METODE BELAJAR MENGAJAR KONVENSIONAL
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun oleh :
1.
Kiki Fiya Mastiana 2021 111 198
2.
Nur Asfiyani 2021 111 200
3.
Suli Reviana 2021 111 201
Kelas H
TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Metode belajar mengajar merupakan suatu cara
dalam menyajikan sebuah bahan pelajaran kepada peserta didik demi mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan, baik secara individual maupun kelompok.
Dengan mengetahui mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Penggunaan metode belajar mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Maka dari itu, pamakalah akan membahas mengenai metode-metode belajar mengajar konvensional
yang biasa diterapkan dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Pengajaran
Metode secara harfiah berarti “cara”.
Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur
yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata pengajaran berarti “memberi
pelajaran”.
Jadi, metode pengajaran
adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah satu ketrampilan guru yang
memegang peranan penting dalam pengajaran adalah ketrampilan memilih metode.
Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan
pengajaran diperoleh secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang
paling mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode
sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang
sama pentingnya dengan komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.
Menurut Syaiful B. Djaramah dkk,
metode memiliki kedudukan antara lain:
a.
Sebagai
alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Menyiasati
perbedaan individual peserta didik.
c.
Untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Makin tepat metode yang digunakan
oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain pun harus diperhatikan juga, seperti
faktor guru, peserta didik, situasi (lingkungan belajar), media dan lain-lain.
Oleh karena itu, fungsi-fungsi
metode mengajar tidak dapat diabaikan, karena metode mengajar tersebut turut
menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar dan merupakan bagian
integral dalam suatu sistem pengajaran.[1]
B.
Metode Belajar Mengajar Konvensional
Metode konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau
sering dinamakan metode tradisional.[2] Diantara metode-metode konvensional meliputi:
1.
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan
bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan kepada sejumlah murid yang pada umumnya
mengikuti secara pasif. Dalam metode
ini yang mempunyai peran utama adalah guru.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai
berikut :
1)
Kelebihan
Metode
Ceramah
a.
Guru
mudah menguasai kelas.
b.
Mudah
mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
c.
Dapat
diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d.
Mudah
mempersiapkan dan melaksanakannya.
e.
Guru
mudah menerangkan pelajaran yang baik.
2)
Kekurangan
Metode
Ceramah
a.
Mudah
menjadi verbalisme.
b.
Yang
visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
c.
Bila
selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
d.
Guru
menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar sekali.
e.
Menyebabkan
siswa menjadi pasif.
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode Tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara
lain :
1)
Kelebihan
Metode
Tanya Jawab
a.
Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
b.
Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
c.
Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
2)
Kekurangan
Metode
Tanya Jawab
a.
Siswa
merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
b.
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
c.
Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapa menjawab pertanyaan.
d.
Dalam jumlah
siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.[3]
3.
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah salah satu cara mendidik
yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya, sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan bersama.
Metode diskusi ini mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan, antara lain :
1)
Kelebihan
Metode Diskusi
a.
Merangsang
kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-prakarsa dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah dan memotivasi anak didik.
b.
Mengembangkan
sikap menghargai pendapat orang lain.
c.
Memperluas
wawasan.
d.
Membina
untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
2)
Kekurangan
Metode Diskusi
a.
Pembicaraan
terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
b.
Tidak
dapat di pakai pada kelompok yang besar.
c.
Peserta
mendapat informasi yang terbatas.
d.
Mungkin
di kuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
4.
Metode
Latihan
Metode latihan disebut juga metode training,
yaitu suatu cara belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu juga sebagai
sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini
dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan
keterampilan.
Metode ini diakui banyak mempunyai kelebihan,
tetapi juga mempunyai beberapa kekurangan sebagai berikut :
1)
Kelebihan
Metode Latihan
a.
Dapat
memperoleh kecakapan motoris.
b.
Dapat
memperoleh kecakapan mental.
c.
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
2)
Kekurangan
Metode Latihan
a.
Menghambat
bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
b.
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c.
Bersifat monoton dan membosankan.
d.
Dapat
menimbulkan verbalisme.
5.
Metode
Bercerita
Metode bercerita ialah suatu cara mengajar dengan bercerita. Pada metode cerita ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangan, sebagai berikut :
1)
Kelebihan
Metode Bercerita
a.
Guru
menguasai kelas.
b.
Guru
dapat meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu yang relatif
lama.
c.
Guru mudah
menyiapkan dan mempersiapkannya.
d.
Dapat
diikuti oleh anak didik dalam jumlah banyak.
2)
Kekurangan
Metode Bercerita
a.
Anak
didik terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehingga tidak dapat mengambil
inti sarinya.
b.
Hanya
guru yang pandai bermain kata-kata dan kalimat.
c.
Menyebabkan
anak didik pasif karena guru yang aktif.
6.
Metode
Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.
Metode Demonstrasi memiliki kelebihan dan kelemahan,
sebagai berikut :
1)
Kelebihan
Metode Demonstrasi
a.
Dapat
membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.
b.
Siswa
lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
c.
Proses
pengajaran lebih menarik.
d.
Siswa
dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan
dan mencoba melakukannya sendiri.
2)
Kekurangan
Metode Demonstrasi
a.
Metode
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena dengan hal itu
pelaksanaan demonstrasi akan lebih efektif.
b.
Fasilitas
seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
7.
Metode
Pembiasaan
Metode pembiasaan ini mengutamakan proses
untuk membuat seseorang menjadi terbiasa. Dengan demikian, metode ini merupakan
cara yang efektif dan efisien dalam menanamkan kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik dengan sendirinya.
Kelebihan metode pengajaran pembiasaan adalah menghemat tenaga dan
waktu, karena terkait dengan aspek batiniah/lahiriah, yaitu metode yang
dianggap paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak.
Adapun kekurangan metode ini adalah membutuhkan guru yang dapat
dijadikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian pada anak didik.
8.
Metode
Keteladanan
Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan
memberi keteladanan yang baik pada siswa agar dapat perkembang
fisik, mental, dan kepribadian secara benar. Adapun kelebihan dan kekurangan metode ini,
antara lain :
1)
Kelebihan
Metode
Keteladanan
a.
Peserta
didik lebih mudah menerapkan ilmu yang dipelajari di
sekolah.
b.
Guru
lebih mudah mengevaluasi hasil belajar.
c.
Tujuan
pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik.
d.
Tercipta
hubungan yang baik antara siswa dan guru.
e.
Mendorong
guru untuk selalu berbuat baik.
2)
Kekurangan
Metode
Keteladanan
a.
Adanya
guru yang tidak memenuhi kode etik keguruan.
b.
Guru
tidak mencerminkan sikap mentalitas dan moralitasnya dihadapan siswa, sehingga
anak didik cenderung bersikap apatis.
c.
Tidak
menunjukkan motivasi belajar, dan cenderung belawanan dengan tata tertib
sekolah.
9.
Metode
Penghargaan
Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thinking, yaitu
memberikan hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang
berperilaku baik.
Kelebihan metode ini adalah mampu menciptakan
kompetisi obyektif peserta didik untuk melakukan hal-hal yang positif dan
agresif, serta dapat menjadi motivasi siswa lainnya untuk belajar lebih giat
lagi.
Kekurangan metode ini adalah dapat menimbulkan
dampak negatif manakala guru berlebihan dalam melaksanakannya, sehingga
mengakibatkan siswa besar kepala, sombong dan merasa dirinya lebih baik dan
lebih tinggi dari teman-teman lainnya.
10.
Metode
Hukuman
Metode ini merupakan lawan dari metode pemberian hadiah.
Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti
secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan
menyadarkan siswa dari kesalahan yang di ulang-ulang.
Kelebihan metode ini untuk memperbaiki kesalahan siswa, sehingga
tidak mengulangi kesalah yang sama. Metode ini diterapkan agar siswa merasakan
akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati guru dan diri sendiri.
Kelemahan metode ini adalah jika hukuman yang
diberikan tidak bersifat akademik, maka akan membangkitkan emosional anak
didik, suasana menjadi rusuh, tidak kondusif, anak takut, kurang percaya diri,
pemalas, dan mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat dan
berbuat.[6]
11.
Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari.
Metode karyawisata memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan, antara lain :
1)
Kelebihan Metode Karyawisata
a.
Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b.
Membuat bahan yang dipelajari di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c.
Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas
anak.
2)
Kekurangan Metode Karyawisata
a.
Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak
pihak.
b.
Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c.
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi
menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d.
Memerlukan pengawasan yang lebih ketat
terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e.
Biaya cukup mahal.
f.
Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah
atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata
jangka panjang dan jauh.[7]
12.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan
kepada peserta didik baik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan
suatu proses atau percobaan.
Metode eksperimen ini memiliki kelebihan dan
kekurangan, antara lain :
1)
Kelebihan Metode Eksperimen
a.
Metode ini dapat membuat anak didik lebih
percaya kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaaannya.
b.
Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk
mengadakan studi eksplorasi suatu ilmu atau teknologi.
c.
Dengan metode ini akan terbina manusia yang
dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil
percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
2)
Kekurangan Metode Eksperimen
a.
Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak
setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
b.
Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang
panjang, anak didik harus menaati untuk melanjutkan pelajaran.
c.
Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan
bidang-bidang ilmu dan teknologi.
13.
Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian
pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
Metode proyek ini memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan, antara lain :
1)
Kelebihan Metode Proyek
a.
Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna
dalam menghadapi masalah kehidupan.
b.
Dapat membina siswa dengan kebiasaan
menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip
didaktik modern.
2)
Kekurangan Metode Proyek
a.
Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini,
baik secara vertikal maupun horisontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b.
Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan
kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,
bukanlah pekerjaan yang mudah.
c.
Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga
dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
14.
Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah
metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar yang dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman, di sekolah,
di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan , antara lain :
1)
Kelebihan Metode Tugas dan Resitasi
a.
Lebih merangsang siswa dalam melakukan
aktivitas belajar individual maupun kelompok.
b.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar
pengawasan guru.
c.
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin
siswa.
d.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
2)
Kekurangan Metode Tugas dan Resitasi
a.
Siswa sulit dikontrol.
b.
Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang
aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan
anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
c.
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai
dengan perbedaan individual siswa.
d.
Sering memberikan tugas yang monoton.
15.
Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan
masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Metode problem solving mempunyai kelebihan dan
kekurangan, sebagai berikut:
1)
Kelebihan Metode Problem Solving
a.
Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
b.
Proses belajar mengajar melalui pemecahan
masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara
terampil.
c.
Metode ini merangsang pengembangan kemampuan
berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
2)
Kekurangan Metode Problem Solving
a.
Menentukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa.
b.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
ini memerlukan waktu yang cukup banyak sering terpaksa mengambil waktu
pelajaran lain.
c.
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan
mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir memecahkan permasalahan sendiri.
16.
Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat
diartikan sama artinya, dalam pemakaiannya sering disilih gantikan. Sosiodrama
pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah
sosial.
Metode sosiodrama mempunyai beberapa kelebihan
dan kekurangan, sebagai berikut:
1)
Kelebihan Metode Sosiodrama
a.
Siswa melatih dirinya untuk memahami dan
mengingat isi bahan yang akan didramakan.
b.
Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan
berkreatif.
c.
Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk
sehingga dimungkinkan akan muncul bibit seni drama dari sekolah.
d.
Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan
dibina dengan sebaik-baiknya.
e.
Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
f.
Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa
yang baik agar mudah dipahani oleh siswa.
2)
Kekurangan Metode Sosiodrama
a.
Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain
drama mereka menjadi kurang kreatif.
b.
Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan
dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.
c.
Memerlukan tempat yang cukup luas.
d.
Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain
dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya.[8]
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :
Metode pengajaran
adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
Metode konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru
pada umumnya atau sering dinamakan metode tradisional. Macam-macam metode
belajar mengajar konvensional, meliputi :
a.
Metode pembiasaan
b.
Metode keteladanan
c.
Metode penghargaan
d.
Metode hukuman
e.
Metode ceramah
f.
Metode latihan
g.
Metode bercerita
h.
Metode tanya jawab
i.
Metode demonstras
j.
Metode karyawisata
k.
Metode diskusi
l.
Metode eksperimen
m. Metode proyek
n.
Metode tugas dan resitasi
o.
Metode problem solving, dan
p.
Metode sosiodrama
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Revika Aditama.
Mustakim, Zaenal. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
STAIN Press.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching.
Jakarta: Quantum Teaching.
assalamualaikum wr wb
BalasHapuspanji hardiko
2021 111 352
dari banyak metode belajar mengajar konvensional di atas, kapan waktu yang tepat menggunakan metode tersebut agar pambelajaran berjalan maksimal?
walaikumsalam
BalasHapusuntuk kapan menggunakannya itu sesuai dengan kebutuhan pendidik dan di sesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan (pengajaran).
makasih buat pertanyaannya.
special for you :)
hahahaha... :D
terima kasih atas pertanyaannya
BalasHapussaya akan mencoba menjawab dari pertanyaan yang spesial ini :
menurut saya metode metode tersebut pengaplikasiannya itu di sesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan dan pastinya sesuai dengan kebutuhan.
dan itu semua tergantung dari teknisi pendidik dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung.
Jadi, pada dasarnya jawaban saya idem dengan jawaban sebelumnya..
mohon maaf...