sexy, ketat, dan bikin ga kuat he,,
pdhal stain sendiri uda mengeluarkan kebijakan untuk mhasiswi tidak boleh memakai jeans, karena kebanyakan jeans itu pensil, sedang pensil itu uda tentu ketat sampai pan....?
namun apa daya, kesadaran mereka memang kurang, itu bisa karena ligkungan, teman, atau kurang iman.
cara menjelaskan kepada orang terdekat, (pasangan/ istri) itu bisa dari hati ke hati. diberi penjelasan sejelas2nya sampai dia mengerti akan pentingnya menyembunyikan perhiasannya tersebut (aurot).
memang, mungkin tidak langsung berhasil, ati berusahalah.. jangan lupa berdoa supaya mereka mendapatkan hidayah dari Allah.
masalah pakean sexy saya no coment tuhh...
BalasHapuspada makalah anda penjelasan udah banyak,tinggal mempresentasikan dalam kehidupan sehari2,hehee...
saya coba cari pertanyaan laen nichh..
tentang "Yang dimaksud dengan orang-orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli orang-orang yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan, akan tetapi mereka pergunakan untuk menindas atau berbuat dzolim terhadap orang-orang yang lemah."
dimana pemimpin yang baek mencerminkan rakyat yang baek dan sebaliknya pula pemimpin yang dzolim mencermikan masyarat yang berantakan.
nahh.. menurut anda sudahkah itu terjadi pada negri kita tercinta,melihat media massa menilai miring tentang pemerintahan ?
beni siswanto
2021110249
kelas f
mas ben_to yang saya banggakan, dalam makalah ini yang ditekankan adalah masalah busana dan aksesoris. jadi untuk pertanyaan njenengan mohon maap saya belum cukup ilmu untuk memberi penjelasan yang kongkrit.
Hapusmenurut hemat saya, memang pemimpin yang baek mencerminkan rakyat yang baek dan sebaliknya pula pemimpin yang dzolim mencermikan masyarat yang berantakan.mengapa demikian? karena pemimpin itu yang memilih rakyat, dan pemimpin merupakan sampel masyarakat dari suatu bangsa. masyarakat yang baek tentu hatinya akan memilih pemimpin yang baik. begitu pula sebaliknya.
kalau masalah kebijakan, antara pemerintah dan masyarakat bisa saja memiliki pandangan yang berbeda, tergantung dari mana mereka melihat suatu permasalahan. jadi kita tidak bisa mnyalhkan satu pihak tanpa mengetahui dengan detail akar permasalhannya.
Subhanallah... Sungguh berarti hadist di atas buat saya pribadi. Terma kasih mas Arif.
BalasHapusMengenai cara berpakaian seorang wanita pada zaman sekarang, itu tidak lari dari para perancang/penjahit busana yang mereka kenakan. Lalu bagaimana hukumnya seorang yang mempunyai usaha produksi baju atau celana yang mungkin bisa dibilang pakaian wanita yang agak kuarang sopan kalau dipake? contohnya memproduksi celana jeans, hot pants ddl?
trima ksih mbak ismi atas pertanyaan yang anda tanyakan,
Hapusdalam mencari rizki, harus dengan cara yang baik dan tidak bertentangan dengan syari'at islam, tidak ada kemaslahatan dalam kebatilan.
kalau masalah hukum seseorang yang mempunyai usaha produksi baju atau celana yang mungkin bisa dibilang pakaian wanita yang agak kuarang sopan kalau dipake, kita masuknya kepada ushul fiqih.
namun demikian, kita tidak perlu mencari kesalahan orang lain, mereka membuat pakaian seperti itu karea memang minat masyarakat yang kaya gitu. dan pakaian itu kan ga hanya buat yang muslim saja. jadi semua kembali kepada yang mau beli. kalau yang beli itu memang seorang muslim yang menjaga perintah Allah, maka dia tidak akan membeli pakaian yang semacam itu, sehingga pakaian yang seksi seperti itu tidak laku, maka pembuat pakaian akan merubah design pakaiannya menjadi pakaian yang islami.
aagiem brkata " 3M. (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, mulai dari sekarang"
mkch
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNisfu Laila.
BalasHapus202 111 0272
hmm...sungguh miris keadaan sekarang ini ya..
minta penjelasan saja bagaimana dengan pakaian yang sudah menutup aurat, tidak transparan (tembus pandang ) ataupun terlihat lekuk badan.
namun pakaian terebut terlalu glamour, elegan dan mengundang perhatian...berlebihan lahh.
satu lagi..bagaimana sii,,kriteria pakaian yang islami menurut pemakalahh..???
mksihh
terima kasih mba' Nisfu Laila,
Hapussemua yang berlebihan itu ga baik, dan kita tahu kalau Allah ga suka hal-hal yang berlebihan. so, biasah aja, sepantasnya aja lach
kriteria pakaian yang islami seungguhnya sederhana. prinsipnya yaitu:
1. menutup aurat
2. Tidak ketat
3. tidak tipis
4. tidak menimbulkan syahwat
terima kash, maap jika banyak kekurangan.
source: http://rumaysho.com/hukum-islam/pakaian/1615-pakaian-yang-mesti-engkau-pakai-saudariku.html
nur aini
BalasHapus2021110263
F
berbicara masalah menutup aurot, menutup aurot yang seharusnya itu yang bagaimana, apakah yang pakaiannya besar-besar kaya orang Arab, ataukah yang biasa saja?karena kita tahu jika kita melihat orang-orang di sekitar kita berpakaian seperti itu malah jadi bahan pergunjingan..hmmmm...thnx...
eni marfuah
Hapus2021110238
jika kita lihat disekitar lingkungan kita, masih banyakkah yang termasuk dalam berpakean setengah telanjang? dan apakah mereka juga termasuk golongan orang2 yang tidak mencium baunya surga?..
BELLA AMELIA
Hapus202 111 0267
F
Di dalam makalah ini dijelaskan bahwa ada kriteria seorang wanita yang mendapatkan nikmat dari ALLAH tetapi tidak mau mensyukurinya.nah yg saya tanyakan apakah keterkaitan antara kalimat ini dengan pembahasan mengenai busana yang pantas dikenakan oleh seorang wanita yg anda jelaskan???
maturnuwun......
Anisa Afriani
Hapus202109080
Kelas F
"Aji ning diri soko lati,aji ning rogo soko busono"... pepatah jawa tersebut memberikan pelajaran tentang berbusana yang baik agar kita setidaknya dapat dipandang baik oleh orang lain.Tapi, jaman sekarang, ada juga seseorang wanita yang berbusana muslim hanya digunakan sebagai formalitas saja atau sebagai kedok semata. bagaimana pendapat anda mengenai hal itu?
jawabnya sekalian aja ya
Hapusmb' nur aini
pakaian itu mencerimnkan jiwa seseorang, orang tomboy tentu berbeda dengan orang feminim, orang yang berjiwa islami tentu bebeda dengan orang yang tidak mengenal islam.
syarat pakaian yg baik menurut islam
1. menutup aurat
2. Tidak ketat
3. tidak tipis
4. tidak menimbulkan syahwat
kalo masalah pergunjingan, bukan salah yang berpakaian, yang menggunjing itu yang mungkin belum memahami islam.
sumber:
http://rumaysho.com/hukum-islam/pakaian/1615-pakaian-yang-mesti-engkau-pakai-saudariku.html
Mb' eny Marfuah
Hapusmasalah masuk surga atau neraka itu terserah Allah, yang penting kita berusaha untuk menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya. masalah pakaian itu juga bergantung daqri budaya setempat, tetapi budaya yang tidak bertentangan dengan syar'i lah yang diperbolehkan. yang penting
1. menutup aurat
2. Tidak ketat
3. tidak tipis
4. tidak menimbulkan syahwat
5. Rapi
Mb' BELLA AMELIA
mungkin yang mbak bella maksud adalah pendapat Ibnul Jauziy.
Wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seWanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.[penjelasan hadits]
pendapat ini adalah sebuah penafsiran dari suatu hadits, kalimat
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
diartikan wanita yang mendapatkan ni'mata tapi enggan bersyukur tidak beda dengan wanita yang diberi keindahan tubuh tetapi tidak dijaga melainkan dipamerkan kepada semua orang.
Mb' Anisa Afriani
rasulullah bersabda "innamal a'malu binniyati, wa innama likullimriin manawa" semua itu kembali ke dalam hati. Allah maha mengetahui apa yang nampak dan apa yang tersembunyi dalam hati.
so, jangan risaukan soal itu, yang penting perbaiki diri kita sebelum menilai orang lain.
nur khasanah
BalasHapus2021110244
F
Berbuat dzolim adalah sebuah kejahatan yang sangat berat hukumannya, apalagi menggunakan kekuasaan dan kekuatan untuk mendzolimi orang lain yang lebih lemah dan tak berdaya. Seharusya seseorang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan itu melindungi kaum yang lemah, dan saling menyayangi. dari pernyataan tersebut, bagaimanakah hubungan kalimat tersebut dengan judul makalah anda?
terima kasih mbal nur khasanah
Hapussesungguhnya kata-kata tersebut adalah nilai tarbawi dari hadits di atas. untuk hubungannya dengan judul itu memang ga ada, tetapi perlu diperhatikan bahwa mereka merupakan satu kesatuan dalil.(hadits nabi) terima kasih
BELLA AMELIA
BalasHapus202 111 0267
F
Di dalam makalah ini dijelaskan bahwa ada kriteria seorang wanita yang telah diberi kenikmatan oleh ALLAH swt namun ia tidak mahu mensyukurinya.. Nah pertanyaan saya , apakah keterkaitan kalimat tsb dengan isi makalah yang anda cantumkan yaitu tentang busana yang seharusnya dikenakan oleh seorang wanita????
Mb' BELLA AMELiA
Hapusmungkin yang mbak bella maksud adalah pendapat Ibnul Jauziy.
Wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seWanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.[penjelasan hadits]
pendapat ini adalah sebuah penafsiran dari suatu hadits, kalimat
كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
diartikan wanita yang mendapatkan ni'mata tapi enggan bersyukur tidak beda dengan wanita yang diberi keindahan tubuh tetapi tidak dijaga melainkan dipamerkan kepada semua orang.
ilmi fitri royani
BalasHapus2021110240
kelas F
di dalam makalah anda di sebutkan bahwa dalam islam wanita yang cara berbusananya menutup aurat akan lebih dihormati dan tidak mengundang maksiat. bagaimana menurut pemakalah tentang cara berbusana yang tidak akan mengundang maksiat?
Gini Lho mbak Ilmi,
Hapusseperti kata Mb' Anisa Afriani,"Aji ning diri soko lati,aji ning rogo soko busono".
islam itu agama Allah yang paling up to date, paling baru, paling canggih, dan paling sempurna.
Maha Suci Allah, Allah Maha Sempurna, dan Maha Mengetahui. apa yang Ia ciptakan tidak ada yang sia-sia. dalam menentukan suatu ketentuan pasti ada hikmahnya. Salah satunya adalah soal busana. cara berbusana yang islami, adalah cara berbusana yang tidak mengundang maksiat.
kriterianya antara lain
1. menutup aurat
2. Tidak ketat
3. tidak tipis
Baca sumber:
http://rumaysho.com/hukum-islam/pakaian/1615-pakaian-yang-mesti-engkau-pakai-saudariku.html
Hapus
DWI KARTIKA SARI
BalasHapus2021110251
F
Bagaimana menurut anda cara berpakaian muslimah yang baik?dan tolong jelaskan pepatah"ajine raga saka busana"
terima kasih mb' DWI KARTIKA SARI
Hapuscara busana muslimah yang baik antara lain
1. menutup aurat
2. Tidak ketat
3. tidak tipis
4. tidak menimbulkan syahwat
5. Rapi
Baca sumber:
http://rumaysho.com/hukum-islam/pakaian/1615-pakaian-yang-mesti-engkau-pakai-saudariku.html
wah, Saya punya tugas tambahan nich,,
"ajine raga saka busana" maksudnya seseorang itu dinilai dari cara dia berpakaian.
apa tindakan anda jika melihat teman/saudara/pacar anda jika dalam berpakaian belum sesuai dengan stariat islam?
BalasHapusyang mas hadi tanyakan tindakan saya ya?
Hapustindakan saya jika melihat teman/saudara/pacar anda jika dalam berpakaian belum sesuai dengan stariat islam?
memberi nasihat ringan tetapi tidak menggurui.
ARUM ARIFAH
BalasHapus2021110271
F
Menurut anda, Seperti apa kriteria wanita muslimah menurut Rosulullah? Dan Seperti apa menurut anda wanita dikatakan cantik?apaka harus glamor?
wanita muslimah adalah wanita yg senantiasa menjaga kehormatan dirinya. cantik itu relatif, tergantung dari sudut mana kita memandang. wanita yg cantik itu tidak harus glamour, menurut saya glamour itu berlebihan. cntik itu dari dalam, cantik itu sederhana dan apa adanya.
Hapussyifa adilla
BalasHapus2021110281
__saya sedikit bertanya mengenai permasalahan memendang seseorang sengan melihat tata cara dan berbusana / beraksesoris bisa dikaitkan dengan tampilan fisik seperti itu.... sedangkan jika kita hanya melihat tampilan fisik sebagai cerminan dari sikap seseorang tersebut saya rasa tidak dapat di artikan secara keseluruhan. di situ juga harus terdapat pemahaman iman yang mendalam.
bagaimaana dengan pendapat anda mengenai kata "cerminan" tersebut??
terimakasih......
terima kasih mbak syifa
Hapusmungkinkah seseorang yang sholehah berpakaian layaknya seseorang yang tidak sholihah?
bisakah kita melihat hati seseorang?
tentu tidak. bahkan oleh seorang pun.
yang diteliti oleh psikolog adalah cerminan hati, yaitu kelakuan, ingkah laku, dan semua yang tampak oleh mata.
sikap dan sifat,termasuk busana merupakan refleksi dari hati.
Diah safitri
BalasHapus2021110260
cukup mnrik sekali pembhsan dlm makalah anda,,, disini kn slh satuny mmbhs ttg tata cara berbusana bgi muslimah yaitu dg cara menutup aurat,, kita smw tahu kl mnutup aurat hukumnya wajib, tp tatkala kita mengingatkan tmen/saudara kita utk berjilbab, mrka mnjwb spt ini,, saya blum siap memakai jilbab, lbih baik saya mmperbaiki akhlak saya dlu drpda saya berjilbab tp akhlaknya msih jelek,, nah mnurut anda bagaimanakh crany utk mnyikapi hal tsb, agr mereka sadar n mw berjilbab.. maturnuwun..
kesadaran adalah hidayah, dan hidayah datangnya dari Allah. kita hnya diwajibkan untuk amar ma'ruf nahi munkar. kalo mereka tidak mau, itu terserah mereka. tapi, jangan pnah bosan untuk beramar ma'ruf nahi munkar. apa yg kita lakukan tidak akan penah sia2, wlaupun kelihatannya sia2, pasti di kemudian hari dia akan merasakan sebuah kebenaran.
Hapusabdul latif (241)
BalasHapusf
seberapa batasan wanita muslimah dalam mengenakan perhiasan atau aksesoris?
Aksesoris atau perhiasan adalah cirikhas dari wanita. batasnnya adalah kewajaran, tidak berlebihan, karena Allah tidak suka dengan sesuatu yg berlebihan.
Hapusterima kasih
musfiroh
BalasHapusNIM 2021110255
bagaimana menurut anda sikap seorang pemimpin bisa dikatakan adil yang tidak bersikap dzalim kepada rakyatnya???
pemimpin yg adil adalah pemimpin yg senantiasa memperhatikan kesejahteraan semua rakyatnya, tanpa terkecuali
Hapusmuafinah
BalasHapusNIM 2021110264
bagaimana menurut anda mengenai model pakaian atau bbusana muslim zaman sekarang yang mana banyak yang tidak sesuai dengan pakaian Islami???
ambil yg baik, tinggalkan yang jelek.
HapusHartini
BalasHapus2021110237
dalam aspek tarbawi makalah anda, disebutkan bahwa berbuat dzolim adalah kejahatan yang sangat berat hukumannya. tetapi pada kenyataanya sekarang banyak orang yang mendzolimi tanpa mereka sadari bahwa mereka telah berbuat dzolim. misal dzolim hati. bagaimana tanggapan anda tentang hal ini yang ada kaitanya dengan hadist tarbawi ?
dzolim hati, jika maksud anda adalah menyakiti hati, itu tidak masuk dlm hadits ini. tp menyakiti hati orang lain adalah sebuah kejahatan. dalam Al-quran disebutkan "fitnah itu lebih besar(dosanya) dari pembunuhan". ini menunjukkan bahwa menyakiti hati itu sangatlah besar dosanya.
Hapus