MAKALAH
METODE BELAJAR MENGAJAR KONVENSIONAL
Dosen Pengampu : : M.Ghufron Dimyati,M.S.I
Disusun Oleh:
Ahmad Aminudin 2022111075
Fitri rosyfiati 2022111063
Vidya Rahmawati 2022111094
Kelas B
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Metode
mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan
oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik penyajian yang
dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di
dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok. Agar pelajaran itu
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Belajar mengajar sebagai suatu kegiatan,
seiring dengan adanya makhluk manusia di muka bumi ini, sejak semula kegiatan
belajar mengajar ini telah dilakukan oleh manusia bahkan dalam batas-batas
tertentu juga hewan, dalam upaya membimbing anak keturunannya agar berhasil
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode dan metode pengajaran
Metode berasal dari bahasa yunani,
yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang
berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian
secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam
menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan
tertentu. Ahmad Tafsir sebagaimanayang dipaparkan oleh Thoifuri mendefinisikan
metode dalam interaksi pembelajaran adalah cara yang tepat dan cepat melakukan
sesuatu. Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil pengertian
tentang metode pengajaran sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoifuri bahwa
metode pengajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar
kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan
sehinggadiperoleh hasil yang maksimal. Metode merupakan bagian dari komponen
pelajaran yang menduduki posisi penting selain tujuan, guru, peserta didik,
media, lingkungan, dan evaluasi. Dengan kata lain proses pembelajaran dapat
dikatakan sulit mencapai hasil manakala pendidik tidak menggunakan metode yang
tepat sesuai dengan karakteristik bidang studi masing-masing.
B.
Metode Pembelajaran Konvesional
Banyak macam metode mengajar, baik
yang dilahirkan perorangan maupun institusi. Mengajar harus menggunakan metode
yang baik dan tepat, karena mengajar adalah kegiatan terencana dan melibatkan
banyak orang siswa. Metode dan mengajar merupakan satu kesatuan untuk
menjadikan kelas kondusif. Metode sebagai langkah sedangkan mengajar adalah aktifitas.
Mengenai berbagai macam metode sesuai dengan kasifikasinya akn dijelaskan sebagai
berikut:
Metode Belajar Mengajar Konvensional
Metode
ini adalah metode yang bisa dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan
metode tradisional. Metode konvesional meliputi:
a. Metode
Hukuman
metode
ini merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai
jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat
akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang
diulang-ulang.
kelebihan
1)
memperbaiki kesalahan siswa, sehingga tidak mengurangi kesalahan
yang sama.
kekurangan
2)
metode ini jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik,
maka akan membangkitkan emosional anak didik, memperkeruh suasana, tidak
kondusif, anak takuk, kurang percaya diri, pemalas dan yang paling
dikhawatirkan ialah dapat mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan
pendapatnya.[1]
b. Metode Pembiasaan
Pembiasaan bisa diartikan dengan proses membuat sesuatu/seseorang
jadi terbiasa. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapannya dilakukan
terhadap peserta didik yang berusia kecil. Oleh karena itu, sebagai awal dalam
proses pendidikan pembiasaan merupakan cara yang sangat efektif dalam jiwa
anak.[2]
Syarat-syarat pemakaian metode pembiasaan
Metode
ini dilakukan sejak usia bayi karena usia sejak bayi dinilai waktu yang sangat
tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini.
Pembiasaan
hendaklah dilakukan secra kontiniu, teratur dan terprogram.
Hendaknya
dilakukan scra ketat, konsisten dan tegas. Jangan memberi kesempatan yang luas
kepad anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.
Pembiasaan
yang pada mula hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur-angsur
dirubah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan menjadi kebiasaan yang
disertai dengan kata hati anak didik itu sendiri.[3]
Kelebihan
1) Dapat menghemat tenaga
dan waktu dengan baik
2) Tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah namun berhubungan pula
dengan batiniyah.
3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagi metode yang paling
berhasil dalam pembentukan kepribadian anak.
Kekurangan
1) Membutuhakn
tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai teladan dalam
menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada anak didik.
c. Metode keteladanan
Keteladanan
adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain.
Namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan
sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladan yanbaik, yang sesuai dengan
pengertian uswah dalam ayat-ayat yang telah disebutkan sebelumnya.
Kelebihan dan kekurangan metode ini :
Kelebihan
1) Akan memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang
dipelajarinya di sekolah
2) Akan memudahkan guru
dalam mengevaluasi hasil belajar
3) Agar tujuan pendidikan lebih mudah di capai dan terarah lebih
baik
4) Tercipta hubungan
harmonis antara guru dan siswa
Kekurangan
1) Jika figur yang di contoh tidak baik maka mereka akan cenderung
mengikuti hal yang tidak baik
2) Jika teori tanpa praktek
akan menimbulkan verbalisme.[4]
d. Metode pemberian ganjaran
Ganjaran adalah
hadiah terhadap perilaku baik dari anak didik dalam proses pendidikan.
Menurut mohammad bin jamil zaim ganjaran merupakan asal dan
selamanya harus didahulukan, karena terkadang ganjaran tersebut lebih baik
pengaruhnya dalam usaha perbaikan dari pada celaan atau suatu yang menyakitkan
hati.
Kelebihan
1)
Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk
melakukan perbuatan yang positif dan progresif
2)
Dapat menjadi pendorong bagi
anak-anak didik lain untuk mengikuti anak yang telah memperoleh ujian dari
guru.
Kekurangan
1)
Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukan secara
berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan murid menjadi merasa lebih baik dari
yang lain
2)
Umumnya ganjaran membutuhkan alat tertentu
serta membutuhkan biaya.[5]
e. Metode kisah
Metode
kisah adalah suatu penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan
kronologis terjadinya sebuah peristiwa baik fiktif dan non fiktif. Metode kisah
atau cerita menggunakan paradigma al-qur’an dan hadits nabi sehinggan dikenal
dengan istilah kisah quran dan kisah nabawi.[6]
Kelebihan dan
kekurangan metode ini :
Kelebihan
1)
Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat siswa karena
siswa akan senantiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi kisah,
sehingga anak terpengaruh oleh tokoh dan topik kisah
2)
Mengarahkan semua emosi
hingga menyatu pada suatu kesimpulan yang menjadi akhir cerita
3)
Kisah selalu mengikat karena mengandung pendengaran untuk mengikuti
peristiwanya
4)
Dapat mempengaruhi emosi sehingga bergelora dalam lipatan cerita.
Kekurangan
1)
Pemahaman siswa menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi
oleh masalah lain
2)
Bersifat monolog dan dapat menjenuhkan siswa
3)
Sering terjadi ketidak seleraan
4)
Isi cerita dengan konteks yang dimaksud sehingga pencapaian tujuan
sulit di wujudkan.[7]
f. Metode karya wisata
Metode
katya wisata adalah suatu cara pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak didik keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal yang ada
hubungan nya dengan pelajaran. Metode ini menekankan pada aspek psikomotorik
karena dalam metode ini siswa dituntut keaktifannya dalam setiap kegiatannya.
Kekurangan dan
kelebihan :
Kelebihan
1)
Menerapkan prinsip modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
pembelajarannya
2)
Membuat bahan yang di pelajari menjadi lebih releven dalam
kenyataan dan kebutuhan masyarakat
3)
Pengajarannya lebih dapat merangsang kreatifitas peserta didik
Kekurangan
1)
Memerlukan perencnaan dengan persiapan yang banyak pihak dan
matang.
2)
Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari
pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan
3)
Memerlukan pengawasan yang lebih terhadap siswa dan biaya mahal.[8]
g. Metode
eksperimen
Metode
eksperimen adalah suatu metode dimana melakukan pekerjaan akademis dalam
pelajaran tertentu dengan menggunakan media laboratorium. Penggunaan metode ini hendaknya mendapat perhatian
khusus dari pihak guru.[9]
Kelebihan
1)
Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah
permasalahan
2)
Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik
Kekurangan
1)
Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
2)
Murid yang kurang mempunyai daya intlektualnya akan kurang baik
hasilnya.[10]
h. Metode
drill atau latihan
Metode drill atau latihan adalah suatu metode dalam pengajaran
dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik
anak didik dan dikuasai sepenuhnya.
Syarat-syarat
metode drill :
Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali dengan pemberian
pengertian dasar.
Metode
ini dipakai untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan
otomatis.
Di usahakan
hendaknya masa latian di lakukan secara singkat, hal ini di mungkinkan agar
tidk membosankan.[11]
Kelebihan
1)
Dalam waktu yang relatif singkat dapat, di peroleh penguasaan dan
ketrampilan yang di harapkan dan pengetahuan yang siap pakai.
2)
Akan tertanam pada setiap pribadi murid kebiasaan belajar secara
rutin dan disiplin.
Kekurangan
1)
Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid.
2)
Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan.
i.
Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak
dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru dengan anak
didik dalam proses belajar mengajar.
Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar dengan menggunakan metode
ceramah adalah sebagai berikut:
1)
Guru akan menjadi pusat perhatian.
2)
Ceramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran
yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran.
3)
Sampaikan garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tulis.
4)
Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang diperoleh para peserta didik.
5)
Mulailah hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus, dari hal-hal
yang sederhana menuju hal-hal rumit.
6)
Selingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan
kehidupan peserta didik, sekali-kali lakukam humor yang menunjang pembelajaran.
7)
Arahkan perhatian pada seluruh peserta didik dan jangan melakukan
gerakan-gerakan yang bisa mengganggu
kelancaran pembelajaran.
8)
Gunakan alat peraga/media yang sesuai dengan bahan yang
diceramahkan.
9)
Kontrollah agar pembicaraan tidak monoton, lakukanlah
penekanan-penekanan pada materi-materi tertentu
Kelebihan
1)
Guru mudah menguasai kela
2)
Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas
3)
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
4)
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
5)
Guru mudah menerangkan pelajaran yang baik
Kelemahan
1)
Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
2)
Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar
menerimanya
3)
Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
4)
Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pad ceramahnya
ini sukar sekali
5)
Menyebabkan siswa menjadi pasif.
J. Metode Tanya Jawab
metode
tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran melalui bentuk pertanyaan
yang perlu dijawab oleh anak didik.penggunaan metode tanya jawab bermaksud
memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar, atau guru
yang bertanya dan anak didik menjawabnya.
Kelebihan
1)
Pertanyaan dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang
mengantuk kembali tegar.
2)
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
3)
Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Kekurangan
1)
Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan susana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2)
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesui dengan tingkat berpikir
dan mudah dipahami siswa.
3)
Waktu sering banyak terbuang,
terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan.
4)
Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
k.
Metode Demonstrasi
Mtode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.
Kelebihan
1)
Dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2)
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3)
Proses pelajaran lebih menarik.
4)
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.
Kekekurangan
1)
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus.
2)
Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadahi tidak
selalu tersedia dengan baik.
3)
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
disamping memerlukan waktu atau jam pelajaran lain.
l. Metode
Problem Solving
metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.
Kelebihan
1)
Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2)
Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3)
Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh.
Kekurangan
1)
Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
tingkat berpikir siswa.
2)
Proses belajar mengajar memerlukan waktu yang cukup banyak sering
terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
3)
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri.
n. Metode Sosiodrama
metode
sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dalam
pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial
kelebihan
Siswa
melatih dirinya untuk, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
1)
Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
2)
Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga memungkinkan
akan muncul bibit seni drama dari sekolah.
3)
Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina
sebaik-baiknya.
4)
Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung
jawab dengan sesamanya.
5)
Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain.
Kekurangan
1)
Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif.
2)
Banyak memakan waktu.
3)
Memerlukan tempat yang cukup luas.
4)
Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton
yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai.
2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
pers
Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi
Aksara
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Mustakim, Zaenal. 2011. Srategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: Stain Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar