Laman

new post

zzz

Senin, 07 September 2015

SPI-F-1


PERADABAN DUNIA PRA ISLAM
“PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD S.A.W (610-632 M)”

Khafidhotul Firoh  

 M.Mughni Labibunnaja
Nisva Dwi Riyanti


 
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah  puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  matakuliah Ulumul Hadist.
Makalah ini menjelaskan pembagian hadist.Khususnya tentang hadist dhaif.Pengertian, macam-macam dari pembagian hadis dhaif.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa.Kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh darisempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  kami meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritikdan saran dari para pembaca.


Pekalongan, 12 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................2

BAB    I   PENDAHULUAN.................................................................................3
A.     Latar Belakang Masalah.............................................................................3
B.     Rumusan masalah...................................................................................4
C.     Tujuan....................................................................................................4
D.     Urgensi.................................................................................................4

BAB    II PEMBAHASAN
Sejarah peradaban islam pada masa Rasulullah SAW.
A.    Periode Makkah ....................................................................................5
B.     Periode Madinah ..................................................................................6
C.     Peperangan dalam islam .........................................................................9
D.     

BAB    III  PENUTUP........................................................................................ 23
A.    Kesimpulan........................................................................................ 23
B.     Saran …………………………………………………………………….. 23

DAFTAR PUSTAKA  ...........................................................................................24
PROFIL...............................................................................................................25








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah.
Pada zaman dahulu sebelum Islam masuk penduduk bangsa arab menyembah berhala, malaikat, jin maupun hewan dan dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah  dan sekarang Islam sudah berkembang pesat ke seluruh dunia, dan itu semua merupakan perjuangan nabi besar Muhammad SAW. Walau penuh halang rintang  telah dilalui dalam mensyiarkan agama Islam beliau tetap tangguh dan sabar. Dan berkat perjuangan beliaulah  hingga akhirnya  Islam dapat berkembang sampai saat ini.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan penambah wawasan bagi mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Untuk lebih jelasnya, akan kami uraikan dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan perumusan masalah sebagai tahap terfokusnya materi yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.  Meliputi apa saja peradaban dunia pra-Islam itu?
2.    Aspek apa saja yang meliputi peradaban Romawi timur dan Persia ?
3.  Bagaimana kondisi pada masa peradaban Jahiliyah (Arab pra-Islam)?
4. Meliputi apa saja peradaban Islam pada Nabi Muhammad SAW?
5. Apa saja misi-misi dakwah Nabi Muhammad SAW?
6.     Bagaimana kondisi masa pemerintahan terakhir Nabi Muhammad SAW?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui kondisi peradaban pra islam pada masa itu.
2.      Untuk mengetahui aspek-aspek yang terkandung dalam peradaban Romawi Timur dan Persia.
3.      Untuk mengetahui kondisi pada masa peradaban jahiliyah.
4.      Untuk mengetahui peradaban  islam pada masa nabi Muhammad.
5.      Untuk mengetahui misi dakwah Rasulullah.
6.      Untuk mengetahui bagaimana kondisi masa pemerintahan terakhir Nabi Muhammad SAW.

D.    Urgensi
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktivitas peradaban islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang. Mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali peradaban islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam peradaban islam dengan segala ide, konsep, institusi, system, dan operasionalnya yang terjadi dari waktu kewaktu. 
Dengan demikian, mempelajari sejarah peradaban islam dapat memberikan seemangat back projecting theory untuk membuka lembaran dan mengukir kejayaan atau kemajuan peradaban islam yang baru dan lebih baik.
Dengan mempelajari sejarah peradaban islam, diharapkan seseorang dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam sejak zaman lahirnya sampai sekarang. Disamping itu juga dapat pula menyelesaikan problematika peradaban islam pada masa kini.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peradaban Dunia Pra islam
Peradaban dunia menjelang lahirnya islam telah menyimpang jauh dari ketentuan ajaran allah. Pada masa Pra-Islam terdapat dua kekuatan peradaban dunia, yaitu peradaban Romawi Timur dan peradaban Persia, dua kekuatan besar tersebut merupakan dua super powerdunia pada masa itu sekaligus merupakan adikuasa dunia. Araab sebagai tempat munculnya agama islam sebelum dikenal dalam peraturan sejarah dunia sebelumnya.
            Peradaban Arab ketika itu memiliki corak, yaitu bobokroknya moralitas, bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya yang positif, sehingga peradaban arab ketika itu disebut sebagai peradaban jahiliyah. Dalam situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam itulah Nabi Muhammad diutus Allah untuk membawa agama Islam dengan menjunjung tinggi peradabaan bermoral.
A.    Peradaban Romawi Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 sebelum masehi (SM), dengan itu kotanya Roma, dan usianya lebih sepuluh abad. Bulan Mei 30 terjadi perpecahan dalam kerajaan Romawi yang berpusat di Roma, yaitu pecah menjadi dua kerajaan;kerajaan romawi barat(Roma) dan kerajaan romawi Timur,dengan ibu kota konstatinopel, dan konstantinus Agung (kaisar constantin)sebagai maharajanya
1.      Agama
Negri-negri yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Romawi Timur pada umumnya beragama Nasrani, yang padaWaktu itu terpecah dalam berbagai aliran. Adapun yang termasyur diantara aliran tersebut ada tiga, yaitu sebagai berikut
1.      Aliran Yaaqibah, banyak dianut di Mesir ,Habasyah, dan lain-lain.
2.      Aliran Nasathirah, banyak dianut di musil,Irak, dan Persia.
3.      Aliran Mulkaniyah, banyak dianut di Afrika Utara, Sicilia, Syiria, dan spanyol.
Diantara ketiga Aliran ini, terdapat perbedaan keyakinan. Aliran Yaaqibah berkeyakinan bahwa Isya Al-Masih adalah Allah, dengan pengertian bahwa allah dan manusia bersatu dalam diri Al-masih Aliran Nasathirah  dan mulkaniyah berkeyakinan bahwa dalam diri Al-Masih terdapat dua tabiat, yaitu (1) tabiaat ketuhanan; dan (2) tabiaan kemanusiaan.
Perdebatan ser uterus-menerus terjadi antara Aliran-aliran ini tentang keyakinan kepercayaan kepada Allah. Dilukiskan dalam Alqur’an tentang kepercayaan mereka itu
Firman allah
Sesungguhnya kafirlah mereka yang berkata bahwa Al-Masih putra maryam adalah Allah. Dan berkatalah Al-Masih:”Wahai Bani Israil, berpindahlah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersukutakan Allah, maka sudah pasti Allah mengharamkan surge baginya, dan tempat dia neraka jahanan dimana nanti mereka yang jahat tidak aka nada pembantu”.(Qs.Al-Maidah(5):72)
2.      Filsafat
Kebudayaan Romawi pada hakikatnya adalah lanjutan dari kebudayaan YunaniJurji Zaidan, membagi kebudayaan Yunani kepada tujuh zaman, yaitu diantaranya:
a.       Masa Dongeng(Mitologi),
b.      Masa Pahlawan(Heroik)(900-700SM).
c.       Masa Lyric(Perasaan)(700-500SM),
d.      Masa Keemasaan (500-323 SM)
e.       Masa Iskandari(323-146 Sm).
f.       Masa Yunani-Romawi (142 SM-550 M),
g.      Masa Bizantium (550-1453 M),
3.      Bahasa dan Kesenian
Dalam Wilayah Kerajaan Romawi Timur, ada tiga bahasa yang berpengaruh, yaitu bahasa Latin, bahasa Greek, dan bahasa Suryani.
Kesenian Romawi sangat maju pada masa Kaisar Yustianus (527-565 M) dan pengganti-penggantinya, dan meluas sampai ke italia Utara.

B.     Peradaban Persia
Orang-orang Persia berasal dari Irak.kemudian mereka melakukan migrasi ke wilayah timur dan membangun Persia.Tatkala telah kuat, maka mereka melakukan penyerangan pada pemerintah Kaldaniyah-sebgaimana yang kami sebutkan.Mereka mampu menguasai Mesir dan Irak.Mesir terus barada ditangan mereka hingga akhirnya diduduki oleh Aleksander Agung (Pengusaha Yunani).
                       Kerajaan Persia merupakan saingan dari kerajaan Romawi Timur, dimana antara dua kerajaan tersebut terus-menerus menjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut kekuasaan dan pengaruh. Pada waktu yustianus menjadi Maharaja Romawi Timur, Kerajaan Persia berada dibawah Mahareaja Anusyarwan dari Dinasti Sasanid(sasaniyah) yang terkenal sangat adil Anusyarwan dengan pasukan berkuda dan perjalan kaki menyerbu daerah-daerah Romawi Timur sehingga jatuh satu persatu, sedangkan yustianus mengadakan perlawanan seru dibawah panglimanya,                                           
                       Kerajaan Persia merupakan saingan dari Kerajaan Romawi Timur, dimana antara dua kerajaan tersebut terus-menerus terjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut daerah kekuasaan dan pengaruh.Kerajaan Persia berada di bawah Maharaja Anusyarwan dari Dinasti Sasandi (Sasaniyah) yang terkenal sangat adil.
a.       Agama
      Masyarakat Persia lama cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata, seperti langit biru, cahaya, api, uadara, air dan sebagainya, yang semua makhluk itu mereka pandang sebagai Tuhan.
b.      Bahasa
                              Pada waktu pemerintahan “ Dinasti Sassanid” yang menjadi bahasa Persia resmi yaitu bahasa Pahlawi, dan juga menjadi bahasa kitab suci mereka, Avesta.
c.       Kesenian
                                 Hasil seni Persia yang paling kuno, yaitu keramik, patung-patung, berbagai perabot dari perunggu dan lain-lain (5.000-1.000 SM), seni lukis dan arsitektur (550 SM - 1.600M).[1][1]


C.    Peradaban Arab jahiliyah
Jazirah Arabia adalah tempat lahirnya agama Islam dan kemudian menjadi pusat Islam, merupakan pusat dari peradaban dan kebudayaan Islam.

1.      Bangsa Arab Sebelum Islam
 Bangsa Arab adalah penduduk asli jazirah arab.[2]Semenanjung yang terletak dibagian barat daya Asia ini, sebagian besar permukaanya terdiri dari padang pasir. Secara umum iklim di jazirah Arab amat panas,[3]bahkan termasuk yang paling panas dan yang paling kering dimuka bumi. Para ahli geologi memperkirakan, dataran arab dahulu merupakan sambungan padang pasir yang terbentang luas dari sahara di afrika sampai gurun Gobi di Asia Tengah.[4]
Adapun ahli sejarah membagi penduduk Jazirah Arabia sebagai berikut:
a.       Arab Baidah(bangsa Arab yang telah punah)
b.      Arab Baqiyah (bangsa Arab yang masih lestari)
Masa Sebelum Lahir Islam disebut zaman Jahiliah.Zaman ini terbagi atas dua periode, yaitu jahiliah pertama dan jahiliyah kedua.Jahiliyah pertama meliputi masa yang panjang, tetapi tidak banyak yang bisa diketahui hal ihwalnya dan sudah lenyap sebagian besar masyarakat penduduknya.Adapun jahiliah kedua sejarahnya bisa diketahui agak jelas. Jaman jahilaah kedua ini berlangsung kira-kira 150 tahun sebelum islam lahir.
Sebagian besar bangsa bangsa Arab jahiliah adalah penyembah berhala.Setiap kabilah memiliki patung sendiri, sehingga tidak kurang dari 360 patung bertengger di Ka’bah yang suci itu.Ada empat patung yang terkenal, yaitu Lata, Uzza, Manah[5] dan Hubal milik kabilah Quraisy. Sebenarnya mereka percaya kepada allah sebagai pencipta,[6]pengatur dan pengusaha alam semesta, sekalipun mereka inkar tentang hidup sesudah mati. Mereka menyembah patung dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT.[7]Kepercayaan kepada Allah itu merupakan sisa ajaran tauhid yang dibawa oleh ibrohim as. Selain penyembah berhala, ada beberapa kabilah yang tergolong Shabiah atau penyembah  bintang penyembah binatang, penyembah jin, disamping mereka yang percaya bahwa malaikat adalah anak-anak dan perempuan Tuhan.[8]
Bangsa Arab sebelum islam sudah mengenal dasar-dasar beberapa cabang ilmu pengetahuan, bahkan dalam hal seni sastra mereka telah mencapai tingkat kemajuan yang pesat. Akan tetapi, karena mereka.Syair-syair Arab jahili amat kaya dengan informasi yang berkaitan dengan peradaban mereka itu.tentu saja al-qur’an merupakan sumber yang paling bisa dipercaya mengenai moral bangsa Arab  menjelang dan pada saat da’wah islam mulai diserukan.
Secara besar jazirah Arab ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian tengah dan tepi. Bagian tengah terdiri dari tanah pegunungan yang jarang mendapat hujan, penduduknya sangat sedikit yang terdiri dari kaum pengembara yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain sehingga dikenal dengan nomaden, dan disebut dengan ahlu badiyah (penduduk padang pasir)[9]
2.      Gambaran Geo Polotik Sekitar Jazirah Arab
Jazirah Arab menjelang Islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu kerajaan Persia disebelah timur dan kerajaan romawi timur disebelah barat berbatasan dengan laut Adratik, sebelah timur berbatasan dengan sungai Dajlah, sebelah utara dengan Tarter, dan sebelah selatan sampai kenegri Habsi (Ethiopia). Daerah utaranya antara lain; Rum (Turki Eropa Sekarang), Asia Kecil, Syiria, Palestina, Mesir, Afrika Utara dan Ethiopia.
Kerajaan Romawi timur mencapai puncak kejayaan sesudah masa Konstantin Agung (280-337 M) yaitu antara tahun 527-565 M. pada saat kerajaan ini diperintah oleh Yustinianus 527-565 M, ia berusaha menghidupkan kembali kebesaran Romawi lama, yaitu dengan menaklukan beberapa wilayah yang subur dan stategis, yang kemudian memasukan dengan kekuasaanya, tiap wilayah yang ditaklukan, ia memajukan pertanian, pertukangan, dan berbagai macam perusahaan. Disamping itu ia juga mengeluarkan peraturan yang berhubungan dengan greja dan istana.
Kedudukan Jazirah Arab dalam percaturan politik antara Persia dan Romawi adalah netral. Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, karena di jazirah Arab satu sisi tanahnya tidak subur dan satu sisi penduduk daerah ini memiliki kemerdekaan penuh, kecuali daerah-daerah yang subur seperti Yaman dan daerah sekitar teluk Persia. Daerah Yaman menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.Merupakan salah satu wilayah kekuasaan Ethiopia yang pada waktu itu termasuk daerah kekuasaan kaisar Romawi. Sedang wilayah Jazirah Arab yang berada disekitar teluk Persia termasuk dalam kekuasaan kerajaan Persia.N amun wilayah Jazirah Arab yang dikenal dengan Hijaz dimana kota Makah dan Madinah berada, bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Dikota makkah inilah Nabi Muhammad SAW. Lahir dan islam yang dasar-dasarnya diletakan Nabi Muhammad SAW. Di Makkah dan madinah merupakan agama yang murni tidak dipengaruhi oleh perkembangan agama-agama yang ada disekitarnya maupun kekuasaan politik yang melingkupinya.[10]

3.      Kondisi Sosial Budaya dan Keagamaan
Jazirah Arab adalah daerah yang sangat gersang, dipenuhi dengan padang pasir yang tidak memberikan peluang untuk kesuburan dan kesejukan. Oleh sebab itu watak dan penduduknya sangat keras.Disamping karena factor geografis, watak merekapun terbentuk karena pola hidup yang selalu berpindah-pindah (nomaden). Kegersangan daerah ini membuat bangsa-bangsa lain enggan untuk melakukan perjalanan kesana, factor ini menyebabkan bangsa arab yang murni yang tidak tersentuh budaya dan pengaruh dari luar. Murni dalam artian dari segi bahasa dan karakteristik pribadi masyarakatnya. Adapun dari segi kepercayaan/Agama bangsa arab telah mengenal Tuhan semenjak ratusan tahun bahkan ribuan lampau.
Bangsa Arab juga memiliki kebiasaan yang positif seperti menjunjung nilai sastra, memiliki sitim perwakilan, menghormati tamu
4.      Kondisi Sosial Politik
Bangsa Arab yang mendiami Jazirah Arab, termasuk rumpun bangsa Semit (Samiyah).Mereka adalah keturunan Syam ibn Nuh AS. Secara garis besar bangsa arab terbagi menjadi dua golongan yaitu bangsa arab baidah dan arab baqiyah [11] Arab Baidah sudah punah jauh sebelum islam lahir, sedang bangsa Arab Baqiyah adalah golongan bangsa Arab yang muncul setelah musnahnya arab Baidah. Golongan inipun terbagi menjadi dua yaitu Arab ‘Aribah dan Arab Musta’rabah.Arab ‘Aribah disebut pula dengan Qahthaniyah, dinisbatkan kepada Qahthan nenek moyang mereka atau Yamaniyah dinisbatkan kepada yaman tempat asal pesebaran mereka).
Bangsa Arab Jahiliyah hidup dalam budaya kesukuan Badui. Selama berabad-abad suku badui dikawasan Hijaz dan Najd telah hidup dalam peperangan yang tajam dalam satu sama lain demi memperebutkan kebutuhan-kebutuhan pokok. Untuk membantu masyarakat menanamkan semnagat komunual yang esensial bagi pertahanan hidup, orang arab telah mengembangkan sebuah ideology yang disebut muru’ah,suatu konsep yang banyak mengandung fungsi agama. Dalam pengertian konvensional orang Arab hanya memiliki sedikit waktu bagi Agama.Mereka mempunyai sekumpulan dewa-dewa pagan untuk disembah dan sebagai sarana sarana beribadah dalam memenuhi kwhidupan rohaninya, ditempat-tempat yang dianggap suci. Mereka tak memiliki pandangan tentang kehidupan sesudah mati, tetapi percaya dahr, yang diterjemahkan sebagai “Waktu” dan “nasib sangatlah penting, sebuah sikap yang barangkali esensial dalam masyarakat yang angka kematianya sangat tinggi
Muru’ah yang diterjemahkan sebagai “kejantanan” memiliki cakupan pengertian yang jauh lebih luas.Muru’ah bisa berarti keberanian dalam peperangan, kesabaran dan ketabahan dalam penderitaan, dan kesetian mutlak pada suku.
Selain apa yang disebutkan diatas ada pendapat yang mengatakan bahwa sebelum islam lahir diwilayah arab telah berdiri beberapa kerajaan yang sifat dan bentuknya ada dua macam yaitu:
1. Kerajaan yang bermahkota tapi tunduk kepada kerajaan lain, tapi mendapat otonomi dalam negri.
2.   Kerajaan tidak bermahkota, tetapi mempunyai kemerdekaan penuh.ini lebih tepat disebut sekelompok induk suku dengan kepalanya. Ia punya apa saja yang dipunyai oleh kerajaan-kerajaan yang sebenarnya
         Adapun kerajaan yang bermahkota antara lain adalah kerajaan saba’, kerajaan Himyar, kerajaan Hirah, kerajaan Ghasasinah, sedangkan kerajaan yang tidak bermahkoota antara lain adalah kerajaan hijaz.


D.   Periode Mekkah.
Pada periode ini, tiga tahun pertama, dakwah islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dan nabi muhammad SAW. mulai melaksanakan dakwah islam di lingkungaan keluarga. mula-mula isrti belaiau sendiri, yaitu Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat beliau, lalu Zaid, bekas budak beliau. Disamping itu, juga banyak orang yang masuk islam dengan perantara Abu Bakar yang dikenal dengan Assabiqunal Awwalun. Mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin ‘Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu ‘ Ubaidah bin Jarrah, dan Al-Arqam bin Abil Arqam.
Kemudian setelah turun ayat 94 surat Al-Hijr, Nabi Muhamad SAW. mulai berdakwah secara terang-terangan.
Nanun, dakwah beliau mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Dan hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor :
a.       Mereka tidak bisa membedakan antara kenabian dengan kekuasaan.
b.      Nabi muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
c.       Para pemimpin qurays tidak mau percaya ataupun mengaku serta tidak meneriama ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
d.      Taklid kepada neek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada bangsa arab, sehinggga sulit bagi merka untuk meninggalkan agama nenek moyang.
e.       Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang rezeki.

Tekanan dari orang-orang kafir semakin keras terhadap gerakan dakwah nabi Muhammmad, terlebih setelah meninggalnya dua orang yang selalu melindungi dan menyokong nabi muhammad SAW. dari orang kafir, yaitu paman beliau, abu thalib, dan istri tercinta beliau, khadijah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-10 kenabian.Dan tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW.sehingga dinamakan Amul Khuzn.
Karena di Mekkah NabiMuhammad mendapat rintangan yang begitu hebat, nabipun memutuskan untuk berdkawah keluar Mekkah, namun di Thaif beliau mendapat cacian, dan bahkan beliau dilempari batu sampai beliau terluka. Dan belaiupun merasa hampir putus asa.Dan untuk menguatkan hati nabi Muhammad, Allah mengutus dan meng isra’ dan memi’rajkan beliau pada tahun ke-10 kenabian.Dan berita itupun menggemparkan masyarakt Mekkah. Bagi kaum kafir , peristiwa ini dijadikan bahan propaganda utuk mendustakan Nabi. Sedangkan bagi orang yang beriman ini merupakan ujian keimanan.
Setelah peristiwa isra’ dan mi’raj, terjadilah suatu perkembanagan besar bagi kemajuan dakwah islam, yaitu datangnya sejumlah penduduk Yatsrib ( Madinah) untuk berhaji ke Mekkah dalm tiga gelombang. Pada gelomabng pertama pada tahun ke-10 kenabian, merejka datang untuk memeluk agama islam dan menerapakan ajarannya sebagai upaya untuk mendamaikan dua suku. Pada gelombang kedua ( tahum ke-12 kenabian) mereka datang kembali menemui nabi dan mengadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian “aqabah pertama” yang berisi ikrar kesetiaan. Dan pada gelombang ketiga (tahun ke-13 kenabian) mereka datang kembali kepada nabi untuk hijrah keYatsrib, mereka akan membai’at nabi sebagai pemimpin. Dan nabipun menyetujui usul mereka, yang akhirnya perjanjian ini dikenal dengan aqabah kedua karena terjadi pada tempat yang sama.
Akhirnya nabi bersama kurang lebih 150 kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Dan ketika sampai disana, sebagai bentuk penghormatan terhadap nabi, nama Yatsrib diubah menjadi Madinah.
Demikian periode Mekkah terjadi. Dimana dalm periode ini nabi banya mengalami kesulitan dan hambatan, karena pada periode ini nabi belum terpikir untuk menyusun suatu masyarakat islam yang teratur, karena perhatian nabi lebih fokus pada penanaman teologi atau keimanan masyarakat.[12]
E.     Periode Madinah.
Dalam periode ini, pengembangan islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat islam dan pendidikan masyarakat islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan . oleh karena itu, nabi kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat islam di madinah, sebagai berikut :
1.      Mendirikan masjid.
Dimana tujuan utamanya adalah mempersatukan umat islam dalam satu majelis. Sehingga dapat mempererat ikatan ukhuwah islamiyah.
2.    Mempersatukan dan mempersaudarakan antara kaum anshar dan muhajirin.
3.    Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan bukan muslimin.
4.    Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru.
Dalam periode ini, diturunkanlah ayat-ayat al-qur’an yang ditujukan kepada pembinaan hukum, yang kemudian ayat-ayat ini diberi penjelasan oleh rasulullah, baik dengan lisan maupun perbuatan beliau, sehingga terdapat dua sumber hukum islam yaitu al-qur’an dan hadits. Dari dua sumber hukum tersebut didapat suatu sistem untuk bidang politk, yaitu sistem musyawarah.Dan untuk bidang ekonomi dititik beratkan pada jaminan keadilan sosial, serta dalam bidang kemasyarakatan, diletakkan pula dasar-dasar persamaan derajat antara masyarakat atau manusia.  Selain itu, pada masa ini juga banyak terjadi peristiwa, diantaranya :
a.      Pertentangan antara kaum yahudi dan muslimin
Sikap ingkar janji yang dilakukan kaum yahudi mulai terlihat pada saat perang badar, yakni perang antara kaum muslimin dengan musyrik qurays pada tanggal 8 ramadhan tahun ke-2H.Dalam peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin.Namun orang-orang mekkah memerangi nabi. Bukti penyelewengan kaum yahudi yang lain adalah pada waktu terjadi perang uhud, dimana kaum yahudi berjumlah 300 orang dengan pimpinan Abdullah bin Ubay seorang munafik yang bersedia mau membantu kaum muslimin , namun tiba-tiba membelot dan kembali ke Madinah yang mengakibatkan muslimin mengalami kekalahan.
Pengkhianatan kaum yahudi yang lain adalah dengan bergabungnya kaum yahudi dengan orang-orang kafir untuk menyerang Madinah. Dan dalam suasana  kritis ini orang-orang yahudi bani quraizah dibawah pimpinan Ka’ab bin Asad berkhianat. Namun sementara itu, penghianatan-penghianatan Yahudi Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati.
b.      Perjanjian hudaibiyah.
Pada tahun ke-6H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan , nabi muhammad dengan sekitar seribu kaum muslimin berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah, namun penduduk Mekkah tidak mengijinkan mereka masuk kota. Akhirnya, diadakan perjanjian Hudaibiyah, yang isinya sebagai berikut :
1.      Kaum muslimin belum boleh mengunjungi ka’bah tahun itutetapi ditangguhkan sampai tahun depan.
2.      Lama kunjungan dibatasi hanya samapai tiga hari.
3.      Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekkah yang melarikan diri ke Madinah, namun sebaliknya pihak Qurays tidak harus menolak orang-orang Madinah yang kembali ke Mekkah
4.      Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara masyarakat Madinah dan Mekkah.
5.      Tiap kabilah yang ingin masuk kedalam persekutuan kaum Qurays atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintanagan.
Dengan perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih ka’bah dan menguasai Mekkah semakin terbuka. Ada dua faktor pokok yang mendorong kebijaksanaan ini:
1.      Mekkah adalah pusat keagamaan bangsa Arab.
2.      Apabila suku qurays diislamkan, maka islam akan mendapat dukungan yang kuat.

c.       Fathu Mekah.
Setelah dua tahun perjanjian hudaibiyah berlangsung, dakwah islam sudah menjangkau seluruh Jazirah Arab, hingga hampir ke seluruh pelosok Jazirah Arab. Hal itu membuat orang kafir mekah merasa terpojok, oleh karena itu mereka sepihak melanggar perjanjian hudaibiyah.Mendengar kabar tersebut, nabipun bersama dengan sepuluh tentara bertolak ke Mekkah untuk menghadapi kaum kafir.Dan tak lama nabi pun dapat menguasaimekkah. Meski demikian masih ada suku arab yang masih menentang, yaitu Bani Tsaqif dan Bani Hawazin, dimana kedua suku ini kemudian bersatu untuk memerangi islam.[13]
Melihat kenyataan bahwa kekuasaan islam mulai mengancam wilayah Romawi, maka Heraclius menyusun pasukan untuk mengantisipasinya. Namun setelah melihat kekuasaan pasukan islam, akhirnya mereka mengurungkan diri.

F.     Peperangan dalam islam.
Tidak ada satu ayatpun didalam al-qur’an atau satu peristiwa pun yang terjadi yang menunjukan bahwa islam disebarluaskan dengan kekuatan dan kekerasan. Sebab beberapa peperangan hanya berkisar pada usaha melakukan tindakan defensif dan perlindungan diri dari serangan dan permusuhan.Juga untuk melindungi dakwah dan membangunkemerdekaan beragama.
Enam bulan setelah hijriah, rasulullah telah berhasil melakukan konsolidasi internal dan menyusun semua hal yang bersangkut paut dengannya. Setelah itu rasulullah mempersiapkan masalah-masalah eksternal dan peperangan yang mungkin akan segera mengancam.
Pada dasarnya Rasulullah tidak pernah mendahului menyerang lawan, rasulullah hanyalah mempertahankan diri dari serangan musuh yang mengancam keberadaan umat islam.
Kaum muslimin diperbolehkan untuk berperang melawan kaum kafir dengan dua alasan. Alasan normatif diperbolehkannya peperangan dalam islam menurut Hasan Ibrahim Hasan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya.
2.      Untuk menjaga keselamatan dalam menyebarkan kepercayaan dan mempertahankannya dari mereka yang menghalag-halanginya.
G.    Peperangan pada masa nabi muhammad.
Pada masa rasulullah terbagi atas dua bagian, yaitu :
Ghazwah, yaitu perang yang dipimpin langsung oleh nabi Muhammad. Yang terbagi atas beberapa perang yaitu :
a.        
b.      Perang Badar ( 17 Ramadhan 2 H )
c.       Perang Uhud  ( Sya’ban 3 H )
d.      Perang Khandaq ( Syawal 5 H )
e.       Perang Mu’tah ( 8 H )
f.       Penaklukan Kota Mekkah ( 8 H )
g.      Perang Hunain ( 8 Safar 8 H )
h.      Perang Thaif ( 8 H )
i.        Perang Tabuk ( 9 H )
j.        Perang Widan ( 12 Rabiul awal 2 H )
a.       Sariyah, yaitu perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan nabi Muhammad. Terbagi atas beberapa bagian :
1.      Sariyah Hamzah bin Abdul Muthalib ( Ramadhan 1 H )
2.      Sariyah Ubaidah bin Haris ( Syawal 1 H )
3.      Sariyah Abdullah bin Jash ( Rajab 2 H )
4.      Sariyah Qirdah ( Jumadil akhir 3 H )
5.      Sariyah Bani Asad ( 4 H )
6.      Sariyah Raji’ ( Safar 4 H )
7.      Sariyah Bi’ru Ma’unah ( Safar 4 H )
8.      Sariyah Ijla’ Bani Nadir
9.      Sariyah Zi Al-Qissah
10.  Sariyah Ka’b bin Umair Al-Ghifari ( 8 H )[14]
H.    Misi dakwah Nabi Muhammad.
Untuk menyampaikan misi-misi dakwah , nabi Muhammad menggunakan strategi yang tepat. Nabi mengutus beberapa sahabat yang ahli di bidang strategi politik dan berdiskusi untuk menyampaikan misi dakwah tersebut. Diantara sahabat Nabi yang diutus menjadi misi dakwahislamiyah tersebut antara lain :
1.      Amr bin Umayyah Adh-Dhamiri
2.      Dahyah bin Khalifah Al-Kalabi.
3.      Abdullah bin Hudzaifah.
4.      Suja’ bin Wahhab Al-Asadi.
5.      Salith bin Amr Al-Amiri.
6.      Hatib bin Abi Balta’ah.
7.      Al-I’la bin Al-Hadharami
8.      Al-Muhajir bin Umayyah Al-Makhzumi.
9.      Abu Musa Al-Asy’ari.
10.  Muadz bin Jabal.
11.  Ali bin Abi Thalib.
12.  Jarir bin Abi Abdillah Al-Bajali.
13.  Uyaiah bin Hisyam Al-Fazawi.
14.  Buraidah bin Al-Hasib Al-Aslami.
15.  Rafi’ bin Makits Al-Juhaini.
16.  Amr bin Ash.
17.  Ad-Dhahhak bin Sufyan bin Auf.
18.  Yasar bin Sufyan Al-Ka’bi.
19.  Usamah bin Zaid.
Demikian antara lain misi-misi dakwah nabi muhammad SAW yang diutus untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah untuk menegakkan agama islam kepada para pimpinan negara sekitar dan juga kepada kabilah atau bangsa sekitar yang ternyata mempunyai pengaruh sangat besar bagi perkembangan agama islam selanjutnya.
Dengan misi atau utusan yang diterjunkan oleh nabi Muhammad untuk menyampaikan dakwah islam kepada para pembesar negara-negara tetangga, maka islam telah diperkenalkan kepada negara-negara tetangga di sekitar Arab.
Pendekatan melalui strategi politik ini sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan dakwah islam pada masa yang akan datang.[15]
I.       Masa Terakhir Nabi Muhammad saw.
Pada tahun 9 dan 10 H (630 – 632) banyak suku dari pelosok arab yang menyatakan kepaada Nabi Muhammad tentang pengakuan akan kekuasaan islam. Oleh karea itu tahun itu disebut tahun perutusan.Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad beserta rombongan yabg besar melksanakan haji, dan inilah haji terakhir yang beliau lakukan yang sering disebut dengan Haji wada’. Dalam kesempatan itu turunlah ayat sebagai berikut : Pada hari ini Aku sempurnakan agamamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan Aku relakan Islam sebagai agamamu. (QS. Al-Maidah (5):3)
Setelah itu, Rasulullah mulai sakit panas.Istri-istri Rasulullah meminta izin untuk merawatnya di rumah aisyah, dan rasulullah mengizinkannya.Untuk terakhir kalinya Rasulullah naik mimbar.Di antara pesan yang Rasulullah katakan pada saat itu adalah, Aku berwasiat pada kalian, untuk berbuat baik terhadap orang-orang anshar.Sesungguhnya orang-orang anshar adalah orang-orang dekatku di mana aku berlindung kepeda mereka. Karena mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang akan menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja di antara mereka yang melakukan kesalahan.[16]
Tatkala sakitnya makin keras, maka Rasulullah bersabda, “suruhlah abu bakar untuk memimpin manusia melakukan shalat.”
Rasulullah meninggal pada saat dhuha pada hari senin tanggal 12 Rabi,ul Awwal tahun 11 H (8 juni 632 M). pada saat wafat rasulllah berusia 63 tahun.















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April 571 M. Ketika itu Raja Yaman Abrahah dengan gajahnya menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Sehingga tahun itu dinamakan Tahun Gajah.
Nabi Muhammad melakukan dakwahnya dibagi menjadi dua periode, yaitu :
a.       Periode Mekah, ciri pokok dari periode ini adalah pembinaan dan pendidikan tauhid(dalam arti luas)
b.      Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan politik(dalam arti luas)
Dalam menyebarkan agama islam di Makkah, Nabi Muhammad melakukan dakwahnya dengan tiga cara, yaitu:
a.       Rahasia.
b.      Semi Rahasia.
c.       Terang-Terangan (Demonstratif).
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw di Makkah tidak mudah karena mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
1.      Bidang Politik Kekuasaan.
2.      Sosial (persamaan derajat sosial).
3.      Agama dan Keyakinan.
4.      Budaya.
5.      Ekonomi.
Sebab utama Rasulullah besama para sahabat melakukan hijrah ke Madinah, yaitu :
1.      Perbedaan iklim di kedua kota mempercepat dilakukannya hijrah.
2.      Nabi-Nabi umumnya tidak dihormati di negara-negaranya.
3.      Tantangan yang nabi hadapi tidak sekerasa di Mekkah
Dalam periode ini, pengembangan islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan mesyarakat islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Nabi meletakkan dasar-dasar masyarakat islam di Madinah, sebagai berikut :
a.       Mendirikan Masjid
b.      Mempersatukan dan mempersaudarakan antara kaum Anshar dan Muhajirin
c.       Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan bukan muslimin
d.      Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru
e.       Mengadakan perjanjian dengan seluruh penduduk Madinah, baik yang sudah masuk islam maupun yang belum masuk islam. Perjanjian ini dikenal dengan“Piagam Madinah”.

B.     Saran
Demikianlah hasil makalah dari kelompok kami, tentu makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu dalam hal pembahasan yang belum lengkap maupun dalam hal penulisan yang terdapat kesalahan.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat membantu kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.











DAFTAR PUSTAKA
Abdurohman, Dudung. 2002. Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern.Lesfi: Yogyakarta.
Ali Engginer, Asghar. 1999. Asal-usul dan Perkembangan islam. Insist: Yogyakarta.
Al-Usairy, Ahmad. 2011. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam hingga abad xx. Akbar Media: Jakarta.
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. AMZAH:Jakarta.
Fatikhah. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Stain Pekalongan Prees: Pekalongan.
Karim, M. abdul.2007. Sejarah Pemikiran dan peradaban Islam. Pustaka Book Publisher: Yogyakarta.
Syukur, Fatah. 2002. Sejarah Peradaban Islam. PT. Pustaka Rizki Putra: Semarang.











PROFIL  ANGGOTA KELOMPOK 1

c
NAMA : M. MUGHNI LABIBUNNAJA
NIM : 2021112017
ALAMAT : SIMBANG WETAN,
 BUARAN, PEKALONGAN





Nama: Nisva Dwi Riyanti
Nim: 2021114218
Alamat: Ds. Kedungkelor, Kec Warureja, kab Tegal
Motto: “ be perfect to be Master” Il-lumination


Nama : Lutfiyatun Nisa
NIM : 2021114178
Alamat : Kwayangan, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan









nama : khafidhotul Firoh
Nim: 2021114149
Alamat: Subah Batang












[2] Ahmad Amin.Fajr al-Islam,(Singapura-Kotabaru-penag:Sulaiman Mar’I,1965),hlm.1.
[3]Ibid.,hlm. 4-5
[4] Philip K. Hitti, Dunia Arab:Sejarah Ringkas, Terj.Usuludin Hutagalung dan O.D.P.Sihombing,(Bandung:sumur Bandung,1970), hlm. 13-14
[5]Al-Qur’an:53;al-Najm,20,21
[6]Al-Qur’an:43;al-zukhruf,87
[7]Al-Qur’an: 39:al-Zumar,3.
[8] Abu al-Hasan Ali Al-Nadawi, Ma Dza Khasir al-Alam bi Inhithath al-Muslimin, (Kuwait:Dar al-Qalam, 1390/1970), hlm. 64.
[9] M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran Islam dan Peradaban Islam,cet.II, Yogyakarta:Pustaka Book Publiser,hlm.50
[10]Team Depag RI, Sejarah Kebudayaan Islam, Ujung Pandang IAIN Alaudin.1981/1982, hlm. 2
[11] Team Depag RI, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 2
[12]Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:Amzah, 2010, halm 65-68
[13]Ibid, halm 68-72
[14]Ibid, halm 72-81
[15]Ibid, hlm 82-84
[16]Ahmad Al-Usuary, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam Hingga Abad xx, hlm. 136-137.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar