Laman

new post

zzz

Kamis, 12 April 2012

A9-49 Istighosah


M A K A L A H

Menghadirkan Kesejukan Religi di Tengah Hiruk Piruk Pasar

Disusun guna memenuhi salah satu tugas:
Mata Kuliah        :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu            : Ghufron Dimyati


stain-Pekalongan












Disusun Oleh:

Istighotsah (2021110372)
Kelas A





JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012



PENDAHULUAN

Pasar memegang peranan penting dalam masyarakat, khususnya dalam hal ekonomi. Agama Islam banyak memberi tuntunan dan penjelasan berkaitan dengan pasar dan jual beli. Pasar disebut sebagai tempat yang paling dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski begitu, bukan berarti Islam melarang umatnya pergi ke pasar untuk berjual beli. Islam telah mengatur bagaimana seharusnya etika di dalam pasar supaya tidak terjadi kegiatan yang dibenci Allah. Dalam Makalah ini akan di jelaskan bagaimana sikap kita ketika di pasar, untuk menghadirkan kesejukan religi berkaitan dengan keberadaan seseorang di pasar.





































PEMBAHASAN


Menghadirkan Kesejukan Religi di tengah Hiruk Pikuk Pasar”


A.   Hadits

حَدّثَنَا اَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَا رُوْنَ قَالَ : حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سِنَانٍ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَاسِعٍ قَالَ : قَدِمْتُ مَكَّةَ فَلَقِيَنِيْ أَخِيْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِاللهِ بْنُ عُمَرَ فَحَدَّنِيْ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه و سلّم قَالَ : " (( مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ فَقَالَ لَا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ, كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَ مَحَى عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَ رَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ ))"                                                                                              
[قَالَ اَبُوْ عِيْسَى] : هَذَا حَدِيْثُ غَرِيْبٌ وَ قَدْ رَوَاهُ عَمْرُ و بْنُ دِيْنَارٍ, [وَهُوَ] قَهْرَمَانُ الِ الزُّبَيْرِ عَنْ سَالِم بْنِ عَبْدِاللهِ هَذَا الْحَدِيْثَ نَحْوَهُ.                                                                                                                                                  
(رواه التّرمذى فىالجامع, كتاب الدعوات عن رسول الله صلّى الله عليه و سلم, باب ما يقول اذا دخل السوق)                               
B.   Terjemah

Ahmad bin mani’ menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, dia berkata: Azhar bin sinan menceritakan kepada kami, muhammad bin wasi’ berkata: saya datang ke mekkah  dan bertemu dengan saudaraku Salim bin Abdullah bin Umar menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari kakeknya bahwasanya Rosulullah SAW bersabda :”Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya kerajaan dan pujian, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan Dia Mahahidup tidak akan mati, di tanganNya-lah kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,' niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat'’.
Abu ‘Isa Berkata: Hadits ini Hadits yang ghorib(langka) dan Amar bin dinar(dia adalah kepala keluarga Zubair) meriwayatkan dari Salim bin Abdillah Seperti hadits ini. (HR.Tirmidzi di sunan tirmidzi dalam kitab adda’awat bab perkataanketika masuk pasar).[1]




C.   Mufrodat

مَنْ دَخَلَ السّوْقَ فَقَال   :  Barangsiapa yang masuk pasar kemudian membaca
لا إِلَه إِلَّا اللَّه وَحْدَهُ      : Tiada sembahan yang berhaq untuk disembah kecuali Allah semata
 لا شَرِيك لَهُ           : Tiada sekutu bagi-Nya,
لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْد    : Milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian,
يُحْيِي وَيُمِيتُ،           : Dialah yang menghidupkan dan mematikan,
وَهُوَ حَيّ لا يَمُوت،   : Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati,
بِيَدِهِ الْخَيْرُ،               : Ditangan-Nyalah segala kebaikan,
وَهُوَ عَلَى كُلّ شَيْء قَدِير : dan Dia maha mampu atas segala sesuatu
كَتَبَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، : Maka allah akan menuliskan baginya Satu juta kebaikan
 وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ،: menghapuskan darinya Satu juta kesalahan
 وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ: meninggikannya Satu juta derajat

D.   Biografi Perawi
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.[2]
Umar ibn khattab berasal dari etnis bani adi yang terkenal sebagai Etnis yang terpandang mulia dan berkedudukan tinggi. Ia lahir di kota mekkah. Umar mempunyai postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya keras, berani dan sangat di siplin. Umar sebelum memeluk agama islam ia adalah seorang tokoh arab, yang sangat terhormat, berwibawa dan mempunyai pengaruh yang sangat besar, ia sangat keras menentang seruan dan ajaran yang yang di bawa oleh rosulullah saw.namun  setelah masuk islam, ia menemani nabi dan menjadi sahabatnya yang sangat dekat . umar bin khattab seorang tokoh besar terkenal jujur, dan ahli hadits. Keberanian, ketegasan dan kejujurannya nabi saw memberinya gelar Al-faruq, maksudnya seorang pembeda antara yang hak dan yang bathil. Dia lah yang menggagas pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al-qur’an pada zaman khalifah Abu Bakar. Umar bin khatab menggantikan abu bakar sebagai khalifah yang kedua dari tahun 13 H-23H/ 634 m- 644M. Selama 6 tahun 10 bulan ia memerintah sebagai khalifah. Walaupun sibuk dalam dunia politik untuk kekuasaan dan kekuatan islam, ia pun sempat meriwayatkan sebanyak 537 hadits. Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.[3]
E.   Keterangan Hadits
Dalam Hadits di atas, Menerangkan Tentang apa yang harus kita Ucapkan ketika  masuk Pasar. Dalam hadits di sebutkan السّوق ( Pasar),  yang dimaksud dengan pasar adalah semua tempat yang didatangkan dan diperjual-belikan padanya berbagai macam barang dagangan. Pasar di sini mencakup pasar tradisional, pasar modern, super market, mall, toko-toko besar dan lain-lain. Pasar membuat manusia Lalai dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan.Maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya. Orang yang berdzikir ketika di pasar akan mendapat keutamaan yang besar dan pahala bagi orang yang membaca dzikir tesebut. Menurut Imam ath-Thiibi berkata,“Barangsiapa yang berzikir kepada Allah (ketika berada) di pasar maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Ta’ala berfirman tentang keutamaan mereka,
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ  
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah”
            Menurut Imam Tirmidzi Hadits ini isnadnya muttasil dan termasuk hadits hasan.[4]
F.    Aspek Tarbawi
·         Tetap berdzikirlah ketika berada di pasar.
·         Ketika seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
·         Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala.
·         Dzikir ini lebih utama jika diucapkan dengan lisan disertai dengan penghayatan akan kandungan maknanya dalam hati. Karena dzikir yang dilakukan dengan lisan dan hati adalah lebih sempurna dan utama
·         pasar merupakan tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana  terdapat berbagai macam kemungkaran, perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi disanalah tempat syaithan berkumpul.




PENUTUP
            Pasar memang tempat yang rawan kemaksiatan, sehingga kita harus waspada agar itu tidak terjadi pada kita dengan selalu meminta perlindungan dari Allah yang maha kuasa, supaya terhindar dari godaan jin, setan dan bala tentaranya. dengan selalu berdzikir kepada Allah.

















Daftar Pustaka

http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/27/umar-bin-al-khaththab/.  (27 September 2009)           diakses 19 februari 2012.
Rohman, abdul muhammad Utsman, 1353.Tuhfatul Ahwadzi. Juz 9.

Sayadi, Wajidi. Hadits Tarbawi. 2011. jakarta: pustaka Firdaus .
Sholih. 2005.kutubus sittah..Riyadh : darussalam.







[1] صالح بن عبدالعزيز بن محمّد بن ابراهيم, الكتب الستّة, (Riyadh : darussalam, 2000) hlm.2005 No. 3428.
[2] http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/27/umar-bin-al-khaththab/
                                                                                                                                               
[3] Wajidi Sayadi,  Hadits Tarbawi, ( jakarta: pustaka Firdaus , 2011) hlm. 44-45.
[4] عبدالرّحمن محمّد عثمان, تحفة الأحوذي بشرح جامع ترمذى   , (كار الفكر , الجزء التاسع)

17 komentar:

  1. Nama : Irma Hardika Saputri
    NIM : 2021110010
    Kelas : A

    assalamualaikum wr. wb
    Bagaimana agar kita senantiasa menerapkan dzikir setiap kali dipasar, sedangkan kita tahu bahwa di pasar suasananya ramai, dan pasti dipikir kita adalah barang yang akan dibeli supaya tidak lupa ??
    kemudian jika dikaitkan dengan kekhusyuan, apakah dzikir bisa dilakukan dalam kondisi ramai seperti pasar ??
    terima kasiih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih dengan pertanyaannya:)

      Menurut saya dengan cara kita tau dulu bahwa di pasar adalah tempat yang sangat berpotensi terjadi kejahatan dan kemungkaran, sehingga kita akan waspada kemudian kita mengawalinya dengan berdzikir atau berdoa agar terjaga keselamatan kita. Kondisi di pasar identik dengan keramaiannya, ketika kita berdzikir agar dapat khusyu’ kita sebenarnya bisa melakukannya dengan cara seperti menutup indra lahiriah menuju indra batiniah dengan cara memejamkan mata. Kemudian cari tempat yang setidaknya jarang dilewati untuk lalulalang, sehingga bisa membuat kita konsentrasi membaca dzikir.

      Hapus
  2. Risqiyani sakinah
    2021110044
    A


    Berikan alasan yang logis, mengapa Allah menyebut pasar sebagai tempat yang dibenci? sedangkan transaksi jual beli banyak dilakukan dipasar!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih dengan pertanyaannya, sepertinya penanya yang satu ini sangat antusias untuk bertanya:) bagus, membuat saya semangat juga dalam menjawabnya,:)

      Begini , memang salah satu tempat yang paling dibenci oleh Allah di muka bumi ini adalah pasar. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar." (Shahih Muslim, 1076). Pasar memang memiliki arti dan kedudukan yang penting dalam perekonomian islam karena didalamnya terjadi interaksi antara pedagang dan penjual didalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan primer, sekunder atau bahkan sekedar yang bersifat melengkapi kehidupan manusia. Pasar merupakan tempat yang Allah benci secara logika karena pasar pada umumnya memilliki potensi akan terjadinya penipuan, pengelabuhan, pengurangan timbangan, sumpah palsu, dan berbagai kecurangan lainnya, Kemudian Karena pasar adalah tempat yang melalaikan, tempat tabarruj, tempat pamer aurat, ikhtilath (campur baur pria wanita), tempat kegaduhan dan obrolan tak karuan. waallahu a'lam.

      Hapus
  3. nailu zulfa Chusna
    2021110017

    bagaimana perspektif al-qur'an terhadap pasar??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. menurut sepengetahuan saya (mohon koreksi dan klarifikasinya jika kurang tepat)mungkin karena literatur saya yang tergolong masih sangat minim. begini, Perspektif Al-Qur’an mengenai pasar tidak di jelaskan secara khusus mengenai pasar, lebih ke aktivitas ekonomi atau perdagangan. Seperti dalam surat A-baqarah juz 2 ayat 275 . “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS Al-Baqarah [2]: 275). Ayat-ayat inilah yang menunjukkan sebagian dari sekian banyak ayat Al-Qur’an yang merujuk pada aktivitas ekonomi. Kemudian sejumlah perintah melakukan perdagangan global (Qs.Al-Jum’ah : 10) “Apabila shalat sudah ditunaikan maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah serta banyak-banyaklah mengingat Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung”.

      Hapus
  4. jika pasar adalah sejelek-jeleknya tempat yang dimana terdapat berbagai macam kemungkaran,lalu dimanakah sebaiknya tempat transaksi yang baik,dan tidak dibenci Allah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih saudari ipnatis dengan pertanyaannya:)

      Bila pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dan proses bertransaksi, maka ‘pasar’ yang paling dibenci Allah itu pun kini menjadi sangat luas cakupannya. Karena banyak sekali kebutuhan kita sekarang yang tidak lagi kita beli di ‘pasar’ dalam arti fisik. Kita bisa membeli kebutuhan kita atas barang atau jasa lewat internet, lewat kantor-kantor perusahaan penyedia barang dan jasa, atau bahkan salesmannya yang datang ke rumah-rumah kita untuk menjajakan produknya, dimana agar terhindar dari aktifitas2 yang mana membuat jauh dari mengingat allah.

      Hapus
  5. dimakalah disebutkan bahwa pasar merupakan tempat yang Allah benci,Bagaimanakah hukum orang yang bekerja dipasar,apakah mereka juga dibenci Allah,sedangkan niat mereka untuk bekerja,dan bekerja sendiri itu mendapat pahala dari Allah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasar memang memegang peranan penting dalam masyarakat, khususnya dalam hal ekonomi. Pasar di sebutkan sebagai tempat yang paling dibenci Allah, SWT. Meski begitu, bukan berarti islam melarang umatnya pergi ke pasar untuk berjual beli, Islam telah mengatur bagaimana etika di dalam pasar supaya tidak di benci Allah. Nabi sendiri pernah berpesan kepada para pedangan adalah “Janganlah kalian berdusta.” Kemudian Ibrahim bin Adham pernah ditanya tentang siapa yang paling dia sukai, seorang pedagang yang jujur atau seorang yang menghabiskan waktunya untuk beriabadah ? Dia menjawab,”Pedagang yang jujur lebih aku sukai karena didalamnya terdapat jihad melawan setan yang datang melalui timbangan, takaran, mendapatkan dan memberikan.”
      Melihat dari pernyataan di atas bisa kita simpulkan, bahwa walaupun pasar merupakan tempat di benci Allah bukan berarti kita dilarang total untuk pergi ke pasar, di sinilah letak sempurnanya agama Islam, bahkan untuk mengatasi atau mengelola tempat yang paling dibenci Allah pun ada tuntunannya. maka dari itu kita diingatkan agar senantiasa ingat kepada Allah dimanapun kita berada meskipun di tempat-tempat kelalaian seperti di pasar. Dengan melalui berdzikir atau dengan cara berdoa ketika akan masuk pasar.

      Hapus
  6. 2021110012

    1.mengapa di tengah-tengah keramaian pasar nabi menyuruh kita berdzikir ( menghadirkan kesujuka religi)
    2.kegunaan /manfaat dari menghadirkan kesejukan itu apa saja.
    3.bagaimana cara agar kita dapat menghadirkan kesejukan religi baik uentuk diri kita maupun orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nabi menyuruh kepada kita untuk berdzikir ketika dipasar karena pasar itu terdapat banyak kemungkaran, dan merupakan tempat yang berpotensi melalaikan manusia kepada Allah SWT, karena di sibukkan mengurus dagangannya, sehingga dari situ Nabi pun memberikan tuntunan nya agar berdzikir ketika di pasar.
      Manfaat berdzikir atau menghadiskan kesejukan religi tersebut sangat banyak manfaatnya. Antara lain: kita akan mendapat perlindungan dari Allah, mendapat ketenangan hati, mendapat keutamaan-keutamaan yang sudah dijelaskan di sebuah hadits seperti mendapat pahala, diangkat derajatnya,dll.
      Cara menghadirkan kesejukan religi tersebut dengan kita membiasakan diri ketika masuk pasar dengan membaca doa, kemudian untuk orang lain dengan mengingatkan akan keburukan pasar yang mana banyak terdapat kemungkaran, dan kita memberi saran agar mereka masuk pasar dengan mengawalinya dengan doa( berdzikir pada Allah).

      Hapus
  7. shofiyatul inayah 232108104

    menurut pemakala apa hikmah dari pemaparan maala yang jenengan paparkan ini ketika masyarakat mengamalkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak sofi untuk partisipasi anda :)

      khikmahnya antara lain akan mendapat ketenangan hati, akan lebih terjaga keselamatan kita dari kemungkaran pasar, mendapat keutamaan-keutamaan sendiri ketika kita membaca dzikir tersebut, antara lain: akan dituliskan sejuta kebaikan dan dihapus sejuta keburukan atau kejelekan dan akan di angkat derajatnya hingga sejuta derajat, subhanallah. Semoga kita mampu mengamalkannya, amin.

      Hapus
  8. bagaimana cara membuat/menjadikan pasar yang islami.





    2021110012

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara pasar itu islami dengan menerapkan nilai-nilai islam yang sudah nabi ajarkan kepada kita, seperti ketika kita posi seorang pedagang kita harus bersikap jujur, amanah, tidak menutup-nutupi cacat barabg daganngan kita, menjaga syi’ar-syiar agama dengan tidak melaliakn sholat ketika datang waktu sholat. Bila di pasar saja orang bisa memperoleh kebaikan, tentu di tempat yang paling Allah cintai – di masjid-- akan lebih banyak lagi kebaikannya. Maka mengikuti yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, pasar yang kita dirikan tidak terlalu jauh dari masjid agar orang tidak lalai dengan jual beli atau perniagaannya, dan tidak terlalu dekat pula agar keramaian atau kebisingan pasar tidak mengganggu aktifitas masjid.

      Hapus