kelas F makalah 2 : menjaga kehormatanh masjid

Power Point

Makalah

Resuman

MAKALAH

MENJAGA KEHORMATAN MASJID

Disusunguna memenuhi tugas :

Mata Kuliah                      : HADITS TARBAWI II

Dosen Pengampu              : Muhammad Ghufron, M.Si

Disusun oleh :

Nama Nim

: :

Istikomah 2021110239

 Kelas                 :     F

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

( STAIN ) PEKALONGAN

2011-2012

BAB I

PENDAHULUAN

Masjid merupakan tempat yang mulia dan merupakan salah satu syiar Allah SWT di muka bumi. Sudah sepantasnya bagi kita kaum muslimin untuk selalu menjaga kehormatan dan fungsi masjid, sebagaimana Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk memperhatikan hal itu. Selain itu masjid juga merupakan tempat yang paling strategis untuk meningkatkan amal, ilmu dan ukhuwah umat islam.

Pada tema ini akan membahas mengenai kaitannya dengan masjid, semoga kita kaum muslimin diseluruh tanah air bisa mewujudkan fungsi masjid sesuia dengan apa yang telah dijalani oleh generasi terbaik umat ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Hadits

على بن بندار الزهد حدثنا محمد بن المسيب حدثنا أحمد بن بكر البا لسي ثنا زيد بن الحباب ثنا سفيان الثورى عن عون بن جحيفة عن الحسن بن ابى الحسن عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يأتى على الناس زمان يتخلقون في مسا جدهم وليس همتهم الا الدنيا ليس الله فيهم حا جة فلا تجلسوهم ( رواه الحاكم في المستدرك. وقال : هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه )[1]

B.     Terjemah

Ali bin Bandar Zahid berkata Muhammad Bin Musayyab berkata Ahmad Bin Bakri Al Balisi berkata Zaid Bin Al Khabab berkata Sufyan Al Tsauri An Auni bin Abu Juhaifah dari Hasan Bin Abi Hasan dari Annas Bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : kelak akan datang kepada manusia suatu zaman dimana mereka duduk melingkar (berkumpul) dimasjid-masjid mereka dan tidak ada yang mereka inginkan kecuali dunia dan tidak Allah didalam keinginan mereka, maka janganlah kamu duduk diantara mereka.

C.    Mufrodat

Akan datang                     : يأتى

Berkumpul                             : يتخلقون

Tujuan mereka                   : همتهم

Keinginan                          : حا جة

Duduk                               :تجلسوهم

D.    Biografi Perawi

Annas bin Malik nama lengkapnya adalah Annas bin Malik bin Nadhar bin Dhamdhan bin Zaid bin Haram bin Jundab bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Hajar Al Madani.

Annas bin Malik tinggal di bashrah, ibunya bernama Ummu Sulaim binti Malhan, nama kuniyah Annas bin Malik ialah Abu Hamzah, tapi kadang ia dipanggil dengan Abu Tsumamah Al Anshari.

Annas bin Malik mengabdikan diri kepada Rasulullah ketika usianya masih 10 tahun lebih beberapa bulan. Ia melayani Rasulullah SAW, Ia lah yang membawa dan menjaga sandal dan tempat air minum yang terbuat dari kulit milik Rasulullah SAW.

Annas bin Malik meninggal dunia setelah menjalani hidupnya yang penuh dengan jihad, ilmu dan amal.[2] Ia meninggal di bashrah pada tahun 93 H dalam usia 103 tahun. Annas bin Malik hidup kurang lebih 100 tahun dan ia wafat dengan meninggalkan 120-an orang anak.[3]

E.     Keterangan Hadits

Dari hadits tersebut menerangkan bahwa kelak akan datang suatu zaman dimana orang-orang datang ke masjid dan berkumpul disana tetapi mereka semua tidak membicarakan atau berdiskusi yang kaitannya dengan agama/ibadah mereka, tetapi tentang maslah-masalah dunia duniawi saja. Sehingga apabila ada hal seperti itu, maka kita tidak boleh ikut bergabung duduk diantara mereka. Karena jika dilihat dari pengertian, masjid itu merupakan tempat yang mulia, sebagai tempat bersujud dan tempat yang suci.[4]

Kemudian jika dilihat dari fungsi masjid bahwa didalam dunia islam sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan Tuhan juga sebagai tempat lembaga pendidikan.[5] Mempergunakan masjid untuk memberi pengajaran pelajaran adalah suatu sepantasnya. Tetapi mempergunakan masjid untuk tempat merebut hal-hal keduniawian itu tidak layak dan hukumnya makruh.[6]

Bagi kaum muslimin itu diwajibkan menjaga kehormatan masjid dan perlu diperhatikan mengenai perbuatan yang dilarang oleh syariat islam untuk dilakukan didalam masjid atau tidak boleh mengotorinya dengan berbagai kegiatan duniawi yang dapat memalingkan fungsi masjid dan mendatangkan kejelekan.[7]

F.     Aspek Tarbawi

Dari hadits tersebut sangat jelas sekali mengenai nilai-nilai tarbawi yang harus kita petik yaitu tentang etika. Seperti yang telah dijelaskan dari hadits tersebu, begitu besarnya perhatian seseorang muslim untuk selalu melaksanakan etika-etika agama islam dalam setiap perkara. Sebagaimana seorang muslim harus melaksanakan etikanya saat berada di masjid.[8]

BAB III

PENUTUP

           

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa kita disuruh untuk selalu memperhatikan etika dalam masjid dan tidak mengotorinya dengan berbagai kegiatan duniawi yang dapat mendatangkan kejelekan dan pertentangan dengan syariat islam.

Oleh sebab itu kita sebagai seorang muslim wajib memperhatikan hal-hal yang seperti itu, demikian pembahasan mengenai menjaga kehormatan dan fungsi masjid. Semoga apa yang telah kita pelajari dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin....

DAFTAR PUSTAKA

Al Bugha, Dr. Musthafa Dieb dan Syaikh Muhyiddin Mistu, Al Wafa Syarah Hadits Arbain, Pustaka Al Kautsar, 2007

Al Maliki, Prof. Dr. Muhammad Alawi,Ilmu Ushul Hadits, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009

An Naisabur, Abi Abdullah Muhammad Al Ma’ruf Bin Hakim,Mustadrok, Beirut : Darrul Fikri, 1978

Ash Shiddieqi,Tengku Muhammad Hasbu,Koleksi Hadits-Hadits Hukum, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2011

http://www.buletin-al ilmu.com/masjid dan kehormatannya yang harus dijaga

Nada,Abdul Azis bin Fathi As Sayyid,Ensiklopedia Etika Islam, Jakarta : Maghfiroh Pustaka, 2003

Yasin,A. Fatah,Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang : UIN Malang Press, 2008

Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2004

---

[1]Abi Abdullah Muhammad Al Ma’ruf Bin Hakim An Naisabur, Mustadrok, Beirut : Darrul Fikri, 1978, hal. 323

[2]Prof. Dr. Muhammad Alawi Al Maliki, Ilmu Ushul Hadits, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009, hal. 202-203

[3]Dr. Musthafa Dieb Al Bugha dan Syaikh Muhyiddin Mistu, Al Wafa Syarah Hadits Arbain, Pustaka Al Kautsar, 2007, hal. 467

[4]A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang : UIN Malang Press, 2008, hal. 221

[5]Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2004 hal. 95

[6]Tengku Muhammad Hasbu Ash Shiddieqi, Koleksi Hadits-Hadits Hukum, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2011, hal. 536

[7]http://www.buletin-al ilmu.com/masjid dan kehormatannya yang harus dijaga

[8]Abdul Azis bin Fathi As Sayyid Nada, Ensiklopedia Etika Islam, Jakarta : Maghfiroh Pustaka, 2003, hal. 447