Laman

new post

zzz

Jumat, 15 Februari 2013

F1-2&3 :Mabruroh: Proporsional dalam Mendidik:

Makalah
Proporsional Dalam Mendidik
Disusun guna memenuhi tugas:
                                           Mata Kuliah                      : Hadist Tarbawi II
                                           Dosen Pengampu            : Muhammad Ghufron, M.S.I



Description: I:\Stain PKL (warna).jpg




Disusun oleh:

Mabruroh
(2021110286)
KELAS : F


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN
2013



PEMBAHASAN


             A.    Materi   Hadits
عن عمر و بن شعيب عن أبيه عن جده قال: قال رسو ل االه صلى الله عليه وسلم (مرواأبناءكم با الصلا ة لسبع سنين واضربوهم عليها لعشرين وفرقوابينهم فى المضاجع وإذاانكح احدكم عبده أوأجيره فلا ينظرن إلى شيئ من عورته فإن ما أسفل من سرته إلى ركبته من عورته) (رواه أحمد فى المسند المكتثرين من الصحابة)

        B.     Makna Hadits
              Artinya:”Dari amru bin syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata,bahwa rasulullah saw bersabda:suruhlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat sejak mereka berusia tujuh tahun.dan pukullah mereka jika melalaikannya,ketika mereka berusia sepuluh tahun,dan pisahkanlah tempat tidur mereka,dan ketika salah satu di antara kamu menikahi budak atau pelayanmu,maka janganlah melihat sesuatu dari auratnya,maka sungguh aurat itu berada di bawah fusar sampai lutunya.’’
   (Hr.ahmad,musnad mukasirin min shahabah )

   






      
              C.  Mufrodhat
SURUHLAH
مروا
PUKULLAH MEREKA
واضربوهم
DAN PISAHKANLAH
وفرقوا
TEMPAT TIDUR
المضاجع
PELAYAN
أوأجيره
FUSAR
أسفل
  LUTUTNYA
ركبته


     D. Biografi perowi
عمرو بن سعيب بن عبدالله بن عمرو بن العاص القرش السهمى, أبو أبرهم, ويقول أبو عبدالله المدنى, ويقول: الطائفى
Nama lengkapnya adalah amr bin syu’aib bin muhammad bin abdillah bin amru bin ash-al quraisy ash-shami,beliau berasaldari thoif,beliau merupakan generasi ke empat,beliau berguru kepada ayahnya,adapun muridnya antara lain atha’,umar bin dinnar,dll.beliau meninggal pada tahun 118 H.[1]
       1.    Amr ibnu Syu’aib
Abu Dawud mengatakan : Riwayat Amr Ibn Syuaib dari bapaknya dari kakeknya tidak dapat dijadikan Hujjah. Abu Ishaq mengatakan : Dia itu seperti Ayyub dari Nafi‟ dari Ibn Umar, dan al-Nasa‟I menilainya tsiqah. Al-Hafidh Abu Bakar Ibn Zayyad mengatakan : Mendengarnya Amr dari bapaknya adalah sah (benar). Mendengarnya Syuaib dari kakeknya Abd Allah Ibn Amr juga sah (benar). Imam Bukhari mengatakan: Syuaib pernah mendengarkan dari kakeknya Abd Allah Ibn Amr.
.
             
              2.    Syu’aib bin Muhammad
Nama lengkapnya Syu’aib bin Muhammad bin ‘Amru bin Al ‘Ash adalah periwayat yang sangat jujur (shaduq), teguh pendiriannya (tsabt) dan pernah meriwayatkan hadis dari bapaknya.
              3.    Ibnu Abbas
Abdullah bin `Abbas bin `Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Makkah tiga tahun sebelum hijrah. Ayahnya adalah `Abbas, paman Rasulullah, sedangkan ibunya bernama Lubabah binti Harits yang dijuluki Ummu Fadhl yaitu saudara dari Maimunah, istri Rasulullah. Beliau dikenal dengan nama Ibnu `Abbas. Selain itu, beliau juga disebut dengan panggilan Abul `Abbas. Dari beliau inilah berasal silsilah khalifah Dinasti `Abbasiyah.
         
 E. Keterangan hadist
Hadist ini menerangkan,bahwa rasulullah menyuruh kepada kita,khususnya orang tua untuk memerintakan anaknya agar mengerjakan sholat ketika berumur tujuh tahun,dan memukulnya apabila membangkang di dalam mengerjakan sholat ketika berumur sepuluh tahun,hukuman memukul yang di maksud adalah dengan cara yang di terapkan dalam islam,dan ini di lakukan pada tahap terakhir,setelah nasihat dan memberitahu nya,tata cara yang tertib ini menunjukan bahwa pendidik tidak boleh menggunakan yang lebih keras jika yang lebih ringan sudah bermanfaat. Sebab, pukulan adalah hukuman yang paling berat ,tidak boleh menggunakannya  kecuali jika dengan jalan lainsudah tidak bisa.perlu di ketahui pula bahwa rasulullah sama sekali belum pernah memukul seorang pun dari istrinya.[2]
Hal lain adalah untuk menumbuhkan kedisiplinan,yaitu disiplin ibadah baru  bisa di dirikan di tengah keluarga,disiplin yang di tanamkan dari kecil oleh orang tua akan meninggalkan bekas yang lama,hingga nantinya anak tidak mudah tergoda meninggalkan perintah-perintah allah swt.[3]
Dalam hadist nabi sudah diterangkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,tinggal orang tua yang nantinya akan membawa anak itu untuk menjadi seperti apa.Kewajiban orangtua kepada anak ada banyak antara lain:
-memberi nama yang baik
-mendidiknya dengan akhlak baik
-mengajarkan mereka perihal agama.ini merupakan fondasi utama kewajiban orang tua terhadap anak,agar anak kelak menjadi anak yang ta’at beragama.salah satunya dasar agama yaitu tentang shlat.maka anak wajib diajarkan shalatsejak umur tujuh tahun,seperti yang tertera dalam hadist diatas,jika anak dalam usia sepuluh tahun tidak melaksanakan shalat,maka orang tua wajib menghukumnya,namun dengan hukuman yang mendidik,bukan hukuman yang bersifat fisikly,melainkan bertujuan untuk meningkatkan kesadarannya terhadap kepentingan shalat dalam kehidupan sehari-hari(bersifat afektif).[4]

              F.Aspek tarbawi
-Pendidik hendaknya mengetahu tingkatan umur untuk memberikan sebuah pelajaran.
-Pendidik harus sabar dalam memberikan materi apapun kepada anak didik,apalagi ini tentang shalat,yang sangat berkaitan dengan agama.
-Pendidik hendaknya senantiasa memberikan nasihat yang baik terhadap anak didik.
-pendidik boleh memukul anak didik,tapi di haruskan memukul di artikan yang mendidik bagi anak,bukan menyakiti.bersifat afektif.[5]



           A.Hadist
عن بن عباس رضى الله عنهما قال:أن النبيى صلى الله عليه وسلم أمر بتعليق السوط فى البيت (رواه البخارى فى الأدب المفرد, باب تعليق السوط فى البيت)

             B. Makna
Artinya:”Dari ibnu abbas r.a berkata:”sesungguhnya nabi saw menyuruh untuk menggantung cemeti di dalam rumah.”

( HR.Bukhori )



        C. Mufrodat
أمر = menyuruh
بتعليق = menggantung
السوط = cemeti
فى البيت = di dalam rumah
           
D.Biografi  Perowi 
Nama aslinya adalah abdullah bin abbas bin abdul mutholib bin hasyim bin abdul manaf,beliau adalah anak dari paman rasulullah,beliau lahir sebelum tahun 3 H,beliau di doakan oleh rasulullah agar di beri kepahaman mengenai alquran,sehingga ia mempunyai pengetahuan yang luas dan umar berkata:ibnu abbas merupakan salah satu orang yang banyak meriwayatkan hadist sejumlah1660,beliau wafat di kota thaif pada tahun 68 H,beliau merupakan salah satu dari sekian banyak sahabat nabi dan merupakan salah satu sahabat yang ahli dalam ilmu fiqih.
.          
          E. Keterangan Hadits
Hadits tersebut menerangkan bahwa perintah Rasulullah kepada kita untuk menggantungkan cemeti di dalam rumah.maksudnya adalah bukan cemeti itu digantungkan dalam rumah,melainkan itu sebagai peringatan bahwa anggota keluarga yang tidak melaksanakan perintah,nantinya akan diberi hukuman oleh Allah SWT.karena Allah tidak pernah ingkar dalam janjinya,bahwa siapapun hamba-NYA yang mengerjakan perintah akan mendapatkan pahala,dan yang meninggalkan perintah akan mendapat hukuman dariNYA,dalam bentuk dosa.

F. Aspek Tarbawi
       1. Pendidik mengajarkan tentang hal-hal yang positif,jika melanggarnya maka berhak mendapatkan hukuman.
       2. pendidik tidak boleh melakukan kekerasan fisik,hukuman yang diberikan bersifat afektif
       3. pendidik hendaknya dapat membuat anak didik merasa nyaman dalam menerima pelajaran
DAFTAR PUSTAKA

    Hajar al Asqolani, Ibnu. Tahdibud Tahdib juz VI.,
    Nasih Ulwan, Abdullah. 1994. Tarbiyatul Aulad fil Islam cet. III,. Beirut: Darus Salam.
    Ilyas, Yunahar. 2004. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI).
    Djatnika, Rachmat.1992.Sistem Etika Islami (Akhlak Mulia). Jakarta: Pusaka Panjimas.
     Taimiyyah, Ibnu.1990. Etika beramar ma’ruf nahi munkar. Jakarta: Gema Insani press.



[1] Ibnu hajar al asqolani,tahdibul juz VI hal 159
[2] Abdul nasih ulwan.Tarbiyatul aulad fil islam. cet III (Beirut:Darus salam.1994)hal 321
[3] Yunahai ilyas.kuliah aklhlaq (Yogyakarta.2004)hal 180
[4] Rahmat Djatnika, Sistem etika islami (Jakarta:Putra Panjimas,1992),hal 223
[5] Ibnu Taimiyyah,Etika beramar ma’ruf nahi munkar (Jakarta:Gema insani press.1990),hal 15

18 komentar:

  1. Aminah Balgis Alatas
    2021 111 221
    F

    Kebanyakan banyak para pendidik yang tidak sabaran dalam menghadapi anak didiknya, terkadang pendidik tersebut lalai terhadap anak didiknya yang sudah dinasehatin tapi sama sekali tak memperdulikannya, akibatnya pendidik tersebut melakukan kekerasan tanpa tahu batasannya.
    Bagaimana pandangan pemakalah tentang hal itu?

    Dan bagaimana dengan anak yang yang sudah diberikan nasihat dan juga sudah pernah dipukul dengan adanya batasan tertentu akan tetapi tetap saja membangkang. Adakah cara yang lain untuk menghadapi anak didik yang demikian.
    Apa yang harus dilakukan oleh pendidik terhadapnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaan yang cukup pnjang lebar,,
      pada intinya ini dikembalikan kepada pendidik.jika ingin menjadi seorang pendidik,hendaklah menguasai 4 kompetensi yang sudah biasa kawan2 ketahui,salah satunya adalah profesional.nahhh,,profesional disni bisa diperluas makna nya,misal,, profesional dalam menghadapi anak didik yang kurang bisa dinasehati.
      dalam kasus di atas solusinya bisa di cari disesuaikan dengan keadaan anak didik itu seperti apa,intinya sepintar pintar pendidik dalam memberikan pengajaran agar sampai pada kesuksesan.kalau pandangan saya pribadi tentng pendidik yang melakukan kekerasan tidak setuju,karena mental anak didik menjadi down.sehingga berujung adanya rasa dendam kepada pendidik.

      Hapus
  2. Nama : Iswatikah
    NIM : 2021 111 189
    KELAS F
    Assalamualaikum,...
    Bagaimana cara mendidik yang benar, agar si anak tidak salah paham dengan cara atau didikan dari orang tuanya? karena anak zaman sekarang di tegasi sedikit aja, kadang langsung down dan jadi tidak PD mengembangkan potensinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam...
      cara mendidik yang benar itu bisa dilakukan dengan berbagai macam pendekatan,misal pendekatan personal/individual. berawal dari pendekatan ini seorang pendidik dapat mengertahui karakter ataupun sifat dari pesreta didik,sehingga dalam memebrikan pengajaran ataupun memebrikan penegasan tidak membuat anak didik down,namun memeang dalam sebuah metode ada segi positif dan negatifnya,mungkin dengan metode ini maslah seperti di atas bisa di atsi,namun membtuhkan wktu yang cukup lama.sekian dari saya terima kaasih...

      Hapus
  3. Nur Latifah
    2021 111 215
    F

    Menurut anda dengan cara yang bagaimana agar seorang anak mau menjalankan perintah untuk menjalankan ibadah khususnya sholat tanpa adanya paksaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. meneurut pendapat saya,dalam mengajarkan shalat biasanya dimulai dari cerita cerita,misalnya tentang manfaat shalat,ataupun pahalnya,nahh dari situ ank bisa merasa tertarik untuk melaksanakan shalat dengan sendirinya tanpa paksaan.

      Hapus
  4. Ning Yuliati
    2021 111 214
    F

    Bagaimana caranya menyadarkan anak didik mengenai sholat 5 waktu yang wajib dilaksanakan?
    sedangkan memberi penjelasan terhadap anak umur 7 itu tahun tidak mudah,.
    tolong berikan solusinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengalaman pribadi saya mengenai pengajaran shalat,itu sudah diajarkan ketika di Tk,jadi ketika usia tujuh tahun,menurut saya pendidik tidak terlalu kesulitan,karena anak didik sudah dibekali tentang shalat,walaupun hanya sedikt,jadi pendidik hanya meneruskan saja,,
      pendidik selalu mengadakan apersepsi kepada anak didik mengenai bab shalat.sehingga pendidik tau sejauh mana anak didik mengetahui tntnag shalat.
      terima kasih..

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Lutfia Riska
    2021 111 216
    F

    kalau anak dibawah tujuh tahun tidak sholat berarti belum dosa, terus anak sudah tujuh tahun tidak sholat harus dipukul.....nah itu kalau belum dipukul apakah dosa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaupun belum dipukul,tapi sudah memberikan nasehat,maka tidak berdosa,,PUKULLAH yang terdapat dalam hadist diatas jangan diartikan sempit,melainkan arti yang luas,pukul di situ bisa saja sebuah hukuman,ataupun nasehat,
      hukuman nya bersifat mendidik,misalnya saja kalau tidak melaksanakan shalat suruh hafalan ayat kursi atau doa-doa apa yng blm bisa di kuasai,sehingga anak dengan sendiriya mau melaksanakan shalat.hal tersebut juga termasuk kategori PUKULLAH

      Hapus
  7. nurma agista
    2021111044
    langsung saja
    menurut anda pendidik yang propposional yang seperti apa yang sesuai dengan hadits di atas, kemudian apabila ada orang tua melarang anaknya untuk belajar misalnya, tetapi anak itu tidak mau,dan orangtua tetap memaksa,dan akhirnya anaknya menangis, karena menangis orang tua luluh dan membiarkan ank nya bermain lagi, apakah yang seperti itu bisa dikatakan proposional? jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. proporsional disni brarati orang tua tau akan kadar,atau kapasitas,kemampuan dari anak,jangan terlalu dipaksakan,karena sesuatu yang dipaksa pasti outputnya tidak berbuah manis.
      cukup sekian hatur nuwun,,

      Hapus
  8. nama irma Susanti
    nim 2021 111 218
    kelas F

    assalamu'alaikum...
    menurut anda, apakah dampak yang paling nyata terlihat jika seorang pedidik tidak mempunyai loyalitas dalam pendidikan sehingga terkesan tidak sesuai dengan tingkatan umur peserta didik? dan bagaimanakah solusi dan usaha preventif yang harus dilakukan untuk mnecegah hal itu?

    BalasHapus
  9. menurut saya kalau seorang pendidik tidak mempunyai loyalitas tinggi dalam pendidikan maka output(siswa) dari pendidikan pun kurang sesuai dengan tujuan pendiddikan yang telah ditentukan.
    usaha yang dilakukan adalah sebelum menjadi seorang pendidik alangkah baiknya untuk menguasai 4 kompetensi yang harus dimiliki olehh seorang pendidik,sehingga pendidikan yang sesuai sengan tujuan awal.

    BalasHapus
  10. Nama : Miftakhil Janah
    NIM : 2021 111 244
    Kelas : F

    Kewajiban orang tua terhadap anak khan salah satunya memberi nama yang baik, Nah bagaimana kalau ternyata nama yang di berikan orang tua itu tidak sesuai dengan keinginan anak.... atau mngkin malah menjadikan anak malu akan namanya sehingga menyalahkan orang tuanya...???

    BalasHapus
  11. Nama : Nafrotul Izza
    NIM : 2021 111 245
    Kelas : F

    Orang tua hendaknya mengajarkan tentang perihal agama... kalau seumpama orang tuanya beda agama bagaimana...??

    BalasHapus
  12. Nama : Maghfiroh
    NIM : 2021 111 244
    Kelas : F

    Hendaknya kan kita itu memberikan hukuman yang afektif... Nah seperti apa saja sih bentuk hukuman itu... terus kalau hukuman itu tidak memberikan pengaruh bagaimana...???

    BalasHapus