SEJARAH PERADABAN ISLAM
”MASA IMPERALISME BARAT”
Sukoco
Adi Nugroho
Siti
Rohaniah
Himmatul
Balighoh
Mey
Shinta Dewi
JURUSAN SYARIAH DAN
EKONOMI ISLAM / PRODI HES (A)
STAIN PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu
‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Segala puji dan rasa syukur
senantiasa Kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa mencurahkan
rahmatNya kepada kita semua. Shalawat dan salam juga senantiasa Kami limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen yang bersangkutan yang telah memberikan kesempatan waktu untuk
penyelesaian makalah ini dan dengan limpahan rahmat dan karunia Allah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang
berjudul “Masa Imperialisme Barat”
guna untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Kami meyakini bahwa di dalam
penulisan makalah ini tentu masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan maupun penguasaan materi. kami sangat mengharapkan kepada
seluruh pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kemajuan dalam
berfikir untuk Kami agar makalah ini dapat dibuat dengan yang lebih sempurna
lagi.
Akhirnya kepada Allah juga lah Kami
minta ampun, semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan sedikit ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah ada
sebelumnya.
Amin ya
rabbalalamin,
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh…
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
............................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI
..........................................................................................................................
iii
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
...............................................................................................
1
B.
RUMUSAN MASALAH
..........................................................................................
1
C.
TUJUAN
PENULISAN ............................................................................................
2
BAB
II : PEMBAHASAN
A.
MUNCULNYA RENAISSANCE EROPA
.............................................................. 3
B.
PENJAJAHAN BARAT ATAS DUNIA ISLAM ....................................................
3
C.
KEMAJUAN DUNIA BARAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
...........................................................................................................
4
D.
KEBANGKITAN EROPA .......................................................................................
5
E.
IMPERALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM ....................................... 6
F.
KEMUNDURAN KERAJAAN USMANI DAN EKSPANSI BARAT
KE NEGERI-NEGERI ISLAM ...............................................................................
7
G.
KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA ISLAM DARI IMPERALISME
.......... 9
BAB III : PENUTUP
A.
KESIMPULAN
.......................................................................................................
10
B.
SARAN
...................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Eropa
mengalami kemunduran dan keterbelakngan peradaban. Sedangkan islam mengalami
kemajuan yang sangat signifikan. Pada abad ke-11 perang salib berkecamuk. Eropa
merasa yakin bahwa mereka dapat menaklukkan arab, karena orang-orang eropa
menggaggap bahwa umat islam arab masih primitif dan belum mempunyai peradaban.
Armanus, Raja Romawi pada saat itu menyerang umat islam yang berada dibawah
kekhalifahan Bani Abbasiyah, yang dipimpin oleh sultan Alib Arsalan. Romawi pun
dapat dikalahkan oleh kaum muslimin dan berusaha menyembunyikan kebencian dan
kedengkian terhadap umat islam.
Pada masa
pemerintahan Ayyubiyah di Mesir yang dipimpin oleh Sholahudin al-Ayyubi,
perancis menyerang umat islam disana yang memicu perang sehingga perang salib
pun pecah kembali. Dalam pembahsan ini kami akan membahas bagaimna renaisans
muncul dan bagaimana siasat licik Eropa dalam upaya membangun peradaban yang
dapat menyaingi dan menjajah saat mengalahkan uamt islam, padahal umat islam
sendiri pernah mengalami kemajuan. Bahkan eropa belajar banyak dari peradaban
islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana munculnya Renaissance Eropa ?
2. Bagaimana penjajahan barat atas dunia islam ?
3. Bagaiman Kemajuan dunia barat
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi?
4. Apa saja yang menyebabkan kebangkitan eropa?
5. Bagaimana imperalisme barat terhadap dunia islam?
6.Apa
yang menyebabkan kemunduran kerajaan usmani dan ekspansi barat ke negeri-negeri
islam ?
7. Bagaiman kemerdekaan negara-negara islam dari imperalisme ?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui munculnya
Renaissance Eropa
2. Untuk mengetahui tentang
penjajahan barat atas dunia islam
3. Mengetahui kemajuan dunia barat dalam ilmu pengetahuan dan
ilmu teknologi
4. Dapat
menjelaskan apa penyebab kebangkitan dunia Eropa
5. Mengetahui
imperalisme barat terhadap dunia islam
6. Dapat
mengetahui penyebab kemunduran kerajaan usmani dan ekspansi barat kenegeri-negeri islam
7. Dapat menjelaskan dan mengetahui kemerdekaan negara-negara
islam dari imperalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Munculnya Renaissance Eropa
Hearsnsaw pernah
berkata bahwa saat pertama kali Eropa melancarkan serangan terhadap umat islam
pada perang salib,Eropa terkejut dengan peradaban yang dimiliki oleh islam saat
itu[1].
Peradaban islam ternyata lebih maju dari pada peradaban Eropa. Dari sinilah
Eropa menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi dari ilmuwan muslim. Eropa
berhutang budi kepada islam. Kemajuan yang telah Eropa peroleh tidak terlepas
dari kontribusi khasanah peradaban islam.
Setelah
gencatan senjata dan perdamaian antara muslim dan Eropa disepakati paska perang
salib, sejak itulah Eropa dan muslim hidup berdampingan terjadi interaksi
interaksi sosial. Dari interaksi interaksi itulah peradaban islam mewarnai
peradaban Eropa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan peradaban Eropa
diperoleh dari transfer ilmu pengetahuan,budaya,dan teknologi umat islam.
Transfer peradaban islam kebarat tersebut berlangsung melalui tiga
saluran,yaitu spanyol,sisilia dan perang salib[2].
B. Penjajahan Barat atas Dunia Islam
Setelah
munculnya renaissance yang berlangsung pada abad ke-14 hingga abad ke-15,eropa
mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga meninggalkan islam yang pada saat
itu mengalami kemunduran dalam peradaban. Eropa mulai banyak melakukan inovasi-inovasi
penting dalam bidang teknologi dari pengembangan ilmu pengetahuan yang mereka
transfer dari umat islam.
Pada abad
ke-14, orang Eropa sudah mampu mengadakan pelayaran dan menemukan dunia islam.
Christopher colombus pada tahun 1492 M. Menemukan Amerika dan Vasco da Gama
menemukan jalan ketimur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1492 M., yang
bertujuan mangkristenkan umat islam disana. Dengan dua temuan ini Eropa
mengalami kemajuan dibidang perdagangan[3].
Ini pula yang menjadi pendorong bagi renaissans di Eropa.
Kedua
penemuan tersebut tidak terlepas dari literatur pengetahuan umat islam,
terutama dibidang geografi tentang jalur-jalur laut. Melalui jalur laut ini
eropa mulai melakukan penjelajahan-penjelajahan baru pada abad berikutnya untuk
mengadakan perdagangan. Tesaja ini menguntungkan Eropa yang baru saja bangjit
dari keterpurukan, apalagi setelah itu banyak penemuan dibidang teknologi.
Melalui
jalur laut ini pula Eropa mengembangkan dan meluaskan pengaruhnya didunia.
Eropa menginginkan kekuasaan terhadap daerah yang disinggahinya dalam rangka
mendapatkan devisa bagi negara mereka yang saat ini membutuhkan banyak dana
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa
motif utama Eropa menjelajah dan menjajah wilayah islam,yaitu :
1. Untuk menyebarkan kristen dan sekaligus untuk
menghambat serta menaklukkan islam sebagai kekuatan yang dapat mengancam Eropa.
2. Membuka lahan baru untuk memasarkan komoditi mereka
dengan cara memonopoli perdagangan.
3. Mengambil aset negara jajahan,untuk memberikan devisa
kepada Eropa.
4. Mengeksploitasi rakyat negara jajahan untuk kepentingan
mereka.
C. Kemajuan Dunia Barat dalam Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan yang
telah dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini sebenarnya memiliki korelasi
yang erat dengan perkembangan peradaban dunia islam, baik ketika islam mencapai
puncak kemajuannya di Eropa ataupun kemajuan yang dicapai dunia islam Baghdad. Bangsa Barat banyak berutang budi kepada para ilmuan muslim
yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahun dan teknologi.
Spanyol (Andalusia) merupakan tempat paling utama bagi bangsa
Barat dalam menyerap peradaban islam, baik dalam bentuk hubungan politik,
sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar bangsa. Terutama dalam bidang pemikiran sains
disamping perkembangan dan kemajuan bangunan fisik.
Dalam hal ini pemikiran Ibnu Rusyd atau Averros (1120-1198 M)
sangat berpengaruh di dunia Eropa. Pemikiran ini berhasil melepaskan beleggu pemikiran
taklid, dan mengkritik semua bentuk pemikiran yang tidak rasional. Di antara
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam islam yang banyak dipelajari oleh ilmuan
Barat adalah ilmu kedokteran, ilmu sejarah, sosiologi, dan ilmu-ilmu lainnya.
Disamping ilmu-ilmu tersebut, terdapat ilmu-ilmu lain yang
banyak berpengareuh terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa Barat. Di
antaranya ilmu kima, ilmu hitung, ilmu tambang (minerologi), metodologi, dan
sebagainya. Dari kerja keras dan tingginya kreativitas bangsa Barat menyebabkan
bangsa Barat menemukan masa kemajuan dan kejayaannya.
Ssetelah bangsa Barat menemukan masa kejayaannya dengan
ditemukannya berbagai kemajuan dalam sains dan teknologi mereka ingin
mengedakan ekspedesi kebarbagai negara keluar Eropa. Oleh karena itu, banyak
bangsa Eropa berlomba mencari wajah baru seperti spanyol, portugis, inggris,
belanda, prancis, dan sebagainnya. Tujuan mereka tidak hanya untuk membuktikan
teori itu, tetapi juga ada sebagian mereka yang bertujuan mengambil alih
kekuatan ekonomi umatislam yang sangat menguasai sistem perekonomian dunia.
Pada abad 20 M ini merupakan periode kebangkitan kembali
islam, setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan pada periode ini
mulai bermunculan pemikiran modernisasi islam. Gerakan moderanisasi tersebut
paling tidak muncul karena hal berikut:
1.
Timbulnya kesadaran dikalangan
ulama bahwa banyak ajaran “asing” yang masuk dan di terima sebagai
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan semangat ajaran islam.
2.
Pada periode ini barat
mendominasi dunia dibidang politik dan peradaban.
Pada abad ke 18 ketika tiga kerajaan besar islam sedang
mengalami kemunduran, bangsa Eropa Barat mengalami kemajuan yang sangat pesat.
D.Kebangkitan Eropa
Bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat
pada awal kebangkitannya. Dihadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan
angkatan perang islam yang sulit dikalahkan, terutama kerajaan ustmani yang
berpusat di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus jalan yang
sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka.
Mereka melakukan berbagai
penelitian tentang rahasia alam, berusaha menaklukan lautan dan
menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi kegelapan. Benua Amerika dan
kepulauan Hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan Eropa. Eropa menjadi maju dalm
dunia perdangan karena tidak ada lagi tergantungan kepada jalur lama yang
dikuasai umat islam.
Lebih-lebih lagi neraca sumber bahan-bahan berubah bagi
keuntungan Eropa. Daerah-daerah baru terbuka. Mereka dapat memperole kekayaan
yang tidak terhingga untuk menghidupkan negerinya. Maka tidak lama setelah itu
mulailah kemajuan Eropa yang mengatasi Asia. Apa artinya sumber-sumber bagi
islam Timur yang rapuh itu, apabila dibandingkan dengan sumber-sumber dari
Amerika dan kepulauan india yang telah jatuh ke tangan Eropa. Demikianlah
peradaban Barat mulai hidup dan bersemangat. Ia melebur rantai abad pertengahan
yang tadinya membelenggu menggenggam ilmu pengetahuan dan maju kearah modern.
Dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin
maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh
kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejahteraan negerinya. Maka,
mulaialh kemajuan bangsa barat menandingi kemajuan umat islam yang telah sejak
lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran. Kemajuan bangsa itu
dipercepatoleh penemuan dan perkembangan dalm bidang pengetahuan. Penemuan
mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin
memantapkan kemajuan mereka. Teknologi perlengkapan dan militer berkembang
dengan pesat. Dengan demikian, Eropa menjadi penguasa lautan dan bebs melakukan
kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia tanpa hambatan
berarti dari lawan-lawan dan pesaing-pesaing mereka. Bahkan, satu demi satu
dunia negeri islam jatuh kedalam kekuasannya sebagai negeri taklukan dan
jajahan.
E. Imperalisme Barat Terhadap Dunia Islam
Kelemahan dan kemunduran dunia islam dimanfaatkan oleh
bangsa-bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju kearah negara-negara
islam untuk menguasai dan menjajahnya. Mereka datang dengan dalih untuk
berdagang tau mencari rempah-rempah ditimur. Akhirnya terangsang oleh
keuntungan besar dan ambisi yang kuat, sehingga munculah keinginan untu
menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara islam yang
dikuasianya.
Pada saat yang sama, dunia islam sedang terus dilanda
kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga negara-negara islam
tidak mampun bersaing denagn bangsa
Barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah
dunia islam berada dalam kekuasaan kaum imperalisme Barat.
Penjajahan Barat yang dipelopori oleh ban Spanyol dan
Portugis mempunayai tujuan yang hampir sama, yaitu mencari daerah penanaman
modal asingya, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama kristen diwilayah
jajahannya. Oleh karen aitu, kedua bangsa Barat itu terus gencar melakukan
penjajahan terhadap negara-negara Islam dan berusaha menguasainya, sehingga
dengan mudah mereka dapt menyebarkan agama Kristen. Masayarakat Islam yang
berada dibawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, sehingga banyak diantara
umat Islam yang melarikan diri atau bertahan dengan melakukan perlawanan
terhadap kekuatan peenjajahan Barat tersebut.
Selain itu, kedatangan bangsa-bangsa Barat kedalam
negeri-negeri atau wilayah islam, terutama negara-negara yang subur dan kaya
hasil rempah-rempahnya seperti halnya Indonesia dan Malaka serta Hindia, bukan
semata-mata untuk mencari keuntungan serta mengeruk kekayaan hasil buminya
tetapi bertujuan menguasai seluruh sistem yang ada baik sitem ekonomi, politik,
budaya, pendidikan, agama dan lain-lain.
Kekejaman meraka dalam bidang perekonomian terlihat dari
upaya mereka untuk melakukan monopi perdangan, yakni dengan merebut
bandar-bandar pelabuhan besar yang sebelumnya menjadi daerah perdagangan uamat
islam. Dalam bidang kemasyarakatan, penjajahan sengaja menciptakan jurang
pemisah antara kaum bangsawan dengan rakyat kecil. Kaum bangsawan dibujuk agar
mau menuruti kehendak penjajah dengan mendapat posisi jabatan tertentu dan
keuntungan dari penjajah. Rakyat kecil selalau diawasi agar tidak memeberontak.
Mereka harus tunduk dan patuh kepada penguasa yang menjajahnya.
Sikap dan perlakuan penjajah terhadap masyarakat yang
dijajah, tidak terbatas sampai di situ saja. Para penjajah menyebarkan budaya
yang merusak bangsa dan agama. Seperti buadaya minuman keras, berjudi,
pergaulan bebas, dan sebagainya yang melanda kaum terjajah. Dengan cara seperti
itu penjajah merusak peradaban islam, dan dengan demikian meraka berharap dapat
dengan mudah menguasai negara dan masyarakat islam yang berada dibawah
kekuasaanya.
F. Kemunduran Kerajaan Usmani dan Ekspansi Barat Ke Negeri-Negeri Islam
Dikarenakan kemajuan-kemajuan bangsa Eropa terutama dalam
teknologi militer dan industri perang, membuat Kerajaan Usmani menjadi kecil
dihadapan Eropa. Akan tetapi,nama besar Turki Usmani masih membuat Eropa
Barat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah-wilayah yang berada
dibawah kekuasan kerajaan Islam ini, termasuk daerah-daerah yang berada di
Eropa Timur. Namun, Kekalahan besar Kerajaan Usmani dalam menghadapi serangan
Eropa di Wina tahun 1683 M membuka mata Barat bahwa Kerajaan Usmani telah
mundur jauh sekali. Sejak itulah Kerajaan Usmani
berulang kali mendapat serangan-serangan dari Barat.[4]
Sejak kekalahan dalam pertempuran Wina itu, Kerajaan Usmani juga menyadari
kemundurannya dengan kemajuan Barat. Usaha-usaha pemburuan mulai dilaksanakan
dengan mengirim duta-duta ke negara Eropa terutama Prancis, untuk mempelajari
suasana kemajuan di sana dari dekat. [5]
Celebi Mehmed diutus ke Paris tahun 1720 M dan diintruksikkan
untuk mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan dan
Institusi-institusi lainnya,. Ia kemudian memberi laporan tentang kemajuan
teknik, organisasi angkatan perang modern. Laporan-laporan itu mendorong Sultan
Ahmad III (1703-1730M) utnuk memulai pembaruan di kerajaannya. Pada tahun
1717M, seprang perwira Prancis De Rochefort datang ke Istambul dalam rangka
membentuk korp At-Then dan melatih tentara Usmani dalam ilmu-ilmu kemiliteran
modern.
Usaha pembaruan ini tidak terbatas dalam bidang militer.
Dalam bidang lain pembaruan juga dilakukan, seperti pembukan pencetakan
Istambul tahun 1727 M, untuk kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan. Demikian
juga gerakan penerjemah buku-buku Eropa ke dakam bahasa Turki. Akan tetapi
walaupun demikian usaha-usaha pembaruan itu bukan hanya gagal menahan
kemunduran kerajaan Turki Usmani yang terus mengalami kemerosotan. Penyebab
kegagalan itu tertama adalah kelemahan raja-raja Usmani karen awewenangnya yang
suadah jauh menurun. Dan disamping itu keungan negara yang terus mengalami
kemerosotan sehingga tidak mampu menunjang usaha pembaruan.
Modernisasi di Turki Usmani baru mengalami kemajuan setelah
penghalang pembaruan utama, yaitu tentara Yenisserii dibubarkan oleh Sultan
Mahmud II (1807-1839 M). struktur kekuasaan kerajaan dirombak, lembaga-lembaga
pendidikan modern didirikan, buku-buku Barat diterjemahkan kedalam bahasa
Turki, siswa-siswa berbakat dikirim ke Eropa untuk belajar, dan yang terpenting
sekali adalah sekolah-sekolah yang berhubungan dengan kemiliteran didirikan.
Akan tetapi, meski banyak mendatangkan kemajuan, hasil gerakan pembaruan tetap
tidak berhasill menghentikan gerak maju Barat ke dunia Islam di abad ke-19 M.
Gerakan. moderenisasi di Tuski justru mengancam kekuasaan
para sulatan yang absolut, karena para pejuang Turki melihat bahwa kemajuan
Turki terletak pada keabsolutan Sultan itu.
Pada sisi lain, satu demi satu daerah-daerah di Asia dan
Afrika yang sebelumnya dikuasai Turki Usmani, melepaskan diri dari pusat
kekuasaan Konstantinopel. Dari sekian banyak faktor yang menyebabkan kemunduran
Turki Usmani itu yang tak kalah pentingnya adalah timbulnya perasaan
nasionalisme pada bangsa-bangsa yang berada dibawah kekuasaanya,. Bangsa
Armenia dan Yunani yang beragama Kristen berpaling ke Barat, memohon bantuan barat
untuk kemerdekaan tanah airnya.
Demikianlah keadaan umat Islam pada abad ke-19 M, sementara
Eropa sudah jauh meninggalkanya. Eropa dipersenjatai dengan ilmu modern dan
penemuan yang membuka rahasia alam. Satu demi satu negeri-negri islam yang
sedang rapuh jatuh ke tangan Barat dalam waktu yang tidak lama.
G. Kemerdekaan Negara-Negara
Islam dari Imperalisme
Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk
mewujudkan negara yang bebas dari pengaruh politik Barat. Perjuangan mereka
biasanya berwujud dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti gerakan politik, dan
gerakan pendidikan.
Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali
berhasil memproklamasikannya adalah Indonesia, yaitu pad atanggal 17 Agustus
1945. Dan dalam kemerdekaan itu bangsa Indonesia berjuang bersenjata melawan
Belanda. Negara Islam kedua yang merdeka dari penjajah adalah Pakistan, yaitu
15 Agustus 1947, ketika Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua
DewanKonstitusi satu untuk India dan satu untuk Pakistan.
Di Timur Tengah, Mesir secara resmi memperoleh kemerdekaan
tahun 1922 dari Ingsris. Sama dengan Mesir Irak merdeka secara formal tahun
1932, kemudian seperti Syiria,Jordania, M, Aljazair tahun 1962, semuanya
membebaskan diri dari prancis.
Di Asia Tenggara, Malaisyia, yang waktu itu termasuk
singapura mendapat kemerdekaan dari inggris tahun 1597, dan Brunai Darusslam
tahun 1984 M.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari sinilah Eropa menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi
dari ilmuwan muslim. Eropa berhutang budi kepada islam. Kemajuan yang telah
Eropa peroleh tidak terlepas dari kontribusi khasanah peradaban islam. Setelah munculnya renaissance yang berlangsung pada abad
ke-14 hingga abad ke-15,eropa mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga
meninggalkan islam yang pada saat itu mengalami kemunduran dalam peradaban.
Eropa mulai banyak melakukan inovai-inovasi penting dalam bidang teknologi dari
pengembangan ilmu pengetahuan yang mereka transfer dari umat islam.
Gagasan nasionalisme yang diikuti denga berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat
Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negar ayang bebas dari pengaruh
politik Barat. Perjuangan mereka biasanya berwujud dalam beberapa bentuk
kegiatan, seperti gerakan politik, dan gerakan pendidikan.
B.
Saran
Demikian pula hasil makalah dari kelompok kami, tentu
saja makalah kami masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya, baik itu dalam hal pembahasan yang belum
lengkap maupun dalam hal penulisan yang terdapat kesalahan.Oleh karenanya,
kritik dan saran sangat kami perlukan agar dapat membantu kesempurnaan dalam
penyusunan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Syukur,Fatah,
Sejarah Peradaban Islam. Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.2009.
Samsul,Amin
Munir, Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Amzah.2009.
Yatim,Badri,
Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.2008.
[1] Ahmad syalabi, Sejarah dan
Kebudayaan islam, terj. Muhammad Labib Ahmad, cet. Ke-9,PT.al-Husna
Zikr,Jakarta,1997,hlm.204.
[2] Basuki, et. al., Sejarah
Kebudayaan Islam, cet. Ke-1, Departemen Agama RI, Jakarta, 1999,hlm. 103.
[3] Badri Yatim, loc cit, hlm. 170.
Lihat pula: Muhammad Quthb, perlukah Menulis Ulang Sejarah Islam, terj. Chairul
Halim dan Nabhan Idris, cet ke-1, Gema Insani Press, Jakarta,1995, hlm. 268.
[4] Harun
Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran, dan Gerakan. (
Jakarta : Bulan Bintang,1998)hlm.15
[5] Harun Nasution, Pembaharuan Dalam
Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1992, hlm.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar