SEJARAH PERADABAN DINASTI UMAYYAH
Oleh :
WINALDA PRATIWI (2014115001)
FIKI MINHATUL ULYA (2014115051)
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya makalah yang berjudul “Sejarah Peradaban Dinasti Umayyah” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad Saw, Keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam di STAIN Pekalongan, Bapak Ghufron Dimyati M.S.I yang kami hormati .
Dengan kemampuan kami yang terbatas , kami sudah berusaha dan mencoba mengeksplorasi , mengitesiskan dan mengorganisasikan dari beberapa sumber mengenai teori penulisan makalah, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuwan dan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Pekalongan , Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
BAB II PEMBAHSAN
A. SEJARAH BERDIRINYA DIASTI UMAYAH.......................................2
B. PARA KHALIFAH DINASTI UMMAYAH...........................................4
C. MASA KEMAJUAN DINASTI UMAYAH............................................4
D. MASA KEHANCURAN DINASTI UMAYYAH....................................6
E. MASUKNYA ISLAM DI SPANYOL......................................................7
F. FAKTOR YANG MENYEBABKAN ISLAM MUDAH MASUK.........8
G. PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL............................................9
H. MASA KEEMASAN ISLAM DI SPANYOL........................................10
I. PENGARUH PERADABAN SPANYOL ISLAM DI EROPA..............10
J. TRANSMISI ILMU-ILMU KEISLAMAN DI EROPA.........................11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .........................................................................................13
B. SARAN .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kekhalifahan Umayyah merupakan dinasti (Mulk) pertama dalam sejarah islam. Kekhalifahan umayyah berlangsung dari 661-750 M. Nama Umayyah diambil dari nama Umayyah ibn Abdi Syam ibn Abdi Manaf, yaitu seorang pemimpin suku Quraisy dijaman Jahiliah. Mereka adalah keturunan Umayyah yang masih memiliki ikatan keluarga dengan pendahulu Nabi Muhammad Saw. naiknya bani Umayyah ke puncak kekuasaan dimulai oleh Muawiyah ibn Abu Sufyan yang diduga mempunyai hubungan yang sangat erat (Nepotisme) dengan khalifah Utsman ibn Affan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti Umayyah ?
b. Siapa saja para Khalifah yang pernah menjabat pada masa Dinasti Umayyah ?
c. Bagaimana Masa Kemajuan dinasti Umayyah ?
d. Bagimana masa kemunduran pada dinasti Umayyah ?
e. Bagaimana Masuknya islam di Spanyol ?
f. Apa faktor yang menyebabkan islam mudah masuk ?
g. Bagaimana perkembangan islam di Spanyol ?
h. Apa saja kemajuan peradaban islam di Spanyol ?
i. Bagaimana pengaruh peradaban islam di spanyo ?
j. Apa saja transmisi ilmu-ilmu keislaman di Spanyol ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BERDIRINYA DIASTI UMAYAH
Nama dinasti ummayah dinisbatkan kepada Ummayah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah quraisy pada masa jahiliah. Ia dan pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung untuk memperebutkan kekuasaan dan kedudukan.
Dinasti Ummayah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Muawiyah disamping sebagai pendiri Daulah Bani Abbasiyah juga sekaligus menjadi khalifah pertama. Ia memindahkan ibukota kekuasaan Kuffah ke Damaskus.
Muawiyah dipandang sebagai pembangun dinasti yang oleh sebagian besar sejarawan awalnya di pandang negatif. Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam perang saudara di Siffin dicapai melalui cara yang curang. Lebih dari itu Muawwiyah juga dituduh sebagai penghianat prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan islam, karena dialah yang mula-mula mengubah pimpinan negara dari seorang yang dipilih oleh rakyat menjadi kekuasaan raja yang diwariskan turun temurun.
Di atas segala-galanya jika dilihat dari sikap dan prestasi politiknya yang menakjubkan, sesugguhnya Muawiyah adalah seorang pribadi yang sempurna dan pemimpin besar yang berbakat. Di dalam dirinya terkumpul sifat-sifat seorang penguasa, politikus, dan administrator.
Muawiyah tumbuh sebagai pemipin karier. Pengalaman politik telah memperkaya dirinya dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam memerintah, mulai dari menjadi salah seorang komando Panglima Abu Ubaidah bin Jarah yang berhasil merebut wilayah Palestin yang bekedudukan di Damaskus selama kira-kira 20 tahun semenjak diangkat oleh Khaifah Umar. Khalifah Utsman telah menobatkannya sebagai “Amir Al-Bahr” yang memimpin armada besar dalam ke kota Konstatinopel walaupun belum berhasil.
Muawiyah berhasil mendirikan Dinasti Umayah bukan hanya dikarenakan kemenangan diplomasi di Siffin dan terbunuhnya Khalifah Ali. Melainkan sejak semula Gubernur Suriah itu memiliki “Basis Rasional” yang solid bagi landasan politiknya di masa depan.
Pertama, adalah berupa dukungan yang kuat dari rakyat Suriah dan dari keluarga bani Umayah sendiri. Kedua, sebagai seorang administrator Muawiyah sangat bijaksana dalam menempatkan para pembantunnya pada jabatan-jabatan penting. Ketiga Muawiyah mempunyai kemampuan menonjol sebagai negarawan sejati.
Gambaran sifat mulia tersebut dalam diri Muawiyah setidak-tidaknya tampak dalam keputusannya yang berani memaklumkan jabatan khalifah secara turun temurun. Situasi ketika Muawiah naik ke kursi kekhalifhan mengundang banyak kesulitan. Tidak dapat lagi di kendalikan oleh ikatan agama dan moral,sehingga hilanglah persatuan umat. Persekutuan yang dijalin secara efektif melalui dasar keagamaan sejak khalifah Abu Bakar tidak dapat dielakan dirusak oleh pembunuhan atas diri khalifah Utsman dan perang saudara sesama muslim di masa pemerintahan Ali.
Dengan menegakan wibawa pemerintahan serta menjamin integritas kekuasaan di masa-masa yang akan datang,Muwiyah dengan tegas menyelenggarakan suksesi yang damai dengan pembaiatan putranya,Yazid, beberapa tahun sebelum khalifah meninggal dunia.
B. PARA KHALIFAH DINASTI UMMAYAH
Masa kekuasaan dinasti Umayah hampir satu abad, tepatnya selama 90 tahun, dengan 14 orang khalifah. Khalifah yang pertama ialah Muawiyah Bin Abu Sufyan, sedangkan khalifah yang terakhir adalah Marwan Bin Muhammad. Diantara mereka da pemimpin-pemimpin besar yang berjasa di bidang sesuai dengan kehendak zamannya, sebaliknya ada khalifah yang tidak patut dan lemah. Adapun urutan khalifah umayah sebagai berikut:
1. Muawiyah 1 bin Abi Sufyan 41-60H/661-679M
2. Yazid 1 bin Muawiyah 60-64H/679-683M
3. Muawiyah II bin Yazid 64H/683M
4. Marwan I bin Hakam 64-65 H/683-684M
5. Abdul Malik bin Marwan 65-86H/684-705M
6. Al Walid Ibin Abdul Malik 86-96/705-714M
7. Sulaiman bin Abdul Malik 96-99H/714-717M
8. Umar bin Abdul Azis 99-101 H/717/719M
9. Yazid II bin Abdul Malik 101-105/719-723
10. Hisyam bin Abdul Malik 105-125H/723-742M
11. Al-Walid II bin Yazid II 125-126/742-743M
12. Yazid bin Walid bin Malik 126H/743M
13. Ibrahim bin Al-Walid II 126-127 H /743-744 M
14. Marwan II bin Muhammad 127-132/744-750
C. MASA KEMAJUAN DINASTI UMAYAH
Masa pemerintahan bani Umayah terkenal sebagai era agresif, dimana pemerintahan tertumpu pada usaha perluasan wilayah penaklukan, yang terhenti pada zaman kedua khulafaur rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka 90 tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk kedalam kekuasaan islam,yang meliputi tanah spanyol, seluruh wilayah afrika utara, jazirah arab, syria, palestina, sebagian tanah anatolia, irak, persia, afganistan, india, dan negeri negeri yang sekarang dinamakan turmenistan, uzbekistan, dan krigistan yang termasuk soviet utara.
Menurut Prof. Ahmad Syalabi, penaklukan militer di zaman Umayyah mencakup tiga front, yaitu sebagai berikut:
Pertama, front melawan bangsa Romawi di Asia kecil dengan sasaran utama pengepungan ke ibukota Konstaninopel, dan penyerangan ke pulau-pulau di laut tengah.
Kedua, front Afrika Utara. Selain menundukan daerah hitam ke Afrika, pasukan muslim juga menyebragi selat Gibraltar, lalu masuk ke Spanyol.
Ketiga, front timur menghadapi wilayah yang sangat luas sehingga operasi ke jalur ini dibagi menjadi dua arah.
Pada masa pemerintahan muawiyah diraih kemajuan besar dalam perluasan wilayah, meskipun beberapa tempat masih bersifat rintisan. Peristiwa paling mencolok ialah keberanian nya mengepung pelabuhan Dardanela setelah terlebih dahulu menduduki pulau-pulau di Laut Tengah dan sebuah pulau belahan tidak jauh dari ibu kota Romawi Timur itu. Muawiyyah berhasil menaklukan Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan.
Disamping keberhasilan tersebut, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan berbagai bidang, baik politik (tata pemerintahan) maupun sosial kebudayaan. Dalam bidang politik, Bani Umayyah menyusun tata pemerintahan yang sama sekali baru, untuk memenuhi tuntutan perkembangan wilayah dan administrasi kenegaraan yang semakin kompleks. Selain mengangkat Majelis Penasehat sebagai pendamping, Khalifah Bani Umayah dibantu oleh beberapa orang sekertaris untuk membantu pelaksanaan tugas.
· Kemajuan di Bidang Peradaban
Dinasti Umayah meneruskan tradisi kemajuan dalam berbagai bidang yang telah dilakukan masa kekuasaan sebelumnya, yaitu masa kekuasaan Khulafaur Rasyidin. Dalam bidang peradaban dinasti Umayah telah menemukan jalan yang lebih luas kearah perkembangan dan perluasan berbagai bidang ilmu pengetahuan, dengan bahasa Arab sebagai media utamanya.
Menurut Jurji Zaidan (george Zaidan) beberapa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut:
1. Pengembangan Bahasa Arab
2. Marbad Kota Pusat Kegiatan Ilmu
3. Ilmu Qiraat
4. Ilmu Tafsir
5. Ilmu Hadist
6. Ilmu Fiqh
7. Ilmu Nahwu
8. Imu Jughrafi dan Tarikh
9. Usaha Penerjemahan
D. MASA KEHANCURAN DINASTI UMAYYAH
Menurut Dr. Badri Yatim, ada beberpa faktor yang menyebabkan Dinasti Umayah lemah dan membawanya kepada kehancuran,yaitu sebagai berikut:
1. Sistem penggantian khalifah melalu garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab, yang lebih menentukan aspek senioritas, pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan sistem pergantian Khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan anggota istana.
2. Latar belakang terbentuknya Dinasti Umayah tidak dapat dipisahkan dari berbagai konflik politik yang terjadi dimasa Ali. Sisa-sisa Syi’ah (para pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi baik secara terbuka seperti dimasa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti dimasa petengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekusan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara Suku Arabia Utara (Bani Qais) dan Arab Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum islam semakin runcing.
4. Lemahnya pemerintahan daulah Bani Ummayah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.disamping itu, sebagian besar golongan awam kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung runtuhnya kekuasaan Dinasti Ummayah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abbas Al-Muthalib. Grakan ini mendapat dukungan penuh dari bani hasyim dan golongan Syi’ah. Dan Kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintah Bani Ummayah.
Beberapa penyebab tersebutmucul dan menumpuk menjadi satu sehingga akhirnya mengakibatkan keruntuhan Dinasti Umayyah disusul dengan berdirinya kekuasaan orang-orang Bani Abbasiyah yang mengejar-ngejar dan membunuh setiap orang dari Bani Umayyah yang dijumpainnya.
E. MASUKNYA ISLAM DI SPANYOL
Andalusia adalah sebutan bagi semenanjung Iberia periode islam. Sebutan itu berasal dari kata Vandalusia, artinya Negeri Bangsa Vandalkarena bagian selatan semennjung itu pernah dikuasai bangsa vandal sebelum mereka diusir oleh bangsa Gothia Barat pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (86-96H/705-715M). Menjelaang penaklukan kekuasaan Ghotia Barat mengalami kemunduran akibat perpecahan Elit Politik, penindasan penguasa narsoni terhadap oang-orang Yahudi, dan membebankan pajak yang sangat memberatkan rakat.
Bulan Juni712 Musa berangkat ke Andalusia membawa seribu orang tentara dan menyerang kota-kota yang belum ditaklukan oleh Thoriq sampai bulan Juni tahun berikutnya. Dikota kecil Talavera Thoriq menyerahkan kepemimpinan kepada Musa.pada saat itupula musa memaklumkan Andalusia menjadi bagian dari kekuasaan Bani Umayyah yang berpusatdi Damaskus. Andalusia menjadi salah satu propinsi dari Daulah bani Ummayah sampai tahun 132H/750M.ketika daulah bani umayyah Damaskus runtuh pada tahun 132H/750M, Andalusia menjadi salah satu propinsi dari daulah Bani Abbas sampai Abdu Ar-Rahman bin Muawiyyah, cucu khalifah ummayah ke 10 Hisyam bin Abdul Al-Malik, memproklamasikan propinsi itu sebagai negara yang berdiri sendiri pada tahun 138H/756M. Sejak proklamasi itu andalusia memasuki babak baru sebagai negara berdaulat dibawah kekuasaan Bani Umayyah II yang beribukota di Cordova sampai aun 422H/131M.
F. FAKTOR YANG MENYEBABKAN ISLAM MUDAH MASUK
Faktor-faktor yang menyebabkan islam mudah masuk di Spanyol yaitu dipengaruhi oleh Faktor Eksternal dan Faktor Internal sebagai berikut:
Faktor Ekstrnal adalah suatu kondisi yang terdapat didalam negeri spanyol sendiri. Pada masa penaklukan spanyol oleh orang-orang islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Perpechan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika islam masuk ke spanyol, ekonomi masyarakat lumpuh. Padahal sewaktu Spanyol berada dibawah kekuasaan Romawi, berkat kesuburan tanahnya pertanian dan perdagangan, dan industri maju pesat. Akan tetapi setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat lumpuh. Buruknya kondisi sosial, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik ang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, Raja Goth terakir dikalahkan islam.
Faktor Internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, beberapa tokoh pejuang dan para prajurit islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol pada khususkan. Sikap toleransi agama dn pesaudaraan yang tedapat dalam pribadi kaum musimin menyebabkan penduduk spanyol menyambut kehadiran isam diwilayah tersebut
G. PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
Periode pertama (711-755M)
Pada periode ini,Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Stabilitas politik negeri spanyol pada periode ini belum tercapai secara sempurna, ada gangguan yang datang dari dalam dan dari luar. Gangguan dari dalam yaitu berupa perselisihan dintara elit penguasa, dan terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus, dan Gubernur Afrika Utara yang berpusat di Khirawan sedangkan gangguan dari luar yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh islam di Spanyol yang tinggal di daerah pegunungan.
Periode Kedua (755-912M)
Umat islam spnyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban. Abdu Rahman Ad-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekola-sekolah dikota-kota besar Spanyol.
Periode Ketiga (912-1013M)
Pada periode ini diperintah oleh pengusa dengan gelar Khalifah umat islam di Spanyol mencapai puncak kemjuan dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad.
Periode Keempat (1013-1086M)
Pada periode ini kehidupan itelektual terus berkembang.
Periode Kelima (1086-1248M)
Pada periode ini kekuasaan islam spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan beberapa wilayah islam dapat dikuasai oleh kaum Kristen.
Periode Keenam (1248-1492M)
Pada period ini mengalami kemajuan sepeti dizaman Abdu Rahman An-Nasr.
H. MASA KEEMASAN ISLAM DI SPANYOL
Pada masa Abdurrahman an-Nashir/ Abdurahman III inilah dinasti bani Umayyah II mencapai puncak kejayaan dan masih dipertahankan dibawah pimpinan Hakam II al-Muntasir (350-366H/961-976M).Hasil peradaban:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat
2. Perkembangan seni, budaya, dan bahasa, dan satra Arab
3. Pembangunan Fisik (Kebudayaan)
I. PENGARUH PERADABAN SPANYOL ISLAM DI EROPA
Pengaruh ilmu pengetahuan islamatas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance). Di eropa pada abad ke 14M, berkembangannya pemikiran yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan kembali ke dalam bahasa latin. Walaupun islam Akhirnya terusir dari negeri spanyol dengan cara yang sangat kejam,tetapi ia telah membidangi gerkan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu ialah kebangkittan kembali kebudayaan Yunani Klasik pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke 17M.dan pencerahan pada Abad ke-18 M. selain itu juga bahasa arab telah berpengaruh besar di Eropa selamaislam berada di Andalusia, karena lamanya islam disana tidak kurang dari tujuh ribu kata-kata spayol yang berasal dari bahaa arab.
J. TRANSMISI ILMU-ILMU KEISLAMAN DI EROPA
Banyak sekali kontribusi Islam bagi kebudayaan Barat. Sumbangan Islam bisa dibilang sangat menonjol dan patut disebut sebagai dasarnya kemajuan Barat sampai saat ini. Dalam bidang kedokteran misalnya, dikenal seorang dokter Islam yang disebut al-Kindi (809-873 M) yang telah menulis buku Ilmu Mata dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Optics. Selain al-Kindi, orang juga mengenal ar-Rozi (865-925 M) yang juga merupakan seorang dokter Islam dan mengarang buku kedokteran berjudulAl-Hawi dan juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh perintah Raja Charles I.
Dokter Islam lainnya adalah Avecinna atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Sina (980-1037 M). Bukunya yang berjudul al-Qanun fit-Thib,kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pula dengan judul Materia Medica. Buku tersebut memuat sekitar 760 macam ilmu tentang obat-obatan dan telah dipakai sejak abad 12 hungga 17 sebagai referensi untuk ilmu ketabiban Barat.
Di bidang astrnomi dan ilmu pasti, sarjana Islam yang bernama al-Khawarizmi telah mempunyai pengaruh yang sangat besar mengesani dasar-\dasar ilmu pasti. Ia juga menulis buku Al Jabr wa al-Muqabalah, yang memuat daftar astronomi yang tertua, sekaligus dirinya merupakan orang yang pertama kali menyusun buku ilmu berhitung dan aljabar. Begitu juga dengan Ibnu Hayyan yang merupakan bapak kimia Islam, dan kitab kimianya merupakan di kawasan Eropa dan Asia sampai lebih dari abad ke-14.
Di lapangan ilmu filsafat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai komentator fikiran-fikiran dari Aristoteles, sehingga dijuluki Aristoteles II. Dari abad 12 sampai 16 aliran Rusyd mendominasi lapangan filsafaat di Iberia dan Eropa. Sedang al-Kindi terkenal dengan metode filsafatnya yang menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara Neo-Platonis.
Demikian pula ketenaran Ibnu Khaldun (1332-1406 M) dengan karyanya Muqaddimah yang banyak memberikan sumbangan dan pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran sarjana Barat di bidang ilmu sejarah dan sosiologi. Dia juga merupakan orang yang pertama kali mengemukakan teori perkembangan sejarah, baik dari faktor jasmani dan iklim atau moral dan rohaninya. Karyanya ini menjadi tumpuan studi para ahli Barat dan ahli-ahli lainnya yang mendapat pengakuan oleh sejarawan Toynbee.
Tidak dapat dipungkiri bahwa memang banyak sekali sumbangan dan jasa umat Islam bagi kebangkitan kebudayaan Barat di berbagai bidang keilmuan. Yang sekarang kita kenal sebagai Universitas yang mendapat julukan “agent of moderniation”, sebenarnya secara faktual lembaga tersebut lahir dari buaian kebudayaan Islam. Bahkan Khalifah Abdurrahman III (912-961 M), telah mendirikan Cordoba dan menempatkannya di dalam masjid Cordoba. Dan pada waktu itu, universitas tersebut telah menyelenggarakan diferensiasi ilmu pengetahuan ke dalam fakultas-fakultas, seperti hukum, kedokteran, ilmu ukur, dan astronomi.
Kebangkitan intelektual dan kultural Barat terjadi setelah para sarjana Eropa mempelajari, mendalami, dan menimba ilmu-ilmu Islam dengan caara menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan Islam ke dalam bahasa mereka. Hal ini serupa dengan para sarjana Islam ketika memulai membangun kebudayaan Islam, yakni dengan menerjemahkan buku-buku Yunani klasik ke dalam bahasa Arab.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nama dinasti ummayah dinisbatkan kepada Ummayah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah quraisy pada masa jahiliah.
Masa pemerintahan bani Umayah terkenal sebagai era agresif, dimana pemerintahan tertumpu pada usaha perluasan wilayah penaklukan, yang terhenti pada zaman kedua khulafaur rasyidin terakhir.
Faktor-faktor yang menyebabkan islam mudah masuk di Spanyol yaitu dipengaruhi oleh Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Perkembagan islam di Spanyol dibagi menjadi tiga periode.
Pengaruh ilmu pengetahuan islamatas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 masehi itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance).
B. SARAN
Sebagai generasi penerus hendaknya kita dapat mengilhami perjuangan para khalifah dimasa lalu dan selayaknya kita mencontoh perjuangan mereka dalam membela agama sebagai wujud kecintaan kita kepada Allah Swt. Rosulullah dan para Khulafaur Rasyidin.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. ,Sejarah Peradaban Islam (AMZAH :2010)
Ahmad Al-Usyairi, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad XX
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Prdaban Islam, Jakarta : Grafindo Persada, 2000
Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta:2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar