Yang
saya dapat dari majelis ta’lim yang saya hadiri tersebut adalah Dalam perjalanan hidup manusia, ujian selalu
menyertainya. Dari manusia pertama hingga hari ini dan tentu saja bagi generasi
yang akan datang, ujian akan terus dihadapi oleh manusia. Oleh karena itu, bagi
kita yang mengaku muslim, ujian itu memang kita pahami sebagai suatu kepastian
yang harus siap dihadapi dan sekaligus sebagai upaya pembuktian keimanan kita
kepada Allah SWT.
Namun,
setiap muslim harus menyadari bahwa ujian dari Allah itu tidak selalu dalam
bentuk hal-hal yang tidak menyenangkan bila ditinjau dari sisi duniawi, karena menyenangkan
dan tidak menyenangkan keduanya merupakan ujian dari Allah SWT. Karena itu,
bagi orang-orang yang betul-betul beriman, hal-hal yang tidak menyenangkan
tidak membuat dirinya putus asa. Oleh karena itu nabi mengajarkan pada manusia
untuk senantiasa sabar dalam mengahadapi ujian yang dialami dalam hidupnya,
seperti sabda nabi SAW :
اَلصّبْرُ
مِنَ الْاِيْمَانِ
“Sabar sebagian dari iman”
Analisa
Dari isi pengajian diatas dapat kami analisa, bahwa ujian
harus dihadapi dengan kesungguhan menjalankan ajaran Islam. Kenikmatan duniawi
boleh saja dicapai oleh manusia, tapi hal itu tidak boleh membuat dirinya lupa
dari mengingat Allah SWT. Dengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa ujian
dari Allah itu suatu kepastian bagi orang-orang yang beriman, baik ujian dalam
bentuk hal-hal yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Dan bila sudah
lulus menghadapi ujian itu, tentu saja surga telah menantinya.
Akan tetapi amat disayangkan, dalam kehidupan di dunia
ini begitu banyak orang yang mengaku beriman, namun ketika senang dia lupa diri
dan ketika susah justru dia putus asa yang membuat dirinya mengahalalkan segala
cara guna mendapatkan apa yang diinginkannya. Banyak manusia yang tidak bisa
menangkap makna dari ujian tersebut yang sebenarnya banyak manfaatnya. Di dalam
Al-Qur’an maupun hadits, disebutkan tidak kurang dari enam manfaat atau makna
dari ujian itu.
Pertama,
ujian itu bermanfaat bagi usaha meninggikan derajat orang-orang yang teruji.
Sebagi contoh yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW yaitu mewabahnya suatu
penyakit di suatu daerah membuat orang tidak dibolehkan pergi ke daerah lain,
maka hal itu menjadi peluang bagi mereka untuk mendapat rahmat Allah. Dan kalau
seorang mukmin mati karena itu maka dia mendapat gelar mati syahid.
Kedua,
ujian tersebut bermanfaat sebagai penebus dosa-dosa. Hal ini apabila dia sadar
bahwa dalam menghadapi berbagai penderitaan dan dapat mengambil hikmah di balik
itu semua. Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :
مَا
يُصِيبُ الْمُسْلِمُ مِنْ نَصَبِ وَلَا هَمّ وَلاَ حَزَنٍ وَلاَ اَذًى وَلاَ غَم حَتّى
الشّوْ كَة ِيُشَا كُهاَ اِلّا كَفَرُ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَا يَاهُ
“Tiada seorang muslim yang menderita
kelelahan, penyakit, dan kesusahan hati, bahkan gangguan yang berupa duri,
melainkan semua kejadian itu akan berupa penebus dosanya” (H.R Bukhari dan
Muslim)
Ketiga,
sebagai pembersih bagi jiwa manusia sehingga tidak ada lagi sifat-sifat tercela
yang dimilikinya krena bila dia lulus dalam ujian sudah jelas bagi Allah dan
orang-orang yang beriman bahwa orang itu memang orang yang betul-betul beriman.
Keempat,
dengan adanya ujian maka seseorang menjadi yakin akan adanya pertolongan dari
Allah SWT kepada dirinya. Kelima, dari adanya ujian maka dihilangkannya barisan
orang-orang munafik dari barisan kaum muslimin. Hal ini karena pada barisan
perjuangan kaum muslimin sering kali terdapat orang-orang munafik yang
membedakannya, tapi sering kali melemahkan barisan kaum muslimin. Maka dari
ujian inilah menjadi jelas mana pejuang yang benar dan mana pejuang yang palsu.
Dan yang keenam, dari ujian inilah menyadarkan manusia itu sendiri akan hakikat
hidup yang penuh dengan tantangan.
AZIMATUN NI’MAH
2021110140
KELAS C
1. Nama Majelis Ta’lim : Baiturrahman
2. Pengasuh/Pembicara : Ustadz Anwar Musadat
3. Hari/Tanggal : Minggu, 22 April 2012
4. Waktu : 08.00 WIB - selesai
5. Alamat : Galang Pengampon Wonopringgo
6. Tema Pengajian : Makna Ujian Bagi Seorang Muslim
Kelompok pengajian :
1.
Nur Asiah (2021110090) 1.
2.
Risda Hikmawati (2021110091) 2.
3.
Tumakninah (2021110132) 3.
4.
Roikhatul Miskiyah (2021110141) 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar