PERINTAH MENGAMATI ALAM RAYA DAN ASTRONOMI
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu : Ghufron Dimyati. MSI
Disusun
oleh :
Kelas C
Ida Zahidah (2021 111 108)
JURUSAN
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu hadits merupakan salah satu pilar-pilar tsaqofah Islam yang
memang sudah selayaknya dimiliki oleh setiap muslim. Dewasa ini, umat Islam
sudah banyak mengalami perkembangan ilmu pengetahuan luas dan pesat. Degan
tuntunan Rasulullah saw agar umatnya selalu berpikir maju dan berpikirlah
tentang ciptaan Allah SWT dan jangan berpikir tentang dzat Allah.
Pada awal abad ke-20 yaitu ketika konsep-konsep dibidang
kedokteran, astronomi, perhitungan dan sebagainya. Semua itu sudah dapat
dikuantitatifkan dengan baik oleh umat manusia.
Kita juga mempelajari tentang tata lintas pergerakan benda-benda
angkasa khususnya bulan, bintang dan matahari secara sistematis dan ilmiah.
Pada makalah ini, pemakalah mencoba memaparkan tentang perintah
untuk mempelajari alam raya dan astronomi. Semoga dapat menambah ilmu
pengetahuan yang sangat luas.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PERINTAH MENGAMATI ALAM RAYA
عَنْ اَ بِيْ ذَرٍّ
رَضِيَ ا للهُ عَنْهُ قَالَ :قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : { تَفَكَّرُوا فِى خَلْقِ اللهِ,وَلاتَفَكَّرُوافِى اللهِ
فَتُهْلِكُوا} . (رواه ابو الشيح في العظمة, باب الأمربالتفكرفي اياتالله عزوجل )[1]
Terjemah:
“Dari Abi dzar ra berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda: berpikirlah kamu
pada ciptaan Allah SWT dan jangan berpikir pada dzat Allah maka hancurlah”
B.
MUFRODAT
Berpikirlah
: تَفَكَّرُوا
Ciptaan : خَلْقِ
Pada dzat Allah : فِى اللهِ
Hancur : فَتُهْلِكُوا
C.
BIOGRAFI
Nama lengkap
Abu Dzat adalah Abu Dzarr Al-Ghifari. Nama lainnya adalah Jundud bin Junadah
(menurut Qoul yang shahih). Masyhur atau makbur. Nama ayahnya masih
diperselisihkan ada yang mengatakan jundud, Asyarakah, Abdullah dan Sakan.
Ibunya bernama Ramlan binti Rabi’ah, yang dari bani ghifari.[2]
Abu Dzarr
meriwayatkan hadits dari umar, ibnu Abbas, ibnu Umar dan lain-lain. Yang
meriwayatkan dirinya antara lain Al-Ahnaf bin Qais, Abdurrahman bin Ghanami.[3]
Beliau adalah
seorang sahabat golongan yang paling dahulu masuk Islam. Diriwayatkan darinya
bahwa beliau berkata: “Saya adalah orang yang kelima dari orang yang masuk
Islam”, beliau dijadikan teladan dalam kejujuran. Haditsnya yang dimuat dalam
kitab-kitab hadits sebanyak 281 hadits. Beliau meninggal pada tahun 32 H.[4]
Beliau termasuk
Ahl-Ar-Suffah yang berasal dari Ghifar, sebuah perkampungan di antara Mekah dan
Yasrib (Madinah). Sebelum masuk Islam beliau adalah pemimpin perampok di
Ghifar. Namun hasil rampokannya dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Beliau
masuk Islam ketika saudaranya bernama Anis Al-Ghifari pulang dari Makkah yang
menceritakan kepada Abu Dzat tentang Nabi Muhammad saw.[5]
D.
KETERANGAN HADITS
(تَفَكَّرُوا فِى خَلْقِ اللهِ) “Berpikir kepada
Allah”, yang dimaksud makhluk disitu adalah makhluk Allah yang sudah diketahui
oleh hambanya, seperti beberapa langit dengan berbagai bintangnya, bergerak
perputarannya, munculnya dan terbenamnya. Kemudian bumi, yang ada di dalam bumi
dari gunung, sungai, laut, hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya, yang
kesemuanya itu bisa bergerak atau berkembang kecuali Allah dan kebesaran-Nya.
Tafakur itu itu
dikhususkan dari dalam hati dan tujuannya untuk tafakur kepada makhluk. Langit
itu menunjukan nikmat-Nya, kemudian perbintangan menunjukan atas ciptaan-Nya
yang bagus, angin menunjukan rahmat-Nya, bumi menunjukan kesempatan nikmat-Nya
dan pepohonan menunjukan keindahan ciptaan-Nya.
(وَلاتَفَكَّرُوافِى اللهِ فَتُهْلِكُوا) “Janganlah kalian semua berpikir kepada Allah, karena jika
engkau berpikir tentang Allah, dalam arti berpikir untuk mengukur atau
menyelidiki tentang sifat-Nya dan zat maka engkau akan rusak, karena
sesungguhnya akal tidak mampu memikirkan zat-Nya Allah. Namun kita harus
berpikir kepada Allah melalui makhluk Allah atau dari keagungan ciptaan-Nya.
Dengan kita memikirkan lewat ciptaan-Nya, kita bukan hanya mendapatkan
pengetahuan, namun juga menambah keimanan kita kepada Allah.[6]
E.
ASPEK TARBAWI
Jagad raya
adalah suatu ruangan yang maha besar, yang di dalamnya terdapat kehidupan
biotik dan abiotik serta terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat
diungkapkan manusia maupun tidak.
Hadits tentang
alam raya ini sangat besar pengaruhnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan
diperintahkannya manusia untuk memperhatikan dan mengamati segala ciptaan Allah
SWT, maka manusia diharapkan dapat berpikir akan kebesaran Allah SWT. Manusi
diberi kelebihan berupa akal. Namun di sini manusia dilarang untuk memikirkan
dzat Allah SWT, hal itu untuk menyadarkan manusia bahwa seberapapun hebat dan
cerdasnya akal yang dimiliki manusia tetaplah terbatas. Sehingga tidak bisa
digunakan untuk memikirkan dzat Allah karena itu akan membawa manusia kepada
kehancuran.
A.
ASTRONOMI
عن بن اوفى قال قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم : { إن خيار عباد الله الذين يراعون الشمس والقمر والنجوم
والأظلة لذكرالله عزوجل}.(رواه البيهقي في السنن الكبرى, باب مراعاة أدلةالمواقيت)
Terjemah:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abi ‘Auf telah berkata:
Rasulullah SAW bersabdaز Sesungguhnya hamba Allah yang terpilih yaitu orang-orang yang memperhatikan
matahari. bulan, bintang,dan kegelapanuntuk mengingat Allah”(HR. Al-Baihaqi(
B. MUFRODAT
Bulan : القمر
Kegelapan : الأظلة
Matahari : الشمس
Mengingat : لذكر
C. BIOGRAFI
Imam Baihaqi
(Khasrujard, 994/384 H – Naysabur, 1066/458 H). Nama lengkapnya Abu Bakar Ahmad Ibn Husain Ibn ‘Aliy Ibn ‘Abdullah al Baihaqi. Ia
ulama ahli fiqh, ushul fiqh, hadits dan salah seorang tokoh utama dalam mazhab
Syafi’i.
Imam Baihaqi
dilahirkan di Khasrujard, Baihaqi,
yaitu di Naysabur di persia pada tahun 994. Ia mempelajari hadits dan mendalami
fiqh mazhab Syafi’i dan dalam hal akidah mengikuti mazhab Asy’ari. Dalam
pencarian ilmunya, ia mendatangi para ulama di Baghdad, kufah dan Mekkah
sebelum akhirnya kembali lagi ke Baihaq.
Karya-karyanya, antara
lain:
1. Al-sunan al-Kubra
2. Ma’arifa al-Sunan wa
al-Athar
3. Bayan Khata Man Akhta’a
al-Shafi’i
4. Al-Mabsut
5. Al-Asma’wa al-Sifat
Imam Baihaqi wafat di Naysabur pada tahun 1066 dan dimakamkan di
Khasrujard.[7]
D. SYARAH
Matahari, bulan dan
bintang adalah ciptaan Allah yang maha Esa. Dalam hadits ini menerangkan kepada
kita untuk mengingat Allah SWT, dengan melihat ciptaan-Nya, seperti melihat
benda-benda langit tersebut kita lebih mendekatkan diri dan lebih mengingat
Allah SWT. Betapa besarnya kekuasaan-Nya Allah SWT.
E. ASPEK TARBAWI
Dalam hadits ini kita
dapat melihat kekuasaan Allah melalui benda-benda langit. Dan di antara
tanda-tanda-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Jangan engkau sembah
matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya. Dan matahari
berjalan di tempat berjalanny. Demikianlah ketetapan yang maha perkasa lagi
maha mengetahui.
Kemudian manfaat
mempelajari ilmu astronomi tersebut adalah kita dapat menentukan waktu shalat
serta ibadah-ibadah lain sehingga ibadah tersebut memiliki alokasi waktu yang
tepat dan jelas.
BAB III
PENUTUP
Begitu besar karunia Allah yang ada di dunia ini, sebagai bukti
kemahakuasaan-Nya, baik itu bukti yang tertulis dalam ayat-ayat qauliyah,
terlebih pada ayat-ayat kauniyah. Untuk memahamkan manusia tentang hal itu maka
Allah mengkaruniakan akal pada hambanya. Namun yang terjadi kadang manusia
justru merasa besar kepala, sehingga ada yang mencoba mendeskripsikan Tuhan.
Hal keliru inilah yang perlu kita hindari agar tidak tersesat dari rahmat-Nya.
DAFTAR PUTAKA
Al-Manawi,
Al-Alamal. 2003. Faidhul Qadir Syarah Jami’us Soghir. Mesir: Maktabah
Al-Khafid
Syihafuddin Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Atsqolani. 1995. Taqribut Tahdhib. Darul
Fikr.
Subhi ash-Shalih. 2009. Membahas Ilmu-Ilmu Hadits. Jakarta:
Pustaka Firdaus.
Mustafa
Al-Bughori, Muhyiddin Mitsu. 2008. Al-Wafi Syarah Hadis Arbain Imam Nawawi. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.
Azra, Azyumardi. 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ikrar
Mandiri Abadi.
Mursi, Muhammad
Sa’id. 2007. Tokoh-Tokoh Besar Sepanjang Sejarah. Jakarta: Pusaka
Al-Kautsar.
[1] Al-Alamal Al-Manawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’us Soghir, Juz
III, (Mesir: Maktabah, 2003), hlm. 338.
[2] Al-Khafid Syihafuddin, Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Atsqolani, Taqribut
Tahdhib, Juz II, (Darul Fikr, 1995), hlm. -
[3] Subhi ash-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2009), hlm. 346.
[4] Mustafa Al-Bughori, Muhyiddin Mitsu, Al-Wafi Syarah Hadis Arbain
Imam Nawawi, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008), hlm. 468.
[5] Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ikrar Mandiri
Abadi, 2002), hlm. 13.
[6] Al-Alamal Al Manaqwi, op.cit., hlm. 338.
[7] Mursi, Muhammad Sa’id, Tokoh-Tokoh Besar Sepanjang Sejarah,
cet. 1, (Jakarta: Pusaka Al-Kautsar, 2007), hlm. -
Nama:Umu Aisyiatul Maqbulah
BalasHapusNim:2021 111 094
Assalamu'alaikummm....
Jika kita mengamati alam jagat raya ini dan kita berfikir sebetulnya semua yang dialam raya Ini terbuat dari apa dan kita mencoba untuk mencari tau bahan apa yang sebenarnya digunakan dengan cara melakukan penelitian... sedangkan kita itu tau bahwa semua ini yang menciptakan Allah. nah menurut pemakalah boleh tidak melakukan seperti ini
terimakasih
Menurut saya tidak boleh, karena kita sendiri kan sudah tahu kalau yang menciptakan alam jagat raya ini Allah. kenapa kok di teliti lagi, berarti secara otomatis sama juga tidak percaya adanya Allah dan tidak percaya bahwa Allah yang telah menciptakan alam jagat raya ini.
HapusChabibah Illiyin (2021111117)
BalasHapusAssalamualaikum
Pertanyaan:
Bagaimana tanggapan pemakalah tentang kedatangan seorang astronot yang mendarat dibulan yang notabennya seorang non muslim, apakah menurut pemakalah orang tersebut bisa dikatakan sebagai orang terpilih seperti yang dimaksud dalam hadits diatas, lalu bagaimanakah tanggapan pemakalah tentang seorang ilmuwan yang mengamati alam jagat raya ini hanya untuk sebuah ketenaran(popularitas) semata tanpa memperhatikan sebenarnya semua itu merupakan ciptaan Allah SWT?
Terimakasih
Wass...
HapusDala hal ini. yang di maksud orang-orang yang terpilih adalah orang yang melihat atau memandang alam raya dengan niat mengingat Allah melalui ciptaan-Nya yang betul-betul luar biasa. jikalau anda tanyakan hal yang ini,maka tujuan astronot adalah untuk sebuah misi penelitian saja.
assalamu'lalaikum
BalasHapushasan basri (2021 111 241)
mba ida saya mau tanya bagaimana caranya kita bisa mempelajari TENTANG FISIKA DAN ASTRONOMI karena ilmu tersebut kan luas?
mohon penjelasannya?
terima kasih
wass....
Hapusterima kasih atas pertanyaannya.
makalah yang saya bahas mengenai ilmu astronomi. maka saya tidak berhak menjawab ilmu tentang fisika.
sedangkan ilmu astronomi yaitu:
1. kita kenali dulu bneda-benda langit khususnya bumi, bulan, dan matahari. pada orbitnya masing-masing dengan tujuan masing, dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan yang lainya. agar dapat diketahui waktu-waktu dipermukaan bumi.
2. kita harus bisa mengetahuai keadaan kondisi alam, misal memprediksi cuaca.
terima kasih.
Silfina Hayati
BalasHapus2021111268
C
Assalamu’alaikum,
Mb saya mau tanya, apa saja batas-batas yang tidak boleh dipikirkan manusia dalam Islam?
Terima kasih
Wass....
HapusYang pertama itu:
1. Tidak boleh berfikir tinggi tentang Allah SWT.
2. Tidak boleh memikirkan Dzat-Nya Allah SWT.
Sesungguhnya kita itu boleh memikirkan ciptaan-Nya saja.
Wass..
Hapus1.Tidak boleh befikir tinggi tentang Allah SWT.
2.Tidak boleh memikirkan dzat-Nya Allah SWT.
Sesungguhnya kita itu boleh memikirkan ciptaan-Nya saja.
Terima kasih...
Nama : Dewi Suryani ( 2021 111 093 )
BalasHapusAssalamu'alaikum wr.wb
Yang ingin saya tanyakan bagaimana mengenai tentang Zodiak dimajalah-majalah GAUL KEREN BEKEN seperti gemini, Cancer, taurus, scorpion, Virgo DLL ?? Mmmm bukanya itu dari benda-benda langit yang secara dunia tidak semestinya nyata hanya khayalan saja kalau menurut orang awam?? Lalu apakah kita tetap sepenuhnya percaya tentang adanya Zodiak tersebut ??... trims mohon penjelasannya yaa mb... :D
Wassalamu'alaikum wr.wb
Menurut saya ita sebagai kaum muslim di larang untuk percaya kepada ramalan atau sejenisnya. karena itu juga termasuk dalam perbuatan syirik artinya percaya kepada selain Allah SwT.
HapusAna Lailya 2021 111 121
BalasHapusAssalamu alaikum....
Mau tanya mbak, pada hadits di atas kan dijelaskan bahwa "jangan berpikir pada dzat Allah maka hancurlah” maksud hancurlah disini itu apa dan bagaimana mbak...
terima kasih...
wassalam...
Maksud di sini itu, bahwa manusia untuk memperhatikan Allah SWT. Maka manusia di harapkan dapat berpikir akan kebesaran Allah SWT. Sesungguhnya manusia itu di beri kelebihan berupa akal. Namun di sini manusia di larang untuk memiirkan dzat Allah SWT, hal itu untuk menyadarkan manusia bahwa seberapapun hebat dan cerdasnya akal yang di miliki manusia tetaplah terbatas. sehingga tidak bisa di gunakan untuk memikirkan dzat Allah karena itu akan membawa manusia kepada kehancuran.
HapusAnamil Choir 2021 111 122
BalasHapusassalamualaikum
mengapa masih ada perbedaan pendapat dari para ahli ilmu falaq misalnya saja dalam hal menentukan awal romadhon dan syawal ,,bagaimana tanggapan anda,,?
wassalamualaikum
Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan penggunaan metode, yaitu menggunakkan metode hisab dan rukyat.
Hapushisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan pada kalender hijriyah.
Rukyat adalah aktivitas mengamati vasibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampa pertama kali setelah terjadinya ijtimak.
marlihatin 2021 111 123
BalasHapusassalamu'alaikum,,,
mb maw tanya,, tolong jelaskan manfaat dan hikmah dari bertafakur dari ciptaan allah. terimakasih..
Manfaat tafakur sendiri adalah:
Hapus1. Tafaku bisa menjadikan hati kita hidup, sinarnya akan menerangi seluruh jiwa dengan keimanan dan kenyakinan.
2. Meningkatkan kesabaran (tidak mudah marah).
3. meningkatkan sifat kejujuran.
4. Meningkatkan rasa adil dan bijaksana.
5. Meningkatkan rasa welas asih.
6. Meningkatkan konsentrasi dan kesadaran diri mempertanggung jawabkan seluruh kita di kehidupan di dinia di hadapan Allah SWT.
7. Meningkatkan keseimbangan.
Kemudian hikmah itu sendiri adalah:
1. Agar dirimu senantiasa ingat kepada Allah yang menciptakan.
2. agar engkau tidak berlaku sombong tak kala berjaya dan juga tidak berputus asa dalam menghadapi kesulitan dan dalam keadaan lemah dan teraniaya.
3. kumpulan kesadaran atas segala realitas dimuka bumi, bahwa segalanya adalah dalam pengaturan Allah SWT dan untuk kebaikan manusia semata.
terima kasih..
Qurrotul Aini (2021 111 098)
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb.
yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara memahami ciptaan Allah SWT dengan benar agar tidak sampai kepada memikirkan dzatNya, kemudian bagaimana urgensi mempelajari ilmu astronomi dan mengamati alam raya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam sendiri??
terimakasih...
Wass..
Hapuskan sudah di beritahukan batasan-batasan yang tidak boleh memikirkan dzat-Nya Allah SWT. kita memikirkan lewat ciptaan-Nya saja jangan dzat-Nya. dengan kita memikirkan ciptaan-Nya kita akan mendapat ilmu pengetahuan dah menambah keimanan kita.
Tujuan ilmu pengetahuan dalam perspektif islam sendiri adalah:
1. penentuan waktu ibadah sholat.
2. penanggalan.
3. penentuan awal bulan hijriyah.
4. penentuan gerhana.
terima kasih..
Restu Noviani
BalasHapus2021 111 091
assalamualaikum..
mb ida saya mau tanya tentang manfaat ilmu astronomi selain yang disebutkan diatas apa saja menurut anda jelaskan
trims..
wassalamualaikum
wass...
Hapusmanfaat ilmu astronomi adalah :
1. manusia jadi mengetahui pergerakan penyabaran dan karakteristik benda-benda langit.
2. manusia dapat menentukan waktu dengan berpatokan matahari atau bulan.
3. membantu manusia untuk menentukan arah mata angin.
4. petunjuk fenomena alam (kejadian-kejadian alam) dibumi.
5. prediksi cuaca.
terima kasih......
Robiatul adawiyah
BalasHapus2021111107
assalamualaikum wr wb...
yang saya tanyakan,mungkin bersangkutan dengan pertanyaan penanya2 lainnya. mengapa sich memikirkan Allah kq ada batasannya?itu karena apa?mohon penjelasannya ya mb ida dan kalau ada sebutkan dalil batasan memikirkan Allah...
terimksh
wass,,:-)
Karena akal kita bersifat terbatas. Kan sudah di jelaskan dalam makalah . dalilnyapun juga sudah di jelaskan.
Hapus{ تَفَكَّرُوا فِى خَلْقِ اللهِ,وَلاتَفَكَّرُوافِى اللهِ فَتُهْلِكُوا}
ASEP ROKHMATUL YAHYA
BalasHapus2021 111 120
Assalam,,, Ida, aye mau nanya da,,,
dalam makalah kita diperintahkan untuk tidak memikirkan Dzat Allah, dan hanya diperbolehkan memikirkan ciptaan Allah SWT.. pertanyaanya: bagaimana tanggapan anda tentang mata kuliyah filsafat Islam yang banyak mempelajari tentang Dzat Allah? mohon penjelasanya,,,
matrnuwun,
Wassalam,,,
Dalam mata kuliah filsafat, yang di ajarkan hanya dalam taraf mengetahui sifat-sifat Allah yang sebenarnya. tidak masuk dalam koridor mengetahui apa dan bagaimana sesungguhnya dzat Allah. jadi berbeda.
HapusNama Mus'aliyah
BalasHapusNim 2021 111 087
“Dari Abi dzar ra berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda: berpikirlah kamu pada ciptaan Allah SWT dan jangan berpikir pada dzat Allah maka hancurlah”
pertanyaan saya mb ida,, kata hancurlah disi maknanya apa, dan ditujukan untuk siapa??
mkc
Maksud di sini itu, bahwa manusia untuk memperhatikan Allah SWT. Maka manusia di harapkan dapat berpikir akan kebesaran Allah SWT. Sesungguhnya manusia itu di beri kelebihan berupa akal. Namun di sini manusia di larang untuk memiirkan dzat Allah SWT, hal itu untuk menyadarkan manusia bahwa seberapapun hebat dan cerdasnya akal yang di miliki manusia tetaplah terbatas. sehingga tidak bisa di gunakan untuk memikirkan dzat Allah karena itu akan membawa manusia kepada kehancuran.
Hapusdan di tujukan untuk manusia.
terima kasih..
aslmkm..
BalasHapusAsyef Nurdianto (2021 111 113)
salam semangat....
Dalam hadits dijelaskan "Sesungguhnya hamba Allah yang terpilih yaitu orang-orang yang memperhatikan matahari. bulan, bintang,dan kegelapanuntuk mengingat Allah", siapa hamba yg dimaksud dalam hadits di atas? jelaskan!!
terimaksih
wslmkm
maksud dari yang terpilih adalah ketika kita melihat atau memandang langit di malam hari atau siang hari dengan bintang dan bulan yang begitu indah, kita sadar bahwa ini ada penciptanya, yaitu Allah. dengan begini, kita menyadari pula bahwa Allah yang maha kuasa.
Hapusterima kasih...
hengky (088)
BalasHapussalam smoga hilang traumanya,..
Teng aspek tarbawi no 1 kan benten kalimat "jgad raya tempat kehidupan biotik dan abiotik."
kulo badhe tken, kehidupan biotik lan abiotik teng ruang angkasa npo mawon,.. tlong dijlaske ngge,..
mtur nuwun,..
Wass...
Hapusdi kehidupan biotik sendiri itu alien atau makhluk astronot. kemudian di kehidupan abiotik sendiri adalah batu-batuan.
terima kasih..
Azimatul Awaliyah (2021 111 112)
BalasHapusassalamu'alaikum,,,
Dari aspek tarbawi hadits pertama dijelaskan bahwa "Hadits tentang alam raya ini sangat besar pengaruhnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan"
bisa disebutkan realitanya sekarang kemajuan2 tersebut?
trimakasih
wassalamu'alaikum...
sudah banyak penemuan-penemuan baru yang sudah di buat oleh mahasiswa seperti robot-robotan.
Hapusterima kasih..