Laman

new post

zzz

Kamis, 18 Oktober 2012

sbm H6 : manajemen kelas

sbm H6 : manajemen kelas - word

sbm H6 : manajemen kelas - ppt





MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah    : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.I


Disusun oleh


Sokhiyah                    202 111 0379
Ilma Camalia             202 111 0380
Roudlotul Jannah     202 111 0381
Siti Nur Rokhmah     202 111 0382
M. Nurul Amin          202 111 0383

Kelas H

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN

Masalah pokok yang dihadapi guru baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah manajemen kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis profesionaldan oleh pelajar adalah juga manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan maslah tingksh laku yang kompleks, dan guru menggnakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa, sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efesien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian manajemen kelas yang efektif adalah syarat dari pengajran yang efektif.
Manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan anak didik dan anak didik dengan anak didik, merupakan syarat mutlak keberhasilan manajemen kelas. Manajemen kelas yang efektif merupakan syarat bgi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.











PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Manajemen Kelas
1.    Pengertian
Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain:
Ø Menurut Saeful Bahri Djamarah, manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
Ø Menurut Amatembun, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan.[1]
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.

2.    Tujuan
Tujuan manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Tujuan yang lainnya antara lain:
1.    Mewujudkan situasi dan kondisi kelas sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2.    Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3.    Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional, dan intelektual mereka dalam kelas.
4.    Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individunya.[2]

3.    Fungsi
a.       Merencanakan
Adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan.
b.      Mengorganisasikan
Adalah merencanakan dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa pada tujuan yang ingin di capai.
c.       Memipin
seorang guru harus bisa menjadi leadership yang mampu menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh peserta didik.
d.      Mengendalikan
Adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.[3]

B.     Aspek-Aspek Manajemen Kelas
Menurut Oemar Malik ada 7 aspek yang memilki fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1.    Aspek tujuan instrusional
2.    Aspek materi pelajaran
3.    Aspek metode dan strategi pembelajaran
4.    Aspek ketenangan
5.    Aspek media instrusional
6.    Aspek penilaian
7.    Aspek penunjang fasilitas[4]

C.    Masalah-Masalah Dalam Manajemen Kelas
Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidak mampuan guru dalam mengelola kelas. Indicator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa yang rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang telah ditentukan. Beberapa masalah tersebut antara lain:
1.      Kurangnya kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.
2.      Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana kemari dsb.
3.      Reaksi negative terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, dan merendahkan.
4.      Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat bekajar kurang, kekurangan uang.
5.      Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, maksudnya menerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru.
6.      Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dsb.[5]

D.    Tugas Guru Dalam Manajemen Kelas
1.    Pengaturan atau pengkondisian kelas
Pengkondisian fisik ini melalui:
Ø  Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Hendaknya siswa bias bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar.
Ø  Pengaturan tempat duduk
Pilihlah tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang.
Ø  Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi ini harus menjamin kesehatan peserata didik, suhu ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
Ø  Pengaturan penyimpanan barang
Barang-barang yang hedaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
Ø  Penataan keindahan dan kebersihan kelas
1.      Hiasan dinding
2.      Penempatan lemari
3.      Pemeliharaan kebersihan
2.    Pengaturan peserta didik
·         Poster tubuh anak dididk yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang.
·         Anak dididk yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
·         Anak didik yang cerdas sebaikya digabung dengan anak didik yang kurang cedas.
·         Anak didik yang pandai berbicara dikelompokkan dengan anak didik yang pendiam.
·         Anak didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.[6]

E.     Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
1.      Hangat dan antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya akan berusaha dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.      Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3.      Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dengan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan hal ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.      Keluwesan
Dengan keluwesan tingkah laku guru dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5.      Penekanan pada hal-hal yang positif
Guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negative.
6.      Penanaman displin diri
7.      Tujuan akhirnya anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan.[7]

F.     Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka manajemen kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah:
1.      Pendekatan Kekuasaan
Peranan guru adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas, sehingga didalamnya terdapat kekuasaan dalam norma yang harus ditaati oleh anggota kelas.
2.      Pendekatan Ancaman
Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara membersihkan ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindirin, memaksa.
3.      Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan adalah proses untuk membantu anak didik agar bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peran guru adlah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4.      Pendekatan Resep
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam interaksi semua masalah yang terjadi dikelas.
5.      Pendekatan Pengajaran
Yang didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik dan memecahkan masalah itu bila tidak dicegah.
6.      Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik.
7.      Pendekatan Iklim Sosio Emosional
Pendekatan ini berdasarkan pada suasana perasaan dan suasana social di dalam kelas sebagai sekelompok individucenderung pada padangan psikologis klinis dan konseling (penyuluhan).
8.      Pendekatan Proses kelompok
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi social dan dinamika kelompok.
9.      Electric Approach
Menekankan pada potensialtas, kreativitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalm memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.
10.  Pendekatan umum terhadap disiplin[8]

G.    Faktor–Faktor Penghambat Manajemen Kelas
Untuk mewujudkan pengelolaan kelas kelas yang baik, ada beberapa factor yang mempengaruhinya antara lain:
1.         Factor Guru
a)      Tipe kepemimpinan guru yang otoriter
Tipe kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid ini merupakan sumer masalah manajemen kelas.
b)      Format belajar mengajar yang monoton
Format belajar mengajar yang monoton akan menimbulkan kebosanaan bagi siaswa. Format belajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal ini merpakan sumber pelanggaran disiplin.
c)      Kepribadian guru
Seorang guru yang berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif, dan fleksibel dalam proses belajar mengaja. Sikap yang bertentangandengan kepribadian tersebut akan menimbulkan masalah manajemen bagi siswa.
d)     Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar belakangnya
Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan sengaja memahami siswa dan latar belakangnya, mungkin karena tidak tahu caranya ataupun karena beban mengjar guru yang diluar batas kemampuannya yang wajar.
e)      Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah manajemen dan pendekatan manajemen baik yang sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis
Untuk mengatasi problema in, slah satu upaya yang disarankan adlah mendiskusikan masalah in dengan para kolega. Diharapkan dengan cara ini membantu mereka dlam meningkatkan keterampilan manajemen proses bekajar mengajar.
2.         Factor Siswa
Siswa dalam kelas dapat dianggap sebagai individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah. Mereka harus mengetahui hak-haknya sebagai bagian dari satu kesatuan masyarakat, selain itu mereka juga harus sadar bahwa 
Kekurangsadaran siswa dalam memenuhi tugas dan hak-haknya sebagai anggota dalam kelas merupakan factor utama penyebab masalah manajemen kelas.
3.         Factor Keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga seperti tidak patuh pada disiplin, tidak tertib, kebebasan yang berlebihan  atau terlampau dikekang merupakan latar belakang yang menyebabkan siswa melanggar disipli di kelas .
4.         Factor Fasilitas
Merupakan pembatasan dalam manajemen kelas. Fasilitas tersebut meliputi besar kelas, besar ruangan kelas dan ketersediaan alat belajar. Semakin kurang fasilitas yang ada akan menimbulkan suatu problem yang terjadi pada manajemen kelas.[9]



















PENUTUP
Dalam proses belajar mengajar dikelas, sebelum melaksanakan pembelajaran ada hal yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu manajemen kelas. Manajemen kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang ada di kelas sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara efektif dan efisien. Kegiatan pengaturan sumber daya yang dilakukan di dalam kelas mencakup unsur manusia dan non manusia, kedua unsure tersebut memiliki kedudukan yang sama penting guna mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas sehingga produktivitas kelas tinggi dan mendukung kinerja guru.



















DAFTAR PUSTAKA

Bahri D, Syaiful, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta
Mulyadi,  2009, Classroom Management, Malang : UIN Malang Press
Mustakim, Zaenal, 2009, Strategi dan Metode Pembelajaran, pekalongan : STAIN Press



[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 202
[2] TIM Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2010), hlm 111
[3] Ibid, hal.115
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,( Pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 203-204
[5] Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.  Rineka Cipta, 1997), hlm: 218
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 205
[7] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 204-210
[8] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 209-210
[9] Mulyadi, Classroom Management, (Malang : UIN Malang Press, 2009) hlm: 6-10

17 komentar:

  1. nama: Bariroh
    Nim: 2021111029
    kelas: E (H)

    dalam prinsip-prinsip manejemen kelas disebutkan bahwa seorang guru harus akrab dengan anak didik, bgmn agar tidak ada diskriminasi dalam kelas dengan adanya keakraban guru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas pertanyaannya.
      Sebagai guru tentunya berbeda dan bervariasi dalam belajar mengajar, ada yang cara mengajar dengan kepemimpinan guru yang otoriter dan ada juga cara belajar mengajar yang monoton. Kepribadian gurulah yang nanti berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif, dan fleksibel dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tentunya jangan saling membeda-bedakan antara siswa yang aktif, cerdas, pendiam maupun yang sering membuat keributan. Dengan berbagai pendekatan cara guru mengajar yang nanti akan menciptakan kelas yang kondusif, efisien, dan efektif.
      Matur Suwun...!!!

      M. Nurul Amin
      202 111 0383 (H)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Nama Mei andriyanti
    Nim 202 111 0384

    menurut pemakalah dari aspek menejemen yang di papar kan oleh omar malik, manakah yang paling efektif, dan apakah tidak adanya salh satu aspek menjadi dampak yang dapat menghambat pembelajara?jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjawab pertanyaan anda ya mbk mei,,
      Menurut saya ke7 aspek menutur Oemar Malik diatas saling berhubungan antara yg satu dengan yang lainnya. Jadi tidak ada yang lebih efektif.
      Dan jika salah 1 tidak ada iya dapat menghambat.misalnya materi yg ingin disampaikan tentang kisah nabi terdahulu yang memerlukan media Tv dan CD, td keduanya gk ada.nahhh hal ini menjadi penghambat.

      Hapus
    2. Terimakasih atas pertanyaannya.
      Dari beberapa aspek manajemen yang dipaparkan oleh omar malik yang jumlah ada 7, semuanya saling ada pautnya karena dari beberapa aspek tersebut saling melengkapi dalam proses belajar mengajar didalam suatu kelas.

      Hapus
  4. SUSWATI
    2021110358

    dalam makalah anda dijelaskan bahwa salah satu masalah2 dalam manajement kelas diantaranya adalah pertentantangan jenis kelamin, yang dimaksud pertentangan jenis kelamin disini yang seperti apa? mohon dijelaskan dan beri contohnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksaih atas pertanyaannya.
      Yang dimaksud pertentangan jenis kelamin disini, keadaan kelas kelas kurang kohesif artinya antara laki-laki dan perempuan tidak membeda-bedakan dalam poses belajar mengajar. Keduanya merupakan kesatuan, antara siswa yang satu dengan yang lain. Namun pertentangan disini kurangya kesatuan dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa mengkondisikan dalam suatu masyarakat kecil yaitu kelas maupun sekolah. Sehingga dapat menciptakan atau mempertahankan kondisi optimal yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang kondusif.

      M. Nurul Amin
      202 111 0383 (H)

      Hapus
  5. Nurul Hidayah
    2021110339
    H
    1.Bagaimana jika guru tidak dapat memanaj kelas dengan baik?
    2.Apakah ada pengaruh penggunaan media dan metode dalam memanaj kelas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. siti Nurokhmah
      2021110382
      Jika seorang guru tidak bisa memanaj kelas dengan baik berarti guru tersebut tidak mempunyai ketrampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, yang terjadi siswa selalu ribut sendiri dan guru tidak bisa mengondisikan dan akhirnya pelajaran tidak berjalan dengan efektif dan anak didik tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efisien.

      Hapus
    2. Terimakasih atas pertanyaanya.
      Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi secara langsung pasti terlibat dalam kegiatan pengelolaan kelas. Keterampilan mengelola kelas ini sangat penting dikuasai dan dilaksanakan oleh guru pada setiap kali melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Jika seorang guru belum mampu mengelola kelas dengan baik, berarti guru tersebut belum bisa mengoperasikan atau mempunyai keterampilan untuk menciptakan kelas yang menyenangkan dan mengkondisikan dengan baik. Akhirnya pun dalam tujuannya proses pembelajaran itu sendiri tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan belum mampu dikuasai oleh siswa untuk dicapai.


      M. Nurul Amin
      202 111 0383 (H)

      Hapus
  6. krisna ayu diana
    2021110348

    Bagaimana caranya guru dalam membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individu yang jelas berbeda-beda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjawab pertanyaan anda ya mbk krisna,,
      Guru terlebih dahuluharus mengenal karakter dari masing2 anak didiknya, apakah termasuk anak yang terdas atau yang sedang ataukah yang biasa saja. Terhadap anak yang kemampuannya biasa saja guru harus memberi perhatian lebih agar bisa menyesuaikan dengan yang lainnya.

      Hapus
    2. Terimakasih atas pertanyaannya.
      Setiap guru berbeda-beda dalam proses belajar mengajar, tentunya seorang guru harus mengetahui karakteristiknya maupun latar belakangnya peserta didiknya. Agar dalam proses belajar mengajar bisa dipahami dan dimengerti oleh peserta didiknya. Akhirnya dalam proses belajar mengajar akan terjalin suasana yang menyenangkan dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.


      M. Nurul Amin
      202 111 0383

      Hapus
  7. M. Mastur Hilmi
    2021110368

    Dalam makalah terdapat beberapa masalah, tolong jelaskan solusi dari masing-masing masalah yang anda sebutkan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Solusi untuk dapat menangani masalah-masalah dalam manajemen kelas secara efektif guru harus mampu:

      1. Mengenali secara tepat berbagai jenis masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat perorangan maupun kelompok;
      2. Memahami pendekatan mana yang cocok dan tidak cocok untuk jenis masalah tertentu.
      3. Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dimaksud.


      M. Nurul Amin
      202 111 0383 (H)

      Hapus
    2. menambahi jawaban mz arul,,
      Dari masalah2 yg ada dimakalh solusinya yaitu:
      1. Saling mengenal pribadi satu sama lain agar tdk terjadi pertentangan
      2. Setiap kelompok anggotanya jangan banyak2
      3. Memisahkan anak yang bermusuhan di dalam satu anggota kelompok.
      4. Guru harus bisa membagi bagi anggota kelompok
      5. Dinasehati dengan memberi motivasi
      6. Selalu mengajaknya komunikasi yang positif

      Hapus