Laman

new post

zzz

Senin, 10 September 2018

SBM E B4 Pendidikan Keguruan

KOMPETENSI DAN ETIKA GURU
Pendidikan Keguruan
KHOIRUN NABILLAH

2317035
KELAS E 

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR

            Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt.atas segala nikmat dan karunia-Nya sehinggamakalah yang berjudulKompetensi dan Etika Guruini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurahkepada sebaik-baik manusia, nabi Muhammad saw.,keluarganya,dan sahabatnya.
            Makalah ini menjelaskan Pengertian Keguruan, Kepribadian Guru, Peningkatan Kemampuan Guru,Kemampuan yang Harus Dimiliki Guru,Peningkatan Kualitas Guru dalam Proses Pembelajaran,Evaluasi Pendidikan Guru.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal ‘alamin.

                                                                        Pekalongan,08 September 2018
Penulis














DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      2
C.     Metode Pemecahan Masalah.................................................      2
D.    Sitematika Penulisan Makalah...............................................      2

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      3
A.    Pengertian Keguruan ............................................................      3
B.     Kepribadian Guru..................................................................      3
C.     Peningkatan Kemampuan Guru.............................................      4
D.    Kemampuan yang Harus Dimiliki Guru................................      4
E.     Peningkatan Kualitas Guru dalam Proses Pembelajaran.......      6
F.      Evaluasi pendidikan Guru.....................................................      6

BABIII    PENUTUP.................................................................................      8
A.    Simpulan................................................................................      8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      9



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Guru adalah pembentukan nama pada sebuah profesi atau lainnya biasanya tidak terlepas dari kiprah dan aktivitas yang dilakukan oleh profesi itu sendiri.  Adapun tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melati,menilai dan pengevaluasi peserta didik. Maksudnya adalah bahwa guru harus bersikap sebagaimana ajaran yang disampaikan tentang kebaikan dan kebajikan yang bersumber dari buku (materi ajar) dan pranata agama dan sosial. Guru adalah creator proses pembelajaran, ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik peminatnya, mengekspresikan ide-ide dari kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakan secara konsisten.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa  pengertian pendidikan keguruan?
2.      Bagaimana peningkatan kemampuan guru?
3.      Apa saja kemampuan yang harus dimiliki guru?
4.      Bagaimana peningkatan kualitas guru dalam proses pembelajaran?
5.      Bagaimana kepribadian guru?

C.    TUJUAN
1.    Untuk mengetahui pengertian pendidikan keguruan
2.    Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru
3.    Untuk mengetahui kemampuan yang harus dimiliki guru
4.    Untuk mengetahui peningkatan kualitas guru dalam proses pembelajaran
5.    Untuk mengetahui kepribadian guru


D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

E.     Sitematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika pnulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.








BAB IIPEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Keguruan

Dalam pendidikan, kita mengenal dua istilah yang perlu dipahami, yaitu paedagogik, yang artinya ilmu pendidikan dan paedagogie, yang artinya pendidikan. Paedagogik adalah teori tentang pemikiran dan perenungan seperti bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan dan dilakukan sesuai kaidah-kaidah mendidik, tentang sistem pendidikan, tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, metode, dan media pendidikan yang digunakan sampai kepada menyediakan lingkungan pendidikan tempat proses pendidikan sedang berlangsung. Sementara itu, paedagogie adalah semua yang berkaitan dengan praktik pendidikan yang dilaksanakan, yaitu kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar, interaksi edukatif, yaitu pergaulan yang dilakukan antara pendidik  dan anak didik.
Pendidikan adalah suatu bentuk pergaulan antara anak dan orang dewasa yang dalam pergaulan itu ada pengaruh yang datang kepada anak, sehingga anak dapat berkembang kea rah yang diinginkan, yaitu ke arah kedewasaan dalam arti fisik maupun psikis atau kea rah kematangan, baik secara jasmani maupun rohani. [1]
Pendidikan keguruan secara sederhana, Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang cerdas. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. [2]
B.     Kepribadian Guru
Setiap guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seseorang guru dari guru lainnya. kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan. Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dalam perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar. Dan perbuatan yang baik sering dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian yang baik atau berakhlak mulia. Sebaliknya, bila seseorang melakukan sesuatu sikap dan perbuatan yang tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatakan bahwa orang itu tidak mempunyai kepribadian yang baik atau mempunyai akhlak yang tidak mulia. Oleh karena itu, masalah kepribadian adalah suatu hal yang sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik atau masyarakat. [3]
C.    Peningkatan Kemampuan Guru
Dalam era global ini, fungsi guru lebih penting dalam meningkatkan pengeuasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan dengan hasil teknologi itu sendiri. Guru merupakan salah satu komponen yang berpengaruh dan memiliki peran penting serta merupakan kunci pokok bagi keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu kemampuan professional guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan berbagai upaya, antara lain melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan teknis yang dilakukan secara berkesinambungan di sekolah wadah-wadah pembinaan professional seperti PKG (Pemantapan Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah). [4]
D.    Kemampuan yang Harus Dimiliki Guru
Sebagai institusi negara yang membidangi dunia pendidikan nasional, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sejak tahun 1980, telah merumuskan kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki guru dikelompokkan dalam kemampuan mendidik (pedagogis), professional, kemampuan sosial, dan kemampuan kepribadian.. sebagaimana deskripsi berikut ini mencoba mengurai kemampuan guru yang ideal tersebut :
1.    Kemampuan Mendidik (Pedagogis)
Kemampuan ini meliputi kemampuan mengajar, mendekati (sebagaimana konsepsi komunikasi), membantu (sebagai fasilitator), dan memberi teladan hidup kepada peserta didik.
2.    Kemampuan Keahlian (Profesional)
Kemampuan professional diperoleh melalui tiga keahlian antara   lain kualifikasi pendidikan dan kompetensi. Kualifikasi pendidikan profesi keguruan dapat ditempuh jika mengenyam minimal memperoleh 36 satuan kredit semester (SKS) yang setara dengan 12 mata kuliah bidang kependidikan yang masing-masing berbobot 3 satuan kredit semester (SKS). Sedangkan kompetensi pendidikan terpilah atas kompetensi pedagogis (menguasai mata kuliah bidang kependidikan), kompetensi kepribadian berupa mantap, berakhlak mulia, berwibawa, dan menjadi teladan bagi peserta didik, kompetensi sosial yakni kemampuan pendidik untuk  berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, pendidik, orang tua peserta didik, dan masyarakat. Sedangkan kompetensi professional meliputi 3 hal yakni (i) penguasaan materi pelajaran, mencakup bahan yang akan diajarkan dan dasar keilmuan dari bahan pelajaran.
3.    Kemampuan sosial
Kemampuan sosial merupakan kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan  kerja dan lingkungan sekitar. Sehingga kedua tuntutan kerja itu dapat disikapi dengan meningkatkan profesionalisme diri dan penyesuaian dengan lingkungan sekitar.
4.    Kemampuan Kepribadian (Personal)
Kemampuan personal mencakup penampilan (sikap) yang positif terhadap keseluruhan tugas sebagai guru terhadap keseluruhan situasi pndidikan, berupa kepedulian terhadap peserta didik, dibutuhkan ketokohan pendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didik, memotivasi terhadap peserta didik, pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai kebajikan yang seyogyanya dimiliki guru, dan upaya untuk mnjadikan diri guru sebagai panutan dan teladan bagi peserta didik. [5]
E.     Peningkatan Kualitas Guru dalam Proses Pembelajaran
1.    Tantangan Dunia Pendidikan
Proses globalisasi merupakan keharusan sjarah yang tidak mungkin dihindari, dengan segala berkah dan mudharatnya. Bangsa dn negara akan dapat memasuki era globalisasi dengan tegar apabila memiliki pendidikan yang berkualitas. Kualitas pendidikan, terutama ditendukan oleh proses pembelajaran yang berlangsung diruang-ruang kelas. Dalam proses pembelajaran tersebut guru memegang peran yang penting.[6]
F.     Evaluasi Pendidikan Guru
Evaluasi adalah suatu proses yang sangat penting dalam proses pendidikan guru, tetapi pihak-pihak yang terikat dalam program itu seringkali melalaikan atau tak menghayati sungguh-sungguh proses evaluasi tersebut. Para siswa lembaga pendidikan guru atau LPTK paling mengetahui seberapa jauh suatu program yang telah mereka alami dapat diterapkan dalam praktek.
Pendekatan evaluasi dapat dikelompokkan menjadi 3 kriteria, yaitu :
1.    Kriteria presage sebagai  kriteria institusional
Kriteria presage meliputi semua karakteristik umum yang biasa digunakan untuk memprediksi efektivitas suatu usaha pendidikan.
2.    Kriteria proses yang sinonim dengan kriteria program
Kriteria proses digunakan untuk menilai apa yang terjadi dalam pelaksanaan program atas dasar asumsi, bahwa setiap kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.    Kriteria Produk
Kriteria produk biasanya mendapat perhatian yang menonjol dan menjadi bahan pertimbangan utama untuk menilai suatu program pendidikan guru. [7]












BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan

Pendidikan adalah suatu bentuk pergaulan antara anak dan orang dewasa yang dalam pergaulan itu ada pengaruh yang datang kepada anak, sehingga anak dapat berkembang kea rah yang diinginkan, yaitu ke arah kedewasaan dalam arti fisik maupun psikis atau kea rah kematangan, baik secara jasmani maupun rohani.
Pendidikan keguruan secara sederhana, Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang cerdas. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru.
















 






DAFTAR PUSTAKA


Ansari I. Bansu, Martinis Yamin.  2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru. Jakarta: Sinar Grafika Offset
Mohammad Surya dkk.  2010.  Menjadi Guru Yang Baik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rosyid, Moh. 2007. GURU. Kudus: STAIN Kudus Press
Suprihatiningsih,Jamil. 2013. Guru Profesional. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.

















                              BIODATA PENULIS

                 
Nama         : Khoirun Nabillah
TTL           : Pekalongan, 14 Desember 1998
Agama       : Islam
Alamat      : Jl.Kimangun Sarkoro No.07 Setono, Pekalongan Timur
Riwayat Pendidikan :       -  SDI ISLAM SETONO 01
-   SMP NEGERI 5 PEKALONGAN
-  SMK NEGERI 1 PEKALONGAN
-  IAIN PEKALONGAN


                                                                                                                                   
                                               





[1]  Mohammad Surya dkk, Menjadi Guru Yang Baik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm 24
[2]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Srategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 126-127
[3]  Saiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm 39-40
[4]  Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa ( Jakarta: Gaung Persada Press , 2008), hlm 99
[5]  Moh. Rosyid, GURU (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007), hlm  24-26
[6] Jamil Suprihatiningsih,  Guru Profesional, (  Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2013), hlm 156
[7]  Oemar Hamalik, Pendidikan Guru ( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2004), hlm 180-181

Tidak ada komentar:

Posting Komentar