MAKALAH
KURIKULUM SEBAGAI SISTEM
(Komponen Materi Pembelajaran & Komponen Strategi Pembelajaran) Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Hufron, MSI
Disusun oleh Kelompok 1:
1. Dzikronah (20122014)
KELAS F
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN 2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang membahas tentang Kurikulum Sebagai Sistem (Komponen Materi Pembelajaran Dan Komponen Strategi Pembelajaran) dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, bagi dosen pengampu mata kuliah kami bapak Muhammad Hufron, Dr. M.S.I. kami meminta masukannya demi kebaikan pembuatan makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi terciptanya makalah yang sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadikan sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pekalongan, 9 Februari 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii BAB I ....................................................................................................................................... iii PENDAHULUAN .................................................................................................................... iii
A. Latar Belakang.................................................................................................................. iii B. Rumusan Masalah............................................................................................................. iii C. Tujuan Penulisan............................................................................................................... iii
BAB II........................................................................................................................................1 PEMBAHASAN.........................................................................................................................1 A. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen materi pembelajaran…………...…...1 B. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen strategi pembelajaran………………..4 BAB III.......................................................................................................................................8 PENUTUP ..................................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pembelajaran pasti akan ada komponen pembelajaran yaitu tujuan bahan ajar atau bahan ajar, media dan metode, evaluasi, peserta didik dan pendidik. Sebagai suatu sistem komponen-komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang utuh. Masing masing komponen tersebut secara aktif saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Seperti ketika menentukan materi pembelajaran yang mengacu pada tujuan tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah terkadang seorang pendidik kurang tepat dalam memilih metode yang akan dipakai dalam pembelajaran atau kurang tepat menangani peserta didik yang bermasalah, atau mungkin kurang tepat dalam menjalankan strategi pembelajaran. Padahal keterpaduan komponen-komponen dalam pembelajaran merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pembelajaran itu. Tidak jarang ditemukan pembeljaran berlangsung hnaya karena tuntutan pekerjaan semata, yang hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang guru tanpa melihat kualitas proses yang berlansung. Oleh karena sebab itu, agar adanya keterpaduan yang serasi dari komponen tersebut sehingga tercipta pembelajaran yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen materi pembelajaran? 2. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen strategi pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi serta lingkup komponen materi pembelajaran.
2. Mengetahui definisi serta lingkup komponen strategi pembelajaran.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Serta Lingkup Komponen Materi Pembelajaran
Pada kamus besar bahasa Indonesia, komponen merupakan bagian dari keseluruhan. Sedangkan pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam perilaku, atau dalam kapasistas berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya. Pembelajaran merupakan terjemah dari kata instruction yang dalam bahasa yunani disebut instructus atau instruere yang berarti menyampaikan pikiran. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga dapat menumbuh dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar anak didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran1. Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar secara paedagogis pada diri peserta didik, berproses secara sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Materi atau bahan pelajaran juga dikenal dengan materi pokok merupakan subtansi yang akan di ajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pokok adalah materi pelajaran bidang studi yang dipegang atau diajarkan oleh guru. Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran2. Qur’an surat An-Nahl ayat 125:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
1Jufri Dolong, “Teknis Analisis Dalam Komponen Pembelajaran”. (Jakarta: Jurnal Inspiratif Pendidikan, No. II, Vol. V,2016), Hlm. 294.
2Uci Nurhayati, Muhammad Nu’an, “Komponen Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Orientasinya Pada Madrasah Ibtidaiyah”, (Surabaya: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, No. II, Vol. VI, 2022), Hlm. 169.
1
Materi pelajaran merupakan bahan atau isi yang harus dipelajari siswa. Materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu harus direncanakan, didikembangkan, dan dikelola secara matang baik menyangkut ruang lingkup (scoop), urutan (squence), keberlanjutan (continuity) dan keterpaduan (integraded)3. Bahan ajar atau materi pembelajaran adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instrukur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru atau intructur untuk perencanaan dan penelahan implementasi pembelajaran. Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik dan rinciannya. Penentuan materi didasarkan pada rumusan tujuan pembelajaran baik itu tujuan pembelajaran terkait aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Materi harus disajikan secara menarik dan memuat pula berbagai hal yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga menodorng siswa untuk belajar dan membangun pemahamannya4.
Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi materi fakta, teori/konsep, prinsip, proses/procedural, dan nilai, serta keterampilan. Materi fakta pada dasarnya memuat objek atau keadaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi tersebut dapat teramati dengan mudah dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Materi teori atau konsep yaitu materi yang lebih bersifat abstrak misalnya suatu pengertian atau pernyataan yang bersifat universal. Materi prinsip memuat kaidah atau aturan yang harus dijadikan sebagai titik tolak berpikir dan melaksankan sesuatu. Materi prosedural memuat rangkaian proses atau tahapan suatu kegiatan. Materi nilai terkait dengan aturan, nilai atau pola baik yang harus dilakukan, sedangkan materi keterampilan terkait dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental secara baik5. Isi dari proses pembelajaran tercemin dalam materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Tokoh ahli
3Poppy Anggraeni, “Analisis Keterkaitan Antar Komponen Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Disekolah Dasar Kota Sumedang”, (Sumedang,: Journal Of Primary Education, No. I, I, 2018),Hlm. 65. 4 Annisa Nidaur Rohmah, “Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Dasar”, (Lamongan: Jurnal Cendekia, No. II, Vol. XI, 2017),Hlm. 200.
5 Yunawati Sele, Buku Ajar Dan Pembelajaran, (Bekasi: Penerbit Nem, 2023), Hlm. 26.
2
Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwasanya materi pembelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum, karena itu pemilihan materi pembelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi yang bersangkutan 6.
Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, pendidik memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam praktiknya, untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut7:
a) Sahih(valid): dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan keshahi-hannya. Di samping itu, juga materi yang diberikan merupakan materi yang aktual, tidak ketinggalan zaman, dan memberikan kontribusi untuk pemahaman kedepan.
b) Tingkat kepentingan materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik dan sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari.
c) Kebermaknaan: materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun non-akademis. Manfaat akademis: yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dengan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih lanjut, sedangkan manfaat non-akademik adalah dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Layak dipelajari: materi memungkinkan untuk dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun aspek kelayakan terhadap memanfaatkan materi dan kondisi setempat.
e) Menarik minat materi yang dipilih, pendidik hendaknya bisa menarik minat dan dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri.
6 Ubabuddin, “Hakikat Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, (Jurnal Edukatif, No. I, Vol. V, 2019), Hlm. 22.
7 Henna Sukmawati, “Komponen-Komponen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran”, (Makkasar: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, No. I, Vol.VII, 2021), Hlm. 66-67.
3
Sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain:
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru)
2. Kompotensi yang akan dicapai
3. Informasi pendukung
4. Latihan-latihan
5. Petunjuk kerja
6. Evaluasi
B. Definisi Serta Lingkup Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi identik dengan teknik, siasat atau kiat, namun apabila digabung dengan kata pembelajaran (strategi pembelajaran) dapat dipahami sebagai suatu cara atau teknik yang dilakukan oleh seorang guru atau peserta didik dalam mengupayakan terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Strategi pembelajaran adalah jenis pendekatan khusus untuk menyampaikan informasi dan kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan tertentu. Menurut Suarsana & Pujawan, strategi pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien. Djalal mengemukakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan. Moedjiono berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan seorang pendidik untuk memikirkan dan mengupayakan konsistensi antar aspek komponen yang membentuk sistem pembelajaran8.
Strategi pembelajaran mencangkup seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam menerapkan strategi pembalajaran, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan agar dalam kegiatan pembelajaran dapat mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Pakar ahli Dick And Carey menyebutkan 5 komponen umum strategi pembelajaran, yakni (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan,
8Imanuel Catur Oktanto Suryoadi, “Pengembangan Strategi Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Dalam Pendidikan Kristen”, (Tangkoleh Putai, No. I, Vol. 19, 2022),Hlm. 19.
4
(2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes, (5) kegiatan tindak lanjut. Sedangkan pendapat Gagne dan Briggs, mengemukakan komponen strategi pembelajaran menjadi Sembilan urutan kegiatan pembelajaran yaitu (1) memberikan motivasi atau menarik perhatian, (2) menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, (3) mengingatkan kompetensi prasyarat, (4) memberi stimulus (masalah, topic, konsep), (5) memberi petunjuk belajar, (6) menimbulkan penampilan peserta didik, (7) memberi umpan balik, (8) menilai penampilan, (9) menyimpulkan.
Dari beberapa komponen strategi pembeljaran yang telah dikemukakan oleh pakar ahli tersebut, ada tiga komponen umum atau urutan kegiatan pembelajaran, yaitu9: 1. Pendahuluan (introducation)
Pada tahap awal atau persiapan, kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan mental peserta didik dalam mempelajari pengetahuan, keterampilan dan sikap baru. Tujuan kegiatan pada tahap pendahuluan ini, yaitu memberikan motivasi dan memusatkan perhatian peserta didik agar mereka bisa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dan mengetahui kemampuan peserta didik atau apa yang telah dikuasai peserta didik sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan gambaran singkat tentang isi pelajaran, menjelaskan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman peserta didik, dan menjelaskan tentang tujuan pembelajaran.
2. Penyajian (presentation)
Tahap penyajian merupakan proses pembelajaran yang utama atau inti dari kegiatan pembelajaran. Tahap ini meliputi bagian-bagian sebagai berikut:
a. Uraian (explanation), adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip, dan prosedur yang akan di pelajari peserta didik.
b. Contoh (exampel), dan non contoh (non exampel), adalah benda atau kegiatan yang ada disekitar peserta didik sebagai wujud materi pelajaran yang sedang diuraikan, baik bersifat positif maupun negatif.
9 Bambang Warsita, “Strategi Pembelajaran Dam Implikasinya Pada Peningkatan Efektivitas Pembelajaran”, (Jurnal Teknodik,No. I, Vol. XIII, 2009),Hlm. 67-69.
5
c. Latihan (exercise), adalah kegiatan praktik bagi peserta didik untuk menerapkan konsep, prinsip atau prosedur yang masih abstrak sesuai dengan kehidupan masing-masing.
3. Penutup
Kegiatan pada tahap penutup merupakan kegiatan akhir dalam uraian kegiatan pembelajaran. Tujuan dari kegiatan tahap penutup adalah untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang telah di berikan. Beberapa kegiatan akhir pembelajaran, diantaranya:
a. Pelaksanaan hasil teks belajar untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik. Tes ini sering di sebut sebagai tes formatif yang dapat diberikan secara lisan atau tulisan.
b. Umpan balik (feedback), adalah informasi hasil tes peserta didik dan di ikuti dengan penjelasan kemajuan peserta didik.
c. Tindak lanjut (follow up), adalah berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan peserta didik setelah mengikuti tes formatif dan mendapatkan umpan balik.
Aplikasi strategi pembelajaran yang mencangkup empat aspek sebagai berikut: 1) Urutan kegiatan pembelajaran, yang berisikan urutan kegiatan materi atau isi pelajaran kepada peserta didik
2) Metode pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta didik agar terjadi proses belajar secara efektif dan efesien
3) Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
4) Waktu yang digunakan guru dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa strategi tahapan dalam kegiatan pembelajaran antara lain10:
a. Tahap Pra Pelatihan
10 Adisel, Dkk, “Komponen-Komponen Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajarana Ips”, (Bengkulu: Journal Of Education And Instruction, No. I, V, 2022 ), Hlm. 300.
6
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan oleh seorang pendidik ketika ia memulai proses belajar dan mengajar. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau siswa selama tahap pra intruksional:
1) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa saja yang tidak hadir 2) Menanyakan kepada siswa dimana letak diskusi pembelajaran sebelumya 3) Mengajaukan pertanyaan kepada siswa dikelas
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dikuasai dari pengajaran sebelumnya
5) Mengulangi materi pelajaran sebelumnya secara singkat, tetapi mencangkup aspek materi yang dibahas sebelumnya.
b. Tahap Intruksional
Pada tahap kedua ini adalah tahap pengjaran, yaitu tahap memeberikan pelajaran yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya. Secara umum, beberapa kegiatan dapat diidentifikasi dalam tahap inti, seperti:
1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa 2) Tuliskan materi pokok yang akan dibahas hari itu yang diambil dari buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya
3) Mendiskusikan materi pokok yang telah ditulis
4) Dalam setiap materi pelajaran yang dibahas harus diberikakn contoh-contoh yang konkrit.
Dalam praktik implementasi kurikulum sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia selama ini, setidaknya dapat di identifikasi dua kelompok strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning atau TCL) dan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student CenteredLearning atau SCL). Masings trategi tersebut memiliki karakter yang berbeda TCL memiliki karakteristik sebagai berikut11:
a) Lebih menekankan pada penguasaan.
11 Maulana Akbar Sanjani, “Pentingnya Strategi Pembelajaran Yang Tepat Bagi Siswa”, (Jurnal Serunai Administtrasi Pendidikan, No. II, Vol. X, 2021), Hlm. 35.
7
b) Biasanya memanfaatkan media tunggal.
c) Fungsi dosen atau pengajar sebagai pemberi informasi utama dan evaluator d) Proses pembelajaran dan penilaian di lakukan secara terpisah. e) Menekankan pada jawaban yang benar saja.
f) Sesuai untuk mengembangkan ilmu dalam satu disiplin ilmu saja g) Iklim belajar lebih individualis dan kompetitif
h) Hanya mahasiswa yang dianggap melakukan proses pembelajaran i) Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran j) Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran
k) Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pembelajaran. Sedangkan strategi SCL memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Pembelajaran tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam pengembangan karakter siswa
2) Memanfaatkan banyak media
3) Pendidik sebagai fasilitator dan evaluator
4) Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaborasi
5) Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan 6) Mahasiswa dapat belajatidak hanya dari perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan berbagai jenis kegiatan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik dan rinciannya. Materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu harus direncanakan, didikembangkan, dan dikelola secara matang baik menyangkut ruang lingkup (scoop), urutan (squence), keberlanjutan (continuity) dan keterpaduan (integraded). Penentuan materi didasarkan pada rumusan tujuan pembelajaran baik itu tujuan pembelajaran terkait aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Materi harus disajikan secara menarik dan memuat pula berbagai hal yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga menodorng siswa untuk belajar dan membangun pemahamannya. Agar memperlancar proses pembelajaran maka dibutuhkannya suatu strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran mencangkup seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. tiga komponen umum atau urutan kegiatan pembelajaran, yaitu pendahuluan, penyajian, dan penyajian.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adisel, Dkk. 2022. “Komponen-Komponen Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajarana Ips”. Bengkulu: Journal Of Education And Instruction, No. I, Vol. V. Anggraeni Poppy. 2018. “Analisis Keterkaitan Antar Komponen Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Disekolah Dasar Kota Sumedang”. Sumedang,: Journal Of Primary Education, No. I, Vol. I.
Dolong Jufri. 2016. “Teknis Analisis Dalam Komponen Pembelajaran”. Jakarta: Jurnal Inspiratif Pendidikan, No. II, Vol. V.
Nurhayati Uci, Muhammad Nu’an. 2022. “Komponen Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Orientasinya Pada Madrasah Ibtidaiyah”. Surabaya: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, No. II, Vol. VI.
Rohmah Annisa Nidaur. 2017. “Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Dasar”. Lamongan: Jurnal Cendekia, No. II, Vol. XI.
Sanjani Maulana Akbar. 2021. Pentingnya Strategi Pembelajaran Yang Tepat Bagi Siswa”. Jurnal Serunai Administtrasi Pendidikan, No. II, Vol. X.
Sele Yunawati. 2023. Buku Ajar Dan Pembelajaran. Bekasi: Penerbit Nem. Sukmawati Henna. 2021. “Komponen-Komponen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran”. Makkasar: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, No. I, Vol.VII.
Suryoadi Imanuel Catur Oktanto. 2022. “Pengembangan Strategi Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Dalam Pendidikan Kristen”. Tangkoleh Putai, No. I, Vol. 19.
Ubabuddin. 2019. “Hakikat Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”. Jurnal Edukatif, No. I, Vol. V.
Warsita Bambang. 2009. “Strategi Pembelajaran Dam Implikasinya Pada Peningkatan Efektivitas Pembelajaran”. Jurnal Teknodik, No. I, Vol. XIII.
10
CURRICULUM VITAE
DZIKRONAH
Kedungwuni, Jawa Tengah, Indonesia
WA: +62 85603316646| Email: dzik.ronah04@gmail.com | IG: dznhhh_
RINGKASAN
Saya Adalah Seorang Mahasiswa UIN Gusdur Semester 4, Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya Anak Pertama Dari Dua Bersaudara. Saya Seorang Yang Memiliki Semangat Dan Pribadi Yang Bekerja Keras, Mudah Berbaur, Dan Akan Memberikan Yang Terbaik Pada Pekerjaan Saya
DATA PRIBADI
Nama : Dzikronah
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 03 Maret 2004
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Podo, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Motto hidup : Whatever you ara, be a good one
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK Pertiwi Podo 2009-2010
SDN 01 Podo 2010-2016
SMP N 2 Kedungwuni 2016-2019
SMA N 1 Kedungwuni 2019-2022
UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan 2022-sekarang
11
PENGALAMAN ORGANISASI
OSIS SMP N 2 Kedungwuni 2018 PRAMUKA PENGGALANG (SMP) 2017-2018 IPNU IPPNU Pr Desa Podo 2021 PRAMUKA PENEGAK (SMA) 2021-2022 HMPS PAI UIN GUSDUR 2022-sekarang
PENGALAMAN KEGIATAN
⮚ Mengajar di Sekolah Menengah Pertama
⮚ Mengajar di Tempat Pendidikan Quran di Desa ⮚ Menjadi Paniti Kegiatan di Desa, Sekolah dan Kampus ⮚ Mengikuti berbagai Semiar atau Workshop
HOBI
⮚ Traveling
⮚ Membaca novel
⮚ Sepedaan
⮚ Jajan
KETERAMPILAN
⮚ Manajemen tim
⮚ Kemamapuan Computer Dasar
⮚ Menulis
⮚ Problem Solving
⮚ Leadership
12
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar