HAKIKAT DAN MAKNA GURU
(PERAN GURU)
Khusnul Khotimah
(2317010)
KELAS D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah, Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapay
menyelesaikan makalah tentang “Peran Guru” ini dengan baik. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulisan tugas ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas Strategi Belajar Mengajar.Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan.Maka dengan segala
kerendahan saya mengharap kritik dan saran yang membangun kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat
bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
31 Agustus 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C.
Metode
Pemecahan Masalah................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Peran Guru............................................................................. 2
BABIII PENUTUP................................................................................. 11
A. Simpulan................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Guru adalah seorang pendidik profesional yang memiliki tugas
utama untuk mendidik, mengajar, dan membimbing. Guru memiliki peran yang sangat
penting di dalam dunia pendidikan terutama dalam pembentukan karakter anak
bangsa. Salah satu peran seorang guru adalah sebagai model dan tauladan bagi
peserta didiknya, sehingga seorang guru harus memiliki sifat berahlakul
karimah, agar guru dapat menjadi tauladan yang baik.Jadi ketika guru
mengajarkan sesuatu hal kepada peserta didiknya maka, secara otomatis anak
tersebut akan mengingatnya dan mengikutinya. Masih banyak peran seorang guru
dalam mendidik. Untuk itu penulis akan mengkaji beberapa peran guru di makalah
ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya
merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Maka, penulis merumuskan masalah apa saja yang
termasuk peran seorang guru?
C.
Metode
Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang
dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peran Guru
Peran guru dalam dunia pendidikan merupakan
faktor yang sangat dominan, karena guru memegang peranan dalam proses
pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam siklus edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Uzair dan Usman yang mengutip dari Adam &
Decey dalam Basic Principles of Student Teaching mengemukakan bahwa
peran dan tugas guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipasi ekspeditor, perencanaan, supervision, motivator, dan
konselor.[1]
Menurut Muliyana, seorang guru sebagai pengganti orang tua
disekolah, harus memposisikan diri sebagai berikut:
1.
Orang tua yang penuh kasih sayang kepada anak didiknya.
2.
Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi
para anak didiknya.
3.
Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan
melayani anak didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
4.
Memberikan sumbangan pikiran kepada orang tua untuk
dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran
pemecahannya.
5.
Memupuk rasa percaya diri, berani, dan tanggung jawab.
6.
Membiasakan anak didik untu saling berhubungan
(silaturahmi) dengan orang lain secara wajar.
7.
Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar anak
didik, orang lain dan lingkungannya.
8.
Mengembangkan kreativitas.
Menurut Puilas dan Young (1988), Manan (1990), Yelon
and Weinstein (1977) mengemukakan bahwa peran guru ada 16 antara lain:
1.
Guru sebagai Pendidik, artinya menjadi panutan ,
uswatun khasanah, idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas
pribadi punya tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.
2.
Guru sebagai Pengajar, artinya membantu peserta didik
yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Dalam
konteks ini guru dituntut lebih trampil dalam membahas ilustrasi, mendefinisikan,
menganalisis, mensintesis, bertanya, merespons, mendengarkan, dan membeikan
pandangan yang bervariasi.
3.
Guru sebagai Pembimbing, artinya membantu mengarahkan
proses pembelajaran yang berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental
spiritual peserta didik.
4.
Guru sebagai Pelatih, artinya memberikan pengulangan
keterampilan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan yang
meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan
standar kompetensi belajar minimal yang harus dicapai.
5.
Guru sebagai Penasihat, artinya memberikan layanan
(konseling) kepada peserta didik, supaya mereka dapat memahami dirinya.
6.
Guru sebagai Pembaru (inovator) artinya pengalaman masa
lalu yang dialami oleh guru akan membawa makna yang sangat berarti bagi siswa.
7.
Guru sebagai Model dan Teladan, artinya guru dijadikan
sebagai teladan bagi peserta didik. Jadi sebagai seorang guru harus
memperhentikan sikap dasar, gaya bicara, kebisaan kerja, pengalaman, pakaian,
hubungan kemanusiaan, proses berpikir, perilaku neurotis, selera, keputusan,
dan gaya hidup secara umum.
8.
Guru sebagai Pribadi, artinya guru memiliki kepribadian
baik yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari.
9.
Guru sebagai Peneliti, artinya mengembangkan
kreativitas ilmiah perlu oenelitian, sehingga kelemahan dan keunggulan yang
terjadi dalam diri dapat diamati dengan baik.[3]
10. Guru
sebagai Pendorong Kreativitas, dalam arti kecenderungan menciptakan,
mengembangkan, tidak melakukan hal yang rumit.
11. Guru
sebagai Pekerja Rutin, melakukan sesuatu secara berkelanjutan, tepat waktu,
membuat catatan, dan sebagainya.
12. Guru
sebagai Pemindah Kemah, maksudnya membantu peserta didik meninggalkan kebiasaan
yang lama, menuju sesuatu yang baru dan lebih cocok dengan kondisi terkini.
13. Guru
sebagai pembawa cerita, artinya cerita digunakan sebagai alat pengukur,
walaupun cerita tersebut dalam bentuk dongeng atau fiktif.
14. Guru
sebagai Aktor, maksudnya melakukan sesuatu sesuai dengan naskah yang telah
disusun dngan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan penonton.
15. Guru
sebagai Emansipator, mampu memahami potensi yang ada bagi peserta didik.
16. Guru
sebagai Evaluator, maksudnya mampu melakukan pengukuran terhadap peserta didik,
tidak hanya penilaian kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik.[4]
Sementara itu dalam buku yang berjudul “Manajemen
Penilitian Guru” dari ke 16 peran guru diatas, Ratu Ile Tokan
memformulasikan dan mengembangkan kembali menjadi 25 peran seorang guru, meliputi:
1.
Guru sebagai pendidik,
2.
Guru sebagai pengajar.
3.
Guru sebagai pembimbing.
4.
Guru sebagai pelatih.
5.
Guru sebagai penasehat.
6.
Guru sebagai pembaharu/innovator.
7.
Guru sebagai model dan teladan.
8.
Guru sebagai kepribadian.
9.
Guru sebagai peneliti.
10. Guru
sebagai pendorong kreativitas
11. Guru
sebagai pendorong pembangkit pandangan
12. Guru
sebagai pekerja rutin
13. Guru
sebagai pemindah kemah
14. Guru
sebagai pembawa cerita
15. Guru
sebagai aktor
16. Guru
sebagai emansipator
17. Guru
sebagai manajer, guru harus memiliki kemampuan manajerial yang handal agar
semua komponen mata pelajaran yang diajarkan disekolah dapat berjalan secara
sinergis dan berkontribusi untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran.
18. Guru
sebagai leader, artinya saat memasuki ruang kelas guru harus bisa memposisikan
dirinya sebagai pemimpin sehingga bisa memainkan peran leader secara baik dalam
arti memberikan pengaruh baik kepada para siswa.
19. Guru
sebagai filter atau penyaring informasi,
20. Guru
sebagai pemacu, terkadang saat akan menghadapi ujian bebrapa siswa khawatir
jika nilainya buruk, jika tidak naik kelas, jika tidak lulus, dan sebagainya.
Disini guru harus bisa menjadi seorang pemacu semangat belajar siswa agar
pikiran buruk tersebut tidak membelenggu.
21. Guru sebagai pengawet.
22. Guru sebagai kumulator.
23. Guru sebagai fasilitator.
24. Guru
sebagai informan.
Dalam buku "Penilaian
Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya" karya Tutik Rachmawati dan Daryanto,
menerangkan bahwa peranan guru yang berkaitan dengan kompetensi guru meliputi:
1. Guru
melakukan Diagnosis terhadap Perilaku Awal Peserta
Didik
Pada dasarnya guru dituntut untuk mengenal lebih
dekat kepribadianpeserta didik agar guru dapat membantu kesulitan-kesulitan
yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran. Proses asessing atau
memperkiraan keadaan peserta didik adalah langkah awal untuk mempermudah guru
memberikan materi sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik.
2. Guru
membuat Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan
pembelajaran adalah membuat persiapan pembelajaran sebelum memulai kegiatan
belajar mengajar. Dengan membuat RPP sebagai acuan guru akan lebih siap dengan
materi yang akan diajarkan dan proses pembelajaran lebih kondusif.
3. Guru
melaksanakan Proses
Pembelajaran
4.
Guru sebagai
Pelaksana Administrasi Sekolah
Usman
mengungkapkan peran guru sebagai administrator adalah sebagai:
a.
Pengambil inisistif,pengarah dan penilai
kegiatan-kegiatan pendidikan.
b.
Wakil masyarakat yang berarti dalam lingkungan sekolah
guru menjadi anggota suatu masyarakat.
c.
Orang yang ahli dalam suatu mata pelajaran .
d.
Penegak disipli.
e.
Pelaksana adminiatrasi pendidikan.
f.
Pemimpin generasi muda.
Dalam aktivitas
pengadministrasian pendidikan, biasanya difokuskan pada administrasi personil
(pegawai), adm kurikulum, adm siswa, adm ketatausahaan, adm sarana fisik, dan
adm keuangan.
5. Guru
sebagai Komunikator
Peran
guru dalam kegiatan ini menyangkut proses penyampaian informasi baik kepada
dirinya sendiri, kepada peserta didin, atau orang tua murid. Komunikasi yang
ediktif akan mampu menciptakan hubungan yang harmonis. Sedangkan komunikasi
kepada atasan dan orang tua murid dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban
moral.
6. Guru
Mampu Mengembangkan Keterampilan Diri
Mengembangkan
keterampilan diri merupaman suatu tuntutan bahwa setiap guru harus mengembangkan
keterampilan pribadinya dengan terus menerus mengikuti perkembangan iptek, jika
tidak maka guru akan mengalami ketertinggalan dan akhirnya akan sulit
mengarahkan peserta didik kepada masa dimana dia akan menjalani kehidupan.
7.
Guru dapat Mengembangkan Potensi Peserta Didik
Dalan
melakukan kegiatan jenis ini guru harus mengetahui betul potensi peserta didik.
Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapakan diri menjadi manusia seutuhnya yang
mampu membangun dirinya dan masyarakat lingkungannya.
Menurut Suparman, peran
pendidi sangatlah komplek. Sebagaimana tertuang dalam singkatan EMASLIMDEF
sebagaimana paparan berikut ini:
1. Educaror, peran sebagai tauladan atau role
model, khususnya pada jenjang wajib belajar
2. Manager, berperan menegakkan ketentuan
dan tata tertib pada lembaga pendidikan.
3. Administrator, berperan melaksanakan rencana
pengajaran jangka bulanan dan tahunan.
4. Supervisor, berperan sebagai pembimbing dan
pengawas peserta didik, memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik,
menemukan problem yang ditemukan dalam prosea pembelajaran sekaligus jalan
penyelesaiannya (problem solving)
5. Leader, peran menegakkan disiplin hidup,
dan tidak otoriter
6. Inovator, peran mengaktivkan diri dalam
belajar untuk meraih dan menggapai perkembangan iptek
7. Motivator, memberikan dorongan untuk maju
menuju hidup prospektif.
8. Dinamisator, menciptakan situasi kondusif
9. Evaluator, menilai
Kemudian
dalam buku karya Syaiful Bahri Djamarab, untuk menjadi seorang guru peranan
yang diharapkan diuraikan seperti berikut ini:
1. Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai baik dan mana nilai
buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus diperhatikan dan dipahami, agar guru
bisa memikirkan mana anak didik yang unggul dan kurang unggul dan seperti apa
solusinya.
2. Inspirator
Sebagai inspirator guru harus bisa menjadi ilham yang baik bagi kemajuan
belajar anak didik. Guru dapat memberikan inspirasi-inspirasi bagaimana cara
belajar yang baik yang dapat menunjang prestasi peserta didik.
3. Informator
Sebagai informator guru harus bisa memberikan
informasi perkembangan iptek, jumlah mata pelajaran yang diprogramkan setiap
tahun, dan perkembangan anak dalam dunia pendidikan.
4. Organisator
Sebagai organisator, gurus harus bisa mengelola
kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik,
dan lain sebagainnya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai
efektivitas dan efisiendi dalam belajar pada diri anak didik.
5. Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
bergairah dan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam upaya memberikan motivasi
guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas
belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Sehingga motivasi dapat lebih
efektif bila kita tahu kebutuhan yang dibutuhkan anak didik.
6. Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. sehingga metode pembelajaran di kelas
bervariasi dan menimbulkan minat anak didik untuk belajar.
7. Fasilitator
Guru hendaknya dapat menyediakanfasilitas yang memungkinkan mempermudah
siswa dalam belajar. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang
kelas yang pengap menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi
tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan
belajar yang menyenangkan.
8. Pembimbing
Guru harus bisa membimbing, tanpa bimbingan anak
didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurang
mampuan anak didik menyebabkan lebih banyak bergantung pada guru. Jadi
bimbingan sangat diperlukan untuk melatih anak didik agar mandiri.
9. Demansitator
Dalam interaksi edukatif tidak semua bahan
pelajaran dapat dipahami oleh anak didik. Untuk bahan pelajaran yang sukar
dipahami anak, guru harus berusaha dengan membantunya, memperagakannya secara
didaktis, sehinga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik,
tidak terjadi kesalah pahaman.
10. Pengelolaan Kelas
11. Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam bebagai bentuk dan jenis. Media tersebut membantu guru untuk
komunikasi yang lebih mengefektifkan proses interaksi edukatif.
12. Supervisor.
13. Evaluator,[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam siklus edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan anak didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Kemampuan dan potensi yang dimiliki anak tidak akan berkembang secara optimal
tanpa bantuan guru. Dalam persoalan ini diharapkan guru dapat memperhatikan
anak didik secara individual, karena anak didik merupakan manusia yang unik,
sebagai individu yang berbeda antara individu satu dengan individu yang
lainnya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai
pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pemimpin kelas, guru sebagai
pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai,
guru sebagai didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai
partisipasi ekspeditor, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru
sebagai mediator dan guru sebagai evaluator.
DAFTAR PUSTAKA
Asril, Zainal. (2011). Microteaching Disertai Dengan Pedoman
Pengalaman Lapangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Daryono, dan Rachmawati, Tutik.
(2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya . Yogyakarta:
Gava Media.
Dhamuroh, Bahri Syaiful. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Izzan, Ahmad. (2016). Membangun
Guru Berkarakter. Bandung: Humaniora.
Purwanto, Nanang. (2014). Pengantar Pendidikan. Malang:
Graha Ilmu..
Rosyid, Moh. (2007). Guru. Kudus:
STAIN Kudus Press.
Tokan, Ratu Ile. (2016). Manajemen Penelitian Guru. Jakarta: Kompas Gramedia.
BIODATA PENULIS
Nama :
Khusnul Khotimah
TTL :
Pekalongan, 21 Oktober 1999
Alamat : Jl. Balai Desa Podo, No 25, RT/RW
12/003, Kedungwuni, Pekalongan
Riwayat
Pendidikan
SD : SD N O2 PODO
SMP : SMP N 01 KEDUNGWUNI
SMA : SMA N 1 KEDUNGWUNI
UNIV :
IAIN PEKALONGAN
No. Hp :
089698362539
LAMPIRAN BUKU SUMBER
[1]Zainal
Asril, Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada,2011) hlm.9
[2] Nanang
Purwanto, Pengantar Pendidikan, (Malang: Graha Ilmu, 2014), hlm. 77-85
[3] Op.cit,
Zainal Asril, hlm. 10-12
[5]Ratu Ile
Tokan, Manajemen Penelitian Guru, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2016), hlm
298-311
[6] Tutik
Rachmawati dan Daryono, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013) hlm. 106-110
[7] Moh.
Rosyid, Guru, (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007), hlm 91-92
[8] Syaiful
Bahri Dhamuroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm. 43-48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar