MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
(PERBANDINGAN TEACHER-CENTERED DAN STUDENT CENTER)
Elma Shalihah Amalia
NIM. (2317090)
KELAS D
JURUSAN
PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt.atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehinggamakalah yang berjudul “Perbedaan Teacher Centered
dan Student Centered” ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik
manusia, nabi Muhammad saw., keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan tentang apa saja perbedaan dan
perbandingan model pembelajaran teacher centered dan student centered. Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 01 Oktober 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang.............................................................................................. 2
B.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... .4
A. Pengertian teacher
centered dan student centered....................................5
B. Perbedaan
antara teacher centered dan student centered...........................6
C. Kelebihan dan kekurangan teacher centered dan student
centered..............7
D. Perbandingan
teacher centered dan student centered.................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................10
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 10
B.
Saran.............................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................
11
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MODEL TEACHER-CENTERD DAN STUDENT CENTERE
1.
Pengertian model teacher centerd
Teacher centrread (berpusat pada guru) adalah model pembelajaran
yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses
pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam proses
pembelajaran di kelas, lebih dominan peran guru dalam memberikan materi, sementara
peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru
bahkan peserta didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan
materi, maka pada saat itu pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat
pada guru.[1]
Perubahan paradigma pembelajaran tidak mengurangi kedudukan penting
peran guru. Kegagalan pada dunia pembelajaran adalaah yang merampas kebebasan
murid, membatasi dan menekan aktivitas dan akhirnya menghambat pertumbuhan
potensi murid.[2]
Mengapa demikian? Karena dalam model teacher centred murid hanya dituntut untuk
diam dan mendengarkan segala materi yang disampaikan oleh guru karna lebih
identik dengan menggunakan metode ceramah.
Sebagian para ahli
mengatakan bahwa mengajar adalah menanamkan sebanyak-banyaknya dalam diri anak
didik. Dalam hal ini guru memegang peranan utama, sedangkan siswa tinggal
menerima, bersifat pasif. Pengajaran yang berpusat kepada guru bersifat teacer
centered. Ilmu pengetahuan yang diberikan kepada siswa kebanyakan diambil dari
buku-buku pelajaran, tanpa dikaitkan dengan realitas kehidupan sehari-hari siswa.[3]
Pengaruh teori pembelajaran kognitif yang cukup luas,
penelitian-penelitian yang mengkaji pemikiran para pakar, dan kritik-kritik
dalam pengajaran yang terlalu berpusat pada guru yang pada akhirnya melahirkan
upaya-upaya untuk menekan kan peran siswa dalam pembelajaran. Penekanan ini
mengharuskan guru untuk merancang aktivitas-aktivitas pembelajaran diman siswa
harus memiliki tanggung jawaab yang lebih besar terhadap pembelajaran mereka
sendiri dan berinteraksi dengan yang lain selama mempelajari konten baru.[4]
2.
Pengertian model student centered
Student centered (berpusat pada
siswa) adalah model pembelajran yang menempatkan siswa sebagai subjek
pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai
fasilitator. Artinynya tugas guru hanyalah memebimbing, mengarahkan, mengorganisasikan
kegiatan dan senantiasa memotivasi peserta didik untuk selalu aktif dalam
setiap proses pembelajaran.[5]
Kembali seperti pada konsep dasar
model pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu (1) pembelajaran merupakan proses
aktif siswa yang mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan ke
dalam pengalaman yang difasilitasi oleh guru sehingga siswa mengalir dalam
pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan
dan menentang serta mendorong prakarsa siswa. Model pembelajran diskusi
memecahkan masalah, mencari informasi dari sumber alam sekeliling atau
sumber-sumber sekunder buku bacaan dan pengalaman ini siswa mampu memproduksi
kesimpulan sebagai pengetahuan. Berbeda dengan pengajaran diaman siswa
memperoleh teks untuk dihapal atau memproduksi. (2) Pengalaman atau aktivitas
siswa harus bersumber atau releven dengan realiras sosial, masalah-masalah yang
berkaitan dengan profesi seperti
petani, pedagang, pengusaha, politikus
berkaitan dengan masalah-masalah
sosial seperti pelayanan umum, hak asasi manusia, gender, kemiskinan,
keterbelakangan, dll. Pengalaman praktik itu berupa kegiatan berkomunikasi,
bekerjasama, mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Pengalaman praktik
tersebut juga mengembangkan kecerdasan untuk menemukan masalah, dan menghargai
prestasi pemecahan masalah. (3) di dalam proses pengalaman ini siswa memperoleh
inspirasi dari pengalaman yang menantang dan termotivasi untuk bebeas
berprakarsa, kreatif dan mandiri. (3) Pengalaman proses pembelajaran merupakan
aktivitas mengingatkan menyimpan.
B.
PERBEDAAN ANTARA TEACHER CENTERED DAN STUDENT CENTERED
Diantara perbedaan-perbedaan tersebut yaitu :
1.
Teacher centered (berpusat pada guru)
a.
Metode-metode pembelajaran yang digunakan, jika dalam teacher
centered lebih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
b.
Transformasi pengetahuan berjalan dari guru ke murid
c.
Siswa menerima pengetahuan secara pasif
d.
Lebih menekankan pada penguasaan materi.
e.
Menggunakan model pembelajaran sistem single media
f.
Guru bertugas sebagai pemberi informasi utama dan evaluator
g.
Proses belajar terjadi secara individual dan kompetitif.
h.
Murid yang dianggap melakukan proses pembelajaran.
2.
Student centered (berpusat pada siswa)
a.
Pada student centered yang digunakan adalah metode kerja kelompok,
metode pertemuan, metode eksperimen, metode pembelajaran unit dan metode
pembelajaran dengan modul. Maka dari itu pada model student ceneted siswa
dituntut untuk aktif Pembelajran tidak terfokus hanya pada penguasaan materi,
tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life long learning)
b.
Model pembelajaran menggunakan multimedia. .
c.
Guru bertugas sebagai motivator, fasilitator dan evaluator.
d.
Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan berkesinambungan dan
terintegrasi.
e.
Pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner.
f.
Pembelajaran dikembangkan secara kolaboratif, suportif dan
kooperatif.
g.
Guru dan siswa belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan.[6]
C.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEACHER CENTERED DAN STUDENT CENTERED
Pada sistem
pembelajaran model pembelajaran teacher centered, guru lebih banyak
melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah.
Kelebihannya
yaitu :
1.
Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat,
Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa.
2.
Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama
pembelajaran, Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar,
Bila kuliah diberikan dengan baik,
3.
Menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi siswa,
Metode assessment cepat dan mudah.
Sedangkan
Kekurangannya yaitu :
1.
Pengajar mengendalikan pengetahuan sepenuhnya, tidak ada
partisipasi dari pembelajar,
2.
Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang siswa untuk
mengemukakan pendapatnya,
3.
Tidak kondusif terjadinya critical thinking,Mendorong
pembelajaran pasif, Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan
mandiri.
Menurut
Harsono, Student Centered merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang
memfasilitasi pembelajaruntuk terlibat dalam proses Experiential
Learning(pengalaman belajar). Model pembelajaran Student pcentered pada
saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya digunakan karena
memiliki beberapa kelebihan yaitu :
1.
Peserta didik dapat merasakan bahwa pembela-jaran menjadi miliknya
sendiri, karena diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi,
2.
Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3.
Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran, sehingga terjadi
dialog dan diskusi untuk salingbelajar-membelajarkan di antara siswa.
4.
Menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu
yang dialami dan disampaikan belum diketahui sebelumnya oleh guru.
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki model pembelajran, student centered akan
mampu mendukung upaya ke arah pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dan
kekurangannya yaitu
1.
Sulit di implementasikan pada kelas besar.
2.
Memerlukan waktu lebih banyak,
3.
Tidak efektif untuk semua jenis kurikulum,
4.
Tidak cocok untuk siswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan
demokratis.[7]
D.
PERBANDINGAN TEACHER CENTERED DAN STUDENT CENTERED
Antara model
pembelajaran teacher centered dan student centered tentulah terdapat
perbandingannya, diantaranya adalah :
Fitur
|
Teacher
Centered (Model yang berpusat pada guru)
|
Student
centered (Model yang berpusat pada siswa)
|
Landasan
teoritis
|
Teori
belajar-sosial, behavorial, dan pemrosesan-informasi
|
Teori
kognitif dan teori konstruktivis
|
Peran guru
|
Guru
merancang pelajaran-pelajaran yang dimaksudkan untuk memenuhi standar dan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya menggunakan prosedur-prosedur yang
mendukung perolehan pengetahuan dan ketrampilan yang telah ditetapkan
|
Guru
membangun berbagai kondisi untuk bahan penyelidikan siswa, melibatkan siswa
dalam perencanaan, mendorong dan menerima ide-ide siswa,dan memberi otonomi
dan pemilihan kepada siswa
|
Peran siswa
|
Siswa sering
berperan pasif, mendengarkan keterangan guru, atau membaca, mempraktikan
ketrampilan yang ditetapkan oleh guru.
|
Siswa lebih
sering berperan aktif, berinteraksi dengan sesama siswa dan berpartisipasi di
berbagai kegiatan investigatif dan mengatasi masalalah.
|
Tugas
perencanaan
|
Sangat
didominasi guru, terkait erat dengan standar dan tujuan kurikulum yang telah
ditetapkan sebelumnya.
|
Keseimbangan
anatara input guru dan siswa, terkait secara fleksibel dengan standar dan
tujuan kurikulum
|
Lingkungan
belajar
|
Sebagian
besar distrukturisasikan dengan ketat. Ini bukan berarti otoritarian.
|
Struktur
longgar, ditandai oleh proses-proses yang demokratis, pilihan, dan otonomi
untuk berpikir dan menyelidiki
|
Prosedur
asesemen
|
Menyadarkan
diri pada prosedur dan proses kertas dan pensil dan selected-response
yang lebih tradisional
|
Menyandarkan
diri pada prosedur dan proses asesmen autentik dan asesmen perfomance
|
Seperti halnya
model-model yang berpusat pada guru, ada dasar pengetahuan yang substansial
untuk mendukung penggunaan model-model interaktif yang berpusat pada siswa ini.
Selain itu juga, ada kearifan yang diakumulasikan oleh guru-guru berpengalaman
selama bertahun-tahun. Keduanya dapat membimbing guru-guru pemula dalam
upayanya memahami dan melaksanakan model-model pengajaran yang berpusat pada
siswa.[8]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan
dari makalah ini adalah teacaher centered merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada guru sedangkan student centered merupakan model pembelajaran yang
berpsat pada murid, maka perbedaan di antara keduanya adalah jika di teacher
centered objek (siswa) yang dikenai pembelajaran lebih pasif dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh guru sebaliknya jika student centered
objek(siswa) yang diberikan pembelajaran itu aktif dalam menerima pembelajar
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
B.
SARAN
Deangan adanya
makalah ini kami berharap bagi yang membaca dapat mengetahui berbagai perbedaan
antara model pembelajaran teacher centered dan student centered.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim Zaenal. 2017.Strategi dan metode pembelajaaran
(edisi revisi).Pekalongan: IAIN PRESS.
Dananjaya Utomo. 2012. Media pembelajaran aktif.Bandung:NUANSA.).
Ahmadi Abu.2005. SBM(Strategi
belajar mengajar).Bandung:Pustaka Setia.
Ghufron Nur. 2012. Gaya Belajar.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Taniredja Tukiran dkk. 2011. Model Pembelajaran Inovatif.
Bandung: Alfabeta.
Arends Richard I. 2007. learning
to teach(belajar untuk mengajar) edisi ke-7. Yogyakarta:PUSTAKA BELAJAR.
Jacobsen David A dkk. 2009. Methods for teaching :metode-metode
pengajaran meningkatkan belajar siswa TK-SMA. Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR.
BIODATA DIRI
NAMA
: ELMA SHALIHAH AMALIA
NIM : 2317090
TTL : KETAPANG, 29 MARET 1999
ALAMAT
: BOJONGBATA, PEMALANG.
[1] Zaenal
mustakim, Strategi dan metode pembelajaaran (edisi revisi), (Pekalongan:
IAIN PRESS.2017), hlm 76
[2] Utomo
Dananjaya, Media pembelajaran aktif, (Bandung:NUANSA.2012), hlm.35
[3] Abu Ahmadi, SBM(Strategi
belajar mengajar), (Bandung:Pustaka Setia.2005), hlm 39
[4] David A. Jacobsen, Methods for teaching :metode-metode
pengajaran meningkatkan belajar siswa TK-SMA, (Yogyakarta:PUSTAKA
PELAJAR,2009), hlm. 229
[5] Zaenal
mustakim, Op.cit., hlm 79
[8] Richard I
Arends, learning to teach(belajar untuk mengajar) edisi ke-7, (Yogyakarta:PUSTAKA
BELAJAR,2007), hlm. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar