Laman

new post

zzz

Minggu, 06 Oktober 2013

SBM-B-5: Metode Konvensional


MAKALAH
METODE BELAJAR MENGAJAR KONVENSIONAL


Dosen Pengampu : : M.Ghufron Dimyati,M.S.I



Disusun Oleh:
Ahmad Aminudin                   2022111075
 Fitri rosyfiati                          2022111063
Vidya Rahmawati                   2022111094

 Kelas B

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
 2013




BAB I
PENDAHULUAN
            Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok. Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
            Belajar mengajar sebagai suatu kegiatan, seiring dengan adanya makhluk manusia di muka bumi ini, sejak semula kegiatan belajar mengajar ini telah dilakukan oleh manusia bahkan dalam batas-batas tertentu juga hewan, dalam upaya membimbing anak keturunannya agar berhasil dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode dan metode pengajaran
            Metode berasal dari bahasa yunani, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Ahmad Tafsir sebagaimanayang dipaparkan oleh Thoifuri mendefinisikan metode dalam interaksi pembelajaran adalah cara yang tepat dan cepat melakukan sesuatu. Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil pengertian tentang metode pengajaran sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoifuri bahwa metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehinggadiperoleh hasil yang maksimal. Metode merupakan bagian dari komponen pelajaran yang menduduki posisi penting selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan, dan evaluasi. Dengan kata lain proses pembelajaran dapat dikatakan sulit mencapai hasil manakala pendidik tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik bidang studi masing-masing.
B. Metode Pembelajaran Konvesional                     
            Banyak macam metode mengajar, baik yang dilahirkan perorangan maupun institusi. Mengajar harus menggunakan metode yang baik dan tepat, karena mengajar adalah kegiatan terencana dan melibatkan banyak orang siswa. Metode dan mengajar merupakan satu kesatuan untuk menjadikan kelas kondusif. Metode sebagai langkah sedangkan mengajar adalah aktifitas. Mengenai berbagai macam metode sesuai dengan kasifikasinya akn dijelaskan sebagai berikut:
 Metode Belajar Mengajar  Konvensional
Metode ini adalah metode yang bisa dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan metode tradisional. Metode konvesional meliputi:

a.    Metode Hukuman
                             metode ini merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.
kelebihan
1)      memperbaiki kesalahan siswa, sehingga tidak mengurangi kesalahan yang sama.
kekurangan
2)      metode ini jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik, maka akan membangkitkan emosional anak didik, memperkeruh suasana, tidak kondusif, anak takuk, kurang percaya diri, pemalas dan yang paling dikhawatirkan ialah dapat mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapatnya.[1]
b.    Metode Pembiasaan
Pembiasaan bisa diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang jadi terbiasa. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia kecil. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pendidikan pembiasaan merupakan cara yang sangat efektif dalam jiwa anak.[2]
 Syarat-syarat pemakaian metode pembiasaan
Metode ini dilakukan sejak usia bayi karena usia sejak bayi dinilai waktu yang sangat tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini.
Pembiasaan hendaklah dilakukan secra kontiniu, teratur dan terprogram.
Hendaknya dilakukan scra ketat, konsisten dan tegas. Jangan memberi kesempatan yang luas kepad anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.
Pembiasaan yang pada mula hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur-angsur dirubah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan menjadi kebiasaan yang disertai dengan kata hati anak didik itu sendiri.[3]
Kelebihan
1)  Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik
2) Tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah namun berhubungan pula dengan batiniyah.
3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagi metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak.
Kekurangan
1) Membutuhakn tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada anak didik.
c.    Metode keteladanan
Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladan yanbaik, yang sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat-ayat yang telah disebutkan sebelumnya.
Kelebihan dan kekurangan metode ini :
Kelebihan
1) Akan memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya di sekolah
2)  Akan memudahkan guru dalam mengevaluasi hasil belajar
3) Agar tujuan pendidikan lebih mudah di capai dan terarah lebih baik
4)  Tercipta hubungan harmonis antara guru dan siswa
Kekurangan
1) Jika figur yang di contoh tidak baik maka mereka akan cenderung mengikuti hal yang tidak baik
2)  Jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.[4]
d.   Metode pemberian ganjaran
          Ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik dari anak didik dalam proses pendidikan.
Menurut mohammad bin jamil zaim ganjaran merupakan asal dan selamanya harus didahulukan, karena terkadang ganjaran tersebut lebih baik pengaruhnya dalam usaha perbaikan dari pada celaan atau suatu yang menyakitkan hati.
Kelebihan
1)        Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan yang positif dan progresif
2)     Dapat menjadi pendorong bagi anak-anak didik lain untuk mengikuti anak yang telah memperoleh ujian dari guru.
Kekurangan
1)      Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukan secara berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan murid menjadi merasa lebih baik dari yang lain
2)        Umumnya ganjaran membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan biaya.[5]
e.   Metode kisah
Metode kisah adalah suatu penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya sebuah peristiwa baik fiktif dan non fiktif. Metode kisah atau cerita menggunakan paradigma al-qur’an dan hadits nabi sehinggan dikenal dengan istilah kisah quran dan kisah nabawi.[6]
Kelebihan dan kekurangan metode ini :
Kelebihan
1)      Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat siswa karena siswa akan senantiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi kisah, sehingga anak terpengaruh oleh tokoh dan topik kisah
2)       Mengarahkan semua emosi hingga menyatu pada suatu kesimpulan yang menjadi akhir cerita
3)      Kisah selalu mengikat karena mengandung pendengaran untuk mengikuti peristiwanya
4)      Dapat mempengaruhi emosi sehingga bergelora dalam lipatan cerita.
Kekurangan
1)      Pemahaman siswa menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi oleh masalah lain
2)      Bersifat monolog dan dapat menjenuhkan siswa
3)      Sering terjadi ketidak seleraan
4)      Isi cerita dengan konteks yang dimaksud sehingga pencapaian tujuan sulit di wujudkan.[7]
f.    Metode karya wisata
Metode katya wisata adalah suatu cara pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak didik keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal yang ada hubungan nya dengan pelajaran. Metode ini menekankan pada aspek psikomotorik karena dalam metode ini siswa dituntut keaktifannya dalam setiap kegiatannya.
Kekurangan dan kelebihan :
Kelebihan
1)      Menerapkan prinsip modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pembelajarannya
2)      Membuat bahan yang di pelajari menjadi lebih releven dalam kenyataan dan kebutuhan masyarakat
3)      Pengajarannya lebih dapat merangsang kreatifitas peserta didik
Kekurangan
1)      Memerlukan perencnaan dengan persiapan yang banyak pihak dan matang.
2)      Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan
3)      Memerlukan pengawasan yang lebih terhadap siswa dan biaya mahal.[8]
g.    Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu metode dimana melakukan pekerjaan akademis dalam pelajaran tertentu dengan menggunakan media laboratorium. Penggunaan  metode ini hendaknya mendapat perhatian khusus dari pihak guru.[9]
Kelebihan
1)      Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan
2)      Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik
Kekurangan
1)      Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
2)      Murid yang kurang mempunyai daya intlektualnya akan kurang baik hasilnya.[10]
h.    Metode drill atau latihan
Metode drill atau latihan adalah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya.
Syarat-syarat metode drill : 
Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali dengan pemberian pengertian dasar.
Metode ini dipakai untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.
Di usahakan hendaknya masa latian di lakukan secara singkat, hal ini di mungkinkan agar tidk membosankan.[11]
    Kelebihan
1)   Dalam waktu yang relatif singkat dapat, di peroleh penguasaan dan ketrampilan yang di harapkan dan pengetahuan yang siap pakai.
2)   Akan tertanam pada setiap pribadi murid kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
Kekurangan
1)    Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid.
2)    Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan.

i.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar dengan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1)      Guru akan menjadi pusat perhatian.
2)      Ceramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran yang akan  dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
3)      Sampaikan garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tulis.
4)      Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh para peserta didik.
5)      Mulailah hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus, dari hal-hal yang sederhana menuju hal-hal rumit.
6)      Selingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik, sekali-kali lakukam humor yang menunjang pembelajaran.
7)      Arahkan perhatian pada seluruh peserta didik dan jangan melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengganggu  kelancaran pembelajaran.
8)      Gunakan alat peraga/media yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan.
9)      Kontrollah agar pembicaraan tidak monoton, lakukanlah penekanan-penekanan pada materi-materi tertentu

Kelebihan
1)      Guru mudah menguasai kela
2)      Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas
3)      Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
4)      Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
5)      Guru mudah menerangkan pelajaran yang baik
Kelemahan
1)      Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
2)      Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
3)      Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
4)      Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pad ceramahnya ini sukar sekali
5)      Menyebabkan siswa menjadi pasif.
J.  Metode Tanya Jawab
metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.penggunaan metode tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar, atau guru yang bertanya dan anak didik menjawabnya.
Kelebihan
1)      Pertanyaan dapat menarik  dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar.
2)      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
3)      Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kekurangan
1)      Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan susana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2)      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesui dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
3)      Waktu sering banyak terbuang,  terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan.
4)      Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
k. Metode Demonstrasi
Mtode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Kelebihan
1)      Dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2)      Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3)      Proses pelajaran lebih menarik.
4)      Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.
Kekekurangan
1)      Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus.
2)      Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadahi tidak selalu tersedia dengan baik.
3)      Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu atau jam pelajaran lain.
l.  Metode  Problem Solving
metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Kelebihan
1)      Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2)      Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3)      Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
Kekurangan
1)      Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa.
2)      Proses belajar mengajar memerlukan waktu yang cukup banyak sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
3)      Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri.
n.  Metode Sosiodrama
metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial
kelebihan
Siswa melatih dirinya untuk, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
1)      Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
2)      Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga memungkinkan akan muncul bibit seni drama dari sekolah.
3)      Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina sebaik-baiknya.
4)      Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
5)      Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
Kekurangan
1)      Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.
2)      Banyak memakan waktu.
3)      Memerlukan tempat yang cukup luas.
4)      Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.













DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat pers
Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Mustakim, Zaenal. 2011. Srategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Stain Press




































[1] Zaenal Mustakim. Strategi dan Metode Pembelajaran. (Pekalongan: Stain Press, 2012) hlm. 118-120
[2] Armai Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat pers, 2002) hlm. 111
[3] H.M. Arifin.Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta: Kencana, 2006), Hal. 113
[4] Armai Arief. Op Cit. Hal. 123
[5] Abdul Mujib. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana 2006) Hal. 205
[6] Ibid.  Hal. 192
[7] Armai Arief. Op Cit. Hal. 162-163
[8] Ibid. Hal. 168
[9] Ramayulis. Op cit. Hal. 119
[10] Abdul Mujib. Op Cit. Hal. 203
[11] H.M. Arifin. Op. Cit. Hal. 136

Tidak ada komentar:

Posting Komentar