sbm H12 : profil guru - word
sbm H12 : profil guru - ppt
sbm H12 : profil guru - ppt
MAKALAH
PROFIL
GURU
Disusun
sebagai salah satu tugas
Mata
Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen
pengampu : Ghufron Dimyati, M. S. I.
Disusun Oleh :
Khoirul Amri 2021110352
Wahyu Reti Rena Y. S 2021110353
Irfaqiyah 2021110354
Nurul Khkmah 2021110355
Millatul Izzah 2021110334
Kelas H
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Guru
merupakan salah satu komponen pendidikan yang memegang peranan penting dalam
dunia pendidikan. Bahkan bisa dikatakan bahwa maju atau tidaknya pendidikan di
suatu negara ditentukan oleh kualitas guru-guru yang ada di negara itu. Oleh
sebab itu, kesuksesan dunia pendidikan di negara kita dipengaruhi oleh
kesuksesan seorang guru. Guru secara sederhana dapat diartikan sebagai orang
yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Mengingat demikian berat
tugas dan pekerjaan guru, maka ia harus memenuhi persyaratan dan kompetensi
sebagai seorang guru.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai profil guru
mencakup pengertian profil guru, profil guru yang sukses, ciri-ciri guru
yang baik dan kompetensi yang harus dimiliki guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Profil Guru
Kata profil berasal dari bahasa Italia,
profilo dan profilare, yang berarti gambaran garis besar. Arti kata profil
antara lain : a) Gambaran tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari
samping. Arti ini dilihat dari dunia seni. b) Dalam bidang komunikasi dan
bahasa, berarti biografi atau riwayat hidup singkat seseorang. Arti inilah yang
digunakan dalam ”Membaca Profil Tokoh”.
Pada zaman Yunani kuno guru disebut :
paedogogas (pelayan arah) : guru adalah abdi manusia(gagos humaniora). [1]Guru
adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan
murid-murid, baik secara individual ataupun klassikal, baik di sekolah maupun
di luar sekolah.[2]
Dengan kata lain Profil Guru ialah gambaran
riwayat singkat hidup seseorang yang pekerjaannya mengajar dan ikut berperan
dalam suatu pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan. Pengertian profil Guru dalam makalah ini adalah cara pembelajaran
guru dalam bentuk kreatifitas, inovasi, keterampilan, kemandirian, dan tanggung
jawab dalam berinteraksi dengan siswa. Profil guru dalam bentuk kreatifitas
diartikan bagaimana guru dapat membuat anak didiknya menjadi faham keterangan
yang dijelaskannya dengan metode pembelajaran yang sekiranya dapat menarik
siswa untuk menyukai pelajaran. Profil guru dalam bentuk keterampilan diartikan
sebagai kemampuan guru dalam menguasai suasana emosional siswa. Guru yang
kreatif, inovatif, dan trampil merupakan bentuk ideal kemandirian guru. Dengan
kecakapan yang dimiliki guru, secara mandiri guru mampu membuat suasana
kondusif yang telah memenuhi arti dunia pendidikan yang selama ini kurang
berfungsi sebagai mana mestinya, yaitu sebagai lembaga yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu
B.
Syarat-syarat Guru
Tidak sembarangan orang dapat melakukan
tugas guru, tetapi orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan yang
dipandang mampu, yakni
1) Bertaqwa kepada Allah Swt
Dalam
hal ini mudah difahami bahwa guru yang tidak takwa sangat sulit atau tidak
mungkin bisa mendidik muridnya menjadi bertaqwa kepada Allah Swt.
2) Berilmu
Bahwa
guru harus mempunyai ijazah memang benar, akan tetapi jelas tidak cukup
selembar ijazah yang tidak disertai dengan keluasan dan kedalaman ilmu
pengetahuan, terutama bidang ilmu yang ditekuninya. Guru yang dangkal penguasaan
ilmunya, akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan para muridnya.
3) Berkelakuan baik
Mengingat tugas guru
antara lain untuk mengembangkan akhlak yang mulia. Maka sudah barang tentu dia
harus memberikan contoh untuk berakhlak mulia terlebih dahulu. Diantara akhlak
mulia yang harus dicerminkan dalam kehidupannya adalah, sikap bersabar
menghadapi suatu persoalan, berdisiplin dalam menunaikan tugas, jujur dalam
menyelesaikan pekerjaan, bersikap adil kepada semua orang, tidak pilih kasih,
mampu menjalin kerjasama dengan orang lain, menunjukkan kepedulian sosial yang
tinggi dan sebagainya.
4) Sehat Jasmani
Kendatipun
kesehatan psikis jauh lebih penting untuk dimiliki guru, namun bukan berarti
kesehatan pisik atau jasmani tidak diperlukan. Kesehatan pisik adalah guru
tersebut tidak mengalami sakit kronis, menahun, atau jenis penyakit lain,
termasuk cacat tubuh yang dapat menghalangi kehadiran, kedisiplinan, dan
kessungguhan dalam menunaikan tugasnya sebagai guru.[3]
C.
Profil Guru yang Sukses
1. Memandang bahwa pekerjaan
mendidik/mengajar sebagai sesuatu yang menarik dan menantang. Guru yang sukses
tidak memandang pekerjaan mendidik atau mengajar sebagai suatu pekerjaan yang
membosankan, yang pada gilirannya akan menyebabkan hilangnya rasa tanggung jawab
terhadap siswa yang dididik. Guru harus menyadari bahwa mendidik merupakan
suatu pekerjaan yang memerlukan tanggung jawab pribadi untuk mendidik siswa.
2. Menganggap bahwa adanya masalah (baik
dalam proses hubungan dengan siswa atau dalam proses pembelajaran) sebagai
sesuatu yang harus ditangani dan dipecahkan. Guru tidak boleh menyerah terhadap
masalah yang ada. Jangan jadikan masalah yang ada sebagai beban, namun jadikan
sebagai tantangan yang harus diatasi dalam proses belajar mengajar.
3. Bersedia bekerja atau melayani siswa
yang lambat. Guru yang sukses tidak boleh menolak melayani siswa yang lambat
dalam menerima pelajaran. Berikanlah dukungan dan motivasi bagi siswa tersebut.
Jangan sampai ada perasaan kurang nyaman dalam mengajar, hanya karena ada siswa
yang lambat dalam menerima pelajaran.
4. Bersikap realistik terhadap siswa. Guru
harus menyadari bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh siswanya. Perbedaan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa merupakan suatu hal yang wajar. Jangan
sampai adanya perbedaan tersebut membuat guru subjektif dalam melakukan proses
belajar mengajar.
5. Suka melakukan hubungan antar pribadi
dengan siswa. Guru yang sukses mampu untuk melakukan hubungan yang baik dengan
semua siswa. Tidak boleh ada perlakuan yang berbeda antara siswa yang pandai
dan rajin dengan siswa yang malas dan
kurang pintar. Jangan sampai guru membuat jarak yang tegas dengan siswa.
6. Menganggap siswa sebagai pribadi yang
sedang belajar. Jangan jadikan siswa sebagai beban dalam proses belajar
mengajar, namun hargailah mereka sebagai individu yang sedang belajar, yang
memerlukan arahan dan bimbingan.
7. Hangat dan tampak istimewa di mata
siswa. Guru yang sukses mampu memberikan kesan sebagai pribadi yang hangat
dalam berhubungan dengan siswa. Jangan bersikap dingin terhadap siswa yang pada
gilirannya nanti dapat berakibat hubungan dengan siswa menjadi pahit dan getir.
8. Melihat diri sendiri sebagai orang yang
berperan memecahkan masalah yang timbul. Guru yang sukses mampu memecahkan
masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar di sekolah. Jangan terlalu
bergantung kepada kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu permasalahan.[4]
D.
Ciri-ciri Guru yang Baik
·
Guru
yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah mereka sendiri dengan baik
·
Guru
yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah, bersahabat dan bersifat
ingin berkembang
·
Guru
yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang sepatutnya dihargai
·
Guru
yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada dasarnya berkembang, dia
mellihat orang-orang itu mempunyai kreativitas dan dinamika, bukan orang tang
pasif atau lamban
·
Guru
yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya, bukan
menghalangi apalagi mengancam.[5]
E.
Kompetensi Guru
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti (kewenangan)
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar
kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.[6]
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10,
disebutkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kemudian dalam pasal 8 dinyatakan, guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Selanjutnya pasal 10 ayat 1 menyatakan kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
1.
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik meliputi
·
Pemahaman
wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan
·
Guru
memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain
strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing pesera didik
·
Guru
mampu mengembangkan kurikulum atau silabus baik dalam bentuk dokumen maupun
implementasi dalam bentuk pengalaman belajar
·
Guru
mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar
·
Mampu
melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif,
sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kretif, efektif, dan
menyenangkan
·
Mampu
melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang
dipersyaratkan
·
Mampu
mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.
Kompetensi Kepribadian
Dilihat
dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru menunjukkan kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian
·
Mantap
dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma
sosial, dan etika yang berlaku
·
Dewasa
yang berarti mempunyai kemaandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja sebagai guru
·
Arif
dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan
masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak
·
Berwibawa
yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta
didik
·
Memiliki
akhlak mulia dan perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik
3.
Kompetensi Profesional
Kompetensi
profesional berkaitan dengan bidang studi terdiri dari sub-kompetensi
·
Memahami
mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar
·
Memahami
standar kompetensi dan standar isi mata
pelajaran yang tertera dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam
KTSP
·
Memahami
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar
·
Memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
·
Menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
4.
Kompetensi Sosial
Kompetensi
sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi
dengan orang lain yang terdiri dari sub-kompetensi
·
Memahami
dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan
benturan
·
Melaksanakan
kerjasama secara harmonis dengan kawan sejawat, kepala sekolah, dan wakil
kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya
·
Membangun
kerja tim yang kompak, cerdas, dinamis, dan lincah
·
Melaksanakan
komunikasi secara efektif dan menyenangkan dengan seluruh warga sekolah dan
orang tua peserta didik
·
Memiliki
kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan lingkungan yang
berpengaruh terhadap tugasnya
·
Memiliki
kemampuan mendudukkan dirinya dalam sistem nilai yang berlaku di masyarakat
sekitar
·
Melaksanakan
prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya: partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, penegakan hukum, dan profesionalisme)[7]
BAB III
PENUTUP
Dari
pemaparan makalah profil guru di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses
belajar mengajar guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan sehingga siswa-siswa betah belajar di kelas. Pembelajaran yang
menyenangkan bukan semata-mata pembelajaran yang mengharuskan anak-anak untuk
tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terjalin
hubungan yang harmonis antara guru dan murid dalam suasana yang sama sekali
tidak ada tekanan. Yang ada hanyalah jalinan komunikasi yang saling mendukung.
Dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guru diharapkan
dapat selalu mengikuti perkembangan yang ada. Jadi guru dapat menginformasikan
kepada siswa mengenai apa-apa saja yang sedang terjadi, sehingga dengan begitu
siswa tidak akan ketinggalan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Djmarah,
Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fathurrohman,
Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Refika Aditama.
Prayitno.
2008. Dasar Teori dan Praksis
Pendidikan, Padang: UNP
Sagala,Syaiful.
2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
ml.scribd.com/doc/82971202/25/V-1-PROFIL-GURU
[2] Syaiful Bahri Djmarah, Guru dan
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 32
[3] Syaiful Sagala, Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.
21-22
[4] Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, (Padang: UNP, 2008)
[5] Pupuh Fathurrohman, Strategi
Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 49
[6] Pupuh Fathurrohman, Op. Cit.,
h. 44
[7] Syaiful Sagala, Op. Cit., h.
29-40
yigyg
BalasHapus2021110370
BalasHapusdalam syarat-syara guru diatas salah satunya adalah berilmu.
1. adakah ketentuan tersendiri dari berilmunya seorang guru tersebut? apakah ilmunya harus tinggi atau bagaimana?