MAKALAH
PENYELEWENGAN TUGAS OLEH SEORANG PEMIMPIN DAN
BUDAYA SUAP DAN RENDAHNYA KUALITAS KERJA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas:
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati, M.S.I
Oleh:
Nur Hamzah
2021 111 312
Kelas F
JURUSAN TERBIYAH
SEKOLAH TINGGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Pemimpin dalam perspektif Islam adalah imam.Kedudukannya sangat
tinggi dan terhormat. Dalam pemerintahan ituwajib dihormati dan ditaati, karena
tugas pemimpin tiada lainkecuali menyejahterakan umatnya. Pepatah yang terkenal
tentangkepemimpinan adalah: Tasharruf al-imam manuthun bi almashlahah al-ammah
(Tindakan dan kebijakan seorang pemimpinharuslah terkait langsung dengan
kesejahteraan rakyat yangdipimpinnya).Kejujuran adalah modal yang paling
mendasar dalamsebuah kepemimpinan. Tanpa kejujuran, kepemimpinan ibaratbangunan
tanpa fondasi, dari luar nampak megah namun didalamnya rapuh dan tak bisa
bertahan lama. Begitu pula dengankepemimpinan, bila tidak didasarkan atas
kejujuran orang-orangyang terlibat di dalamnya, maka jangan harap kepemimpinan
ituakan berjalan dengan baik. Di makalah ini kami akan membahashadits tentang
Penyelewengan Tugas Oleh Seorang Pemimpin yangMenyebabkan Rusaknya Tatanan
(Pemimpin yang Menipu Rakyat).
Perbuatan suap menyuap merupakan perbuatan yang di laknat Allah SWT.baik
yang menyuap, menerima suap, yang memberi peluang dan yang menjalankannya, baik
dalam jumlah yang sedikit maupun yang banyak.
BAB II
PEMBAHASAN
.A. Hadits Tentang Penyelewengan
Tugas Penyebab Rusaknya Tatanan
عاد عبد الله بن زياد معقل بن يسلر المزني في مريضه الذي ماث فيه قال معقل اني
محدثك حديثا سمعته من رسو ل الله صلي الله عليه وسلم لو علمت ان لي حياة ما حدثتك
ءاني سمعت رسو ل الله عليه ؤسلم : يقو ل
ما من عبد يستر عيه الله رعية يموت يوم يموت وهو غشا لر عيته الا حرم الله عليه الجنة
{ رواه مسلم في الصحيح كتاب الايمن
باب استحقاق الوال العاش لرعية الناس}
B. Terjemahan
Ubaidillah bin Ziyad pernah menjenguk Ma’qil bin Yasar AlMuzanni
pada waktu sakit menjelang wafatnya. Lalu Ma’qilberkata, “Aku akan menceritakan
sebuah hadis yang aku dengar dari Rasulullah Saw. Kalau aku tahu bahwa aku
masihakan hidup, tentu aku tidak mau menceritakannya kepadamu.Aku mendengar
Rasulullah Saw.bersabda, ‘Seseorang yangdiberi amanat oleh Allah untuk memimpin
rakyat, lalu matiketika sedang menipu rakyatnya, maka Allah mengharamkan baginya
surga”.
C. Mufrodat
مريضه : sakit
يستر عيه: diberi amanat
رعية: memimpin rakyat
يموت: mati
غا ش: menipu
حرم
: haram
: الجنةsurga
D. Biografi
Perawi
'Ubaidullah bin Ziyâd adalah Amir (gubernur) Bashrah padamasa
pemerintahan Yazid bin Mu’awiah dan yang kemudianoleh Yazid diangkat pula
sebagai Amir Kufah menggantikan Nu’man bin Basyir Radhiyallahu 'anhu.
'Ubaidullah bin Ziyâdinilah yang memobilisasi perang melawan Husain
Radhiyallahu'anhu, dan bahkan menekan dengan ancaman kepada 'Umar bin Sa’d bin
Abi Waqqâsh rahimahullah untuk memeranginya.
E. Keterangan hadits
Dari hadits diatas yang diriwayatkan oleh Muslim, yang manahadits
tersebut menerangkan tentang seorang pemimpin yangmenyelewengkan tugas sehingga
mengakibatkan rusaknyatatanan(menipu rakyat).Seorang hamba yang diminta olehAllah
untuk menjaga rakyat, dan tidak melaksanakan tugasnyadengan baik, maka(dia mati
dalam keadaan menipu mereka)maka Allah mengaharamkan baginya syurga.
. Dalam hal memimpin diatas adalah seorang pemimpin yangmenipu
dan melukai hati rakyat., diharamkan oleh Allah untuk menginjakkan
kaki di surga,.haram dalam pembahasan ini adalah tercegahnya masuk surga. Meski
hukuman ini nampak kurang kejam, karena hanya hukuman di akhirat dan tidak
menyertakan hukuman di dunia, namun sebenarnya hukuman “haram masuk surga” ini
mencerminkan betapa murkanya Allah terhadap pemimpin yang tidak jujur dan suka
menipu rakayat.Hadits ini adalah perbincangan antara dua orang pemuda yaitu googlema’qil
bin yasar dengan ubaydillah bin ziyad.
F. Aspek Tarbawi
. Sepantasnya seorang pemimpin senantiasa membuka pintunyauntuk
memenuhi kebutuhan rakyat, untuk mendengar laporan orang-orang yang terzhalimi.
Barangsiapa menutup pintunya, maka Allah akan menghukumnya dengan tidak menerima
do'anya dan tidak akan diperkenankan segala permohonannya.
Kezhaliman, kejahatan, dan
penipuan yang dilakukan oleh para pemimpin akan menghalanginya untuk
mendapatkan syafa'at Rasulullah saw. Dari sini jelaslah bahwa dosa mereka lebih
besar daripada pelaku dosa-dosa besar.
Kekuasaan dan kepemimpinan adalah
sebuah beban. Bagi orangyang mau menerima bahan tersebut sudah selayaknya melaksanakan
semua kewajibannya agar ia tidak menjadi seorang pengkhianat lalu dicampakkan
ke dalam neraka dalamkeadaan yang hina-dina.Namun secara garis besar, yang
sangat ditekankan dalam hadis ini adalah seorang pemimpin harus memberikan suri
tauladan yang baik kepada pihak-pihak yang dipimpinnya. Suri tauladan ini
tentunya harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan
pemimpin yang tidak menipudan melukai hati rakyatnya.
B.
Hadits Suap Dan Kualitas
Kerja Rendah
عَنْ ثَوْ بَانَ قَالَ: لَعَنَ رَ سُو لُ اللهِ صَلئ اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ الرَّ اشِيَ وَالْمُرْ تَشِيَ وَالرَّ ائِشَ يَعْنِي الَّذِي يَمْشِي
بَيَنَهُمَا
(رواه أحمد فى المسند, با قي مسند
الأنصار,باب ومن حد يث ثو بان)
Terjemahan:
Dari Tsaubana, ia
berkata : Rasulullah SAW melaknat orng yang menyuap,orang yang menerima suap
dan orang – orang yang mejadi perantara yaitu orang-orang yang pergi diantara
keduanya.
Mufrodat (kata-kata penting)
Orang yang menyuap الرَّ اشِي
Orang yang menerima suap وَالْمُرْ تَشِيَ
Dan orang – orang yang menjadi perantara وَالرَّ ائِشَ
Yaitu orang-orang yang pergi diantara keduanya يَعْنِي الَّذِي يَمْشِي
بَيَنَهُمَ
Biografi Rowi :
Tsaubana Al Hasimi adalah orang yang dimerdekakan
Nabi,yang menemani Nabi SAW dan selalu mengikutinya. Ia bertempat tinggal di
Syam dan meninggal di Hamsh pada tahun 54 H.
Aspek Tarbawi:
Suap menurut bahasa adalah suatu yang dapat menghantarkan
tujuan dengan segala cara, dengan prinsip asal tujuan tercapai definisi ini di
ambil dari kata riswah yaitu rosya yang bermakna : tali timba yang di gunakan
mengambil air dari sumur, sedangkan Arrosy adalah orang yang memberikan sesuatu
kepada pihak kedua yang siap mendukung perbuatan bathil, adapun roisy adalah
mediator dari penyuap dan penerima suap, sedangkan mutorrosyi adalah penerima suap.
Suap menurut istilah syar’i, menurut Ibrahim An Nakhoi
dalam mausu’ah fiqiyah 1/271 bahwasanya riswah adalah suatu yang diberikan
kepada seseorang untuk menghidupkan kebathilan atau untuk menghancurkan
kebenaran. [1][2]
Suap menurut UU RI adalah barang siapa yang memberikan
hadiah kepada pegawai pemerintah atau hakim dengan harapan segala keinginan
penyuap diluluskan atau dimenangkan kasusnya atas musuhnya di pengadilan,
meskipun hal tersebut menyalahi ketentuan jabatan dan wewenang penerima suap.
R. Susilo dalam bukunya tanya jawab Hukum pidana
mengklasifikasikan menjadi :
Aktif , yaitu barang siapa memberi hadiah kepada seorang pegawai negeri
oleh sebab atau berhubung dengan pegawai negeri itu sudah berbuat atau
menghafal sesuatu apa dalam menjalankan
pekerjaannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Suap aktif ini diancam
hakim paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda, jika yang di suap seorang hakim
maka penyuap terkena pasal 20 ancamannya lebih berat yaitu pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun.
Pasif, yaitu menerima pemberian suap, sedang di ketahuinya pemberian itu
diberikan kepadanya oleh karena itu berhubungan dengan apa yang telah dilakukan
dalam jabatannya yang berlawanan dengan kewajibannya. Bentuk suap ini melanggar
pasal 419 yaang diancam penjara selama-lamanya 5 tahun. Keterangan:
Akhir-akhir ini suap sudah menjadi tradisi di negara kita
dan beragam nilainya, suap merupakan sebuah sogokan atau suapan yang dilakukan
oleh seseorang pegawai atau orang lain, agar
penyuap itu mendapat segala keinginan yang bisa memenangkan kasusnya.
Bahaya suap ini
meliputi :
Bahaya ini tidak hanya sampai pada penerima suap akan tetapi dampaknya ke
segi status / jabatan yang tidak di ridhoi Allah.
Suap mendorong seseorang menjadi kaya tanpa harus memeras keringat sedikitpun,
sehingga ambisi ini membutakan mata dan hati, tapi bahaya suap tersebut mulai
dihapus oleh adanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dapat menekan angka
suap menyuap menjadi sedikit.
Solusi agar tidak dapat
terjerumus suap – menyuap:
§
Mewarnai aktivitasnya dengan tilawatil qur’an dan berupanya untuk memahami
kandungan-kandungan ayatnya.
§
Memperbanyak amalan ibadah yang lainnya
§
Kita biasakan hidup sederhana
BAB III
PENUTUP
Demikianlah sekilas
penjelasan mengenai penyelewengan tugas merusak tatanan dan suap dan rendahnya
kualitas kerja,jadi dapat disimpulkan bahwa:
Penyelewengan tugas
dilakukan oleh seorang pemimpin yang selalu menipu rakyatnya. Kemudian pemimpin
tersebut haram masuk surga dalam artian diharamkan oleh Allah untuk menginjakan
kaki disurga.
DAFTAR PUSTAKA
Al Asqolani, Ahmad bin Ali bin Hajar. 1995 . Tahdibu Tahdib.
Beirut:Darul Fikri. An-Nawawi,
Imam Abi Zakaria Yahya bin Syarif. 1995 . Shahihmuslim . Bairut libanon: Darul fikri. Zaki Al-Hafizh Al-Din Abd Al-Azhim
Al-Mundziri. 1978. Ringkasan Shahih
Muslim. Bandung: Mizan Media Utama.
http://alislamu.com/larangan/127-dalam-fitnah-fitnah/3312-larangan-
menjadi-pemimpin-yang-menipu-dan-menzhalimi-rakyat.html Ahmad, Syihabuddin bin Ali bin Hajar Al Asqolani. 1995. Ta’ ributtahdzib.
Beirut: Darul Fikri
Abdul Halim Ahmad S,
Abu. Suap dan dampak dan Bahayanya Tinjauan Syar’i dan Social
Nama : Miftakhul Janah
BalasHapusNIM : 2021 111 244
Kelas : F
AssaLaamualaikum...
Saya Mau Tanya...
Realita zaman sekarang ini kan banyak pemimpin masyarakat yang tidak bisa memimpin masyarakatnya dengan baik. Bagaimanakah menurut pandangan pemakalah tentang permasalahan tersebut. padahal seharusnya pemimpin itu haruslah menjadi teladan bagi yang di pimpinnya bukan..???
terimakasih sebelumnya...
WassaLamuaLaikum......
menurut pandangan saya, menganai kepemimpinan pada zaman sekarang bisa dikatakan bahwa ada pamimpin yang bisa memimpin dan ada pemimpin yang tidak bisa memimpin rakyatnya dengan baik.
Hapuspemimpin yang bisa dikatakan bisa memimpin rakyatnya adalah pemimpin yang bisa mengerti kebutuhan rakyatnya. misalnya, seperti Gub.DKI JKT Jokowi, ia bisa dikatakan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan bisa dikatakan sebagai teladan yang baik bagi warga jakarta. yang lebih bagusnya lagi sebelum ia dilantik sbg Gubernur, ia terjun langsung ke masyarakat yang ada di pemukiman kumuh.
dari contoh tsb, pemimpin yang baikharus bisa mengerti kebutuhan rakyatnya, dan juga harus merakyat.
.
nama; Nafrotul izza
BalasHapusnim; 2021 111 245
assalamu'alaikum wr, wb....
menyangkut masalahan seorang pemimpin hendaknya harus berperilaku yang baik dan bisa menjadi teladan yang bagi yang yang dipimpin, dalam masalah tersebut saya ingin menanyakan bagaimana sikap kita agar bisa seperti itu jika kita sebagai pemimpin...???
pada kenyataannya seorang itu pasti banyak kesalahan dan kadang khilaf dan tergoda dengan sesuatu hal yang ada..
seorang pemimpin , mestinya sudah dibekali Cipta,Rasa, Karsa.
Hapus#Cipta(pikiran): pemimpin itu harus mau berfikir akan kekuranagan diridan memikirkan kepentingan rakyat
#Rasa(hati):pemipin harus cepat tanggap, peduli pada rakyat miskin, ikhlas dan rela
#Rasa(kemauan):pemimpin harus selalu mengayomi rakyat dan bekerja dijalan yang benar
Assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusSalam persatuan....!!!
teriring rasa Syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt yang telah memberikan petunjuk melalui Rasul-rasul-Nya. Dan untuk itu patutlah kita bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW YAng tentu kita nanti-nantikan syafaatnya besok di yaumil kiyamah.amien
1. dekade dan zaman sekarang ini banyak sekali pemimpin yang tidak adil. karena adanya sebuah kepentingan tertentu.yang ingin saya tanyakan,
siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap permasalahan ini? pemerintahkah? pendidikan kah? masyarakat kah? budaya kah? epistemologi zaman kah? atau pihak lain? dan bagaimana solusinya agar bisa mendapatkan pemimpin yang berkualitas.
2. sistem pemerintah yang seperti apakah yang islami?apakah sistem demokrasi seperti ini? dan apakah penerapan sistem demokrasi di indonesia itu sudah benar? karena ada yang menghujat sistem ini dengan membandingkan antara "demokrasi dengan democrazi"
demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabula ada kata-kata yang salah saya mohon maaf, dan saya ahiri wallahumafiq ila atwamithoriq, biarpun konflik tapi tetep menarik, wassalamualaikum wr wb.
wa'alaikumsalam
Hapussalam!!!!!
1. yang saya tau yang bertaggung jawab mengenai hal kepemimpinan yang tidak adil karena adany sebuah kepentingan tertentu adalah pemerintah dan kebudayaan
Solusi agar mendapat pemimpin yang berkualitas:
a. jujur. Jujur merupakan sikap terpuji yang dianjurkan oleh agama, ia selalu bersanding dengan kebenaran.
b. kemampuan kerja keras. Hal ini merupakan syarat yang harus dimiliki pemimpin yang berkualitas, apakah tercermin dari diri calon pemimpin tersebut kemampuannya untuk bekerja keras.
c. disiplin. Seoarang pemimpin yang berkualitas haruslah memiliki disiplin yang tinggi, karena mustahil seorang pemimpin dapat mendisiplinkan orang yang dipimpinnya sementara dirinya sendiri tidak disiplin. Kedisiplinan juga merupakan kunci dari kesuksesan.
d. pastikan bahwa pemimpin yang bakal dipilih tersebut memiliki sikap kepelayanan. Semestinya pemimpin yang berkualitas itu ditandai dengan memiliki sikap kepelayanan terhadap masyakatnya sangat tinggi.
2. sistem pemerintahan yang islami itu yang seperti pemerintahan pada masa Nabi SAW yang menata internkehidupan kaum muslimin yaitu mempersaudarakan kaum muhajiriin dan kaum anshor dan Nabi mempersatukan kaum muslimin dengan kaum yahudi bersama sekutu-sekutunya melalui perjanjian tertulis yang terkenal dengan nama piagam madinah.
menurut saya penerapan sistem demokrasi diindonesia sudah diatur oleh kepemerintahan indonesia
sekian dari saya,
wasalamu'alaikum
mustaqimah
BalasHapus2021 111 252
kelas F
assalamuaaikum,
menurut pemakalah sendiri penyebebab banyaknya penyelewengan yang dilakukn para aparat pemerintah dan bahkan pemimpinnya itu apa?
kemudian,kita sebagai rakyat biasa tentu bisa dibilang tidak memiliki kekuatan hukum untuk memperadili bilamana ada penyelewengan yang kita ketahui yang di lakukan oleh pemimpin, apakah kita berdosa karena hanya diam saja??
sekian, terimakasih
wassalamualaikum
wa'alaikumsalam
Hapusmenurut saya salah satu penyebab banyaknya penyelewengan adalah penyelewengan tugas. karena dapat kita lihat pemerintahan dari yang paling kecil seperti pemerintahan di desa sampai negara banyak sekali terjadi penyelewengan2 yang di lakukan oleh pjabat2nya. misalnya praktek kkn(korupsi, kolusi, nepotisme) yang dari dulu hingga sekarang berkembang hingga dapat merusak tatanan negara karena sangat merugikan negara.selain penyelewengan tugas yg menyebabkan rusaknya tatanan juga di sebabkan persaingan antar pejabat untuk mempertahankan kedudukannya, serta pemerintahan di pegang oleh yang bukan ahlinya.
penyelewengan tersebut disebabkan oleh 3 ta(harta, tahta, dan wanita)
masalah dosa atau tidak tergantung ia melakukannya
sekian dari saya
wasal'amualaikum
assalamu'alaikum
BalasHapussaya mau bertanya,
bagaimanakah caranya/ tips-tipsnya agar seorang pemimpin bisa senantiasa membuka pintunyauntuk memenuhi kebutuhan rakyatnya? dan siapakah rakyat yang terdholimi yang paling harus di dahulukan untuk di beri pertolongan? terimakasih
wassalamu'alaikum
waalaikum salam
BalasHapustips -tips agar seorang pemimpin selalu membuka pintunya bagi rakyat:
1.Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya
2.Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan
3.pemimpin harus lakik-laki
berdasarkan QS.An nisaa' (4) :34 , yang artinya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “
4.Tidak Menerima Hadiah
5.Berpegang pada Hukum Allah
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.
Allah berfirman,
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).
rakyat yang terdholimi menurut saya yang haru diberi pertolongan adalah rakyat yang notebenya rendah
terimakasih
wasalamualaikum