HADITS TARBAWI
Setan 1
Mengikat Manusia Hingga Tidur Lelap dan Malas
Muhammad Firdaus
(2021214471)
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Puji dan syukur (alhamdulillah was-syukru lillah) dipersembahkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala, karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat hadir ke hadapan para pembaca yang budiman. Salawat dan salam (allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad) disampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, dengan harapan semoga umatnya dapat mengikuti akhlak dan budi pekertinya yang mulia.
Selanjutnya disampaikan bahwa makalah yang berjudul “Setan 1: Mengikat Manusia Hingga Tidur Lelap dan Malas” ini dihadirkan untuk memenuhi tugas dari Bapak Ghufron Dimyati, M.S.I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Hadits Tarbawi II di STAIN Pekalongan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dalam kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ghufron Dimyati, M.S.I yang mengampu mata kuliah Hadits Tarbawi II serta memberikan banyak motivasi kepada kami agar kami menjadi pribadi yang lebih baik.
Disadari bahwa sungguhpun upaya untuk menyempurnakan makalah ini telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada, namun disadari bahwa ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, saran, masukan, dan kritik yang dikemukakan terhadap makalah ini dengan senang hati akan diterima dengan baik.
Akhirnya, hanya kepada Allah-lah do’a disampaikan, semoga usaha pembuatan makalah ini menjadi amal ibadah kepada Allah SWT, serta berguna bagi –khususnya– Penulis dan segenap pembaca –pada umumnya.
Wallahulmuaffiq ila aqwamiththariq
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pekalongan, 23 Maret 2016
Penulis
Bab I
Pendahuluan
Allah telah menciptakan beberapa makhlukNya dari asal (bahan) yang bermacam. Malaikat dicptakan dari nur atau cahaya, manusia pertama yakni Nabi Adam dari thin atau tanah liat, dan iblis (nenek moyang jin dan setan) dari nar atau api.
Pada awal penciptaan Nabi Adam, Allah memerintahkan semua makhluk yang ada di Surga untuk sujud (hormat) kepada manusia. Semua Malaikat sujud (hormat) kepada Nabi Adam kecuali iblis. Iblis tidak bersedia hormat karena menurutnya dirinya lebih baik dengan diciptakan dari api daripada Nabi Adam yang hanya dicptakan dari yanah liat. Oleh karena itu, Allah mengusir iblis untuk keluar dari surga dan melaknatnya sampai hari kiamat.
Dari kejadian tersebut iblis dan setan yang menyertainya berusaha dengan keras dan terus menerus untuk menggoda manusia agar mengikuti apa yang dibisikkan dan kelak agar menemani mereka di neraka.
Cara-cara yang dilakukan setan dalam menggoda manusia bermacam. Di antaranya dengan melalui aliran darah, menghiasi amal perbuatan jelek manusia dengan motif yang menjadikannya seakan-akan baik, dengan siasat yang paling samar dalam hal dosa-dosa batin atau yang sering disebut dengan penyakit hati seperti dengki, sombong, iri, dan lain sebagainya, atau dengan cara berlaku ifrath dan tafrith.
Hal ini perlu kita perlu kita ketahui agar kita dalam menjalankan perintah Allah dan hidup di dunia ini tidak tergoda oleh tipu daya setan. Serta supaya kita menjadi hamba Allah yang mampu menjalankan perintah Allah dengan ikhlas dan hanya KarenaNya, serta menjadi manusia yang tidak mudah terperdaya oleh bisikan setan. Dan akhirnya menjadi manusia yang Kamil.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Setan
Setan berasal dari bahasa arab syathana yang artinya ba’uda (jauh), yaitu jauh dari pada haq, jauh dari kebenaran. Syathana juga berarti khalafa yang artinya menyalahi, yaitu menyalahi hal-hal yang benar, dan dakhala yang berarti masuk, yaitu yang masuk ke dalam jiwa manusa untuk menggoda dan memengaruhi manusia supaya mau ikut akan perbuatan dan jejak langkah setan itu.
Manakala Malaikat adalah makhluk Allah yang mencerminkan kebaikan, kebahagiaan, dan kebajikan, maka Iblis (nenek moyang Setan) dan seluruh Setan yang menyertainya itu memusuhi Allah dan mencerminkan kejahatan dan kerusakan serta kebinasaan.
Semua kerusakan bangsa, kerusakan akhlak, dan semua kerusakan yang dialami oleh manusia merupakan karya Setan. Oleh karena itu, setan merupakan musuh manusia yang paling nyata yang membuat keji dan munkar seperti firman Allah dalam surat An-Nur ayat 21.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sekali-kali mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu menyuruh melakukan keji dan munkar…” (QS. An-Nur: 21)
B. Godaan Setan Terhadap Manusia
Supaya kita tidak tergelincir ke jalan sesat, kita perlu mengetahui jejak langkah yang direncanakan setan dalam merayu manusia.
1. Seribu Jalan Kesesatan
Tekad dan sumpah setan di dalam memperdaya manusia dilakukan dengan sangat tekun. Siang malam dan saat kapan saja mereka bekerja dengan giat. Setiap tempat yang terdapat manusia di dalamnya, setan bergerak menyerbu, seperti perang.
2. Masuk Melalui Aliran Darah
Karena setan itu termasuk makhluk halus, maka dia dapat menyelinap ke segala tempat dan keadaan. Bahkan, dia dapat masuk juga ke dalam aliran darah manusia dan menggoda manusia dengan aman. Sehingga, dalam hal ini, manusia sampai dibuat tidak merasa bahwa yang diperbuat itu sebenarnya adalah jejak setan. Seakan-akan perbuatannya itu keluar dari hati nuraninya sendiri, muncul dari pikirannya sendiri, dan manusia tidak tahu bahwa perbuatannya itu adalah hasil dari rayuan setan.
3. Menghiasi Amal Manusia
Salah satu cara setan adalah dengan menghiasi amal perbuatan manusia manurut yang dikehendaki setan. Amal atau perbuatan jelek akan dihiasi agar seakan-akan menjadi baik. Perbuatan dan kejadian yang terang-terangan dan jelas melanggar dalil dan tidak sesuai dengan dalil agama, dihiasi dengan rona dan corak yang berbeda sehingga tampaknya menjadi baik dan benar.
4. Siasat Yang Paling Samar
Ketika manusia melakukan dosa-dosa lahir seperti mencuri, membunuh, berzina, dan lain sebagainya, mereka merasa bahwa perbuatan tersebut adalah salah dan harus bertaubat agar diampuni dosa-dosanya, setan menggoda manusia dengan perbuatan dosa yang tidak dirasakan di hati manusia, yakni dosa batin seperti sombong, congkak, dengki, hasad, dan lain sebaganya. Dosa-dosa batin ini biasanya tidak disadari oleh manusia bahwa hal itu juga termasuk dosa.
Menurut Md. Ali Alhamidy, setan juga menggoda manusia dengan konsep Ifrath yang berarti melebih-lebihkan dan Tafrith yang berarti mengurang-kurangkan.
Mula-mula setan membisikkan manusia untuk berlaku tafrit, kalau tidak berhasil, maka setan mendongnya untuk berlaku ifrat, seperti dalam hal-hal sebagai berikut.
- Antara mencari rizki yang berlebihan dengan cara-cara yang dilarang oleh agama (ifrat) atau bermalas-malasan dalam bekerja (tafrit).
- Berlaku bakhil atau pelit (tafrit) dan berlaku boros (ifrat).
- Bermalas-malasan dalam melaksanakan perintah Allah (tafrit) dan riya dalam melaksanakan perintah Allah (ifrat).
C. Hikmah dan Nilai Tarbawi
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dapat diambil beberapa hikmah atau nilai dalam dunia pendidikan. Antara lain:
1. Mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu meningkatkan keimanan agar tidak mudah tergoda bujuk rayu setan yang selalu mengajak ke perbuatan yang keji dan munkar.
2. Mengajarkan kepada peserta didik bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia harus dilaksanakan karena Allah semata dan selalu bertawakkal atau berserah diri kepada Allah dalam segala perbuatan yang dilakukan
3. Mengejarkan kepada peserta didik untuk segera bertaubat dan meminta ampunan Allah setelah melakukan dosa baik yang lahir maupun dosa batin.
4. Mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu menghindari tafrith dan ifrath dalam melaksanakan perbuatan baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat. Karena sesungguhnya yang paling dalam segala sesuatu adalah seimbang (di tengah-ditengah) dari kedua keburukan tersebut.
Bab III
Penutup
Simpulan
Setan merupakan musuh manusia yang paling nyata yang membuat keji dan munkar, karena dia selalu mengajak manusia untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama dengan cara yang bermacam-macam.
Dengan meningkatkan keimanan kita, bertawakkal kepada Allah dalam setiap perbuatan yang dilakukan, bertaubat akan segala dosa yang telah dilakukan, berhati-hati dalam segala perbuatan, serta menghindari tafrith dan ifrath dalam melaksanakan perbuatan baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat diharapkan mampu menghindarkan manusia dari tipu daya dan bisikan setan.
Daftar Pustaka
Alhamidy, Md. Ali. 1996. Godaan Syetan. Bandung: PT. Alma’arif
Hasyim, Umar. 1991. Syetan Sebagai Tertuduh dalam Masalah Sihir, Tahayul, Pedukunan, dan Azimat. Surabaya: PT. Bina Ilmu
Sabiq. 1983. Aqidah Islam: Ilmu Tauhid. Bandung: CV. Diponegoro
Tentang Penulis
Muhammad Firdaus, lahir pada 11 Januari 1991 di Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan dari pasangan Bapak H. A. Rifa’i (alm.) dan Ibu Rodhiah, merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara, Ismiyana dan Ulfa Ul Husna.
Setelah lulus dari Madrasah Aliyah Salafiyah Simbang Kulon pada tahun 2008, ia tidak langsung melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena beberapa hal yang menghambat, hingga pada tahun 2014 ia mulai kuliah di STAIN Pekalongan setelah satu semester mengabdi di MI Salafiyah Simbang Kulon 01 sebagai staf Tata Usaha, sampai sekarang.
Saat ini ia tinggal di Simbang Kulon gang 2 Wetan Kali No. 44 bersama Ibu, Kakak (Ulfa), dan keponakan, M. Fahmi Khusnul Marom.
Pengalaman Organisasi yang pernah ia jalani ialah sebagai berikut.
1. Koordinator Bidang Puisi dan Prosa Buletin Atsar MAS Simbang Kulon
2. Sekretaris PMR MAS Salafiyah Simbang Kulon
3. Koordinator Departemen Dakwah dan Pengabdian Masyarakat Pimpinan Ranting IPNU Kelurahan Simbang Kulon
4. Anggota Lembaga Ekonomi Pimpinan Ranting IPNU Kelurahan Simbang Kulon
5. Wakil Ketua Pimpinan Ranting IPNU Kelurahan Simbang Kulon
6. Plt. Ketua Pimpinan Ranting IPNU Kelurahan Simbang Kulon
7. Anggota Departemen Dakwah dan Sosial Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Buaran
8. Sekretaris I Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Buaran
9. Sekretaris Pembina Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Buaran
10. Sekretaris Pengurus Musholla Ar-Rohmah Simbang Kulon
11. Kepala Bidang Kurikulum TPQ Ar-Rohmah Simbang Kulon
Teks Materi Hadis
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ عَمْرٌو حَدَّثَنَا سُفْيَانَ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ اَبِيْ الزِّنَادِ عَنِ الْأَعْرَاجِ عَنْ اَبِيْ عُرَيْرَةَ : يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ اَحَدِكُمْ ثَلَاثَ عُقَدٍ اِذَا نَامَ بِكُلِّ عُقْدَةٍ يَضْرِبُ عَلَيْكَ لَيْلًا طَوِيْلًا فَاِذَا اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ وَاِذَا تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَتَانِ فَاِذَا صَلَّى انْحَلَّتِ الْعُقَدُ فَاَصْبَحَ نَشِيْطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَاِلَّا اَصْبَحَ خَبِيْثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ. (رواه مسلم في الصحيح. باب ما روي فيمن نام: 1295)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Setan itu akan mengikat tengkuk salah seorang engkau yang tengah tidur dengan tiga ikatan sehingga engkau tidur semalaman. Apabila seorang di antara engkau bangun seraya menyebut nama Allah, maka lepaslah ikatan pertama. Lalu apabila ia berwudu, maka lepaslah ikatan kedua. Dan apabila diteruskan dengan shalat, maka lepaslah ikatan ketiga, sehingga ia akan bersemangat dan berhati jernih. Kalau tidak, maka hatinya akan kusut dan malas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar