PA B6 : Peran Agama sebagai Psikoterapi - word
PA B6 : Peran Agama sebagai Psikoterapi - ppt
PA B6 : Peran Agama sebagai Psikoterapi - ppt
MAKALAH
PERAN AGAMA SEBAGAI PSIKOTERAPI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikologi Agama
Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati, M.Si
Di susun oleh :
Muh Rasidi : 2022111091
Aena zuhrotul fitri :2022111092
Khikmatul bariroh : 2022111093
Vidya rahmawati : 2022111094
JURUSAN TARBIAH PRODI PBA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Jiwa manusia membutuhkan agama.bahwa manusia terdiri dari substansi yang berbeda yaitu tubuh yang bersifat materi dan jiwa yang bersifat immateri (al-nafs) yang menjadi hakekat manusia adalah an-nafs karena jiwa itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Agar jiwa manusia bisa baik, maka manusia membutuhkan agama, karena agama mengajarkan cara-cara yang ditentukan oleh Allah untuk kehidupan manusia. Tanpa agama jiwa manusia tidak mungkin dapat merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Jadi agama dan percaya pada tuhan adalah kebutuhan pokok manusia, yang akan menolong orang dalam memenuhi kekosongan jiwanya.
BAB II
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah cabang psikologi dalam suatu proses penyembuhan individu yang menghadapi gangguan mental, seperti stress, depresi, neurosis, psikosis, fobia, atau lainnya. Psikoterapi ini, memberikan gambaran yang jelas bahwa ia adalah sebuah metodologi yang bisa menyembuhkan seorang individu dari gangguan mental tersebut, karena psikologi maupun psikoterapi adalah komponen yang berkaitan, maka kedua-duanya juga memberikan arah yang saling berhubungan erat.1
Istilah psikoterapi (psychotherapy) menurut Lewis R. Wolberg adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan: (1) menghilangkan, mengubah atau menemukan gejala-gejala yang ada, (2) memperantai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak, dan (3) meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.2
Psikoterapi sebagai salah satu cabang ilmu psikologi, telah berusaha menyelesaikan masalah kemanusiaan tersebut, namun ia belum menunjukkan suatu t anda yang lebih baik. Islam dengan ajarannya yang murni, menawarkan metodologi baru bagi memulihkan dan merawat pasien-pasien berpenyakit mental dengan menggunakan teknik, teori, dan metodologi psikoterapi iman, ibadah dan tasawuf.
- METODE PSIKOTERAPI ISLAM
Sebagai suatu ilmu, psikoterapi islam harus mempunyai metode, dan dengan metode itulah fungsi dan tujuan dari esensi ilmu ini dapat tercapai baik, benar dan ilmiah.
Adapun metode-metide yang dipakai oleh psikoterapi islam ialah:
- Metode ilmiah (method of Sciene).
Ialah metode yang selalu dan sering diaplikasikan dalam dunia penggetahuan pada umumnya. Untuk membuktikan suatu kebenaran dan hipotesa-hipotesa maka dibutuhkan penelitian secara empiris dan lapangan, dan untuk mencapai kesempurnaan, paling tidak mendekati kesempurnaan untuk penelitian hipotesa itu, maka metode ini sangat dibutuhkan, dengan tehnik-tehnik seperti intervew (wawancara), eksperimen, obserpasi (pengamatan), tes dan survei di lapangan.
- Metode keyakinan (methot of Tenaciti)
Ialah metode berdasarkan suatu keyakinan yang kuat yang di miliki oleh seseorang peneliti. Keyakinan itu dapat di peroleh:
- Haqqul yaqin, yaitu suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan dan penghayatan pengalaman (empiris), artinya si peneliti sekaligus Ilmu yaqin, yaitu suatu keyakinan yang di peroleh berdasar ilmu secara teoritas.
- ainul yaqin, yaitu suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan mata kepala secara langsung tampa perantara.
- menjadi pelaku dan peristiwa dari penelitian.
- Kamalul yakin, yaitu suatu keyakinan yang sempurna dan lengkap, maka ia dibangun atas keyakinan berdasarkan hasil pengamatan dan penghayatan teoritas (ilmu yaqin), aplikatif (’Anul yaqin), dan empirik (Haqqul yakin).
- Metode otoritas (method of authority)
Ialah metode dengan menggunakan otoritas yang dimiliki oleh seorang peneliti, atas dasar itu lah seorang psikoterapis memiliki hak penuh untuk melakukan tindakan serta dertanggung jawab. Apabila seorang psikoterapis memiliki otoritas yang tinggi, maka maka sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan terhadap suatu penyakit atau gangguan yang sedang diderita seseorang.
- Metode intuisi atau ilham (method of intuition )
Ialah metode berdasarkan ilham yang bersifat wahyu yang datangnya dari Allah Ta’ala. Metode ini sering dilakukan oleh para sufi dan orang-orang yang dekat dengan Allah Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala:
“Dan bertakwalah kepada Allah. Dan Allah senan tiasa akan mengajar mu. Dah Allah maha mengetahui segala sesuatu”.( Al-Baqorah, 2:282). 3
- LANGKAH-LANGKAH PSIKOTERAPI DALAM AGAMA
Ada beberapa cara untuk mencegah munculnya penyakit kejiwaan dan sekaligus menyembuhkannya, melalui konsep-konsep dalam islam. Adapun upaya tersebut, adalah :
Pertama, menciptakan kehidupan islami dan perilaku religius.Upaya ini dapat ditempuh dengan cara mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai aqidah, syari’ah dan akhlak serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
Kedua meningkatkan kualitas ibadah.Semakin dekat seseorang kepada Allah dan semakin banyak ibadahnya, maka akan semakin tentramlah jiwanya dan semakin mampu menghadapi kekecewaan dan kesukaran-kesukaran dalam hidup. Demikian sebaliknya, semakin jauh seorang itu jauh dari agama maka semakin susah baginya mencari ketentraman batin.
Ketiga, meningkatkan kualitas dan kuantitas zikir, Al-Qur’an berulang kali bahwa orang yang banyak berdzikir (menyebut nama Allah), hatinya akan tenang dan damai. Surat al-Vaqarah ayat : 152 menjelaskan: “karena itu, ingatlah (dzikirlah) engkau kepada-Ku niscaya Aku ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. Dalam surat Ar-Ra’du ayat : 28 : disebutkan: ”orang–orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT (dzikir). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa dzikir mengandung daya terapi religius yang potensial untuk menggapai ketenangan dan ketenteraman batin.
Keempat, melaksanakan rukun islam, iman dan berbuat ikhlas.
Kelima, menjauhi sifat-sifat tercela (al-ahlak mazmumah). Sifat-sifat tercela langsung atau tidak dapat menimbulkan gangguan dan penyakit kejiwaan, seperti bakhil, ujub, dengki, ghadzob dan sebagainya.
Keenam, mengembangkan sifat-sifat terpuji (akhlakul karimah), sifat-sifat terpuji akan bisa memcegah timbulnya gangguan kejiwaan atau penyakit rohaniah, seperti sabar, pemaaf, tenang, tawakal, jujur dan rendah hati. Dengan langkah-langkah di atas, diharapkan mampu melahirkan sifat-sifat terpuji (mahmudah) dan menghindarkan sifat tercela (mazmumah), sehingga kondisi ke sehatan jiwa benar-benar terwujud.4
- Contoh Psikoterapi Ala Rasulullah SAW
1). Psikoterapi dengan Iman
Tidak diragukan lagi bahwa iman dapat memperkuat sisi ruhaniah manusia. Kekuatan memberikan energy ruhani yang mencengangkan dan bahkan dapat berpengaruh pada kekuatan fisik manusia.5
Bagaimana energy ruhani Rasulullah Saw. ketika bergaul dengan para sahabat, perhatikan kesan sahabat Hanzhalah dan sahabat lainnya ketika setiap kali mereka berjumpa dan bersama beliau dalam hadis yang terjemahnya sebagai berikut: “Ya Rasulullah jika kami bersamamu, kami selalu diingatkan akan neraka dan surga seperti kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Jika kamikeluar dari sisimu, dan kami bergaul dengan istri, anak-anak dan pekerjaan kami sering lalai. Maka rasulullah bersabda, “Demi dzat yang aku dalam tangan-Nya, jikalau kalian dalam kondisi yang sama dengan kondisi saat bersamaku dan selalu berdzikir, maka malaikat akan selalu menemanimu baik di tempat tidur atau di jalan-jalan. Akan tetapi hai Hanzhalah, waktu demi waktu, tiga kali.’ ” (HR. Muslim Dan Tirmidzi) .
Iman adalah sumber ketenangan batin dan keselamatan kehidupan, karena substansi dari beriman adalah sikap ikhlas mendefinisikan semua kebaikan sebagai ibadah, sebagai bukti iman selalu bergantung kepada-Nya dan ridlo terhadap qadha dan qadar Allah SWT.
2). Psikoterapi dengan ibadah
Melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah seperti sholat, haji, dan zakat dapat membersihkan dan menyucikan jiwa serta membeningkan hati.
Beribadah dapat menghapus dosa dan membangkitkan harapan mendapat ampunan Allah dalam diri manusia. Selain itu, beribadah juga menguatkan harapan masuk surga serta menimbulkan kedamayan dan ketenangan. Abu Daud’ meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ada lima perkara yang barang siapa bersabar atasnya disertai iman, ia akan masuk surga. Barang siapa memelihara solat lima waktu dengan wudu’ ruku’ sujut berikut waktu-waktu nya, berpuasa romadhan, pergi haji jika sanggup, mengeluarkan zakat sebagai penyuci diri nya dan menunaikan amanat.” (HR Abu Dawud).
Dari hadis di atas mengandung pelajaran bahwa iman kepada Allah dan mendekat kan diri kepadanya dengan ibadah-ibadah serta bertaqwa memasukan manusia dalam penjagaan dan perlindungan Allah serta membangkitkan harapan memperoleh ampunan Allah dan masuk surga. Semua ini dapat menghapus kegelisahan yang timbul dari perasaan berdosa, dan memberikan perasaan tenang dan damai.
Beribadah juga mengajak banyak hal yang terpuji bagi manusia seperti sikap sabar, mampu mengangung kesulitan, melawan hawa nafsu, menguasai syahwat, taat, teratur, mencintai dan berbuat baik kepada manusia, membantu orang-orang yang membutuhkan, saling tolong menolong. Hal tersebut menjadi indikator penting dalam kesehatan jiwa.
- Terapi Melalui Solat
Sholat memiliki pengaruh besar dan efektif dalam menyembuhkan manusia dari dukacita dan gelisah. Sikap berdiri pada waktu solat di hadapan tuhannya dalam keadaan khusyuk, berserah diri dan mengosongkan diri dari kesibukan dan permasalahan hidup dapat menimbulan perasaan tenang, damai dalam jiwa manusia serta dapat mengatasi rasa gelisah dan ketegangan yang ditimbulkan oleh ketenangan jiwa dan masalah kehidupan.
Sholat sebagai hubungan manusia dengan tuhannya, memberikan energi ruhani dan juga dapat menyembuhkan penyakit fisik. Abu Hurairah berkata bahwa dia pernah mengeluh sakit perut, lalu Nabi Saw. Menoleh kepadaku dan bersabda: “Kau sakit perut? “ Jawab Abu Hurairah: “Betul ya rosulullah.”Beliau bersabda: “Bangkit dan sholatlah karena sesungguh nya sholat itu obat penyembuh.” (HR Ibnu majah).
Sholat juga memiliki pengaruh penting dan menyembuhkan perasaan bersalah yang menimbulkan perasaan gelisah dan stres yang di anggap sebagai biang keladi munculnya penyakit jiwa. Itu karena sholat dapat menghapus dan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran kesalahan serta membangkitkan harapan meraih ampunan dan ridho Allah.
- Terapi Melalui Puasa.
Manfaat utama puasa adalah menumbuhkan kemampuan mengontrol syahwat dan hawa nafsu pada diri manusia. Puasa merupakan latihan bagi manusia dalam menanggung kondisi perihatin dan merupakan bersabar atasnya, ia bersiap diri menanggung beragam kondisi perihatin yang mungkin terjadi dalam hidup nya. Kondisi perihatin yang dirasakannya membuatnya dapat berempati terhadap penderitaan orang-orang fakir dam miskin, mendorongnya untuk mengasihi mereka, mengulurkan bantuan dan berbuat baik kepada mereka serta membantu orang-orang yang membutuhkan di antara mereka. Dengan begitu, hubungan dengan manusia semakin kuat, loyalitas nya kepada jamaah semakin kokoh. Rasa solidaritas sosial dan kecenderungan membantu manusia juga tumbuh.
Puasa merupakan terapi yang efektif dalam mengatasi kegelisahan melalui janji surga sebagai balasan bagi mereka yang berpuasa. Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa puasa romadon dengan iman dan penuh harap (akan pahalanya), makadosa-dosa nya yang terdahulu akan di ampuni.”( HR Bukhari dan Muslim).
- Terapi Melalui Haji.
Haji mengajarkan manusia untuk mampu menanggung kesulitan dan melatih nya berjihat melawan hawa nafsu dan mengontrol syahwatnya. Karna orang yang melakukan haji tidak boleh berhubungan seks, tidak bermusuhan, tidak mencaci oleh Allah. Haji juga menyembuhkan penyakit takabur, ujub, dan tinggi hati.karna semua manusia dalam haji adalah sama. Mereka memakai pakaian yang sama sehingga tidak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, majikan dan pelayannya. Mereka semua diikat oleh tali persamaan dan mereka semu berdiri di hadapan Baitullah dengan khusyuk, merendahkan diri, mengakui kelemahan diri, menyembah dan mengharap ampunan-nya. Dalam situasi yang Tuhannya menjadi bertambah kokoh. Rasululllah Saw bersabda: “Umrah ke umrah berikutnya merupakan kifarat (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya. Sementara haji yang mabrur itu tidak ada balasannya melainkan surga.”(HRAl-syehani tirmizi dan Al-Nasai).
Sungguh orang yang pergi haji mengharab Allah menerima haji nya, mengabulkan doanya dan mengampuni dosanya. Oleh karna itu, iya akan kembali dari haji dalam keadaan bersaih dari perasaan bersalah dan gelisah. Hatinya sarat dengan perasaan damai dan tenang serta diliputi oleh kegembiraan, kelapangan dan kebahagiaan.
3). Psikoterapi Melalui Zikir dan Doa
Rasulullah Saw. Menyatakan bahwa dengat mengingat allah (zikrullah), dapat memberikan kedamayan dan kerenangan dalam jiwa. “tidaklah duduk suatu kaum yang berzikir kepada Allah kecuali malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan turun pada mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka pada orang-orang yang berada disisinya. “(HR Muslim dan Tirmizi).
Dan dalam surat Ar-Ra’du ayat : 28 : disebutkan: ”orang–orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT (dzikir). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
- Zikir melalui Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah zikir paling utama, dalam hal itu terdapat keutamaan yang besar dalam membersihkan hati, menyembuhkan dan menenangkan jiwa. Allah berfirnan: “dan kami turubkan dari Al-Qur’an suatu yang jadi penewar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. “(QS Al-Isra’:28).
Dan “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang0orang yang beriman.“(QS Fushshilat:44).
Ketika menjelaskan pengaruh Al-Qur’an dalam menyembuhkan penyakit jiwa, ibnu taimiah menulis : “Al-Qur’an adalah penyembuh apa yang ada di dalam dada dan orang-orang yang terkena penyakit syubhat dan syahwat. Sebab Al-Qur’an mengandung petunjuk-petunjuk yang jelas dalam membedakan hak dan batil, dan karenanya dapat memberantas penyakit subhat yang merusak ilmu, konsepsi dan persepsi sehinga dapat melihat sesuatu secara objektif. Al-Qur’an juga mengandung hikmah, nasehat yang baik dengan janji dan ancaman (targib wa tahib), serta kisah-kisah yang berisi ibrah yang membuat hati menjadi baiik. Karnanya, hati cenderung kepada hal yang bermamfaat dan membenci hal yang mudharat. Jadi Al-Qur’an menghilangkan penyakit-penyakit yang menimbulkan keinginan-keinginan destruktif sehingga hati menjadi sehat dan kembali ke fitrah aslinya sebagai hal nya badan kembal kepada kondisi moral.
- Zikir Melalui Doa
Doa merupakan zikir dan ibadah, ia memiliki ke utamaan yang sama seperti zikir dan ibadah. Rasulullah Saw. Bersabda: ”doa itu ibadah, tuhan kalian berfirman:“berdoalah kepada ku, nisjaya aku akan menerima doa kalian. Sesungguh nya orang yang merasa takabbur dari ibadah kepada ku akan masuk neraka jahannam.?’”(HR Tirmizi Abu Bawud).
Sesungguhnya dalam doa terdapat kelapanggan bagi jiwa dan menyembuh kesulitan, duka cita dan gelisah karna orang yang berdosa slalu mengharap doanya dikabulkan oleh Allah.
Pengharapan agar doanya dikabulkan oleh Allah dapat meringankan beban kesulitan dan duka cita orang beriman. Rasulullah bersabda “sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah turun atau yang belum diturunkan. Karna itu wahai hamba-hamba Allah berdoalah kalian (HR Tirmizi).6
BAB III
KESIMPULAN
Dari pemahaman di atas kami dapat menyimpulkan bahwa ilmu psikoterapi sangat di butuhkan manusia, untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang ada di angota tubuh nya seperti sombong, takabbur, riyak, sum’ah, dan gibah, oleh sebab itu kita seharusnya menyembuh kan nya melalui terapi-terapi islam (psikoterapi islam), di antara nya. Berzikir kepada allah Saw. Allah berfirman : “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT (zikrullah). Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram. (al- Ra’du, ayat 28). Membaca Al-Qur’an, Allah berfirman : “dan kami menurunkan sebagian dari Al-Qur’an sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Al-Isro, :82).
DAFTAR PUSTAKA
Ahyadi, Abdul Aziz.1995. pisikologi agama. Bandung : sinar baru.
Najatu, Usman. 2002. Belajar EQ dan SQ dari sunah nabi. Jakarta: hikmah.
Mubarok, Sholeh Smam. 2005. Agama Sebagai Terapi. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Sururing. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: raja grafindopersada.
Bakran, Hamidi. 2004. Konseling dan Psikoterapi Islam. Jogyakarta: pajar pustaka.
http://chachachoco.blogspot.com/2012/05/agama-dan-psikoterapi.html, diakses tanggal 13 september 2012
1 http://chachachoco.blogspot.com/2012/05/agama-dan-psikoterapi.html, diakses tanggal 13 september 2012
2 Abdul Aziz Ahyadi, psikologi agama, (Bandung: CV. sinar baru,1995,). Hal,157
3 Hamdani bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam (jogyakarta: pajar pustaka baru, 2004)
4Moh. Sholeh Imam Musbikin, Agama Sebagai Terapi (yogyakarta: CV. Pustaka pelajar, 2005), hal 43-36
5 Irfan salim, Belajar EQ dan SQ dari sunnah Nabi, Hikmah: Jakarta:2003, hal.100
6 Usman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunah Nabi (jakarta: CV Hikmah, 2002), hal 100-121
MOH. ABDURROHIM
BalasHapus2022 111 084
PBA B
1.apakah ada kegunaan atau manfaat tersendiri mengenai psikoterapi agama??????????????
2. masalah yang bagaimana yang bissa ditangani ditangani melalui psikoterapi agama????????
Jazakumullah
BalasHapus