Laman

new post

zzz

Selasa, 02 Oktober 2018

SBM D E4 MODEL PEMBELAJARAN Kelebihan dan kelemahan Teacher Center dan Student Center


MODEL PEMBELAJARAN
Kelebihan dan kelemahan Teacher Center dan Student Center
Aqni Rif’atal Athiyyah
NIM. (2317087) 
KELAS D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala karunia ni’mat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul  KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEACHER CENTER DAN STUDENT CENTER dapat diselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa  tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhhammad SAW, serta sahabat dan keluarganya. Dan semoga kita mendapatkan syafa’at nya di yaumulqiyamah nanti, aminn ya Rabbal ‘Alamin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya model pembelajaran, maka dari itu kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang “ KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEACHER CENTER DAN STUDENT CENTER” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….        2
DAFTAR ISI…………………………………………………………         3
BAB I                PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah………………………………...        4
B.     Rumusan Masalah……………………………………....         4
C.     Tujuan…………………………........................................       5

BAB II    PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teacher Center................................................        6
B.     Pengertian Student Center................................................        6
C.     Kelebihan dan kelemahan Teacher Center.......................         8
D.    Kelebihan dan kelemahan Student Center........................       9

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………… …………….         12       

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………....      13








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan arah pengajaran di Indonesia yang benuansa kompetitif dan menghargai poses belajar yang berdampak pada penguasaan kompetensi serta berbagai kebijakan pendidikan yang dilakukan juga sering berawal dari langah-langkah yang telah dilakukan oleh Negara lain. Model dan pola pendidikan yang serba diseragamkan, mulai bergeser menuju paradigma desentralisasi. Demikian juga dengan pendekantan pembelajaran yang selama ini lebih bersifat normative, lebih mengutamakan aspek kognitif secara afektif dan psikomotorik, perlahan-perlahan mulai ditata secara utuh melalui pola pembelajaran yang bernuansa pembelajaran aktif yang lebih memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Dari sinilah kemudian berkembang konsep pembelajaran yang lebih berorientasi pada kebutuhan siswa dan tidak lagi berorientasi pada guru semata. Nuansa dialogis dalam proses pembelajaran semakin dikembangkan untuk membentuk karakter siswa yang berani, jujur, bertanggung jawab dan mampu beragumentasi secara ilmiah. Uraian di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran pada tingkat dasar terus mengalami perubahan. Salah satu bentuk perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari bentuk Teacher Centered Learning (TCL) ke Teacher Centered Learning (SCL). Oleh sebab itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pembelajaran teacher center dan student center. Dan akan kami bahas juga mengenai kelebihan dan kekurangannya dalam kedua model ini.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Teacher Center?
2.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Student Center?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Teacher Center?
4.      Apa saja kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Studen Center?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui model pembelajaran teacher center.
2.      Untuk mengetahui model pembelajaran student center.
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan  model pembelajaran teacher center.
4.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemhan model pembelajaran student center.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teacher Center
Model pembelajaran Teacher Center adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru atau pembelajaran yang kadar pembelajarannya sangat didominasi oleh peran guru. Dalam model ini materi yang akan diajarkan sudah dirancang terlebih dahulu oleh guru dan disajikan dalam bentuk jadi ke peserta didik. Jadi siswa tidak harus mengolah materi yang akan dipelajari, kewajiban siswa adalah menghafal dan memahaminya.[1]
Pada sistem pembelajaran model Teacher Centered Learning, guru lebih banyak melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat mengikuti pembelajaran  atau mendengarkan ceramah, siswa sebatas memahami sambil membuat catatan. Guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.[2] Salah satu model pembelajaran dalam teacher center yaitu Model Komando atau Banking Learning Concept[3]
B.     Pengertian Student Center
Pengertian student centered Learning  (SCL) adalah  proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Aktifitas siswa menjadi penting ditekankan karena belajar itu pada hakikatnya adalah proses yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman[4]
Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri (Karsen, 2008).
Pada model pembelajaran ini dikandung maksud bahwa pembelajaran yang memposisikan guru sebagai fasilitator, sehingga peran guru dalam pembelajaran tidak mendominasi. Model pembelajaran ini memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Tugas guru adalah merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran, dan jika memungkinkan guru memberikan umpan balik kepada peserta didik setelah melakukan aktivitas.[5]
Dalam model pembelajaran ini juga dibagi lagi menjadi beberapa model diantaranya:
1.      Independent / Individu
2.      Cooperative Learning
3.      Collaborative learning
4.      Active
5.      Self Directed Learning
6.      Research Based
7.      Case Bade Learning
8.      Problem Based Learning[6]
C.    Kelebihan dan kelemahan Teacher Center
Dalam penggunaan model pembelajaran ini tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kelebihan dari Teacher Center
a.    Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan materi sebanyak banyaknya.
b.   Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan pengelompokan murid seperti pada model Student Center.
c.    Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup banyak.
d.   Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan semangat, dan kreasi yang konstruktif.
e.    Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika waktu masih banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan lebih mendalam.[7]
f.    Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar
g.   Bila pembelajaran diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi siswa.
h.   Metode assessment cepat dan mudah.[8]


2.      Kelemahan dari Teacher Center
a.       Guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan.
b.      Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan.
c.       Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, berhubung guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan lisan.
d.      Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, isi dan inti ceramah menjadi kabur.
e.       Sulit menduga hasil yang akan dicapai, karena waktu yang dipergunakan untuk pemaparan materi cukup panjang.
f.       Peserta didik tidak bisa berfikir kritis karena terlalu pasif untuk megembangkan pemikirinnya.
g.      Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
h.      Tidak kondusif terjadinya critical thinking.
i.        Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan mandiri.
j.         Pengajar mengendalikan pengetahuan sepenuhnya, tidak ada partisipasi dari pembelajar.[9]
D.    Kelebihan dan Kelemahan Student Center
           Dalam penggunaan model pembelajaran ini tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kelebihan dari Student Center
a.        Siswa atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena siswa diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.
b.      Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c.       Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajara sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara mahasiswa.
d.       Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen atau pendidik karena sesuatu yang dialami dan disampaikan mahasiswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh dosen.
e.      Mengaktifkan siswa.
f.        Mendorong siswa menguasai pengetahuan.
g.      Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dan dunia nyata.
h.       Mendorong pembelajaran secara aktif dan berpikir kritis.
i.         Mengenalkan berbagai macam gaya belajar.
j.         Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang pembelajar.
k.      Memberi kesempatan pengembangan berbagai strategi assessment.
2.      Kelemahan dari Student Center
                                                            a.   Sulit diimplementasikan pada kelas besar.
                                                            b. Memerlukan waktu lebih banyak.
                                                            c. Tidak efektif untuk semua jenis kurikulum.
d.      Tidak cocok untuk mahasiswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.[10]
e.       Siswa jadi tidak terkontrol dan kelas jadi tidak kondusif karena guru tidak ikut berperan aktif dalam jalannya pembelajaran.
f.       Akan terjadi pertentangan antar siswa karena perbedaan pendapat yang dilontarkan dari peserta didik.
g.      Materi atau pelajaran yang diperoleh kurang maksimal karena waktu untuk guru menerangkan seedikit, bahkan tidak ada. Akibatnya materi yang disampaikan kurang maksimal.[11]






















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Menurut kami Teacher Center adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada guru atau dosen. Sistem pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL), yang ternyata membuat mahasiswa pasif karena hanya mendengarkan kuliah sehingga kreativitas mereka kurang terpupuk atau bahkan cenderung tidak kreatif. Pada sistem pembelajaran model TCL, dosen lebih banyak melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa sebatas memahami sambil membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya.
Pengertian student centered Learning  (SCL) adalah  proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Pada sistem pembelajaran model SCL ini bisa dilakukan dengan metode diskusi. Karena dalam metode diskusi siswa dituntut untuk aktif dalam belajar.










DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, Prasetya Joko Tri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
Kurdi Fauziyah Nuraini. 2009. “Penerapan Student Centered Learnig dari Teacher Centered Learning mata ajar Ilmu Kesehatan”. FORUM KEPENDIDIKAN. VOLUME 28, NOMOR 2.
Mustakim Zaenal. 2018. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN. Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS.
Sudjana. 2005. Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:Falah Production.
Tim pengembangan ilmu pendidikan FiP-UPI. 2007.  Ilmu dan aplikasi pendidikan. Jakarta:IMTIMA,
Tung Khoe Yao. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar.Jakarta: PT.INDEKS Permata Puri Media.






d.       
e.        



BIODATA

NAMA                                    : AQNI RIF’ATAL ATHIYYAH
NIM                                        : 2317087
TTL                                         :BREBES, 26 AGUSTUS 1999
ALAMAT                                :LAREN-BUMIAYU-BREBES JL.KH. MASRURI NO.26
RIWAYAT PENNDIDIKAN: - SD N CURUG WETAN 04 TANGERANG-BANTEN (KELAS 1, 2005-2006)
-          SD N LAREN 01 BUMIAYU- BREBES (KELAS 2-6 , 2006-2011)
-          SMP N 01 BUMIAYU(2011-2014)
-          MA AL- MA’HAD AN-NUR BANTUL YOGYAKARTA (2014-2017)
-          IAIN PEKALONGAN JURUSAN PGMI
ALAMAT SEKARANG         : PP. HIDAYATUL MUBTADIIEN SAMPANGAN Gg.7 PEKALONGAN TIMUR
NO TELF                                :085329102743
HOBI                                      : APA SAJA YANG PENTING BAHAGIA

                    
   


[1] Zaenal Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN, (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS, 2018), hlm. 99
[2] . Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung:Falah Production, 2005), hal. 39.
[3] Khoe Yao Tung, Pembelajaran dan Perkembangan Belajar, (Jakarta: PT.INDEKS Permata Puri Media, 2015), hlm 21
[4] Fauziah Nuraini Kurdi, “Penerapan Student Centered Learnig dari Teacher Centered Learning mata ajar Ilmu Kesehatan”, FORUM KEPENDIDIKAN, VOLUME 28, NOMOR 2, MARET 2009, hlm. 2
[5] Zainal Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm.100
[6] Tim pengembangan ilmu pendidikan FiP-UPI, ilmu dan aplikasi pendidikan, (Jakarta:IMTIMA, 2007). hal. 173
[7] Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: CV. PUSTAKA SETIA,1997) hlm. 55
[8] Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung:Falah Production, 2005), hal. 38
[9] Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: CV. PUSTAKA SETIA,1997) hlm. 57
[10] Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung:Falah Production, 2005), hlm. 38
[11] Suyono, Haryanto, Belajar dan  Pembelajaran, (Bandung: PT.REMAJA ROSDAKARTA, 2016), hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar