Laman

new post

zzz

Senin, 08 Oktober 2012

sbm G5 : evaluasi - feed back

sbm G5 : evaluasi - feed back - word

sbm G5 : evaluasi - feed back - ppt





MAKALAH
“EVALUASI dan UMPAN BALIK”
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah                :  Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu        :  Muhammad Hufron M.Si
Description: F:\Mark\Kampus\1. stain-pekalongan.gif
Disusun Oleh :
Khoirul Furqon           (2021110327)
Muhammad Sukron    (2021110328)
Muthoharoh                (2021110329)
Kelas G
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
            Evaluasi hasil belajar merupakan komponen penting dalam setiap situasi pembelajaran. Jika “belajar diartikan” diartikan sebagai segala bentuk perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, atau sistem nilai, perubahan tersebut hanya dapat dinilai melalui evaluasi. Istilah “evaluasi” meliputi berbagai macam bentuk kegiatan, mulai dari observasi knerja strukutur, penggunaan diskusi dan catatan harian (anecdotal rocord), komentar yang berfungsi sebagai umpan balik hingga berbagai macam tes. Hal yang penting diingat, suatu desain pengajaran yang sistematik harus selalu memasukkan pertimbangan tentang pendekatan atau vilosofi evaluasi, pemilihan teknik evaluasi, penyesuaian prosedur evaluasi dengan pengajaran, pemahaman karakteristik audiens, dan penggunaan kontruksi instrumen evaluasinya.











BAB II
PEMBAHASAN
       I.            Evaluasi
A.    Pengertian evaluasi
            Sebelum berbicara tentang masalah evaluasi. Ada baiknya kita meninjau kembali lingkaran proses desain mata kuliah. Lingkaran tersebut menggambarkan keharusan adanya keselarasan di antara empat kompenen pembelajaran, yaitu materi, tujuan, strategi, dan evaluasi pembelajaran. Dari empat komponen itu, walaupun saling berkaitan erat dengan komponen tujuan pembelajaran karena semua kegiatan dalam evaluasi yang menilai hasil belajar mahasiswa pada dasarnya untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.[1]
            Barikut uni beberapa devinisi evaluasi menurut beberapa tokoh :
1.      Bloom et. al (1971)
Menyatakan bahwa evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
2.      Stufflebeam et. al (1971)
Menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.[2]
            Dari uraian di atas dapat disimpukan bahwa evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran sesuatu yang telah dilakukan. Pada kegiatan evaluasi ada dua kata yang sering dikaitkan yaitu penilaian/tes dan pengukuran. Perbedaannya yaitu :
a.       Tes hasil belajar yaitu serangkaain pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang hasilnya dipakai untuk mengukur kemajuan belajar siswa .
b.      Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka pada sesuatu atau angka (skor).
Evaluasi mempunyai makna bagi berbagai pihak. Evaluasi hasil belajar siswa bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran, terutama siswa, guru, pembimbing/penyuluh sekolah, dan dua orang tua siswa.
B.     Tujuan Evaluasi
Tujuan utama melakukan evaluasi data proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak selanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa (1) penempatan pada tempat yang tepat, (2) pemberian umpan balik, (3) diagnosis kesulitan belajar siswa, (4) penentuan keluluasan.Untuk masing-masing tindak lanjut yang dikehendaki ini diadakan tes,yang diberi nama[3] :
1.Tes penempatan (Placement test)
Tes ini disajikan pada awal tahun pelajaran untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan.
2.Tes Formatif (Formative Test)
Tes ini disajikan di tengah program pelajaran untuk memantau(memonitor) kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik,baik kepada siswa maupun kepada guru.
3.Tes Diagnosis (Diagnostic Test)
Tes ini bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk mengupayakan perbaikannya.
4.Tes Sumatif (Summative Test)
Tes ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran akhir suatu jenjang pendidikan,meskipun maknanya telah diperluas untuk dipakai pada tes akhir caturwulan atau semester dan bahkan pada tes akhir pokok bahasan.
C.     Prinsip-Prinsip Evaluasi
Betapapun baiknya prosedur evaluasi dan betapapun sempurnanya teknik evaluasi diterapkan,apabila tidak dipadukan dengan prinsip-prinsip penunjangnya,maka hasil evaluasinyapun akan kurang dari yang diharapkan.Prinsip-prinsip termaksud adalah sebagai berikut[4]:
1.Keterpaduan
Tujuan instruksional,materi dan metode pengajaran serta evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh dipisahkan.Karena itu,perencanaan evaluasi harus sudah ditetapkan pada waktu menyusun satuan pengajaran sehingga dapat disesuaikan secara harmonis dengan tujuan instruksional dan materi pengajaran yang hendak disajiakan.
2.Keterlibatan Siswa
Prinsip ini berkaitan erat dengan metode belajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif.
3.Koherensi
Dengan prinsip koherensi dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur.
4.Pedagogis
Disamping sebagai alat penilai hasil/pencapaian belajar,evaluasi juga perlu diterapkan sebagai upaya perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi pedagogis.
5.Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawaban(accountability).
    II.            Umpan Balik
A.Pengertian Umpan Balik
Umpan Balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.
Kondisi atau keadaan siswa maupun situasi pengajaran menentukan keberhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap belajar siswa.Berikut ini beberapa ketentuan mengenai umpan balik:
1.Umpan balik tidak mempermudah belajar jika:
a.Siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu.
b.Bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
2.Umpan balik membantu dan mempermudah belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini:
a.Mengkonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa,dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disampaikan
b.Mengidentifikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaikinya sendiri.
B.Fungsi Umpan Balik
Umpan balik mempunyai tiga fungsi utama[5]:
1.Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian pencapaian hasil belajar siswa diperiksa menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Hasil tes itu,dengan demikian memberikan informasi tentang sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses atau kegiatan belajar mengajar.
2.Fungsi Motivasional
Dengan pemberian umpan balik itu maka tes sekaligus pula berfungsi sebagai motivator bagi para siswa untuk belajar.Dalam kaitan dengan fungsi motivasional ini dipertanyakan manfaat penyampaian hasil belajar secara umum sebagai upaya umpan balik misalnya melalui papan pengumuman.
3.Fungsi Komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antara siswa dan guru.Guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa dan bersama siswa membicarakan upaya peningkatan atau perbaikannya.Dengan demikian,melalui umpan balik siswa mengetahui letak kelemahannya dan sendiri atau bersama guru bereaksi terhadap hasil tersebut.

BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran sesuatu yang telah dilakukan. Pada kegiatan evaluasi ada dua kata yang sering dikaitkan yaitu penil aian/tes dan pengukuran.
 Tujuan utama melakukan evaluasi data proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak selanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa (1) penempatan pada tempat yang tepat, (2) pemberian umpan balik, (3) diagnosis kesulitan belajar siswa, (4) penentuan keluluasan.aian/tes dan pengukuran.
Sedangkan pengertian umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.
Umpan balik mempunyai tiga fungsi yaitu :
1.      Fungsi Informasional
2.      Fungsi Motivasional
3.      Fungsi Komunikasional


[1] Hisyam Zaini dkk,Desain Pembelajaran di PT(Yogyakarta:CTSD,2002),.hlm.154
[2] H.Daryanto,Evaluasi Pendidikan(Jakarta:PT.Rinika Cipta,1999),.Hlm.1-2
[3] Suke Silverius.Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik(Jakarta:PT Grasindo,1991)hlm 9-10
[4] H.Daryanto.Op Cit.hlm 19-21
[5] Suke Silverius.Op Cit hlm 148-142

9 komentar:

  1. Nama : Dewi zulaikha
    NIM : 2021110330
    KELAS : G

    Pertanyaan:Menurut pemakalah dalam Tujuan utama melakukan evaluasi data proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak selanjutnya.yang saya tanyakan apakah seorang siswa cukup hanya dinilai dari segi evaluasi saja tidak dinilai dari segi kemampuan yang lain padahal setiap siswa itu kan punya kemampuan berfikir berbeda- beda ada yang lodingnya lama ada juga yang cepat/ bisa dikatakan anak cerdas.contohnya saja dikemampuan sehari- hari ada sebagaian siswa yang nilainya biasa-biasa saja tetapi disegi olahraga ada kemajuan yang luar biasa.tolong dijelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya,,,
      itu tergantung evaluasi yang di lakukan, karena proses evaluasi itu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tujuan yang tercapi.
      misal, pada mapel PAI hasil evaluasinya jika di skorkan nilainya 6, tentunya itu tidak akan berpengaruh walaupun nilai penjaskesnya 9. namun ketika di rata2 akan sedikit menunjang daripada jika keduanya sama jelek.
      muthoharoh 0329

      Hapus
    2. saudari mbx dewi yang saya hormati,...disini kan fungsi nya diadakan evaluasi adalah untuk mengeahui apakah tujuan dalam pembelajaran tercapai. dan seandainya hasil nya kok jelek atau kurang bagus, maka hal ini dapat memotifasi anak supaya lebih baik lagi. jadi evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.

      Hapus
  2. bagaimana cara mendiagnosa kesulitan belajar siswa yg komleks dan bagaimana cara memberi mereka bantuan agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. muhammad sukron
      2021110328
      pertama kita lihat dulu apa masalahnya?setelah jelas kita evaluasi masalahnya tersebut>...baru kita melakukan tindakan....intinya identifikasi dulu masalahnya

      Hapus
    2. sedikit menambahi,,,
      proses identifikasi tersebut dapat di upayakan dengan pendekatan personal, home visit, dll.
      setelah itu baru tindakan agar siswa tersebut tidak mengalami kesulitan belajar lagi. tentunya tindakan tadi sesuai dngan penyebabnya.
      muthoharoh 0329

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. asmaul fauziah
    nim : 2021110165

    jika anda menjadi guru, evaluasi apa yg anda gunakan???
    serta mohon di jelaskan kriteria evaluasi yang baik dan cocok di terapkan pada kurikulum masa sekarang????

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya,,,
      jika saya menjadi guru, maka evaluasi yang akan saya gunakan adalah jenis evaluasi yang sesuai dengan mapel yang saya ajarkan. misal mapel PAI, evaluasi yang akan saya gunakan yaitu:
      a. tes, berupa tes lisan dan tertulis.
      tes lisan untuk ayat2 yang harus di hafalkan. tes tertulis untuk mengukur seberapa paham siswa tentang pelajaran yang telah di ajarkan.
      b. praktek, ini untuk mengukur pelajaran2 yang sifatnya praktek. misal: wudhu, tayamum, sholat,dll.
      c. pengamatan sikap, karena pada dasarnya pendidikan agama itu uuntuk membentuk akhlaq siswa, maka evaluasinya harus di amati perilaku siswa itu sendiri, apakah tujuan pembelajrn sudah tercapai atau belum.
      muthoharoh 0329

      Hapus