Laman

new post

zzz

Rabu, 06 Maret 2013

c4-4 irva silvia: intuisi hati

Makalah
                             INTUISI HATI SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN
( Hadits Nomor 22-23)
Disusun untuk tugas:
Mata Kuliah    : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu        : Ghufron Dimyati, M.S.I
Oleh:
Irva Silvia
2021 111 101
Kelas C



JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013
Pendahuluan
Hati, dalam hal ini adalah hati kecil merupakan sebuah komponen penting di dalam menentukan arah hidup manusia. Oleh para alim, hati sama fungsinya dengan otak. Baik atau tidaknya kualitas keimanan dan ketaqwaan seseorang terletak pada hati. Jika dari sisi medis mengatakan bahwa akal melekat pada otak, maka Imam Syafi’i mengatakan bahwa hati adalah tempat melekatnya akal.
Bertolak pada pernyataan Imam Syafi’i diatas, maka hati berfungsi sebagai sumber ilmu pengetahuan. Menjaga hati adalah penting untuk sampai kepada intuisi hati. Adapun cara menjaga hati, kita akan mengetahuinya lewat hadits berikut.













Pembahasan
  1. Materi Hadits
عن النعمان بن بشير يقول سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول : الحلال بين والحرام بين وبينهما مشبهات لايعلمها كثير من الناس فمن اتقي المشبهات استبرا لدينه وعرضه ومن وقع في الشبهات كراع يرعي حول الحمي يوشك ان يواقعه الا وان لكل ملك حمي الا ان حمي الله في ارضه محارمه الا وان في الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسد الجسد كله ألآ وهي القلب. (رواه البخاري)

Terjemah:

Nu’man bin Basyir bercerita bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Perkara yang halal telah jelas dan yang diragukan yang tidak diketahui hukumnya oleh  kebanyakan orang. Barangsiapa yang menjauhi perkara-perkara yang diragukan itu berarti dia memelihara agama dan kesopanannya. Barangsiapa mengerjakan perkara yang diragukan, sama saja dengan penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang, dikhawatirkan dia terjatuh ke dalamnya. Ketahuilah, semua raja mempunyai larangan dan ketahuilah pula larangan Allah swt adalah segala yang di haharamkan-Nya. Ketahuilah dalam tubuh itu semuanya. Apabila daging itu rusak, maka binasalah tubuh itu seluruhnya. Ketahuilah, daging tersebut ialah hati.” (HR. Bukhari)1

Mufrodat:

مشبهات                   :           samar-samar
لايعلمها                    :           tidak mengetahuinya
استبرا                      :           memelihara
وقع                          :           jatuh
راع / يرعي             :           penggembala / menggembala
حمي                                    :           padang gembala
مضغة                      :           segumpal darah
                                                                     
عن أنس بن مالك أن النبى ص م قال : من عمل بما يعلم ورثه الله علم ما لم يعلم . (رواه أبو نعيم الأصفهان فى حلية الأصفياء
Terjemah:   
                                                                                                       
Dari Anas bin Malik sesungguhnya Nabi SAW bersabda: Siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui,maka Allah akan memberikan ilmu sesuatu yang ia belum ketahui. (HR. Abu Na’im al-Ashfihan dalam kitab Khilyatul Ashfiya’: 10/15)

Mufrodat:

عمل                         :           mengamalkan
ورثه                                    :           mewariskan
لم يعلم                      :           belum ia ketahui

                                                                                                       
  1. Biografi Para Rawi
a.       Imam Bukhari
Imam Bukhari mempunyai nama lengkap Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah. Ia lahir pada hari Jumat, setelah sholat Isya’, tanggal 13 Syawwal 194 H di Bukhara.
Ia mulai untuk menuntut hadits pada usia 10 tahun. Pada usia 16 tahun, ia sudah faham dan hafal dua kitab karya Ibnul Mubarak danWaqi’ bin Al-Jarrah. Ketika usianya menginjak 18 tahun, ia mulai menelurkan karya seputar permasalahan sahabat dan telah menulis kitab Tarikh di makam Nabi pada malam belasan bulan qamariyyah.
Semasa hidupnya, Imam Bukhari banyak melakukan rihlah untuk belajar hadits. Guru-gurunya pun banyak dan berasal dari daerah yang berbeda-beda. Diantara guru-guru Imam Bukhari adalah sebagai berikut:
1.      Abu Al-Walid Ahmad Al-Azraqi (Makkah)
2.      Ibrahim Al-Mundzir (Madinah)
3.      Shafwan bin Isa (Bashrah)
4.      Ahmad bin Hambal (Baghdad)
Adapun Murid-muridnya yang terkenal adalah:
1.      Muslim bin Hajjaj
2.      At-Tirmidzi
3.      An-Nasa’i
4.      Ad-Darimi
Imam Bukhari wafat pada usia 62 tahun, pada malam Sabtu, malam Idul Fitri, di waktu sholat isya’, tahun 256 H. ia meninggalkan banyak karya, diantaranya:
1.      Al-Jami’ Ash-Shahih
2.      Tarikh Al-Kabir
3.      Tarikh Al- Ausath
4.      Tarikh Ash-Shaghir[1]
b.      Nu’man bin Basyir
Nu’man bin Basyir lahir setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, tepatnya empat belas bulan setelah hijrah.bapaknya seorang sahabat dan ibunya juga seorang sahabiyah. Ia diangkat Muawiyah sebagai pemimpin Himsh.
Nu’man bin Basyir dikenal sebagai seorang yang pemurah dan ahli syair.hadits-haditsnya yang termaktub dalam kitab-kitab hadits berjumlah 114 hadits. Nu’man bin Basyir meninggal dunia pada tahun 56 H di Himsh karena terbunuh.[2]
c.       Anas bin Malik
Anas bin Malik adalah seorang Anshar yan berasal dari suku Khazraj. Dia adalah seorang pelayan Nabi Muhammad SAW. Dia melayani Nabi sejak usianya 10 tahun dan hidup bersama Nabi hingga dua puluh tahun lamanya. Hadits-haditsnya yang termaktub dalam kitab-kitab hadits sebanyak 2286 hadits.
Anas bin Malik wafat di Bashrah tahun 93 H  dengan meninggalkan anak yang jumlahnya lebih dari 120 anak.[3]
  1. Penjelasan Hadits
Hadits pertama menjelaskan mengenai perkara syubhat yang dapat merusak hati. Perkara syubhat ini perlu kita hindari jika ingin agamanya selamat dan terpelihara. Hati sebagai sumber ilmu pengetahuan perlu mendapat penjagaan, karena jikalau hati baik maka seluruh anggota yang lain pun iku baik, begitupun jika hati rusak, maka yag lain pun ikut rusak. Kerusakan timbul karena mengambil barang syubhat.
Melalui hadits ini Nabi SAW menganjurkan sikap wara’ sebagai bentuk kehati-hatian terhadap perkara yang belum jelas hukumnya atau bisa dikatakan bahwa meninggalkan Syubhat adalah wujud sikap wara’. Kesimpulannya, Hadits ini benar-benar menjelaskan betapa pentingnya hati, dorongan untuk memperbaiki dan isyarat bahwa nafkah yang baik memiliki efek terhadap hati.[4]
Kemudian, melalui hati pula, Allah akan memberi ilmu atau sesuatu yang belum diketahuinya kepada orang yang mengamalkan ilmu dengan ikhlas sehingga ilmu yang dimiliki bertambah dan bertambah hingga mencapai derajat ketakwaan. Allah SWT akan membimbing seseorang itu dari dalam kalbu. Penafsiran ini terkait dengan hadits riwayat Abu Na’im Al-Ashfihan.
  1. Aspek Tarbawi
Dari kedua hadits diatas, maka kita dapat mengetahui bahwa:
a.       Nabi memerintahkan kita untuk meninggalkan syubhat dengan bersikap wara’.
b.      Perkara Syubhat memberi dampak bahaya bagi hati.
c.       Ilmu bisa didapat dari hati yang bersih dan hati yang dekat dengan Allah.
d.      Allah akan memberi bimbingan bagi orang yang mau mengamalkan ilmunya.
Penutup
Kedua hadits di atas menekankan betapa besar fungsi dari hati. Hati sebagai jembatan bagi kita untuk bertemu Allah, berbicara dengan Allah, dan belajar kepada Allah. Hati memang perlu kita jaga karena hati adalah cahaya ilahi. Apabila hati bersih, pikiran akan jernih, semangat hidup muncul sehingga prestasi mudah untuk diraih. Itulah kehebatan hati.











Daftar Pustaka
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2002. Fathul Baari Syarah. Jakarta: Pustaka Azzam
Az-Zabidi, Imam. 2000. Ringkasan Shahih Bukhari . Bandung: Mizan Anggota IKAPI
Farid,  Syekh Ahmad. 2006. 60 Biografi Ulama Salaf.  Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Sulaiman, Iman. 2002. AL-WAFI: Syarah hadits Arba’in Imam An-Nawawi. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar





[1] Syekh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, Cet.I, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), hlm. 467-510.
[2] Iman Sulaiman, AL-WAFI: Syarah hadits Arba’in Imam An-Nawawi, Cet.I, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002), hlm. 474.
[3] Ibid., hlm. 467
[4] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari Syarah, Cet.VIII, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002), hlm. 236.

45 komentar:

  1. Nama ; Ana Lailya
    NIM : 2021 111 121
    Assalamu'alaikum....
    Perkara syubhat yang membahayakan hati misalnya apa saja mbak,,, mohon dicontohkan.... dan mengapa sasaran utamanya langsung kepada hati,bukan ke bagian lainnya....
    Terima kasih
    Wassalamu'alaikum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr.wb.
      perkara syubhat itu banyak mbak macamnya, apapun yang menjadikan anada ragu atau tidak yakin itu masuk ke dalam perkara syubhat. sebaiknya itu ditinggalkan. mengapa sasarannya kepada hati? karena jikalau hati memakan atau melakukan perkara yang mengandung syubhat tentunya hati akan merasa gelisah dan tidak tenang. hati akan merasa gundah, dan ilmu sulit masuk.

      Hapus
    2. terima kasih mbak atas jawabannya..... tapi bagaimana jika orang yang biasa melakukan perkara syubhat tersebut, tidak merasa hatinya gelisah(biasa-biasa saja) bagaimana mbak....

      Hapus
  2. Nama : marlihatin 2021111123

    Assalamualaikum.wr,wb
    mba irfa saya mau tanya,,bagaimana cara menjaga hati agar tidak membahayakan diri kita sndiri,karena terkadang bisikan-bisikan hati lebih kuat pengaruhnya.... terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr.wb.
      mbak atin yang terhormat, begini lho! pada hadis diatas kan sudah dijelaskan mengenai cara menjaga hati. mengacu pada hadis diatas,hati yang mbak atin punya dan yang semua orang punya bisa dijaga dengan cara meninggalkan syubhat atau bersikap hati-hati terhadap perkara-perkara yang mengandung unsur meragukan atau dengan kata lain bersikap wara'. inilah cara yang paling bermanfaat untu melawan bisikan-bisikan syaitan yang bersemayam di hati. terimakasih.

      Hapus
  3. Nama: Amilatun Istiqomah
    NIM: 2021 111 100

    Assalamu'alaikum,,,mo tanya Bu Irva,,
    Kadang kita melakukan perbuatan yang kita sndiri sudh mengerti bhwa perbuatan tersebut bertentangan dengan hati kita sendiri. Bgaimana pendpt anda untuk meyelaraskan antara perbuatan dengan hati.
    Txx

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh....

      karena anda tanya pendapat saya maka saya jawab sesuai apa yang saya anggap. OK?
      cara yang pertama berdasar logika, yaitu anda bisa melakukan cara ini, sebelum anda melakukan, ingat! berpikir sebelum bertindak, artinya anda bisa melakukan pertimbangan tentang apa yang hendak anda lakukan, kemadharatan dan manfaatnya. ditimbang dulu lebih banyak mana prosentasenya. kemudian cara yang berdasar dalil adalah dengan meningkatkan taqwa kita pada Allah, belakulah seolah Allah dekat dengan kita. apa yang kita perbuat Allah melihatnya.

      Hapus
  4. ULFATUL MAULA ( 2021 111 089 )


    Assalamu'alaikum..
    mba irvaaa, :) saya mau tanya nih
    kita itu kan dianjurkan untuk hati-hati dengan hati kita, dalam artian brarti kita harus selalu menjaga hati kita. Namun terkadang dalam sehari-hari kita melakukan sebuah perbuatan, katakanlah tidak sesuai dengan kata hati kita. Nah yang saya tanyakan kenapa bisa terjadi seperti itu, yakni hati bisa terkalahkan oleh hawa nafsu. Kemudian bagaimana caranya agar selalu bisa menyeimbangkan kata hati kita denagn hawa nafsu kita dan apa2 yang kita lakukan agar selalu sesuai dengan kata hati..

    terimakasihhh :)
    Wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh....

      jawabannya singkat, cara yang paling mudah dikatakan tetapi kenyataannya sulit terwujud adalah dengan cara mendekatkan diri pada Allah. Tingkatkan taqwa dan keimanan kita. terimakasih.

      Hapus
    2. terimakasih mba irva buat jawabannya :)

      Persoalannya seperti ini mba, terkadang walaupun iman dan ketaqwaan sesorang itu sudah begitu matang, tetapi tetap terkadang melakukan suatu hal yanng terkadnag tidak sesaui dengan kata hati. Menurut mb irva bagaimana, bisa terjadi seperti itu? bagaimana agar dalam melakukan sesuatu agar selalu menempatkan apa kata hati menjadi pilihan yg pertama ? terimakasih

      Hapus
  5. Nama : Restu Noviani
    Nim : 2021 111 091
    Assalamualaikum mb irva....
    Saya mau tanya,hadist yang anda jelaskan betapa pentingnya hati,dorongan untuk memperbaiki dan isyarat bahwa nafkah yang baik memiliki efek terhadap hati,itu jelaskan menurut anda,,
    Dan bagaimana caranya agar kita terhindar dari penyakit hati.trims...
    wassalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikum salam wr.wb.

      ya tentulah,mbak. nafkah yang baik adalah nafkah yang diperoleh dari pekerjaan yang halal begitupun dengan hasil perolehannya. sifat yang halal padanya ini membuat anda yakin sehingga tidak terjadi keraguan dan terhindar dari perkara yang mengandung syubhat yang dapat merusak hati.
      adapun mengenai cara agar tehindar dari penyakit hati, anda ingat lagu milik "OPICK" yang berjudul "TOMBO ATI"? itulah jawabannya. terimakasih kembali.

      Hapus
  6. Qurrotul aini (2021 111 098)

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    di makalah dituliskan bhw, Perkara Syubhat memberi dampak bahaya bagi hati.
    pertanyaannya, apa saja dampaknya perkara syubhat bagi hati?? kemudian bagaimana kedudukan antara hati dengan panca indra sebagai ilmu pengetahuan??
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam wr.wb.

      dampaknya dalah hati menjadi rusak dan ilmu sulit diserap.
      kemudian mengenai kedudukannya itu adalah sama sesuai dengan isi makalah anda dalam surat An-Nahl ayat 78. dalam Surat itu Allah mengkhususkan penyebutan ketiganya diantara anggota tubuh yang lain. ini karena ketiganya adalah anggota tubuh yang mulia. terima kasih kembali

      Hapus
  7. Anamil choir 2021 111 122

    assalamualaikum

    kenapa intuisi hati bisa di katakan sebagai sumber ilmu pengetahuan ???

    wassalamualaikum

    maturnuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam.
      jawabannya adalah karena akal berada dalam hati, menurut sebagian ulama fiqh.

      Hapus
  8. Puji Astuti (2021 111 103)

    Assalamualikum,,,
    hati berperan penting dalam menerima ilmu pengetahuan, tetapi mengapa dalam surat an nahl ayat 78 menjelaskan bahwa hati urutannya paling akhir setelah indra?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam wr. wb.
      iya, mbak. mengenai penyebutan hati yang disebutkan terkhir sterlah penglihatan dan pendengaran. seperti apa yang dituliskan pada makalah nya Qurratul Aini yang membuicarakan mengenai pancaindera sebagai sumber pengetahuan. itu hanya sebagai dalil memperkuat pernyataan yang dituliskan. namun, mengenai hal ini pula saya juga mempunyai pendapat yang juga memperkuat kedudukan hati yang saya ambil dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiah yang menyebutkan perbandingan ketiga anggota tubuh ini dalam Al-Majmu’ Al-Fatawa (9/310) yang kesimpulannya sebagai berikut:
      Penglihatan adalah yang terendah di antara ketiganya karena dia hanya bisa mengetahui sesuatu yang terlihat pada saat itu, berbeda halnya dengan pendengaran dan hati karena kedua bisa mengetahui sesuatu yang tidak terlihat, baik yang terjadi di zaman dahulu maupun di zaman yang akan datang. Kemudian pendengaran dan hati berbeda dari sisi: Hati itu sendiri bisa memahami sesuatu sementara pendengaran hanya berfungsi sebagai pengantar ucapan -yang berisi ilmu- kepada hati. terima kasih

      Hapus
  9. Risqa Murnia (2021 111 102)

    assalamualaikum,
    samakah ilmu yang didapat dari hati dengan ilmu yang didapat melalui indera???
    trimzzz...............
    wassalamualaikum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalikum salam warahmatullah wabarakatuh.

      ini hanya kesubjektifitasan saya saja, jadi jangan dijadikan dalil ya, mbak.
      menurut bentuknya ilmu itu sama. perbedaan nya terdapat pada proses memperoleh ilmu itu. tapi kalau memang sudah sampai pada taraf kesufian, maka ilmu nyang diperoleh dari hati dan dari akal menjadi berbeda. karena kadang-kadang ilmu yang dipancarkan oleh Allah melalui hati seseorang yang bersih tidak mampu diterima akal. terima kasih kembali.

      Hapus
  10. Nurul hidayah (2021 111 118)

    assalamualaikum,
    dalam makalah di atas disebutkan bahwa hati adalah pemimpin tubuh, namun bagaimana apabila hati sudah terkena hal yang syubhat namun kita tidak menyadarinya, apakah hati itu masih bisa dikatakan sebagai pemimpin tubuh?? mohon penjelasannya y mb'
    terima kasih,
    wassalamualaikum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam warahmatulllah wabarakatuh
      ya, hati masih tetap dikatakan sebagai pemimpin tubuh, hati sebagaimana seorang raja adalah pemimpin bagi yang lain. hanya perbedaannya pada kualitas hati itu. jika hati dibiarkan melakukan perkara syubhat maka kualitas hati sebagai seorang pemimpin tubuh kualitasnya akan menurun. semakin lama semakin menurun kualitasnya semakin rusak hati itu.

      Hapus
  11. Silfina Hayati
    2021111268
    C

    Assalamu’amalikum..
    Bu Irva
    Saya mau tanya, bagaimana cara kita mengembangkan potensi hati agar kita bisa menyerap dan mengamalkan ilmu pengetahuan dengan maksimal?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh,
      jawabannya adalah jangan biarkan hati anda dekat dengan perkara-perkara syubhat. jaga jarak dengan hal-hal yang membuat ragu diri anda! sebaiknya pilih yang yakin-yakin saja.

      Hapus
  12. Mus'aliyah
    2021 111 087
    Saya pernah mendengar jauhilah sikap keragu raguan, karena keraguan menghantarkan pada kekecewaan.
    Apakah itu di benarkan di agama kita, sekalipun benar tolong saya di berikan penjelasan.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya dibenarkan dalam agam bagaimana, mbak? tapi mengenai sikap keraguan yang dapat menghantarkan kepada kekecewaan, itu benar walau mungkin terkadang anda tidak menyadari muncul-munculnya kekecewaan yang disebabkan dari keraguan tersebut. karena yang halal itu yakin sehingga sesuatu yang yakin itu akan membahagiakan, sedangkan yang syubhat itu samar, ketidak jelasan, tidak yakin dan was-was. ini yang menyebabkan tidak bahagia. dan dari ketidakyakinan itu maka akan timbul penyesalan.

      Hapus
  13. Nama
    Agus Triyono
    Nim
    2021 111 135

    salam hangat sahabati...

    Imam syafi'i mengatakan bahwa hati adalah tepat melekatnya akal.
    Opini sy bahwa hati itu terkadang berbeda dengan akal, hati mengatakan ini, dan akal mengatakan itu....
    Contoh
    Sy akan berankat sekolah ke STAIN, tapi hari ini sudah jam 08.00, padahal sy harus masuk jam 07.15., secara akal or logika, sy ini sudah terlambat (dosen telah masuk)., tapi hati sy yakin bahwa sy tdk terlambat (dosen blm masuk) dan ahirnya hati sy benar,, bahwa sy tdk terlambat.
    (mungkin ini hanya perasaan or pemikiran sy saja).........!!!!!!!

    Menurut sahabati apakah benar hati bisa berbeda dg akal, sedangkan hati adalah tempat melekatnya akal.
    kalau toh, beda, kenapa hal itu bisa terjadi.,tp kalau tdk beda... mohon penjelasannya.


    Semoga qt semua diberikan hidayah oleh allah SWT.

    tq.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr.wb.

      apakah anda sedang curhat mas agus dengan saya? kenapa tidak ada kata tanya nya?

      Hapus
    2. Kalimat APAKAH itu sudah menunjukan pertanyaan, seperti sahabati tanya sama sy,
      "apakah anda sedang curhat" walaupun tdk ada tanda tanya hal itu bisa dipahami, paling tidak tau maksud dan tujuannya, apalagi ini adalah season pertanyaan dan sahabati jg mahasiswa, kalau sahabati tidak tau ttg hal itu dan hanya tertujuh pd setiap pertanyaan itu harus ada tanda tanyanya..., maka sy menyarankan agar sahabati kembali ke sekolah dasar sj,, bukan mahasiswa ketika membicarakan hal itu, tp sy hanya merekomendasikan sj, agar sahabati tau hal-hal yg demikian......., salam damai......

      Hapus
    3. ok! mas agus! peace! sekarang berhubung saya udah tau jawabannya, saya akan jawab. semoga bermanfaat!
      gni mas agus, beberapa ulama fiqh mengatakan bahwa akal terletak pada hati. hati itu selalu benar jika hati itu dalam keadaan bersih dan dalam hadis diatas cara membersihkan hati adalah dengan meninggalkan yang syubhat-syubhat. menurut saya, anda hanya beruntung saja mas, karena hati yang bersih akan membenarkan akal. dan kemungkinan besar jika memang hati anda yakin belum telat dan memang akhirnya tidak telat itu adalah bentuk pengharapaan yang dikabulkan oleh Allah. gimana? bisa diterima?

      Hapus
  14. nama :hasan basri
    kelas: C
    Nim : 2021 111 241

    assalamu'alaikum

    mba perasaan dan hati apa kah ada bedanya?

    jiak hawa nafsu dan hati ada kaitanya ?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalikum salam warahmatullah...

      jawabannya adalah sepoerti perbedaan antara buah dan pohonnya mas. hati adalah sebuah pohon dan perasaan adalah sesuatu yang dihasilkan dari pohon itu.

      adapun hati dan hawa nafsu berkaitan. funsi hati adalah pengekang hawa nafsu. terima kasih kembali.

      Hapus
  15. hengki NF
    2021 111 088

    saya maau tanya, simple sajaa,..
    menurut anda intuisi hati itu apa ???
    terima kasih,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh.

      kalau anda tanyakan pendapat saya mengenai intuisi hati itu apa? maka saya berpendapat bahwa intuisi hati adalah pancaran secara langsung melalui hati.
      jika dikaitkan dengan sumber ilmu pengetahun, maka kita akan bisa mendapat ilmu lewat pancaran ilmu itu kepada hati kita. jadi dalam intuisi hati, dekat kepada Allah tidak boleh diabaikan, karena Allah yang Maha Pemancar Ilmu. terima kasih kembali

      Hapus
  16. Nama : Dewi Suryani
    NIM : 2021111093

    Assalamu'alaikum wr. wb.
    Saya mau tanya mb Irva, Menurut Anda perkara hati apa yang harus dihindari oleh manusia di zaman modern sekarang ini?... Jelaskan!!!...

    Terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam...

      perkara hati apa perkara syubhat mbak? kalau perkara syubhat yang harus dihindari di zaman sekarang cukup luas menjelaskannya. Tidak usah yang melebar dulu ya! mulai pada diri sendiri aja dulu.
      perkara syubhat itu sesuatu yang mengandung keraguan. jadi jika anda ragu terhadap sesuatu apakah ini barang halal atau haram lebih baik ditinggalkan. atau jika anda mempunyai perasaaan was-was itu juga sebaiknya diminimalisir. mengenai contoh anda bisa langsung mengaplikasikannya sendiri

      Hapus
  17. mirza fajrian
    2021 111 110

    Assalamu'alaikum...
    Banyak dizaman sekarang orang yang mempunyai ilmu dan agamanya pun pandai tetapi mengapa masih saja melakukan perbuatan tercela bahkan perbuatan keji. apakah mereka tidak menggunakan hati ataukah hatinya telah tertutup??? Jelaskan....

    Trmksh

    Wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam warahmatullah.....

      begini mas Mirza< Imam Ahmad menyebutkan bahwa Hati itu dibagi 4, salah satunya yaitu hati yang tertutup. Hati yang tertutup adalah hati yang tertutup oleh hawa nafsu. sesuai dengan pertanyaan mas Mirza, apakah mereka tidak menggunakan hati atau mereka hatinya tertutup? maka saya jawab hati mereka tertutup. tertutup oleh hawa nafsu. kecintaan mereka pada dunia mengalahkan ilmu nyang mereka punya. sangat jarang sekali orang yang mampu memerangi hawa nafsu. terima kasih

      Hapus
  18. Nur Faizatul Khaeriyah
    2021111111
    C

    kapan dan bagaimana intuisi hati bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan,,,berikan alasannya...thanx...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak bisa dijawab dengan kapan mbak. tapi jika hati dilatih dan dibiasakan menerima hal- hal yang baik. maka hati dengan sendiriny akan mampu menerima ilmu-ilmu iytu dengan mudah. dan secara tidak langsung anda akan merasakan ilmu itu. walaupun anda tidak menyadari kapan datangnya. Terima kasih

      Hapus
  19. Aji Triyono ( 2021 111 104)

    Hati sebagai sumber ilmu pengetahuan perlu mendapat penjagaan, karena jikalau hati baik maka seluruh anggota yang lain pun iku baik, begitupun jika hati rusak, maka yag lain pun ikut rusak. pertanyaanya bagaimanakah cara menjaga hati kita agar tetap terpelihara dan terhindar dari hal hal negatif ?

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum....
      terima kasih atas pertanyyaan nya, ya?
      cara menjaga hati kan sudah tersebut pada hadis diatas, mas. yakni dengan bersikap wara', berhati-hati terhadap sesuatu yang memunculkan keraguan. itu cara ampuhnya menjaga hati. adapun yang lain mengenai cara menjaga hati. tadi malam saya nonton program TVRI, Indonesia Emas dengan narasumber Bpk Ari Gunawan, seorang tokoh pembangunan karakter menyebutkan bahwa menjaga hati adalah dengan selalu mengingat mati.

      Hapus
  20. Asalamu'alaikum wr.wb
    Nama : Fizar nugroho
    Nim : 2021111119
    Kls : C
    Menurut anda bahaya yang seperti apa kalau kita memakai barang syubhat,dan bagaimana tanggapan anda tentang barang syubhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum slam warahmatullah wabarakatuh!

      bahaya nya kan sudah tersebut diatas, jika kita secara terus-menerus memakai barang syubhat, hati kita akan rusak dan sesuai dengan tema makalah hadits saya, jikalau hati rusak maka ilmu sulit masuk.

      mengenai tanggapan saya terhadap barang Syubhat dan setelah tahu apa itu arti barang syubhat dan bagaiman hukumnya lewat pengetahuan yang saya telah dapat dari berbagai sumber adalah bahwa barang sybhat patut dijauhi. selain karena dampaknya yang dapat merusak hati, barang syubhat itu mendekati barang haram karena ketidakjelasan penghukuman barang itu. terima kasih.

      Hapus