Laman

new post

zzz

Selasa, 06 Maret 2012

Kelas G, (4), Mushonif, MEMANFAATKAN PANCA INDERA UNTUK MENCARI ILMU


MAKALAH
MEMANFAATKAN PANCA INDERA
UNTUK MENCARI ILMU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas
                               Mata Kuliah                  : Hadits Tarbawi II
                               Dosen Pengampu          : Muhammad Hufron, M.S.I











Di susun Oleh :
Mushonif
(2021110288)
Kelas G

                               

     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012


PENDAHULUAN
Allah telah menciptakan manusia dengan segala karunia-Nya berupa panca indera, akal pikiran, dan hati nurani.Sehingga manusia dapat menjadi makhluk-Nya yang paling sempurna, namun dengan kesempurnaannya itu manusia dapat bertindak bodoh dan menjadi lebih buruk dari pada binatang.
Islam menganjurkan bahkan mewajibkan umatnya untuk menuntut Ilmu, Rasulullah saw, mengatakan bahwa menuntut Ilmu itu adalah kewajiban bagi kaum Muslimin dan Muslimat.
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, sebagaimana dalam firman Allah SWT, QS. Al-Mujaadilah : 11, sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
        “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”






PEMBAHASAN
A.      Materi Hadits
عن عبد الله بن مسعود قال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول : "نضر الله امرأ سمع منا شيئا فبلغه كما سمع فرب مبلغ اوعى من سامع" قال ابو عيسى هدا حديث حسن صحيح وقد رواه عبد الملك بن عمير عن عبد الرحمن بن عبد الله
﴿رواه الترميذي فى الجامع, كتاب العلم عن رسول الله, باب ما جاء فى ال حث على تبليغ السماع﴾
B.     Terjemah Hadits
Dari Abdillah bin Mas’ud, berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “Allah mengelokkan rupa seseorang yang mendengar hadits dari kami lalu ia menyampaikannya seperti apa yang ia dengar, banyak penyampai lebih bisa menjaga dari pada pendengar.”  1
C.    Mufrodat Hadits
Indonesia
عربيى
Allah mengelokkan rupa seseorang
نضر الله امرأ
Mendengar
سمع
Menyampaikan
بلغ
Lebih hafal, lebih menguasai, lebih memahami.
اوعى

D.    Biografi Perawi.
Abdullah ibn Mas’ud adalah ‘Abdullah ibn Mas’ud ibn Ghafil ibn Habib al Hudzaly, seorang sahabat Nabi yang dahulu pernah bersumpah setia dengan bani Zuhra.
Ibu beliau bernama Ummu ‘Abdillah bint Abu Daud ibn sau-ah yang juga memeluk agama islam dan menyertai As sabiqun Al Awwalin, beliau telah meriwayatkan sejumlah 848 buah hadits, Imam Bukhari dan Muslim menyepakati
1.       Moh.Zuhri, Tarjamah sunan at-Tirmidzi jilid IV, (Semarang : CV Asy Syifa, 1992), hlm 284
sejumlah 64 hadits, 21 diantaranya diriwayatkan oleh Imam Buhari sendiri dan 35 diantaranya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Beliau menerima hadits dari Rasul sendiri, dari Umar, dan Sa’ad bin Mu’adz. 
Hadits-hadits beliau diriwayatkan oleh 2 orang puteranya, yaitu : Abdur Rahman dan Abu ‘Ubaidah, putera saudaranya Abdullah ibn Utabah dan isterinya Zaenab Ats-Tsaqatsiyah.
Beliau menerima langsung dari rasul sejumlah 70 surat Al-Qur’an. Beliaulah orang yang mula-mula berani membaca Al-Qur’an dengan suara yang nyaring di hadapan orang Quraisy di Mekkah.
Beliau wafat di Madinah pada tahun 32 H dan dikebumikan di Al-Baqi’, jenazah beliau disembahyangkan oleh Utsman.2
E.     Keterangan Hadits.
      Do’a yang ditujukan kepada orang yang dimaksud dalam hadits, yaitu : semoga Allah SWT mempereloknya dengan keagungan dan keindahan, bagi orang yang mendengar sesuatu dari kami yaitu perkara Agama berupasuatu ayat dari Al-Qur’an atau suatu Hadits, lalu ia menyampaikannya persis seperti apa yang ia dengar tanpa mengurangi atau menambahinya, baik ia lelaki maupun wanita.
Banyak orang yang mendengar hadits tidak secara langsung tetapi melalui perantara sehingga lebih hafal, lebih menguasai dan lebih memahami dari pada orang yang mendengar secara langsung. 3



2.    T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, sejarah dan pengantar ilmu hadits, (Jakarta : Bulan Bintang, 1980), hlm 291.
3.    Syekh Mansyur Ali Nashif, Mahkota pokok-pokok hadis Rasulullah SAW. Jilid I, (Bandung : Sinar Baru, 1993), hlm. 167.

F.     Aspek Tarbawi
1.      Keutamaan Ilmu dan dorongan kepada kita untuk mencari ilmu.
2.      Kita harus amanah dalam mengajarkan Ilmu dan berhati-hati dalam menjaga dan memahaminya.
3.      Seruan kepada kita bahwa dalam penyampaian agama harus secara murni.
4.      Terhadap orang yang menyebarkan Ilmu kita harus mendo’akannya secara benar.
5.      Orang yang belakangan terkadang lebih baik dari pada pendahulunya.
























PENUTUP
            Dari makalah diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
            Semua pengetahuan itu telah disediakan Allah SWT untuk manusia, manusia hanya perlu mencari pengetahuan tersebut berdasarkan panca indera yang telah diberikan oleh Allah SWT, serta dengan panduan wahyu yang telah Allah turunkan.
            Sehingga ada kemungkinan bagi manusia untuk mengetahui rahasia pengetahuan yang diberikan Allah, permasalahannya hanya terletak pada kemampuan manusia untuk menggunakan panca indera sebagai perantara akal dan menggunakan wahyu sebagai sumber pengetahuan dan elemen dasar yaitu sebagai pijakan dalam melakukan penelitian dan eksperimen.























DAFTAR PUSTAKA
                                  
1.      Zuhri, Moh. 1992. Tarjamah sunan at-Tirmidzi. Jilid IV. Semarang : CV Asy Syifa.
2.      Ash-Shiddieqy, T.M. Hasbi. 1980. Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta : Bulan Bintang.
3.      Nashif, Syekh Mansyur Ali. 1993. Mahkota pokok-pokok hadis Rasulullah SAW. Jilid I. Bandung : Sinar Baru.

15 komentar:

  1. Fatkhiyatun Ni'mah
    2021110319
    kls G

    Didalam hadits tersebut hanya disebutkan mengenai pendengaran, "banyak penyampai lebih bisa menjaga dari pra pendengar"
    apakah itu menunjukkan bahwa pendengaran lebih unggul dalam menerima sesuatu dibandingkan indera lainnya?
    mohon dijelaskan...

    BalasHapus
  2. MUTHOHAROH
    2021110329
    G

    Menurut pemakalah, bagaimana kiat memunculkan semangat pada diri seorang yang cacat fisik agar dapat menunntut ilmu layaknya orang normal???

    BalasHapus
  3. muhammad sukron
    2021110328
    G

    apakah pemakalah setuju tenteng pengelompokan anak berkebutuhan khusus dg anak normal??
    berikan penjelasan

    BalasHapus
  4. Jika salah satu pnca indra ada yang cacat<< bagaimana caranya mengoptimalkan untuk mencari ilmu???
    Khafidzin 2021110311

    BalasHapus
  5. Moh. Zuhrufi Sani
    2021110322
    G

    Menurut pemakalah, didalam aspek tarbawi kita harus amanah dalam mengajarkan ilmu itu bagaimana? tlong penjelasannya dan lantas bagaimana kalau kita tidak sanggup mengemban amanah dalam mengajarkan ilmu terseut?

    BalasHapus
  6. bagaimana menurut pemakalah : jika kita memperoleh suatu ilmu dari sseorang guru tapi tidak menyampaikan kepada orang lain karena takut jika ada pengurangan ilmu dalam penyampaian tersebut . apakah harus disimpan sendiri,atau bagaimana??

    MUHAMMAD ALI FAHMI
    2021110285

    BalasHapus
  7. khoirul furqon
    2021110327

    hal yang manakah dari hadis tersebut menerangkan tentang memanfaatkan panca indra??
    seberapa batasnya dalam kita memanfaaktkan panca indra kita untuk menuntut ilmu??

    BalasHapus
  8. labib ahmad
    2021110307

    bagaimana saat kita mengajarkan suatu ilmu itu terdapat kekeliruan apakah kita berdosa ..?

    BalasHapus
  9. tarmujiyanto
    2021110317
    bagaimana seseorang menjaga panca indra yang yang baik ?
    hadits yang ada paparkan apa inti pembahasanya?
    penjelasanya!!

    BalasHapus
  10. CHOLISUL MAROM,,
    O326

    bagaimana caranya biar pancaindra kita itu bner" bissa menangkap ilmu yg telah kita terima,,,

    BalasHapus
  11. M.Lendra (2021110299)
    bagaimanakah peran serta kita dalam memenuhi kebutuhan Ilmu bagi para penyandang cacat, apakah kita hrus slalu membedkan mereka dengan yg normal, ataukah kita dpt memfasilitasi sarana prasaran bgi mereka (penyandag cacat)........
    berikan tanggapan anda

    BalasHapus
  12. nama : lusiana masithoh
    nim : 2021110331

    bagaimana semisal ketika panca indra kita tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, otomatis kita tidak bisa memanfaatkan panca indra kita, lantas bagaimana? apa yang harus kita lakukan? kemudian bagaimana kita bisa memanfaatkan sebagai alat untuk mencari ilmu?

    BalasHapus
  13. Nama :Tri Nurul Aeni
    NIM :202109011

    menurut pemakalah bagaimana jika ada orang yang tidak mau menuntut ilmu kepada orang yang cacat dengan alasan merasa dirinya lebih sempurna????

    BalasHapus
  14. Atina Mauila Safitri

    Kenapa allah mengelokkan orang yang mendengar hadits dan menyampaikannya seperti apa yang dia dengar?
    apakah yang di elokkan hanya ketika mendangar hadits saja?
    terus bagaiamana caranya agar kita juga di elokkan oleh allah?

    BalasHapus
  15. Tolong jelaskan sebenarnya maksud dari Hadits di atas itu menjelaskan ttg apa..???sya kok masih bingung.

    BalasHapus